II. DESKRIPSI PROSES

dokumen-dokumen yang mirip
II. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara

PRARANCANGAN PABRIK TRIMETHYLETHYLENE DARI METHYLBUTENE

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

BAB II PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES. Paraldehida merupakan senyawa polimer siklik asetaldehida yang

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II. DESKRIPSI PROSES

DESKRIPSI PROSES. pereaksian sesuai dengan permintaan pasar sehingga layak dijual.

BAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian.

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES. (2007), metode pembuatan VCM dengan mereaksikan acetylene dengan. memproduksi vinyl chloride monomer (VCM). Metode ini dilakukan

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES. Tahap-tahap reaksi formaldehid Du-Pont untuk memproduksi MEG sebagai

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah pembangunan industri kimia di Indonesia.

BAB II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2

BAB II PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. Potassium karbonat memiliki beberapa nama lain yaitu : kalium karbonat, carbonate

BAB II DESKRIPSI PROSES. sodium klorat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Larutan NaCl jenuh dielektrolisa menjadi NaClO 3 sesuai reaksi:

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. dalam alkohol (Faith and Keyes,1957).

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul

BAB II DISKRIPSI PROSES

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

II. DESKRIPSI PROSES Hidrasi langsung α-pinene dengan menggunakan katalis Chloroacetic

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLAMIDE DARI ACRYLONITRILE MELALUI PROSES HIDROLISIS KAPASITAS TON/TAHUN BAB II DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES. Pada proses pembuatan asam salisilat dapat digunakan berbagai proses seperti:

Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol Kapasitas ton/tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus molekul : C2H5OH

Prarancangan Pabrik Isooktan dari Diisobutene dan Hidrogen dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB II DESKRIPSI PROSES. Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85% Titik didih (1 atm) : -24,9 o C Kemurnian : 99,5 %

Prarancangan Pabrik Sikloheksana dengan Proses Hidrogenasi Benzena Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DISKRIPSI PROSES

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB II DESKRIPSI PROSES. Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2. Dalam

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai

BAB II DESKRIPSI PROSES

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB II. DISKRIPSI PROSES. bahan baku yang bervariasi. Berdasarkan bahan baku ada 2 proses komersial

PENGANTAR TEKNIK KIMIA JOULIE

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian pabrik metanol merupakan hal yang sangat menjanjikan dengan alasan:

Katalis Katalis yang digunakan adalah Rhodium (US Patent 8,455,685).

BAB I PENDAHULUAN. desinfektan, insektisida, fungisida, solven untuk selulosa, ester, resin karet,

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

Prarancangan Pabrik Hidrorengkah Aspal Buton dengan Katalisator Ni/Mo dengan Kapasitas 90,000 Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Sodium Dodekilbenzena Sulfonat dari Dodekilbenzena dan Oleum 20% Kapasitas Produksi ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

SKRIPSI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

Prarancangan Pabrik Green Epichlorohydrin (ECH) dengan Bahan Baku Gliserol dari Produk Samping Pabrik Biodiesel Kapasitas 75.

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI METANA DAN BELERANG KAPASITAS TON/TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN D

Prarancangan Pabrik Dodekilbenzena dari Dodeken dan Benzena Dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Vinyl Chloride Monomer dari Ethylene Dichloride dengan Kapasitas Ton/ Tahun. A.

II. DESKRIPSI PROSES NC-(CH 2 ) 4 -CN + 4 H 2 O. Reaksi menggunakan katalisator dari komponen fosfor, boron, atau silica gel.

Prarancangan Pabrik Xylen dari Etil Benzen Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESKRIPSI PROSES. Untuk pembuatan gipsum terdiri dari tiga jenis proses, yaitu: Penghancuran batu-batuan ini dengan menggunakan alat primary crusher

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN

Dalam pemilihan kapasitas rancangan pabrik DME memerlukan beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, antara lain:

Prarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri. Banyak sektor yang masih tergantung impor dari luar negeri sehingga

II. DESKRIPSI PROSES. MEK mulai dikembangkan pada tahun 1980-an sebagai pelarut cat. Dalam pembuatan

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM DIFOSFAT HEPTAHIDRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM FOSFAT KAPASITAS TON / TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

BAB II DESKRIPSI PROSES. Kemurnian : minimal 99% : maksimal 1% propana (CME Group) Density : 600 kg/m 3. : 23,2 % berat dari udara.

KEBERADAAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SARJANA TEKNIK KIMIA PADA PERANCANGAN ALAT PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Diamil Phthalat dari Amil Alkohol dan Phtalic Anhidrid dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

Transkripsi:

II. DESKRIPSI PROSES A. Proses Pembuatan Trimetiletilen Secara umum pembuatan trimetiletilen dapat dilakukan dengan 2 proses berdasarkan bahan baku yang digunakan, yaitu pembuatan trimetiletilen dari n-butena dengan isobutena pada fase uap serta dengan bahan baku metilbutena pada fase cair. A.1 Trimetiletilen menggunakan bahan baku n-butena pada fasa uap Reaksi yang terjadi terdiri dari 2 tahap, yaitu isomerisasi n-butena menjadi 2- butena (1), kemudian dilanjutkan dengan mereaksikan 2-butena dengan isobutena (2) : (1) CH 2 = CH CH 2 CH 3 CH 3 CH = CH CH 3... (2.1) CH 3 CH 3 (2) CH 3 CH = CH CH 3 + CH 2 = C CH 3 CH 3 C = CH CH 3 + CH 2 = CH CH 3... (2.2)

11 Bahan baku yang digunakandalam proses ini adalah n-butena dan isobutena. Sebelum mereaksikan n-butena dengan isobutena, terlebih dahulu n-butena diubah menjadi 2-butena dengan proses isomerisasi yang dapat dilihat seperti persamaan (2.1). Selanjutnya 2-butena direaksikan dengan isobutena yang kemudian akan menghasilkan trimetiletilen dan propilen dengan menggunakan katalis nikel sulfida. Proses yang digunakan adalah proses polimerisasi adisi seperti pada persamaan (2.3). Reaksi isomerisasi yang n-butena menjadi 2-butena dilakukan pada temperatur 15 o C dan tekanan 1 atm. Pemilihan temperatur ini didasarkan kepada jenis katalis yang digunakan, yaitu jenis alkali metal yang dapat bekerja pada suhu 15 o C. Pemilihan temperatur rendah juga didasarkan atas kesetimbangan termodinamika yang rendah antara n-butena dengan 2-butena. Konversi yang diperoleh pada reaksi isomerisasi ini adalah 90% Setelah diperoleh 2-butena dari proses isomerisasi, kemudian dilanjutkan dengan mereaksikan 2-butena dan isobutena yang berkontak di dalam reaktor pada temperatur 110 o C dan tekanan 11 atm. Konversi yang diperoleh pada reaksi polimerisasi adisi ini adalah sebesar 99,5%. A.2 Trimetiletilen dari metilbutena dengan proses fasa cair Reaksi pembuatan trimetiletilen dari metilbuten merupakan reaksi isomerisasi: CH 3 CH 3 CH 2 = C CH 2 CH 3 (l) CH 3 C = CH CH 3 (l)... (2.3)

12 Isomerisasi adalah suatu proses perpindahan rantai karbon sehingga didapatkan rumus molekul yang sama tetapi rumus strukturnya berbeda. Proses isomerisasi ini dapat juga dilakukan pada olefin. Proses pembuatan trimetiletilen merupakan salah satu proses Isomerisasi Olefin (ISOFIN). Isomerisasi Paraffin dan Naphta merupakan reaksi orde satu, dapat balik, eksotermis dan menggunakan katalis. Dengan menggunakan katalis asam, proses isomerisasi menjadi lebih cepat dan sederhana di dalam perancangan pabrik. Dalam beberapa proses isomerisasi paraffin, biasanya menggunakan suhu antara 30-36 o C pada tekanan 4 atm. Proses isomerisasi dalam skala komersial hanya dapat dilakukan untuk hidrokarbon yang mempunyai jumlah karbon sebanyak 5 dan 6 (C5 dan C6 paraffin). Proses isomerisasi ini menggunakan bahan baku metilbuten. Konversi yang diperoleh pada reaksi isomerisasi metilbuten menjadi trimetiletilen adalah sebesar 95%. Hidrogenasi sederhana dari C5 olefin dihasilkan dari campuran isopentan dan 1-pentan pada tekanan uap yang tinggi dan nilai oktan rendah untuk gasolin, konversi dari C5 olefin menjadi TAME menghasilkan nilai oktan tinggi dan tekanan uap yang rendah, yaitu alkilasi dari C5 olefin.

