LAPORAN PRATIKUM PSIKOLOGI EKSPERIMEN

dokumen-dokumen yang mirip
PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Penelitian menggunakan Alat Uji Emisi Gas Buang Rancangan

MODUL PRAKTIKUM KOGNITIF CP3 CHAPTER : IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY. Disusun Oleh : Tim Penyusun Laboratorium Psikologi Universitas Gunadarma

03FIKOM. Proses Komunikasi Intra Personal. Novi Erlita S.Sos.M.A. Proses Pengolahan Informasi Sensasi Persepsi Simulasi Memori. Modul ke: Fakultas

Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi

Psikologi Umum 2 Memori. Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya

Bab V ANALISA. V.1 Analisis waktu pengocokan telur (whipping time)

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

PERTEMUAN KE 5 dan 6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi, Pekantoran dan Pemasaran, dan 3 jurusan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini dijelaskan teori mengenai memori, relative pitch, jenis-jenis

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 01 Tahun 2015, ISSN:

Psikologi Komunikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PEMAHAMAN MEMBACA MELALUI TEKNIK MEMBACA CEPAT (Studi Pada Mahasiswa Semester I Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia)

Teori Pembelajaran Pemprosesan Informasi

Hall & Lindsay, Human information processing, 1977

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sistem Intrapersonal MUHAMMAD IRAWAN SAPUTRA, S.I.KOM., M.I.KOM.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. University Press (2014), ingatan adalah kemampuan pikiran dalam

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ANALISIS KIMIA PROKSIMAT BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bau, rasa, dan sentuhan. Informasi tersebut akan masuk ke dalam pikiran sebagian masuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Keefektifan Teknik Mnemonic untuk Meningkatkan Memori Jangka Panjang dalam Pembelajaran Biologi pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Islam 1 Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. itu, ada beberapa informasi yang disimpan di dalam ingatan selama beberapa saat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yang meneliti tentang sebab-akibat dengan menggunakan satu

PENGINDERAAN & PERSEPSI

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bermunculan di sekitar kita. Seperti diantaranya, Winaerno (Prastowo, 2011: 17),

ABSTRACT. xi Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

Uji Perbandingan Rata-Rata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rosita, 2013

Organisasi pada masa kini dituntut untuk menjadi organisasi pembelajar. Belajar didefinisikan sebagai perubahan yang relatif permanen dalam perilaku,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS

PRINSIP USABILITY. HUMAN CAPABILITIES Faktor manusia ini harus diperhatikan, karena dari sinilah desain yang lebih baik didapatkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Ingatan adalah salah satu bagian dalam kognisi. Kata ingatan merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi awal dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL. setiap kelas yang ikut dalam penelitian ini. kategori kelas di SMK Ki Hajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3

Uji Perbandingan Rata-Rata

MEMORI. Ingatkah Anda? 1/2/2009

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : Jurusan : Teknik Industri Modul : 3 Praktikum : Kecepatan Reaksi Tanggal : Juni 2015 KECEPATAN REAKSI

GEJALA-GEJALA JIWA 1. Pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. tunagrahita. Tunagrahita adalah kelambatan perkembangan mental seorang anak.

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN PERSENTASE HASIL SINTESIS

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Fakultas Psikologi UMBY, 2011

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Oleh : SRI MARYANI. Oleh : SURYATI A

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

Muddassir, Perbandingan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Kelompok dan Klasikal

Penerapan Konsep Enjoyfull Learning pada Multimedia Pembelajaran Bahasa Jawa Berbasis Game

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Media Pembelajaran. Konsep Dasar. Afid Burhanuddin. Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami konsep dasar media pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Eksperimen. Penelitian ini menggunakan eksperimen kuasi (quasi experimental design)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali

PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Sugihartono, M.Pd dan Tim

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TENTANG PEMBUATAN GAMBAR SISIP (INBETWEEN) Sulistiyono STMIK AMIKOM Jogyakarta, ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Yogyakarta secara geografis terletak antara '19" '53"

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subjek hadir saat penelitian. Berikut ini merupakan data siswa yang

MATERI : 1. Human Information Processing 2. Persepsi 3. Pattern Recognition & Pandemonium 4. Perhatian 5. Memori 6. Mnemonic

