BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan pada siswa kelas V SD N 1 Ngambakrejo Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan pada semester II Tahun Ajaran 2011-2012. Berdasarkan lokasinya SD N 1 Ngambakrejo berada di wilayah perkampungan penduduk yang termasuk wilayah Unit Pelaksanan Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V sebanyak 24 siswa terdiri dari laki-laki 12 siswa dan perempuan 12 siswa. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sangat beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali siswa sebagian besar adalah pedagang, dan Petani. Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan dalam mencari data sudah pernah melakukan observasi di SD tersebut, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan pendidikan yang sedang ditempuh oleh peneliti. Alasan lain karena SD N 1 Ngambakrejo merupakan salah satu SD imbas yang perlu perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang menjadi objek penelitian,yaitu: 1. Hasil belajar adalah besarnya skor yang diperoleh dari 40% skor non tes yang terdiri dari pengamatan kepada siswa ketika berfikir, diskusi dan ketika berbagi jawaban dan 60% skor tes formatif. 23

24 Hasil belajar diperoleh dengan menggunakan rumus: Hasil Belajar = 2. Model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang dilakukan untuk melatih siswa bagaimana mengutarakan pendapat dan siswa belajar menghargai pendapat orang lain dengan langkah langkah pembelajaran meliputi : 1. Siswa menyimak materi pembelajaran 2. Siswa secara individu berfikir (Think) untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru 3. Siswa (Pairs) untuk menjawab pertanyaan 4. Siswa berbagi (Sharing) jawaban 5. Siswa (pasangan) lain memberikan tanggapan 6. Siswa melakukan penegasan terhadap materi yang telah dipelajari dengan bimbingan dari guru 3.3 Rencana Penelitian Model penelitian ini mengacu pada teori Kemmis dan Taggart dalam Endang Mulyatiningsih (2011;70) bahwa prosedur penelitian tindakan kelas dibagi dalam empat tahap kegiatan pada satu putaran (siklus) yaitu : perencanaantindakan dan observasi-refleksi. Kegiatan tindakan dan observasi digabung dalam satu waktu, yaitu pada saat dilaksanakan tindakan sekaligus dilaksanakan observasi. Rencana tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu PTK menggunakan model spiral dari Kemmis dan Targgart dengan menggunakan 2 siklus. Di dalam setiap siklus terdapat 3 tahap, yaitu: perencanaan (pembuatan RPP, lembar observasi, lembar evaluasi), implementasi RPP dan observasi, refleksi. Penjelasan lebih rinci akan disajikan di gambar 3.1 berikut ini.

25 Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Targgat Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart, R. 3.3.1 Pelaksanaan Siklus I Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan siklus I antara lain adalah : 1. Perencanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan, perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butirbutir soal (terlampir), serta lembar observasi pelaksanaan RPP (terlampir). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan. 2. Implementasi Tindakan dan Observasi I Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas sebagai asisten peneliti yang

26 mengimplementasikan model pembelajaran tipe TPS dan kegiatan observasi dilakukan oleh rekan sejawat asisten peneliti (observer) untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran tipe TPS sudah terlaksana dengan baik atau belum yang waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Selain itu observer juga mengamati aktifitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 3. Refleksi I Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada Siklus II. Siklus II akan dilaksanakan jika Siklus I belum tuntas. 3.3.2 Pelaksanaan Siklus II Dalam pelaksanaan siklus II sama seperti pada siklus I, yakni terdapat tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, dan yang terakhir adalah refleksi. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan II Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus I yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP, Lembar Penilaian, media dan alat peraga serta lembar observasi. Namun dalam Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada Siklus I. Tindakan pada Siklus II ini disertai dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada Siklus I atau dapat meningkatkan ketrampilan yang diinginkan.

27 2. Implementasi Tindakan dan Observasi II Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas sebagai asisten peneliti yang mengimplementasikan model pembelajaran tipe TPS dan kegiatan observasi dilakukan oleh rekan sejawat asisten peneliti (observer) untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran tipe TPS sudah terlaksana dengan baik atau belum yang waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Selain itu observer juga mengamati aktifitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 3. Refleksi Refleksi dalam Siklus II ini dilakukan sama seperti refleksi pada Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan. 3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.4.1 Jenis Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru; dan data kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari tes formatif dan rubrik penilaian unjuk kerja. 3.4.2 Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini adalah teknik tes dan non tes yang terdiri dari:

28 a. Tes Tes dalam penelitian ini adalah tes formatif Tes formatif berbentuk pilihan ganda dan uraian, digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberi pembelajaran TPS. b. Non Tes Non tes dalam penelitian ini berupa observasi pengamatan kepada siswa ketika berfikir, diskusi serta berbagi jawaban. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan cara menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya sesuai dengan jenis perilaku yang akan diamati dan situasi yang akan diobservasi. 3.4.3 Instrumen penelitian Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah butir-butir soal (Terlampir), ruprik penilaian (Terlampir), lembar aktifitas siswa (Terlampir) dan lembar observasi implementasi RPP (Telampir). Untuk membuat instrumen penelitian, sebelumnya di buat terlebih dahulu kisi-kisi instrument. Adapun kisi kisi instrumen butir soal pada siklus I dan Siklus II di sajikan dalam tabel 3.1 dan 3.2 berikut ini :

29 Tabel 3.1 Kisi-kisi butir soal IPS kelas V siklus I Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Indikator Proses Berfikir C1 C2 C3 C4 C5 C6 Rendah (C1) Tingkat Kesukaran Soal Sedang (C2-C3) Tinggi (C4-C6) Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan 1. Menjelaskan peristiwa Rengasdengklok 2. Menjelaskan peristiwa perumusan teks proklamasi 1 1 3 1 4 Teknik Tes dan Uraian 1 1 3 1 4 Teknik Tes dan Uraian No. Soal 1, 4, 6 1 lampiran2 No. soal 1 No. Soal 2, 5, 14, 2 lampiran2 No. soal 1

3. Menjelaskan peristiwa detik-detik proklamasi 4. Menjelaskan peranan PPKI dalam menyusun alat kelengkapan negara 5. Mengidentifikasi tokoh-tokoh penting dalam peristiwa kemerdekaan 1 2 2 1 4 Teknik Tes dan uraian 1 2 3 1 5 Teknik Tes dan uraian 2 1 2 2 3 Teknik Tes 30 No.Soal 8, 17, 20 3 lampiran2 No. soal 1 No.Soal 3, 10, 13, 18 4 lampiran 2 No. soal 2 No.Soal 5, 7, 11, 12, 19 lampiran 3 No. soal 1

31 6. Membuat riwayat singkat/ringkasan tentang tokoh-tokoh penting dalam peristiwa kemerdekaan 7. Memberi contoh cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan 1 3 2 1 3 Teknik Tes dan uraian lampiran 3 no. soal 2 No. Soal 9, 15 5

32 Tabel 3.2 Kisi-kisi butir soal IPS kelas V siklus II Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indikator 1. Menjelaskan peristiwa 10 November 1954 di Surabaya 2. Menjelasakan pertempuran lima hari di Semarang Proses Berfikir Tingkat Kesukaran Soal Teknik Penilaian C1 C2 C3 C4 C5 C6 Rendah Sedang Tinggi (C1) (C2-C3) (C4-C6) 1 1 1 1 2 Teknik Tes dan Uraian 1 1 1 1 Teknik Tes dan Bentuk Instrumen No. Soal 1, 4, 3 1 No. soal 1 No. Soal 3 1 No. soal 2

3. Menjelaskan pertempuran Ambarawa 4. Menjelaskan pertempuran Medan Area 5. Menjelaskan pertempuran bandung lautan api 1 2 1 2 Teknik Tes 1 2 3 1 5 Teknik Tes 2 1 1 2 2 Teknik Tes dan uraian 33 No.Soal 9, 11, 1 No. soal 3 No.Soal 5, 20, 1 No. soal 4 No.Soal 2, 12, 3 1 No. soal 5

6. Menjelaskan agresi militer belanda 7. Menjelaskan perjanjian linggarjati 8. Menjelaskan Perjanjian Renville 2 2 2 2 Teknik Tes 1 1 2 1 4 Teknik Tes dan uraian 2 1 2 1 Teknik Tes 34 No.Soal 7, 8, 1 No. soal 6, 7 No. Soal 6, 13 1 2 No. soal 1 No. Soal 10, 17 2 No. soal 2

9. Menjelaskan perundingan roem royen 10. Menjelaskan konferensi meja bundar 11. Membuat riwayat singkat/ringkasan tentang tokoh-tokoh penting dalam mempetahankan kemerdekaan 1 1 1 1 Teknik Tes Teknik Tes dan Uraian 1 1 Teknik Tes Uraian 35 No. Soal 18 2 No. soal 3 No. Soal 14, 19 4 2 No. soal 4 5

36 3.5 Indikator Kinerja Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya kenaikan hasil belajar yang ditunjukkan adanya kenaikan skor hasil belajar siswa. Target KKM IPS 90 dan apabila sebanyak 90% siswa telah mencapai nilai minimal 90 maka dikatakan tuntas secara klasikal. 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah Deskriptif Komparatif yaitu membandingkan hasil dari Prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 dengan menggunakan distribusi frekuensi, standar deviasi, rata-rata, skor minimal, skor maksimal, dan persentase. Untuk melakukan Analisis data telebih dahulu dilakukan Uji prasarat Instrument Penelitian. Uji Prasyarat Instrumen Penelitian Uji prasarat instrument penelitian terdiri dari validitas, Reliabelitas di perkuat oleh Tingakt kesukaran soal. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi, 2006). Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Suharsimi, 2009: 69). Rumus korelasi product moment dengan angka kasar. Keterangan: r xy x y n = koefisien korelasi pearson = variabel bebas = variabel terikat = jumlah data Uji validitas dilakukan dengan SPSS 19,0. Tentang kriteria tinggi rendahnya validitas setiap butir instrumen, ada berbagai pendapat. Kriteria 36