13 Pada reaksi isomerisasi umumnya di dalam proses menggunakan temperatur yang rendah dan menggunakan fase cair, namun ada beberapa proses isomerisasi yang menggunakan fase gas, misalnya isomerisasi butene, pentan dan heksan. Tetapi untuk isomerisasi dalam fase gas menggunakan temperatur dan tekanan proses yang cukup tinggi. Dalam skala komersial C5 dan C6 paraffin dapat menaikkan angka oktan tinggi dengan titik didih yang lebih rendah. Partikel-partikel dalam gasoline yang mempunyai angka oktan yang tinggi diproduksi dengan catalitik reforming. Produk proses isomerisasi dapat langsung digunakan tanpa harus diolah lagi. Proses pembuatan trimetiletilen dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1966 sebagai bahan baku isopropen dan mulai dikenalkan secara komersial pada tahun 1968. Reaksi isomerisasi trimetiletilen adalah reaksi reversible, orde satu, endotermis, isothermal dan non adiabatik. Untuk itu katalis yang digunakan adalah asam sulfat. B. Pemilihan Proses Pemilihan proses dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti katalis yang digunakan, suhu operasi, tekanan operasi, panas reaksi, biaya bahan baku (perhitungan ekonomi kasar) dan harga pembuatan Trimetiletilen/kg.

14 1. Kelayakan Ekonomi Tinjauan ekonomi ini bertujuan untuk mengetahui bruto yang dihasilkan oleh pabrik ini selama setahun dengan kapasitas 35.000 ton/tahun. Berikut ini perbandingan beberapa harga bahan baku dan harga produk pada tahun 2014. Tabel 2.1 Harga bahan baku dan produk Bahan Harga dalam $ Harga dalam Rp. Butena 2072 USD/ton 23.830.072/ton Isobutena 1370 USD/ton 15.756.370/ton Nikel Sulfida 20.039 USD/ton 230.468.539/ton Metilbuten 920 USD/ton 10.580.920/ton Asam Sulfat 295 USD/ton 3.392.795/ton Trimetiletilen 1780 USD/ton 20.471.780/ton Sumber: www.alibaba.com, 2013 dan www.icis.com, 2013 *nilai kurs $1 = Rp 11.501 (www.bi.go.id) A. Reaksi Menggunakan bahan baku Uap Butena : Konversi : 99,5% Kapasitas : 35.000 ton Trimetiletilen tiap tahun Mol Trimetiletilen = Mol Trimetiletilen = Massa Trimetiletilen (kapasitas) BM 35.000.000 kg 70,134 Mol Trimetiletilen = 499.044,686 kmol

15 Dengan Reaksi : CH 3 CH 3 CH 2 = CH CH 2 CH 3 + CH 2 = C CH 3 (l) CH 3 C = CH CH 3 + CH 2 = CH CH 3 (g)...(2.4) 1 : 1 : 1 : 1 BM 56,1063 g/mol 56,1063 g/mol 70,134 g/mol 42,0797 g/mol Mula a b Bereaksi (499.044,686) (499.044,686) (499.044,686)( 499.044,686) Sisa (a-499.044,686)(b-499.044,686) (499.044,686)( 499.044,686) Dari reaksi diatas, untuk menghasilkan 35.000 ton atau 499.044,686 kmol Trimetiletilen dengan konversi reaksi 99,5% maka dibutukan reaktan sebagai berikut b = 100% 99,5% x 499.044,686 kmol = 501.552,448 kmol a: b = 1: 1 maka a = 501.552,448 kmol Mol Butena = 501.552,448 kmol Butena yang dibutuhkan untuk menghasilkan 35.000.000 kg Trimetiletilen = mol butena * BM butena = 501.552,448 kmol x 56,1063 kg/kmol = 28.140.252,11 kg = 28.140,2521 ton

