PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE

Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

ABSTRACT. mathematical

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

NUR FITRIA STKIP PGRI

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MEANS-ENDS ANALYSIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI APLIKASI TURUNAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DISERTAI KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE


THE USE OF COOPERATIVE THINK PAIR SHARE (TPS) LEARNING MODEL TO IMPROVE STUDENTS ACHIEVEMENT ON BUFFER SOLUTION AT CLASS XI SAINS SMAN 1 SUNGAI APIT

Keywords: the tipe of model Cooperative Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Outcomes

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

Nadia Cahyadi*, Zulfitri Aima**, Ainil Mardiyah**

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK TINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN TPS

Sartika Sari Rambe dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 PERANAP

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DENGAN MENGGUNAKAN LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

PENERAPAN STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

Journal of Mechanical Engineering Learning

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA KELAS VII TAMAN DEWASA IBU PAWIYATANYOGYAKARTA

Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **, Rini*** No.

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 2 No.2 November 2016

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

Hesti Noviyana STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Rotating Trio Exchange (RTE) model, Mathematics learning achievements.

STRATEGI PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN

Automotive Science and Education Journal

ABSTRACK. > then reject H 0 so it can be concluded understanding of mathematical concepts by

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KELOMPOK BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 25 PADANG

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

Key Words: Question Student Have (QSH), Learning achievement, Solubility and solubility product.

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO. 1 ISSN : Padang, JLS & Djulia E Maret 2016 Halaman :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Anggraini, Jufri, & Juliati p-issn: ; e-issn: Padang, Sumatera Barat, Indonesia

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Nurazizah *), Rahima **), Dewi Estetikasari **)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Nurhayati 1, Irwan 2 Pendidikan Matematika, Universitas Asahan, Email: nurhayati95@gmail.com Abstract The purpose of this study is to determine whether the application of Think Pair Share learning can improve student learning outcomes on Matrix materials in Class X SMK Negeri 1 Pulau Rakyat. The method used is the experimental method. In the normality test obtained by using Lilliefors test for the experimental group obtained Lo < is 0,0859 <0,161 and test of data normality by using Lilliefors test for control group obtained Lo < is 0,0689 <0,161 hence can be concluded that distributed control group data normal. the result of calculation = 1.99 and = 1.67, then > so that H 0 rejected and accepted, result of hypothesis test show that learners who taught by model of learning Think Pair Share have result learn mathematics which is higher than that of students taught by conventional learning model. Keywords: Learning Outcomes, Think Pair Share, Matrix Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan penerapan pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Matriks di Kelas X SMK Negeri 1 Pulau Rakyat. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Pada pengujian normalitas didapat dengan menggunakan uji Lilliefors untuk kelompok eksperimen diperoleh L o < L tabel yaitu 0,0859 < 0,161 dan pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Lilliefors untuk kelompok kontrol diperoleh L o < L tabel yaitu 0,0689 < 0,161 maka dapat disimpulkan bahwa data kelompok kontrol berdistribusi normal. hasil perhitungan = 1,99 dan = 1,67, maka > sehingga diolak dan diterima, hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran Think Pair Share memiliki hasil belajar matematika yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Kata kunci : Hasil Belajar, Think Pair Share, Matriks 61

Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang untuk berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, kegemaran, dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu, seseorang dikatakan belajar bila dapat diasumsikan dan diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Menurut Morgan (dalam Suprijono, 2010:3) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Jadi inti dari belajar adalah adanya perubahan tingkah laku karena adanya suatu pengalaman. Di samping itu, Brunner (dalam Trianto, 2011:14) menyatakan bahwa belajar adalah proses aktif dimana siswa membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman/pengetahuan yang sudah dimilikinya. Belajar bukanlah sematamata mentransfer pengetahuan yang ada diluar dirinya, tetapi belajar lebih pada bagaimana otak memproses dan menginterprestasikan pengalaman yang baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dalam format yang baru. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar juga di artikan sebagai suatu prestasi belajar yang berarti hasil kemampuan dari seseorang dalam proses belajar. Menurut Hamalik (dalam Suprayetno,2010:56) bahwa hasil belajar adalah suatu hasil belajar yang di capai melalui perbuatan belajar. Hasil ini berarti bahwa belajar dan hasil belajar adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, karena hasil belajar akan dicapai melalui usaha yang dilakukan dalam belajar itu. sendiri. Hasil belajar yang dimaksud dalam hal ini adalah hasil belajar siswa melalui tes yang diberikan Matematika merupakan salah satu unsur dalam pendidikan. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa dengan kemampuan berfikir logis, kritis, sistematis, kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa memiliki kemampuan mengelola dan memanfaatkan informasi yang selalu berkembang. Mutu pembelajaran matematika tentunya harus berjalan secara sistematis dan teratur, dimulai sejak seseorang belajar di sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Dengan demikan matematika menjadi mata pelajaran yang sangat penting dalam pendidikan dan wajib dipelajari pada setiap jenjang pendidikan. Dalam membelajarkan matematika pada siswa, sebagai guru harus mampu menggunakan model yang bervariasi dan sesuai dengan situasi, apabila guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke peserta didik, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung 62

monoton sehingga mengakibatkan siswa merasa jenuh dan tersiksa. Bagi yang menganggap matematika menyenangkan maka akan tumbuh motivasi dalam diri individu tersebut untuk mempelajari matematika dan optimis dalam menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat menantang dalam pembelajaran matematika. Sebaliknya, bagi yang menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit, maka individu tersebut akan bersikap pesimis dalam menyelesaikan masalah matematika dan kurang termotivasi untuk mempelajarinya. Kondisi pembelajaran seperti yang di atas masih sering terjadi. Peserta didik masih kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Sikap-sikap tersebut tentunya akan mempengaruhi hasil yang akan mereka capai dalam proses belajar. Hal ini menyebabkan model dan pendekatan pada pembelajaran matematika sangat memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran. Karena modelmodel dan pendekatan pada matematika mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan belajar siswa yang didukung dengan terciptanya iklim pembelajaran yang kondusif. Berdasarkan observasi awal penelitian terhadap siswa kelas X TKJ di SMK Negeri 1 Pulau Rakyat, nampak bahwa kemampuan dalam menyerap pelajaran matematika pada materi Matriks masih rendah. Hal ini didapat dari ulangan siswa yang masih rendah karena banyak siswa yang nilainya masih dibawah KKM yaitu 70. Dari 30 siswa hanya 12 orang siswa mampu menjawabnya, dan selebihnya remidial. Hal ini terjadi karena siswa merasa jenuh dengan apa yang disampaikan guru pada saat proses belajar mengajar yang setiap pertemuannya hampir melakukan hal yang sama yaitu menyampaikan materi yang akan dipelajari dan langsung memberi tugas terhadap siswa. Diskusi kelompok jarang dilakukan sehingga interaksi dan komunikasi antara siswa dengan siswa lainnya maupun dengan guru masih belum terjalin selama proses pembelajaran. Menurut Ruseffendi (1991:350), pengajaran konvensional adalah pengajaran pada umumnya yang biasa dilakukan sehari-hari. Dimana pada pembelajaran klasikal ini guru mengajar sejumlah siswa dalam ruangan yang kemampuannya memiliki syarat minimum untuk tingkat itu.maka guru lebih aktif dari siswa, sedangkan siswa hanya menerima materi tanpa adanya timbal balik antara guru dan siswa di dalam belajar. Pada model pembelajaran konvensional menurut Ruseffendi (1991:351) guru mengajar siswa secara kelompok dalam ruangan kelas yang banyaknya siswa sekitar 30 40 orang. Maka guru tidak dapat memperhatikan semua kepentingan siswa satu persatu dalam belajar. Dari permasalahan diatas, disimpulkan bahwa model pembelajaran yang dipakai kurang tepat. Sehingga peneliti menawarkan suatu pendekatan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Model pembelajaran Think Pair Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari tiga tahap yaitu think, pair, share. Pada tahap think akan nampak aktivitas siswa, yaitu mental activities yang meliputi menanggapi soal, mengingat, memecahkan soal, menganalisis dan 63