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN PERSENTASE HASIL SINTESIS. b. p-klorobenzoil klorida (BM : 175,02 g/mol, berat jenis : 1,377 g/cm 3 ) Volume : 25,42 ml

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut UU RI no. 20 tahun 2003, pasal 1 : 1, Pendidikan adalah Usaha sadar yang

ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING DI SMP NEGERI I MUARO JAMBI

Transkripsi:

LAPORAN PRATIKUM PSIKOLOGI EKSPERIMEN Nama Eksperimenter : Nama Subjek : Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 21 Pendidikan : Mahasiswa Nama Eksperimen : Memori Nomor Eksperimen : 01/Eks Tanggal Eksperimen : 4 Mei 2011 Waktu Eksperimen : 13.00-15.00 WIB Tempat Eksperimen : Lab. Psikologi Eksperimen Fakultas Psikologi UIR I. PERMASALAHAN Apakah daya ingat seseorang dipengaruhi oleh jenis materi yang harus diingatnya? Apakah urutan penyajian stimulus mempengaruhi materi yang diingat? II. DASAR TEORI 1. Definisi Memori Memori atau disebut juga ingatan ialah suatu daya yang dapat menerima, menyimpan, dan memproduksi kembali informasi yang telah lampau. Definisi dari Schlessinger dan Groves (1976) adalah suatu sistem yang sangat berstruktur, yamg menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Setiap saat stimulasi mengenai indera kita, setiap saat pula stimulasi itu direkam secara sadar atau tidak sadar. berapa kemampuan rata-rata memori manusia untuk menyimpan informasi? John Griffith, ahli matematika, menyebutkan angka 10¹¹ (seratus triliun) bit. John von Neumann, ahli teori informasi, menghitungnya sampai 2.8 x 10º² (280 kuintriliun) bit. Asimov menerangkan bahwa otak manusia selama hidupnya sanggup menyimpan sampai satu kuidriliun bit informasi. Agak sukar bagi kita yang awam untuk memeriksa angka mana yang paling tepat. Lagi pula, tidak pertlu. Kita sudah cukup mengetahui bahwa manusia memiliki memori yang sangat luar biasa. Wilden Penfield, ahli bedah syaraf, pernah melaporkan bagaimana rangsangan dengan jarum elektris pada bagian-bagian otak tertentu dapat menghadirkan kembali rekaman ini, persis seperti memainkan rekaman video (penfield, 1956). 2. Tahapan Memori Secara singkat, memori memiliki tiga tahap proses : perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan kembali. 1

a. Perekaman (disebut encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit syaraf internal. Dimana dalam tahap ini pesan yang diperoleh dari gejala fisik mengalami transformasi menjadi semacam kode yang dapat diterima. b. Penyimpanan (storage), proses yang kedua, adalah menentukan berapa lama informasi itu berada beserta kita, dalam bentuk apa dan di mana. Penyimpanan bisa aktif atau pasif. Kita menyimpan secara aktif, bila kita menambahkan informasi tambahan. Kita menyimpan informasi yang tidak lengkap dengan kesimpulan kita sendiri (inilah yang menyebabkan desasdesus menyebar lebih banyak dari volume asal). Mungkin secara pasif terjadi tanpa penambahan. c. Pemanggilan kembali (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan. Yakni proses dimana informasi yang telah tersimpan dikeluarkan kembali sesuai dengan kebutuhan. 3. Jenis memori ada dua yaitu : a. Memori jangka pendek, yakni memori atau ingatan yang berada dalam jangka waktu tertentu. Penyimpanan pada ingatan jangka pendek mempunyai kapasitas yang terbatas, sehingga dapat dengan mudah tergantikan oleh informasi yang lebih baru. Kapasitas penyimpanannya kurang lebih sebanyak antara 7 s.d. 12 butir atau chunk (kelompok unit) informasi. Apabila batas ini sudah penuh, maka informasi baru yang datang kemudian akan mengalihkan butir yang sudah ada. Butir-butir yang belum dialihkan dapat diingat kembali melalui suatu proses yang menguji setiap butir secara bergantian. b. Memori jangka panjang, yaitu memori yang berada dalam jangka waktu yamg lebih lama. Kelemahan ingatan sering terjadi pada ingatan jangka panjang ini dan biasanya terjadi karena kegagalan pengingatan kembali. Sedangkan proses ingatan jangka panjag dimulai ketika chungking atau pengelompokan informasi menjadi unit-unit, lalu informasi itu dikonding ulang (recode) menjadi unit-unit yang besar dan bermakna sehingga informasi itu disimpan dalam ingatan jangka pendek untuk kemudian diolah dan disusun maknanya menjadi informasi ada dalam ingatan jangka panjang. Makin banyak seseorang merinci makna sebuah informasi, maka makin banyak ingatan yang ia miliki. 4.Beberapa Teori Tentang Memori a). Teori Aus (Disuse theory) Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti otot, memori kita baru kuat, bila dilatih terus-menerus. Sejak zaman yunani sampai sekarang, masi ada anggapan bahwa tugas guru adalah melatih ingatan muridnya. Selama sekolah orang hanya belajar mengingat. Lagi pula, tidak selalu waktu yang mengauskan memori. Sering terjadi, kita masi ingat pada peristiwa puluhan tahun yang lalu, tetapi lupa kejadian seminggu yang lalu. 2

