BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Dengan demikian pendidikan

I. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani

aktifitas fisik,demikian pula halnya dalam belajar passing dengan kaki bagian

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belakangan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif secara total.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan menumbuhkan keterampilan dan kemampuan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cemi Pratama, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan di dalam GBHN tahun 1973 yang dikutip oleh (Fuad Ihsan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memantau tingkat perkembangan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam uasaha pencapaian tujuan pembelajaran perlu diciptakan adanya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan melaluiaktivitas jasmani yang dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu dari padanya.

BAB I PENDAHULUAN. normal, namun anak anak yang memiliki keterbelakangan mental juga

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ada sejak adanya manusia, dalam arti sejak adanya manusia telah ada pula usahausaha

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. integral dari pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu dan kualitas. pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Seirama dengan kemajuan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk. memiliki budi pekerti luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),

I. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media membelajarkan siswa. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang melalui proses komunikasi, dalam komunikasi harus ada timbal

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan olah raga tetapi pada perkembangan si anak seutuhnya.

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB I PENDAHULUAN. anggaran pendidikan yang besar karena mereka sadar akan pentingnya pendidikan.

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga peran guru. Siswa dan guru harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. guru-guru belanda yang mengajar di sekolah-sekolah lanjutan.

BAB I. memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh.kegiatan ini dalam perkembangannya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan terutama di negera - negara

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Pendidikan jasmani dapat didefenisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui gerak fisik. Secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam (3) kategori yaitu : perkembangan fisik, perkembangan mental dan perkembangan sosial. Pendidikan jasmani di sekolah sangat besar manfaatnya, pengembangan nilai nilai kepribadian anak didik yang sedang dalam masa pencarian jati diri agar nantinya dapat menjadi manusia yang berkarakter.dalam pembelajaran pendidikan jasmani sering ditemukan suatu keadaan dimana siswa dituntut untuk bersikap jujur, adil, serta bersikap sportif sebagai ciri khas dari olahraga yang di adopsi dalam pendidikan jasmani.hal tersebut menjadikan pendidikan jasmani tidak dapat dipisahkan dari kurikulum pendidikan nasional.akan tetapi dalam pelaksanaanya dilapangan sering berjalan tidak sesuai dengan tuntutan dari kurikulum.pelaksanaan pendidikan jasmani disetiap sekolah sebagai suatu

langkah awal pengenalan siswa terhadap olahraga dan pentingnya arti kesehatan juga untuk bisa berprestasi, hendaknya perlu menjadi perhatian serius. Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang dan giat melaksanakan pembangunan disegala bidang, termasuk di bidang olahraga. Oleh sebab itu, sekarang dicanangkan konsep konsep dalam kurikulum sudah disusun dan juga undang undang yang mengatur tentang dunia olahraga sudah disahkan oleh negara. Semua hal ini di bagi dengan sebaik baiknya agar bisa menerapkan cabang cabang olahraga yang mana dibagi menurut jenjang pendidikan tertentu. Tahap tahap yang harus dilakukan untuk mengembangkan bakat atau potensi seorang harus dibimbing oleh seorang guru pendidikan jasmani atau pelatih. Salah satu olahraga yang mulai bangkit dan digemari masyarakat Indonesia terutama mereka yang berusia muda adalah permainan bola voli. Di zaman sekarang ini permainan bola voli telah banyak mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terkait dengan pembelajaran pendidikan jasmani yang diberikan di sekolah terutama di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu permainan bola besar diantaranya ada permainan sepak bola, bola voli, dan bola basket. Dalam hal ini penulis yang juga sebagai peneliti ingin memaparkan hasil observasi dari salah satu permainan bola besar yaitu permainan bola voli.