16 Mol Isobutena = 501.552,448 kmol Isobutena yang dibutuhkan untuk menghasilkan 35.000.000 kg Trimetiletilen = mol Isobutena * BM Isobutena = 501.552,448 kmol x 56,1063 kgr/kmol = 28.140.252,11 kg = 28.140,2521 ton Jumlah katalis (Nikel Sulfida) yang digunakan dalam proses ini sebanyak 1% dari bahan baku Uap Buten. Mol Nikel Sulfida = 1% x 501.552,448 kmol = 5.015,52 kmol Nikel Sulfida yang dibutuhkan untuk menghasilkan 35.000.000 kg Trimetiletilen = mol Nikel Sulfida * BM Nikel Sulfida = 5.015,52 kmol x 122,823 kg/kmol = 616.021,21 kg = 616,021 ton Jumlah harga bahan baku: = (28.140,2521 ton x $ 2072/ton) + (28.140,2521 ton x $ 1370/ton) = $ 96.858.747,73 Jumlah harga katalis : = 616,021 ton x $ 20.039/ton = $ 12.344.448,82

17 Harga produk Trimetiletilen: = (35.000 ton x $ 1780/ton) = $ 62.300.000 /tahun Keuntungan per tahun = Harga Produk (Harga Reaktan + katalis) = $ 62.300.000 ($ 96.858.747,73 + $ 12.344.448,82) = $ -46.903.196,55 = (minus) Rp. 539.433.663.500 Harga produksi/kg Trimetiletilen : = harga bahan baku kapasitas setahun kapasitas pabrik = $ 96.858.747,73/tahun 35.000.000 kg/tahun = $ 2,767/ kg = $ 2.767/ ton = Rp. 31.823,267/ kg ($1 = Rp 11.501) Harga pembuatan per kg Trimetiletilen dengan menggunakan proses ini sebesar $ 2.767/ ton, lebih mahal dibandingkan harga jual Trimetiletilen sebesar $ 1780 /ton. B. Reaksi Menggunakan bahan baku Metilbuten : Konversi : 95% Kapasitas : 35.000 ton Trimetiletilen tiap tahun Mol Trimetiletilen = Massa Trimetiletilen (kapasitas) BM

18 Mol Trimetiletilen = 35.000.000 kg 70,134 Mol Trimetiletilen = 499.044,686 kmol Dengan Reaksi : CH 3 CH 3 CH 2 = C CH 2 CH 3 (l) CH 3 C = CH CH 3 (l)...(2.5) 1 : 1 BM 70,134 g/mol 70,134 g/mol Mula a Bereaksi (499.044,686) (499.044,686) Sisa (a-499.044,686) (499.044,686) Dari reaksi diatas, untuk menghasilkan 35.000 ton atau 499.044,686 kmol Trimetiletilen dengan konversi reaksi 95% maka dibutukan reaktan sebagai berikut a = 100% 95% x 499.044,686 kmol = 525.310,196 kmol Mol Metilbuten = 525.310,196 kmol Metilbuten yang dibutuhkan untuk menghasilkan 35.000.000 kg Trimetiletilen = mol Metilbuten * BM Metilbuten = 525.310,196 kmol x 70,134 kg/kmol = 36.842.105,29 kg = 36.842,1053 ton

19 Jumlah katalis (H 2 SO 4 ) yang digunakan dalam proses ini sebanyak 0,2% dari bahan baku Metilbuten. Mol H 2 SO 4 = 0,2% x 525.310,196 kmol = 1.050,62 kmol H 2 SO 4 yang dibutuhkan untuk menghasilkan 35.000.000 kg Trimetiletilen = mol H 2 SO 4 * BM H 2 SO 4 = 1.050,62 kmol x 98,086 kg/kmol = 103.051,113 kg = 103,0511 ton Jumlah harga bahan baku : = 36.842,1053 ton x $ 920/ton = $ 33.894.736,88 Jumlah harga katalis : = 103,0511 ton x $ 295/ton = $ 30.400,075 Harga produk Trimetiletilen: = (35.000 ton x $ 1780/ton) = $ 62.300.000 /tahun

20 Keuntungan per tahun = Harga Produk (Harga Reaktan+katalis) = $ 62.300.000 ($ 33.894.736,88 + $ 30.400,075) = $ 28.374.863,05 = Rp. 326.339.299.900 Harga produksi/kg Trimetiletilen : = = harga bahan baku kapasitas setahun kapasitas pabrik $ 33.894.736,88 /tahun 35.000.000 kg/tahun = $ 0,968/ kg = $ 968/ ton = Rp. 11.132.968/ kg ($1 = Rp 11.501) Harga pembuatan per kg Trimetiletilen dengan menggunakan proses ini sebesar $ 968/ ton, lebih murah hampir 2 kali lipat dibandingkan harga jual Trimetiletilen sebesar $ 1780 /ton. 2. Kelayakan Teknis Biasanya kelayakan teknik terhadap suatu reaksi kimia yang di tinjau adalah energi bebas gibbs ( G). Untuk reaksi isotermal : G Reaksi = Gº f Produk Gº f Reaktan Berikut data energi bebas gibbs pembentukan ( Gº f ) dan panas pembentukan standar ( Hº f ) pada keadaan standar (T=298 K) :

21 Tabel 2.2 Nilai ΔG f dan Hº f masing-masing Komponen Komponen Gº f (kj/mol) Hº f (kj/mol) n-butena (uap) 2-Butena (uap) Isobutena (uap) 59,7 63,61 58,11 20,88-11,18-16,91 Metilbuten (cair) 67,2-51,6 Trimetiletilen (cair) Propilen (uap) 61,6 62,76-41,0 20,43 A. Reaksi Menggunakan bahan baku Uap Butena : Reaksi Pada Reaktor I : CH 2 = CH CH 2 CH 3 CH 3 CH = CH CH 3...(2.6) H Reaksi = ( Hº f 2-butena ) - ( Hº f n-butena ) = (-11,18) - (20,88) = -32,06 kj/mol (eksoterm) G Reaksi = ( Gº f 2-butena ) - ( Gº f n-butena ) = (63,61) (59,7) = +3,61 kj/mol (non-spontan)

22 Reaksi Pada Reaktor II : CH 3 CH 3 CH 3 CH = CH CH 3 + CH 2 = C CH 3 CH 3 C = CH CH 3 + CH 2 = CH CH 3...(2.7) H Reaksi = ( Hº f trimetiletilen + Hº f propilen ) - ( Hº f 2-butena + Hº f isobutena ) = (-41 + 20,43) - (-11,18 + (-16,91)) = +7,52 kj/mol (endoterm) G Reaksi = ( Gº f trimetiletilen + Gº f propilen ) - ( Gº f 2-butena + Gº f isobutena ) = (74,82 + 62,76) - (63,61 + 58,11) = +15,86 kj/mol (non-spontan) Berdasarkan nilai G 0 yang telah didapatkan sebesar +3,61 kj/mol pada reaktor 1 dan +15,86 kj/mol pada reaktor 2 menunjukkan bahwa reaksi pembentukan trimetiletilen dapat berlangsung dengan membutuhkan energi yang besar, karena diperoleh nilai G 0 > 0 (konsumsi energi besar). B. Reaksi Menggunakan bahan baku Metilbuten : CH 3 CH 3 CH 2 = C CH 2 CH 3 (l) CH 3 C = CH CH 3 (l)...(2.8) H Reaksi = ( Hº f trimetiletilen) - ( Hº f metilbuten) = (-41) - (-51,6) kj/mol = +10,6 kj/mol (endoterm)