b). Teori interferensi (Interference theory) Menurut teori ini, memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan pad meja lilin atau kanvas itu. Katakanlah, pad kanvas itu sudah terlukis hukum relativitas. Segara setelah itu, anda mencoba merekam hukum medan gabungan. Yang kedua akan menyebabkan terhapusnya rekaman yang pertama atau mengaburkannya. Ini disebut interferensi. c). Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Memory) Secara singkat, teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pad sensory storge (gudang inderwi), kemudian masuk shor-term memory (STM, memori jangka pendek) lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-term memory (LTM, memori jangka panjang). Otak manusia dianalogikan dengan komputer. III. IV. HIPOTESIS a. Jika seseorang diberi stimulus yang jenisnya berbeda (berupa pasangan kata tidak bermakna, pasangan kata bermakna namun tidak saling berhubungan, pasangan kata bermakna saling berhubungan), maka daya ingat akan berbeda. b. Jika seseorang diberi stimulus berupa sejumlah pasangan kata-kata, maka pasangan kata-kata yang dapat diingat subjek dipengaruhi oleh urutan penyajiannya. VARIABEL INDEPENDEN a. Jenis pasangan kata yang menjadi stimulus, yaitu pasangan kata tidak bermakna, pasangan kata bermakna tidak saling berhubungan, dan pasangan kata bermakna saling berhubungan. b. Urutan penyajian stimulus, yaitu urutan awal (1-3), urutan tengah (4-7), dan urutan akhir (8-10). V. VARIABEL DEPENDEN Daya ingat, yang ditunjukkan melalui persentasi menjawab dengan benar pasangan kata yang mampu diingat. VI. ALAT DAN BAHAN A. Daftar pasangan kata sebagai stimulus Jenis A : Pasangan kata-kata tidak bermakna per-sep sit-pun sat-mal ram-sur kim-pot kar-rab bas-rab tum-kor kes-dar mid-rus Jenis B : Pasangan kata-kata bermakna tidak saling berhubungan mulai-ayah beli-tidur pisau-surat kakak-tanah 3