Berdasarkan observasi yang diperoleh penulis pada tanggal 6 maret 8 maret 2014 dari pihak sekolah bahwa belum pernah di adakan pembelajaran maupun penelitian sebelumnya yang melakukan gaya mengajar penemuan termbimbing melalui media modifikasi dalam pembelajaran passing bawah bola voli seperti yang direncanakan penulis. Sehingga penulis ingin mencari tahu apakah pembelajaran passing bawahbola voli dengan gaya mengajar penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan permasalahan permasalahan yang ditemui siswa dalam pembelajaran passing bawah bola voli tersebut jadi permasalahan utama dalam sistem permainan bola voli. Karena teknik dasar bermain bola voli merupakan passing bawah bola atau biasa dikenal dengan passing bawah. Teknik dasar yang buruk sangat mempengaruhi performance siswa dalam mengikuti permainan bola voli. Passing bawah merupakan hal yang sangat menentukan dalam perkembangan kemajuan dari pemain bola voli, karena jika seorang pemain voli telah memiliki kemampuan passing bawah yang baik pasti akan lebih mudah untuk dilatih berbagai variasi latihan ataupun strategi. Seperti di sekolah sekolah tingkat SMP lainnya bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang tidak pernah lepas dari materi pembelajaran pendidikan jasmani. Di sekolah SMP Negeri 6 Tebing Tinggisudah memiliki fasilitas permainan bola voli yang memang sudah ada berupa 2 lapangan bola voli, 3 bola voli serta 2 net dan tiang net yang

sudah permanen. Akan tetapi bila dilihat dari hasil belajar siswa khususnya materi passing bawah pada pembelajaran bola voli dapat dikatakan belum mencapai target yang diharapkan mengingat nilai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) di sekolah ini 70 setiap siswa. Hal ini dapat di buktikan dengan masih banyaknya siswa yang nilai hasil belajar bola voli yang kurang memuaskan.siswa belum mampu menguasai teknik dasar pelaksanaan passing bawah bola voli yang benar. Salah satu masalah utama dalam pembelajaran pendidikan jasmani hingga saat ini adalah belum efektifnya pengajaran pengajaran pendidikan jasmani di sekolah sekolah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti gaya mengajar guru kurang tepat, kurangnya minat akibat banyaknya siswa/i masih takut menghadapi datangnya bola saat permainan bola voli, serta sumber sumber lainnya yang mendukung proses pengajaran pendidikan jasmani. Kurangnya minat siswa untuk mengetahui permainan bola voli atau kurangnya minat siswa dalam mengikuti permainan bola voli. Untuk dapat memahami teknik dasar permainan bola voli terlebih dahulu siswa harus meminati olahraga ini. Hal ini sangat berpengaruh terhadap penerimaan pemahaman siswa dalam memahami teknik dasar passing bawah bola voli tersebut. Minat merupakan salah satu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat siswa sangat besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya.

Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Misalnya, jika seseorang anak menaruh minat terhadap sesuatu olahraga, maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang olahraga yang diminatinya tersebut. Akibatnya siswa kurang memberi perhatian terhadap proses pembelajaran. Hal ini secara langsung akan mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Disinilah profesionalisme seorang guru pendidikan jasmani di tuntut berfikir kreatif dan inovativ dalam menghadapi tantangan dan permasalahan di dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pendidikan jasmani yang mengembangkan kemampuan dan keterampilan secara menyeluruh baik fisik, mental maupun intelektual anak didik dapat tercapai. Hal ini juga disebabkan oleh berbagai faktor dan salah satunya adalah proses pembelajaran yang tidak efisien dimana dalam belajar bola voli sering dijumpai banyak siswa yang tidak berperan aktif dalam proses pembelajaran terutama siswa putri yang takut akan bola dan sering hanya menonton siswa putra bermain voli ketika mata pelajaran bola voli berlangsung. Namun di sisi lain faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar yang monoton mengakibatkan perhatian, motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran menurun dan jenuh. Untuk itu diperlukan adanya modifikasi alat dengan gaya mengajar penemuan terbimbing.