23 G Reaksi = ( Gº f trimetiletilen) - ( Gº f metilbuten) = (61,6) - (67,2) kj/mol = -5,6 kj/mol (spontan) Berdasarkan nilai G 0 yang telah didapatkan sebesar -5,6 kj/mol menunjukkan bahwa reaksi pembentukan trimetiletien layak secara komersial, karena diperoleh nilai G 0 < 0. Pemilihan proses dilakukan dengan membandingkan keuntungan dan kerugian semua proses pembuatan trimetiletilen yang telah diuraikan diatas sebagai berikut : Tabel 2.3. Perbandingan proses pembuatan trimetiletilen Jenis Proses No. Keterangan 1 2 1. Bahan baku utama Uap butena Metilbutena 2. Katalis Nikel sulfida Asam sulfat 3. Temperatur Operasi T = 15 o C T = 110 C 4. Tekanan Operasi P = 1 atm P = 11atm T=32 C P = 4atm 5. Konversi 90% 95% 99,5% 6. H o -32,06 kj/mol +10,6 kj/mol +7,52 kj/mol 7. G o +3,61 kj/mol -5,6 kj/mol +15,86 kj/mol

24 Maka dipilihlah proses pembuatan trimetiletilen yang ke 2, yaitu dengan menggunakan bahan baku metilbuten proses fasa cair, dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Reaksi berlangsung secara spontan, yang artinya membutuhkan energi yang lebih kecil dibandingkan proses pertama (proses fasa uap) 2. Temperatur reaksi lebih rendah 3. Tekanan operasi lebih rendah 4. Katalis yang digunakan lebih murah Untuk produksi trimetiletilen dari metilbuten sendiri terdiri dari dua pilihan proses: 1. Proses tanpa Recycle Keuntungan: Biaya pemipaan dan pompa kecil karena tidak ada arus yang dikembalikan lagi ke proses Beban di reactor kecil karena umpan masuk selalu fresh sehingga lebih mudah bereaksi Waktu reaksi lebih cepat karena impuritas dalam reactor kecil Kerugian: Karena reaksi bersifat reversible maka konversinya rendah sehingga kebutuhan bahan baku besar Working capital lebih mahal Kurang aman di lingkungan karena limbah yang dibuang ke alam masih mengandung senyawa kimia dalam jumlah yang besar

25 2. Proses dengan Recycle Keuntungan: Biaya bahan baku lebih murah karena umpan yang belum terkonversi menjadi produk dikembalikan ke reaktor Limbah lebih aman dibuang ke lingkungan karena senyawa yang terbuang non air kecil Biaya pengolahan limbah lebih murah Kekurangan: Waktu reaksi lebih lama karena impuritas di dalam reaktor lebih besar sehingga kecepatan reaksi lebih lambat Diperlukan penambahan alat untuk transportasi dan pretreatment sebelum ke reaktor sehingga diperlukan investasi lebih besar Beban di reaktor besar karena umpan adalah campuran dari fresh feed dan recycle yang mengandung lebih banyak impuritas Dari pertimbangan di atas dipilih proses recycle karena dari segi ekonomi lebih menguntungkan, meskipun investasi lebih besar. Hal ini disebabkan karena biaya pembelian alat recycle lebih kecil dari penghematan pembelian bahan baku selama pabrik berdiri. Selain itu juga dari segi pengolahan limbah, proses dengan recycle lebih menguntungkan karena biaya pengolahan limbah yang lebih murah yang disebabkan oleh bahan baku yang tidak terkonversi didalam reaktor tidak dibuang melainkan digunakan kembali sebagai recycle.

26 C. Uraian Proses Proses pembuatan Trimetiletilen secara garis besar dibagi menjadi tahap proses yaitu: 1. Persiapan bahan baku Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan trimetiletilen adalah metilbuten dengan menggunakan asam sulfat (H 2 SO 4 ) sebagai katalis. Bahan baku metilbuten yang diimpor dari Cina memiliki konsentrasi 98% w/w dalam fase cair. a. Persiapan Metilbuten Metilbuten yang diimpor dari Cina memiliki konsentrasi 98% w/w dalam fase cair ditampung terlebih dahulu di tangki penyimpanan (ST-101) dengan kondisi 1 atm dan 30C, dialirkan dan dinaikkan tekanannya dengan menggunakan pompa proses (P-101) hingga tekanannya menjadi 4 atm. Setelah itu, metilbuten dipanaskan oleh heater (HE-101) hingga temperatur 32C dan dialirkan menuju reaktor. b. Persiapan Katalis Katalis yang digunakan ialah Asam Sulfat (H 2 SO 4 ) 65%. Katalis yang didapatkan dari PT. Petrokimia Gresik, Jawa Timur memiliki konsentrasi 96% w/w dalam fase cair ditampung terlebih dahulu di tangki penyimpanan (ST-102) dengan kondisi 1 atm dan 30C.