asing-niat gemar-maksud pohon-makan siap-watak sore-negara maksud-bangsa Jenis C : Pasangan kata-kata bermakna saling berhubungan surat-pos mencuri-polisi musuh-racun buku-sekolah nakal-hukuman air-mancur ujian-lulus belajar-pandai bapak-ibu meja-kursi B. Lembar jawaban dan alat tulis C. Jam VII. RANCANGAN EKSPERIMEN Rancangan tiga kelompok dengan Random Assigment K1 X1 Y R K2 X2 Y K3 X3 Y X1 : Perlakuan dengan jenis stimulus berupa pasangan kata tidak bermakna X2 : Perlakuan dengan jenis stimulus berupa pasangan kata bermakna yang tidak saling berhubungan X3 : Perlakuan dengan jenis stimulus berupa pasangan kata bermakna saling berhubungan Y : Observasi, daya ingat R : Random Assigment VIII. PROSEDUR PELAKSANAAN a. Subjek duduk pada kursi yang telah disediakan, berhadapan dengan eksperimenter. b. Eksperimenter melakukan pendekatan kepada subjek sehingga suasana tidak kaku dan menegangkan. c. Eksperimenter membacakan petunjuk untuk mengerjakan tes memori dengan instruksi sebagai berikut : Saya akan membacakan 10 pasangan kata-kata. Pembacaan akan dilakukan 5 kali. Tugas anda adalah memdengarkannya dengan seksama dan berusaha mengingat-ingatnya. Anda akan ditanya tentang pasangan kata-kata tersebut. Daftar pasangan kata-kata dibacakan dengan nada yang mendekati sama, dengan cara : jarak pembacaan antara pasangan kata-kata adalah 2 detik, dan jarak antara setiap ulangan adalah 15 detik. d. Setelah diulangi 5 kali, subjek diberi kesempatan untuk beristirahat selama 15 menit, dan selama itu pula subjek diajak bercakap-cakap sehingga tidak ada kesempatan bagi subjek untuk mengingat-ingat materi yang telah diberikan. 4

e. Subjek diminta duduk kembali berhadapan dengan eksperimenter, dan eksperimenter membacakan intruksi berikut : Sekarang saya akan membacakan pada anda satu kata, dan tugas anda adalah mengatakan pasangannya. Apabila subjek menjawab benar, maka eksperimenter langsung meneruskan dengan pertanyaan berikutnya. Namun apabila jawaban subjek salah, maka tunggulah kira-kira 4 detik untuk memberi kesempatan mengoreksi jawaban sebelumnya. IX. PENCATATAN HASIL Data kelompok, untuk analisa statistic : No Subjek Memory (% jawaban benar) Memori sesuai urutan penyajian A B C A B C 1-3 4-7 8-10 1-3 4-7 8-10 1-3 4-7 8-10 1 8 8 10 1 0 1 3 4 3 3 4 3 2 5 8 9 2 0 0 3 1 0 3 4 3 3 3 6 10 0 1 0 1 2 2 2 4 1 4 5 3 9 2 0 1 2 1 0 3 2 3 Keterangan : A : Pasangan kata tidak bermakna B : Pasangan kata bermakna namun tidak saling berhubungan C : Pasangan kata bermakna yang saling berhubungan 1-3 : Urutan Awal 4-7 : Urutan Tengah 8-10 : Urutan Akhir X. PENGOLAHAN HASIL A : B t-test: Paired Two Sample for Means e 1 e 2 Mean 5.25 6.25 Variance 4.25 5.5833 33 Observations 4 4 Pearson Correlation 0.3934 64 Hypothesized Mean Difference 0 df 3 t Stat - 0.8165 5

P(T<=t) one-tail t Critical one-tail P(T<=t) two-tail t Critical two-tail 0.2370 11 2.3533 63 0.4740 21 3.1824 46 Kesimpulan : T hitung > t table T stat > t critical one tail 0.8165 > 2.353363 Jadi hasilnya tidak signifikan A : C t-test: Paired Two Sample for Means e 1 e 2 Mean 5.25 9.5 Variance 4.25 0.3333 33 Observations 4 4 Pearson Correlation 0.1400 28 Hypothesized Mean Difference 0 df 3 t Stat - 4.1231 1 P(T<=t) one-tail 0.0129 32 t Critical one-tail 2.3533 63 P(T<=t) two-tail 0.0258 65 t Critical two-tail 3.1824 46 Kesimpulan : T hitung > t table T stat > t critical one tail 4.12311> 2.353363 Jadi hasilnya tidak signifikan B : C 6