Kurangnya keterampilan guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran passing bawah bola voli pada saat pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung. Hal ini mempengaruhi siswa sehingga siswa merasa lebih cepat jenuh dan bosan pada saat proses pembelajaran ini berlangsung khususnya pada saat latihan teknik dasar passing bawah bola voli dan mempengaruhi minat siswa untuk memperdalam atau memahami dasardasar permainan bola voli. Jika seorang guru pendidikan jasmani dapat membimbing siswa dalampembelajaran maka hal ini sangat memberikan dorongan yang bisa memotivasi siswa untuk dapat mengembangkan bakat yang ia miliki untuk mencapai hasil yang tinggi di cabang olahraga bola voli. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat terletak pada anak itu sendiri. Misalnya, anak itu kurang berminat untuk mengembangkan bakat bakat yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi. Untuk dapat mengadakan proses pembelajaran yang efektif maka seharusnya pada saat belajar pendidikan jasmani khususnya bola voli fasilitas yang menjadi pendukung sangat mutlak diperlukan seimbang dengan jumlah peserta didik yang sedang belajar dan mengajar dapat berjalan maksimal. Menyikapi hal tersebut penulis mencoba untuk melakukan suatu inovasi dalam bentuk penelitian sebagai upaya peningkatan hasil belajar bola voli khususnya pada materi passing bawah dengan melalui penerapan

gaya mengajar penemuan terbimbing melalui media modifikasi. Hal ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar passing bawah bola voli pada siswa/i. Sesuai dengan pengertian penemuan terbimbing merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Ada pun pengertian dari modifikasi secara umum diartikan sebagai usaha untuk mengubah atau menyesuaikan. Namun secara khusus modifikasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menciptakan dan menampilkan sesuatu hal yang baru, unik, dan menarik. Dengan uraian di atas penulis ingin melakuka penelitian dengan mengangkat judul PENERAPAN GAYA MENGAJAR PENEMUAN TERBIMBING DENGAN MEDIA MODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 TEBING TINGGI TAHUN AJARAN 2013/2014.

B. Identifikasi Masalah Sebagaimana yang telah diuraikan didalam latar belakang masalah diatas maka penelitian mengidentifikasi masalah yang ada antara lain : Gaya mengajar guru yang kurang efektif sehingga siswa kurang berminat mengikutin pembelajaran passing bawah bola voli. Banyak siswa/i terutama siswi yang masih takut menghadapi bola atau melakukan pass saat praktik pembelajaran passing bawah bola voli. Kurangnya inovasi atau keterampilan guru dalam pembalajaran passing bawah bola voli agar siswa dapat berperan aktif saat pembelajaran. C. Pembatasan Masalah Untuk mempermudah dalam memahami ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini maka penulis membatasi masalah berdasarkan identifikasi masalah di atas maka permasalahan ini dibatasi hanya pada Penerapan Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Dengan Media Modifikasi Bola Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas maka permasalah yang akan diteliti adalah: Apakah melalui penerapan gaya mengajar penemuan terbimbing dengan media modifikasi dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah dalam permainan bola voli siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Tebing Tinggi. E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar passing bawah dalam permainan bola voli melalui gaya mengajar penemuan terbimbing dengan media modifikasi pada siswa/i kelas VIII SMP Negeri 6 Tebing Tinggi. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi guru pendidikan jasmani dalam mengatasi kesulitan yang di hadapi siswa untuk melakukan passing bawah bola voli, sehingga dapat memperbaiki proses pembelajaran permainan bola voli. 2. Memperbaiki dan menambah pemahaman siswa dalam pembelajaran passing bawah bola voli.

3. Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran passing bawah bola voli sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik. 4. Bagi penulis penelitian ini untuk memenuhi persyaratan akhir studi yang telah ditetapkan oleh program studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FIK UNIMED guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dan juga bermanfaat untuk memperkaya ilmu pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas.