I. PENDAHULUAN Latar Belakang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan melalui atom O (Barrer, 1982). Klasifikasi zeolit dapat didasarkan

MANFAAT ZEOLIT DALAM BIDANG PERTANIAN DAN PETERNAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber nitrogen pada ternak ruminansia terdiri dari non protein nitrogen dan

I. PENDAHULUAN. Radish (Raphanus sativus L) merupakan salah satu tanaman perdu semusim yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar

1.5. Hipotesis 3. Pemberian pupuk hayati berperan terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman nilam. 4. Pemberian zeolit dengan dosis tertentu dapat

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

adsorpsi dan katalisator. Zeolit memiliki bentuk kristal yang sangat teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah yang menyebabkan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Anda (2010) abu vulkanik mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tanah dan

Penurunan Kandungan Fosfat dalam Air dengan Zeolit

ION EXCHANGE DASAR TEORI

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

PENDAHULUAN. hingga mencapai luasan 110 ribu Ha. Pengurangan itu terlihat dari perbandingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu faktor yang sangat berperan penting dalam bidang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan

TINJAUAN PUSTAKA. dikenali lagi dan kandungan mineralnya tinggi disebut tanah bergambut (Noor, 2001).

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

Pemanfaatan Zeolit di Bidang Pertanian

BAB I PENDAHULUAN I.1

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi

TINJAUAN PUSTAKA. Paleudult tanah yang tergolong Order Uiltisoll mempunyai beberapa Sub

HASIL DAN PEMBAHASAN Preparasi Contoh

Daftar Isi. III. Pengelolaan Tanah Masam Pengertian Tanah Masam Kendala Tanah Masam Mengatasi Kendala Tanah Masam 84

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut

I. PENDAHULUAN. Salah satu industri yang terus berkembang pesat di Indonesia adalah industri

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

PEMANFAATAN ZEOLIT SEBAGAI BAHAN PEMBUAT FORMULA PAKAN DAN PENGELOLAAN KOTORAN TERNAK DOMBA

MATERI-9. Unsur Hara Mikro: Kation & Anion

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gandum dan padi. Biji Jagung menjadi makanan pokok sebagian penduduk Afrika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (pada tahun 2000) dan produksi rata-rata 1,4 ton/ha untuk perkebunan rakyat dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dari penelitian dan manfaat yang diharapkan. I.

4 Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eva Tresnawati, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa populasi mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah memiliki

TINJAUAN PUSTAKA. dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang ditampung dalam suatu

TINJAUAN PUSTAKA. sedikit mengalami perombakan. Dalam pengertian ini tidak berarti bahwa setiap

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

, NO 3-, SO 4, CO 2 dan H +, yang digunakan oleh

TINJAUAN PUSTAKA. adalah tanah-tanah bereaksi masam (ph rendah) dan miskin unsur hara, seperti

I. PENDAHULUAN. akumulatif dalam sistem biologis (Quek dkk., 1998). Menurut Sutrisno dkk. (1996), konsentrasi Cu 2,5 3,0 ppm dalam badan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

PROSIDING SEMINAR NASIONAL ZEOLIT VI Bandung. 2-4 November 2009

II. TEORI. A. Motor Bakar. I. Motor Bensin 4-Langkah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pestisida selama aktifitas pertanian umumnya digunakan

TINJAUAN PUSTAKA. Tahu merupakan bahan pangan yang berasal dari kedelai yang harganya relatif

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan penting sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Logam Logam Berat Tanah

DASAR ILMU TA AH Ba B b 5 : : S i S fa f t t K i K mia T a T nah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata

I. PENDAHULUAN. pokok bagi sebagian besar rakyat di Indonesia. Keberadaan padi sulit untuk

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Electric Furnace Slag, Silica Gel dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, dimana sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Pemberian Kitosan terhadap Ginjal Puyuh yang Terpapar Timbal (Pb)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kesuburan Tanah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUN PUSTAKA. Sifat sifat Kimia Tanah. tekstur tanah, kepadatan tanah,dan lain-lain. Sifat kimia tanah mengacu pada sifat

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Zeolit adalah mineral senyawa alumina silikat hidrat dengan logam alkali dan alkali tanah, yang memiliki struktur kerangka yang berbentuk rongga. Bahan induk yang didominasi oleh mineral zeolit disebut bahan induk zeolitik. Mineral ini mempunyai sifat yang khas yang penting yaitu: (1) kapasitas tukar kation yang tinggi, (2) sifat penyaring molekuler, serta (3) dehidrasi dan rehidrasi. Potensi zeolit alam di Indonesia cukup besar yang diperkirakan tersebar pada kurang lebih 47 daerah lokasi di Jawa maupun luar Jawa. Di bidang industri zeolit digunakan sebagai bahan filler pada industri kertas, karet, plastik dan cat, bahan pembuat tapal gigi dan detergen, bahan kosmetika, bahan penyerap dan penyaring serta pengawet pada industri makanan, pencampur bahan keramik, bahan pembuatan bata ringan, dan semen, pengganti perlit untuk bahan isolator dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan limbah industri, zeolit dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan pencegah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh pembuangan bahan radioaktif dari reaktor atom serta pengolahan air limbah. Di bidang peternakan zeolit dimanfaatkan sebagai campuran makanan ternak baik unggas ataupun mamalia, penyerap bau dan meningkatkan kualitas pupuk kandang.