t-test: Paired Two Sample for Means e 1 e 2 Mean 6.25 9.5 Variance 5.5833 33 0.3333 33 Observations 4 4 Pearson Correlation 0.3665 08 Hypothesized Mean Difference 0 df 3 t Stat - 2.9314 2 P(T<=t) one-tail 0.0304 65 t Critical one-tail 2.3533 63 P(T<=t) two-tail 0.0609 31 t Critical two-tail 3.1824 46 Kesimpulan : T hitung > t table T stat > t critical one tail 2.93142 > 2.353363 Jadi hasilnya tidak signifikan XI. KESIMPULAN 1. Jika stimulus yang jenisnya berbeda berupa pasangan kata tidak bermakna, maka tidak berhubungan. Bermakna saling berhubungan, maka daya ingatnya akan berbeda dengan sangat signifikan. Hipotesis diterima. a. Jika seseorang diberi stimulus berupa pasangan kata tidak bermakna dan pasangan kata bermakana tidak berhubungan, maka ada perbedaan daya ingat yang tidak signifikan. Hipotesis ditolak b. Jika seseorang diberi stimulus berupa pasangan kata tidak bermakna dan tidak saling berhubungan, maka terdapat perbedaan daya ingat yang sangat signifikan. Hipotesis diterima. c. Jika seseorang diberi stimulus berupa pasangan kata bermakna tidak berhubungan dan pasangan kata bermakna saling berhubungan, maka tidak terdapat perbedaan daya ingat yang signifikan. Hipotesis diterima. 2. Jika seseorang diberi stimulus berupa sejumlah pasangan kata-kata, maka pasangan kata-kata yang dapat diingat dipengaruhi oleh urutan penyajian. Hipotesis diterima. 7

a. Jika seseorang diberi stimulus berupa sejumlah pasangan kata-kata, maka urutan penyajian awal dan tengah mempengaruhi pasangan kata-kata yang dapat diingat. Hipotesis diterima. b. Jika seseorang diberi stimulus berupa sejumlah pasangan kata-kata, maka urutan penyajian awal dan akhir tidak mempengaruhi pasangan kata-kata yang dapat diingat. Hipotesis diterima. c. Jika seseorang diberi stimulus berupa sejumlah pasangan kata-kata, maka urutan penyajian tengah dan akhir secara signifikan tidak mempengaruhi pasangan kata-kata yang dapat diingat. Hipotesis diterima. XII. DISKUSI Dalam dasar teori disebutkan bahwa memori merupakan suatu daya yang dapat menerima, menyimpan, dan memproduksi kembali informasi yang telah lampau. Pada eksperimen ini, dapat dilihat subjek diberikan pasangan kata-kata yang tidak bermakna, pasangan kata bermakna namun tidak saling berhubungan, pasangan kata bermakna saling berhubungan. Kata-kata tersebut diberikan untuk diingat kembali setelah 15 menit, tanpa adanya kesempatan untuk mengulangulang dalam mengingat. Pada perlakuan A dan B seharusnya ada perbedaan saling signifikan, tetapi karena subjek banyak yang tidak paham dengan instruksi yang disampaikan oleh eksperimenter dan suasana laboratorium yang tidak mendukung sehingga tidak mungkin untuk melaksanakan eksperimen sesuai dengan kondisi yang seharusnya, yakni subjek seharusnya berada terpisah dari rekan-rekan yang lain dan berada dalam ruangan tertutup yang letaknya terpisah. XIII. KESAN-KESAN DALAM EKSPERIMEN A. Fisik Keadaan fisik saat mengikuti berjalannya praktikum eksperimen adalah prima tanpa adanya kondisi kesehatan yang menghalangi proses eksperiment. Kesankesan ketika praktikum eksperimen sangat menynangkan, karena saya dapat mengetahui dan mendalami pelajaran eksperimen, sehingga saya menjadi tahu dan tentu saja menambah wawasan ilmu pengetahuan saya. B. Psikologis Kesan praktium eksperimen secara psikologis adalah disamping saya menambah ilmu pengetahuan saya, juga bisa saling berbagi dengan teman-teman, saling bercanda, karena ketika menyambung kata-kata yang di cantumkan dalam praktikum eksperimen banyak kelucuan, karena sambil belajar kita juga bisa saling menambah keakraban dengan teman. Selain itu juga adanya asisten praktikum yang juga menambah suasana belajar menjadi nyaman XIV. KEGUNAAN SEHARI-HARI 1. Memori dapat membantu dalam belajar. 2. Memori membantu dalam proses interaksi manusia dengan manusia lain, seperti mengingat nama teman, mengingat nomor telepon. 8

Pekanbaru, 04 Mei 2011 Penyusun, Asisten : Lampiran : Lembar pencatatan hasil 9