BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan penambangan merupakan kegiatan yang dapat mendatangkan keuntungan ekonomis yang cukup menjanjikan. Hal ini yang menyebabkan kegiatan penambangan menjadi semakin marak akhir-akhir ini, khususnya pertambangan rakyat yang mementingkan hasil dan kurang memperhatikan faktor-faktor lingkungan. Tentu saja dampak dari kegiatan tersebut akan mengakibatkan dan menyisakan lahan bekas penambangan yang rusak serta berpotensi menimbulkan degradasi terhadap lingkungan. Kerusakan lahan bekas tambang disebabkan kegiatan penambangan tanpa izin serta kurangnya perhatian terhadap pengelolaan pasca penambangan. Kerusakan lahan bekas tambang mempengaruhi kelestarian fungsi lingkungan, sehingga berdampak pada meningkatnya suhu lokal, terganggunya tatanan hidrologis, menurunnya fungsi tanah sebagai media tanam dan bencana (erosi, gerakan tanah, banjir lumpur), fenomena tersebut juga terkait dengan terjadinya penurunan aspek sosial-ekonomi penduduk. Keberadaan/lokasi kerusakan lahan bekas penambangan yang tidak memperhatikan pengelolaan pasca tambang menyebar di hampir semua Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah. Salah satu lokasi yang menyebabkan tebing sehingga rawan terjadinya gerakan tanah (longsor) dari aktifitas penambangan di areal bekas aktifitas penambangan di Desa Semaya Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang (Dinas ESDM, 2016). Perlu dilakukan upaya untuk mencegah atau meminimalisir potensi bahaya yang dapat ditimbulkan seperti gerakan tanah ataupun tanah longsor pada areal bekas tambang. Untuk itu diperlukan penelitian lapangan mengenai kondisi lahan bekas penambangan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan keamanan pada lokasi tersebut. 1
1.2 Permasalahan 1.2.1 Rumusan Masalah Aktifitas penambangan yang terjadi di Desa Semaya, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang menyebabkan tebing yang rawan terjadinya gerakan tanah (longsor). Untuk mencegah terjadinya gerakan tanah, maka perlu dilakukan suatu tindakan yang dapat memperkuat lereng tersebut. Fungsi dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui daya dukung tanah untuk peningkatan nilai faktor keamanan tebing. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu: 1. Melakukan penelitian kondisi geologi dan geologi teknik di Desa Semaya Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang yang mencakup persebaran litologi, kondisi fisik batuan serta uji sifat fisik tanah permukaan pada lokasi penelitian. 2. Melakukan interpretasi dari data-data primer dengan hasil berupa peta geologi dan peta geologi teknik, serta mendapatkan nilai faktor keamanan tebing untuk memberikan rekomendasi yang tepat dalam penanggulangan gerakan tanah atau longsor. 1.2.2 Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian ini yaitu berupa pemetaan geologi dan pemetaan geologi teknik Desa Semaya data laboratorium dari uji undisturbed sample (UDS) serta pemodelan analisis kestabilan lereng dari nilai faktor keamanan menggunakan perangkat lunak Slide 6.0. Selain itu penelitian ini juga menggunakan data pendukung yaitu data sekunder berupa peta geologi regional dan peta rupa bumi Indonesia. 2
1.3 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kondisi geologi dan jenis serta persebaran litologi yang terdapat pada lokasi penelitian. 2. Mengetahui kondisi geologi teknik. 3. Melakukan pemodelan dengan menggunakan perangkat lunak Slide 6.0. 4. Mengetahui nilai faktor keamanan pada areal bekas tambang. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Semaya Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang ini mempunyai beberapa manfaat yang dapat diambil, diantaranya yaitu: 1. Bagi pemerintah Dengan mengetahui nilai faktor keamanan yang diperoleh pada lokasi penelitian, maka dapat digunakan sebagai acuan dalam perancangan konstruksi pembuatan dinding penahan atau terasering pada tebing diareal bekas tambang di Desa Semaya Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang 2. Bagi mahasiswa Sebagai bahan acuan studi lebih lanjut mengenai daya dukung tanah maupun aspek lain dalam bidang geologi di Desa Semaya Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang. 3. Bagi masyarakat Sebagai bahan pengetahuan mendasar untuk menanggulangi tebing yang rawan longsor 1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian (studi lapangan) dilakukan di Desa Semaya Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang (dapat dilihat pada gambar 1.1). Adapun lokasi penelitian dapat ditempuh sekitar 3 jam dari kota 3
Semarang, Jawa Tengah dengan menggunakan kendaraan bermotor. Kegiatan pengambilan data penelitian sampai dengan penyusunan laporan dilakukan selama 2 bulan dimulai pada bulan Oktober 2016 sampai dengan bulan Akhir November 2016, dan setelah itu dilakukan pengolahan data berupa uji laboratorium. Lokasi Penelitian berada di wilayah Desa Semaya Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang. Desa Semaya mempunyai batas wilayah berupa: Batas sebelah utara yaitu Desa Mangli Batas sebelah timur yaitu Desa Sumurkidang Batas sebelah selatan yaitu Desa Karangmoncol Batas sebelah barat yaitu Desa Tanahbaya Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada kenampakan gambar 1.1 dibawah ini. 4
Gambar 1.1 Peta Administrasi, Desa Semaya, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang (2013) 5
Adapun lokasi areal bekas kegiatan penambangan yang menjadi pokok penelitian, tepatnya berada pada titik koordinat X (497689) dan Y (9276961) UTM 49s dan titik koordinat X (497991) dan Y (9277300) UTM 49s. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada kenampakan gambar 1.2 di bawah ini. Keterangan : Lokasi Penambangan Gambar 1.2 Peta Citra, Desa Semaya, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang (Google Earth, 2015) 6