mengambil keputusan. Tahap Pair merupakan tahap yang kedua yaitu saat siswa berdiskusi dengan pasangannya mengenai solusi dari soal yang diberikan. Pada tahap ini, selain nampaknya mental activities juga akan nampak oral activities yaitu ketika siswa mengeluarkan pendapat dan berdiskusi dengan pasangannya. Tahap Share adalah saat siswa bersama dengan pasangannya berbagi hasil pemikiran dengan pasangan lain dalam satu kelompok. Sama seperti tahap pair, pada tahap share juga akan nampak mental activities dan oral activies ketika siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya. Dan selama pembelajaran berlangsung baik pada tahap think, pair, dan share terlihat juga emotional activities siswa yaitu ketika siswa merasa bosan, gembira,bersemangat, berani dan gugup. Menurut Lie (dalam Paini,2013:115) model pembelajaran Think Pair Share termasuk dalam pembelajaran kooperatif, model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain dan akan menambah variasi model pembelajaran yang lebih menarik, menyenangkan, meningkatkan aktivitas dan kerja sama siswa. Pembelajaran kooperatif dengan model Think Pair Share ini mudah diterapkan pada semua mata pelajaran termasuk matematika. Model pembelajaran Think Pair Share dikembangkan oleh Frank Lyman dkk dari Universitas Maryland pada tahun 1985. Model pembelajaran Think Pair Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana. Teknik ini memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Melalui pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share, juga akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Pada tahap think, dengan pemahaman yang dipunyai oleh siswa, siswa berpikir sendiri untuk menyelesaikan soal. Kemudian pada tahap pair, siswa berdiskusi dengan pasangannya, yang semula siswa tidak paham dengan adanya diskusi bersama sama bisa menyelesaikan soal sehingga berdampak juga pada prestasi siswa. Begitu juga pada tahap share, siswa bisa bertukar pendapat dengan anggota kelompok yang lain yang bisa berpengaruh pada pemahaman masing masing siswa dalam memahami setiap soal yang mereka kerjakan dan menimbulkan pengetahuan yang baru yang membawa siswa lebih berprestasi. Penyelesaian permasalahan yang telah ditemukan siswa kemudian dievaluasi secara bersama-sama dan dipertanggungjawabkan dengan mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Dalam kegiatan tersebut diharapkan aktivitas belajar matematika siswa dan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan penguasaan siswa terhadap materi dapat meningkat melalu model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. METODE Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMK Negeri 1 Pulau Rakyat dan dilaksanakan pada semester genap pada bulan Februari tahun ajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Pulau Rakyat yang terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 120 siswa. Sampel dalam penelitian ini terambil secara 64

acak (cluster random Sampling). Kemampuan kedua kelas tersebut bersifat homogen (sama) dan tidak ada kelas unggul. Kelas yang terambil sebagai kelas eksperimen yaitu kelas X TKJ1 dengan jumlah siswa 30 orang dan kelas yang terambil sebagai kelas kontrol yaitu kelas X TKJ2 dengan jumlah siswa 30 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen, yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara dua variabel, yaitu variabel terikat dan variabel bebas, sehingga diperlukan dua kelas penelitian yang terdiri dari satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Langkah langkah yang dilakukan adalah: 1. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2. Memberikan pretest terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut homogen. 3. Penulis mengadakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share di kelas eksperimen dan menggunakan pembelajaran konvensional di kelas kontrol pada materi matriks. 4. Setelah pembelajaran di berikan terhadap kedua kelas tersebut, langkah selanjutnya penulis memberikan postest untuk mengetahui kembali hasil belajar matematika setelah dillakukan pembelajaran. 5. Setelah data penelitian diperoleh dari kedua kelas yang diteliti, kemudian dianalis sehingga digunakan dalam uji hipotesis. Pre Test Model Think Pair Share Post Test Hasil Belajar Pembelajaran Matriks Analisis Pre Test Metode Konvensional Post Test Hasil Belajar Gambar 1 Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel, yakni variabel bebas dan terikat. Adapun variabel bebasnya ialah model Pembelajaran Think Pair Share. Serta variabel terikatnya ialah hasil belajar matematika siswa pada materi matriks. Untuk memperoleh data dan gambaran yang sebenarnya mengenai topik penelitian ini maka penulis menggunakan alat pengumpul data adalah tes matematika pada materi Matriks. Bentuk tes dipilih adalah uraian. Tes pertama dilakukan dengan tes pendahuluan atau pre test, tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum ada perlakuan. Setelah itu langkah selanjutnya penulis memberikan postest untuk mengetahui kembali hasil 65