37 intrumen menurut Saifuddin Azwar dalam Naniek Sulistya Wardani (2010) menyatakan bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected item to total correlation 0,20. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak. Menghitung validitas bertujuan untuk menilai ketepatan instrument tersebut dalam mengukur kemampuan siswa. Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Untuk menentukan koefisien reliabilitas soal pilihan ganda menggunakan rumus KR.20. Rumus reliabilitas dengan KR.20 (Sugiyono:359) adalah: Keterangan: k = jumlah item dalam instrument = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1 = 1- = varians total Untuk melakukan uji reliabilitas tes soal uraian menggunakan rumus Alfa Croanbach. Rumus reliabilitas Alfa Croanbach (Sugiyono, 2006:282) adalah: Keterangan: k = mean kuadrat antara subjek = mean kuadrat kesalahan = varians total 37

38 Uji reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 19,0 dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Naniek Sulistya Wardani (2010:35) sebagai berikut: α 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α 0,8 : dapat diterima 0,8 < α 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan Soal yang akan diujikan pada siswa kelas V SD N 01 Ngambakrejo dilakukan uji coba terlebih dahulu pada SD N 2 Kapung untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. Item soal yang diuji validitasnya ada 30 soal pilihan ganda dan 10 soal uraian untuk siklus I dan 30 pilihan ganda dan 10 uraian pada siklus II. Hasil dari validitas pada siklus 1 ada 8 soal pilihan ganda dan 4 uraian yang Koefisien corrected item to total correlation kurang dari 0,2, sehingga butir-butir tersebut tidak valid dan dibuang. Untuk hasil dari vaiditas siklus II ada 7 soal pilihan ganda dan 5 uraian yang Koefisien corrected item to total correlation kurang dari 0,2, sehingga butirbutir tersebut tidak valid dan dibuang. Sedangkan butir-butir yang lainnya memiliki koefisien corrected item to total correlation lebih dari 0,2, maka butir-butir tersebut dinyatakan valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian. Untuk lebih lengkapnya dapat di lihat di lampiran. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap soal-soal pada siklus 1, pada soal pilihan ganda di dapat koefisien realibilitas alphanya memiliki nilai 0,888 dan pada soal urain koefisien realibilitas alphanya memiliki nilai 0,811 sehingga dinyatakan reliabilitas soal bagus. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap soal-soal pada siklus II, pada soal pilihan ganda di dapat koefisien realibilitas alphanya memiliki nilai 0,893 dan pada soal urain koefisien realibilitas alphanya memiliki nilai 0,908 sehingga dinyatakan reliabilitas soal bagus. Tingkat kesukaran soal adalah proporsi siswa yang menjawab benar. Tingkat kesukaran berkisar dari 0 sampai dengan 1. Makin besar tingkat 38

39 kesukaran makin mudah soal tersebut begitu pula sebaliknya makin kecil tingkat kesukaran makin sukar soal tersebut (Rahmah Zulaiha, 2008;14). Tingkat kesukaran soal pilihan ganda diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus berikut (Rahmah Zulaiha, 2008:15) : TK = Keterangan: TK = Tingkat kesukaran soal pilihan ganda JB = Banyak siswa yang menjawab benar n = Banyak siswa Tingkat kesukaran soal uraian menurut klasifikasi puspendik dalam Rahmah Zulaiha (2008:34) diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus: TK = Keterangan TK = Tingkat kesukaran soal uraian Mean = Rata-rata skor siswa Skor Maksimum = Skor maksimum yang ada pada tabel penskoran Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal (Rahmah Zulaiha, 2008:14). TK < 0, 3 = Sukar 0,3 TK 0,7 = Sedang TK > 0,7 = Mudah Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas diambil 20 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian pada siklus I serta pada siklus II diambil 20 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian. Untuk hasil akhir pada uji tingkat kesukaran instrumen tes siklus I didapat hasil pada butir soal pilihan ganda dengan tingkat kesukaran sedang sebanyak 19 butir dan pada tingkat kesukaran sukar sebanyak 1 butir. Pada butir soal uraian dengan tingkat kesukaran 39

40 sedang sebanyak 3 butir dan pada tingkat kesukaran sukar sebanyak 2 butir. Pada siklus II didapat hasil pada butir soal pilihan ganda dengan tingkat kesukaran sedang sebanyak 18 butir dan pada tingkat kesukaran sukar sebanyak 2 butir. Pada butir soal uraian dengan tingkat kesukaran sedang sebanyak 3 butir dan pada tingkat kesukaran sukar sebanyak 2 butir. 40