Penggunaan zeolit di bidang pertanian antara lain adalah untuk meningkatkan kualitas air pada tambak udang, meningkatkan produktifitas tanah ataupun sebagai campuran media tanam, bahan pembuatan pupuk penyedia lambat serta pembawa insektisida maupun fungisida. Jepang menggunakan zeolit alam sejak tahun 1950, terutama untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah serta meningkatkan efisiensi pemupukan. Penggunaan zeolit di bidang pertanian pada akhirakhir ini menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Menurut Minato (1968), pemberian zeolit jenis klinoptilotit bersama pupuk urea pada lahan padi sawah dapat meningkatkan ketersediaan nitrogen sebesar 63 persen, sedangkan penelitian Torii (1978), penambahan zeolit akan meningkatkan produksi tanaman wortel, apel, terung dan gandum. MacKown dan Tucker (1985), Fergusson dan Pepper (1987) dalam penelitiannya pada tanah berpasir menunjukkan bahwa penambahan zeolit dapat meningkatkan kapasitas tukar kation tanah serta retensi NH*+ Peningkatan nilai kapasitas tukar kation berarti meningkatkan daya ikat tanah terhadap pencucian hara. Affinitas zeolit terhadap kation NH~', daya adsorpsi dan kapasitas tukar kation yang tinggi, serta kemampuannya dalam melepaskan amonium secara lambat telah membuatnya

potensial sebagai pencampur pupuk N, serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan tanaman (Mumpton, 1984). Penggunaan zeolit alam dalam bidang pertanian di Indonesia relatif masih baru, namun dari berbagai hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa lembaga penelitian, pengusaha dan petani, penggunaan zeolit telah menunjukkan respon yang positif terhadap produksi tanaman dan efisiensi pemupukan. PPTM (1991) melaporkan bahwa pemberian zeolit Bayah pada tanah Podsolik Merah Kuning di Gajrug, Lebak memberikan peningkatan terhadap produksi gabah. Hasil penelitian pada tanaman perkebunan untuk tanaman teh pemberian zeolit memberikan kenaikan hasil, disertai dengan peningkatan effisiensi serapan N pupuk (Sunarto, Wibowo, Syarif dan Widodo, 1990). Sifat pertukaran ion yang dimiliki zeolit tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai penyerap unsur hara, akan tetapi dapat dipergunakan untuk mengikat ionion logam berat sehingga dapat mengurangi pengambilannya dari rantai makanan. Fugii (1974) mendapatkan bahwa penambahan zeolit dapat mengurangi pengaruh logam berat Cu, Cd, Pb dan Zn pada larutan tanah. Minato (1988) mempergunakan zeolit klinoptilolit sebagai pengganti pasir kuarsa sebagai bahan penyaring dalam pemurnian air, serta mengurangi jumlah unsur-unsur logam berat yang terdapat pada air limbah industri. Kandungan logam-logam berat di dalam air jauh lebih rendah setelah

diperlakukan dengan zeolit. Senyawa amoniak nitrogen tidak dapat dihilangkan dengan penyaringan pasir kuarsa, akan tetapi hampir secara keseluruhan dapat dihilangkan oleh zeolit. Manfaat zeolit yang multiguna tersebut disebabkan oleh sifat dan perilaku mineral tersebut yang spesifik. Helfferich (1962), Barrer (1982) menyebutkan bahwa tindakan pemanasan, pengasaman dan penambahan basa dapat meningkatkan daya serap dan daya pertukarannya. Besarnya peningkatan tersebut tergantung dari jenis mineral dan kadar zeolitnya. Percobaan Husaini (1992) pada zeolit Polmas menunjukkan ze~lit hasil pemanasan mempunyai kemampuan pertukaran ion terhadap Zn, Cu, Mn dan Fe, hasil pengasaman meningkatkan pertukaran terhadap Zn, Mn dan Fe, sedangkan penambahan NaOH terhadap Co, Zn, Mn dan Fe. Walaupun menurut beberapa peneliti, zeolit dapat memperbaiki sifat-sifat tanah, menurut Baldar dan Whittig (1968) pengaruh zeolit terhadap tanah yang terbentuk dari bahan induk zeolitik tidak nyata. Zeolit tidak stabil pada lingkungan tanah, kecuali apabila keadaan lingkungannya bersifat alkali. ~enurut Ming dan Dixon (1986) zeolit sangat jarang ditemukan pada tanah masam. Aplikasi penggunaan zeolit pada saat ini telah berkembang dengan pesat, akan tetapi penelitian yang mengkaji mengenai perilaku mineral tersebut dalam tanah dan

pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah yang berkembang dari bahan induk yang didominasi mineral zeolit belum banyak dilakukan. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui perilaku mineral zeolit serta pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah yang berasal dari bahan induk zeolitik. 1.2. Tujuan Penelitian 1. Mengkaji perilaku mineral zeolit. 2. Mempelajari pengaruh bahan induk zeolitik terhadap perkembangan tanah dan sifat-sifat tanah yang terbentuk. 1.3. Hipotesis Penelitian Untuk mengarahkan penelitian ini, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Perbedaan perilaku batuan zeolitik disebabkan oleh komposisi mineral yang berbeda. 2. Adanya mineral zeolit di dalam bahan induk akan menghasilkan sifat-sifat tertentu pada tanah.