27 Asam sulfat (H 2 SO 4 ) konsentrasi 96% diumpankan ke mixing tank (MT-101) untuk diencerkan terlebih dahulu dengan menggunakan air proses yang diperoleh dari unit utilitas sampai konsentrasi 65%. Dari mixing tank, larutan asam sulfat dialirkan dan dinaikkan tekanannya dengan menggunakan pompa proses (P-104) hingga tekanannya menjadi 4 atm. Setelah itu, asam sulfat dipanaskan oleh heater (HE-101) hingga temperatur 32C dan dialirkan menuju reaktor (RE-201). 2. Tahapan Proses Didalam reaktor (RE-201) terjadi reaksi isomerisasi metilbuten yang menghasilkan trimetiletilen dengan bantuan katalis asam sulfat. Reaksi yang terjadi dalam reaktor (RE-201) merupakan reaksi isothermal pada suhu 32 C dan tekanan 4 atm. Reaktor yang digunakan adalah reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) dengan konversi sebesar 95%. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi endotermis, sehingga diperlukan pemanas berupa koil yang dialiri air sebagai media pemanas dengan suhu masuk 40 o C untuk menjaga suhu reaksi tetap pada 32 C. Reaksi yang terjadi dalam reaktor adalah: CH 3 CH 3 95% CH 2 = C CH 2 CH 3 (l) CH 3 C = CH CH 3 (l) Cairan yang keluar dari reaktor (RE-201) berupa trimetiletilen 95%, metilbuten, 1-penten, air dan asam sulfat kemudian diumpankan kedalam

28 Centrifuge (CF-301) untuk memisahkan asam sulfat dan air dari metilbuten, 1-penten dan trimetiletilen. Larutan Asam Sulfat tersebut kemudian direcycle kembali sebagai katalis pada reaktor (RE-201). 3. Pemurnian dan Penyimpanan Produk Produk keluaran reaktor (RE-201) kemudian diumpankan kedalam Centrifuge (CF-301) untuk memisahkan asam sulfat dan air dari metilbuten, 1-penten dan trimetiletilen. Larutan Asam Sulfat dialirkan diumpankan ke mixing tank (MT-101) untuk dicampurkan dengan asam sulfat baru terlebih dahulu dan diencerkan dengan menggunakan air proses yang diperoleh dari unit utilitas sampai konsentrasi 65%. Setelah itu, asam sulfat dialirkan menuju pompa proses (P-104) untuk menaikkan tekanan sampai 4 atm dan heater (HE-102) untuk dipanaskan sampai suhu 32 o C yang kemudian akan digunakan kembali sebagai katalis pada reaktor (RE-201). Sedangkan metilbuten, 1-penten, trimetiletilen dan 0,2% H 2 SO 4 dialirkan menuju Distilation Column (DC-310) untuk memisahkan produk tirmetiletilen dari sisa reaktan. Produk atas yang diperoleh berupa metilbuten, 1-penten dan sedikit trimetiletilen kemudian diumpankan kembali (direcycle) menuju reaktor (RE-201), sedangkan hasil bawah berupa trimetiletilen, sedikit metilbuten, 1-penten, H 2 SO 4 dan air dengan kemurnian trimetiletilen tinggi sekitar 99,97% dengan impurities berupa

29 0.013% metilbuten; 0,005% 1-penten; 0,002% asam sulfat dan 0.001% air dialirkan masuk ke tangki penyimpanan (ST-401). Diagram alir proses dapat dilihat pada Gambar 2.1. Tangki Penyimpanan Metilbuten (ST-101) Reciprocating Pompa (P-101) Heater (HE-101) Tangki Penyimpanan Asam Sulfat (ST-101) Mixing Tank (MT-101) Reciprocating Pompa (P-101) Heater (HE-101) Reaktor (RE-201) Centrifuge (CF-301) Flash Drum (FD-301) Tangki Penyimpanan Produk (ST-401) Gambar 2.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Trimetiletilen