belajar matematika setelah dillakukan pembelajaran. Sebelum tes digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih dahulu diuji cobakan untuk melihat karakteristik tes tersebut yaitu uji coba tes yang bertujuan untuk melihat tes yaitu: Validitas Tes Untuk menghitung validitas tes digunakan rumus product moment. Rumus yang dikutip dari Arikunto (2011:72) yaitu: pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Pretest diambil dari nilai matematika dari semester sebelumnya pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Diagram Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Setelah diperoleh harga rxy jika rxy > rtabel maka soal dikatakan valid, atau sebaliknya. Bentuk tes berupa uraian, karena dengan tes uraian akan terlihat kemampuan siswa menjawab soal dan jawaban tersebut dikerjakan dengan menggunakan langkah-langkah penyelesaian kemudian menetapkan skor yang diperoleh siswa sebagai hasil belajar yang diperoleh siswa. Data yang terkumpul dalam penelitian merupakan data yang harus diolah secara teliti, cermat, dan, sistematis. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk kelompok eksperimen menggunakan metode pembelajaran Think Pair Share sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional. Sebelum melakukan proses belajar dengan menggunakan metode pembelajaran pada kedua kelas tersebut, terlebih dahulu diberikan Pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Lilliefors. Untuk Kelompok eksperimen diperoleh Lo = 0,0859 < L = 0,161 maka dapat disimpulkan bahwa data kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan dengan kelompok kontrol diperoleh Lo = 0,0689 < L = 0,161 maka dapat disimpulkan bahwa data kelompok kontrol berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas diperoleh = 2,11 dan = 1,85 karena > maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki varians yang homogen. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t melalui bersamaan rata rata uji dua pihak yaitu pihak kanan dengan demikian hipotesis statistiknya adalah: Ho : : Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama, berarti tidak ada pengaruh pada model pembelajaran Think Pair Share 66

: : Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, berarti ada pengaruh pada model pembelajaran Think Pair Share. Berdasarkan hasil perhitungan = 1,99 dan = 1,67, maka > sehingga diolak dan diterima, yang artinya hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share baik lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan metode konvensional di kelas X SMK Negeri 1 Pulau Rakyat Tahun Pelajaran 2015/2016. Dari hasil pengujian hipotesis yang diajukan ternyata hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Konvensional pada materi matriks di kelas X SMK Negeri 1 Pulau Rakyat tahun pelajaran 2015 / 2016. Dengan diterapkannya proses belajar mengajar menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share pada setiap pembelajaran yang diberikan oleh guru, akan membangun pola fikir siswa yang aktif dan kreatif dalam berlatih menyelesaikan soal soal yang ada. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMK Negeri 1 Pulau Rakyat, maka dapat diambil kesimpulan: Adanya pengaruh hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran Think Pair Share dan konvensional pada materi Matriks di kelas X SMK Negeri 1 Pulau Rakyat. saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diajukan saransaran sebagai berikut: 1.Bagi tenaga pendidik khususnya guru matematika dapat menggunakan metode Think Pair Share dalam proses kegiatan belajar mengajar untuk membangun meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam belajar. 2.Kepada siswa diharapkan dapat mengikuti metode pembelajaran Think Pair Share agar hasil belajar dan keaktifan siswa dalam belajar dapat terus meningkat. DAFTAR RUJUKAN Paini, (2013). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Model Think Pair Share. Jurnal mathematics Paedagogic, III, (2): 115-123 Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Dimyati, Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulim 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Sukardi. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan 67

Prakteknya. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan(Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara Suprayetno, (2010). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Investigasi. Jurnal Mathematics Paedagogic, I (1): 53-67 Suprijono, Agus. (2010). Cooperative Learning Teori dan Apilaksi Paikem. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. 68

69