Seminar Gelar Teknologi Kehutanan, 19 Nov. 2009

dokumen-dokumen yang mirip
CADANGAN, EMISI, DAN KONSERVASI KARBON PADA LAHAN GAMBUT

Rumus Emisi CO 2. E = (Ea + Ebb + Ebo Sa) / Δt. Ea = Emisi karena terbakarnya jaringan dipermukaan tanah, misalnya pada waktu pembukaan lahan.

Pengelolaan lahan gambut

Topik C4 Lahan gambut sebagai cadangan karbon

Rehabilitasi dan Pengelolaan Lahan Gambut Bekelanjutan

Memahami Keragaman Sistem Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya Terhadap Penghitungan Opportunity Cost

BAB IV METODE PENELITIAN

Program Studi Rekayasa Kehutanan, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung

Tantangan dan strategi pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan sumberdaya alam dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi

D4 Penggunaan 2013 Wetlands Supplement to the 2006 IPCC Guidelines untuk Inventarisasi Gas Rumah Kaca di Indonesia.

Opportunity Cost Dalam Pelaksanaan REDD

Sistem Penggunaan Lahan dalam Analisa OppCost REDD+

Pendugaan Emisi CO 2 sebagai Gas Rumah Kaca akibat Kebakaran Hutan dan Lahan pada Berbagai Tipe Penutupan Lahan di Kalimantan Tengah, Tahun

Program Studi Rekayasa Kehutanan, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Kalimantan Tengah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia

BASISDATA KARAKTERISTIK TANAH GAMBUT DI INDONESIA

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Jawa Timur

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Indonesia

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Jawa Barat

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Bali

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Maluku

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di DKI Jakarta

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Aceh

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Papua

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Gorontalo

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Nusa Tenggara Timur

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Sulawesi Tenggara

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Sulawesi Utara

Defining Baseline for REDD Ulu Masen, Aceh. Bogor, Agustus 2009

DILEMA DAN RASIONALISASI KEBIJAKAN PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT UNTUK AREAL PERTANIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut

Pendugaan Emisi Karbon (CO 2 ) akibat Kebakaran Hutan dan Lahan pada Berbagai Tipe Penutupan Lahan di Propinsi Riau Tahun

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Sulawesi Barat

Setitik Harapan dari Ajamu

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

Isi Paparan. REL Tanah Papua Tahun dari Sektor Kehutanan 6/22/ Roadmap Implementasi REDD+ di Tanah Papua 4.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Biomassa dan Karbon Biomassa Atas Permukaan di Kebun Panai Jaya, PTPN IV Tahun 2009

ESTIMASI EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DARI KEBAKARAN LAHAN GAMBUT

Perubahan Iklim dan SFM. Dewan Nasional Perubahan Iklim Jakarta, 3 Desember 2009

Model Prediksi Dampak Penerapan Kebijakan Mandatori Blending terhadap Kebutuhan Lahan dan Tingkat Emisi CO2 Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia

DARI DEFORESTASI, DEKOMPOSISI DAN KEBAKARAN GAMBUT

ANALISIS FINANSIAL DAN KEUNTUNGAN YANG HILANG DARI PENGURANGAN EMISI KARBON DIOKSIDA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Sarmah 1, Nurhayati 2, Hery Widyanto 2, Ai Dariah 1

9/21/2012 PENDAHULUAN STATE OF THE ART GAMBUT DI INDONESIA EKOSISTEM HUTAN GAMBUT KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGGI SUMBER PLASMA NUTFAH TINGGI

ANALISIS KERAGAAN USAHA TANI DAN OPPORTUNITY COST EMISI CO 2 PERTANIAN LAHAN GAMBUT KABUPATEN KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT

PENUTUP. Status terkini lahan gambut

I. PENDAHULUAN. A. LatarBelakang. Lahan gambut di dunia mencapai luas 400 juta ha. Sekitar350 juta ha dari

PERAN BENIH UNGGUL DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

PENDUGAAN EMISI GAS RUMAH KACA AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA BERBAGAI TIPE TUTUPAN LAHAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN

Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan

Governors Climate & Forests Task Force. Provinsi Kalimantan Tengah Central Kalimantan Province Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambut dan Karbon Tersimpan pada Gambut

PENDAHULUAN. mengkonversi hutan alam menjadi penggunaan lainnya, seperti hutan tanaman

Potensi Aplikasi LUWES dan REDD- ABACUS sebagai Sistem Monitoring Karbon Hutan

I. PENDAHULUAN. hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tanah Gambut

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur

Perkiraan Sementara Emisi CO 2. di Kalimantan Tengah

PERUBAHAN PENGGUNAAN SEMAK BELUKAR PADA LAHAN GAMBUT DITINJAU DARI ASPEK DINAMIKA CADANGAN KARBON TANAMAN

Ari Wibowo 1 1. Pusat Litbang Perubahan Iklim dan Kebijakan Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor, 16610,

Silvia Irawan, Luca Tacconi, Irene Ring

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan tentang perubahan iklim global akibat naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi

FAKTOR PENDUGA SIMPANAN KARBON PADA TANAH GAMBUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekitar 60 Pg karbon mengalir antara ekosistem daratan dan atmosfir setiap

DINAMIKA PENGGUNAAN LAHAN DAN PERKEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN KUBU RAYA DAN SANGGAU TAHUN

Pengaruh Daya Dukung Hutan Terhadap Iklim & Kualitas Udara di Ekoregion Kalimantan

-eq/(ha.tahun). Keluaran matriks emisi untuk tab unit perencanaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menyebabkan perubahan tata guna lahan dan penurunan kualitas lingkungan. Alih

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BASELINE SURVEY: CADANGAN KARBON PADA LAHAN GAMBUT DI LOKASI DEMPLOT PENELITIAN ICCTF (RIAU, JAMBI, KALIMANATAN TENGAH DAN KALIMANTAN SELATAN)

Persyaratan ISPO Untuk Bahan Baku Energi Terbarukan (Bioenergi)

Hesti Lestari Tata Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi, KLHK

PERKEMBANGAN LOI RI-NORWAY DINAS KEHUTANAN PROVINSI RIAU

Lembar Fakta Kurva Biaya Pengurangan Emisi GRK (Gas Rumah Kaca) Indonesia

Lampiran A. Kriteria (Deskripsi) Kelas Tutupan Hutan Penggunaan Lahan

West Kalimantan Community Carbon Pools

Fahmuddin Agus dan Achmad Rachman Peneliti Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah

(RAD Penurunan Emisi GRK) Pemanasan Global

Topik A1 - Lahan gambut di Indonesia di Indonesia (istilah/definisi, klasifikasi, luasan, penyebaran dan pemutakhiran data spasial lahan gambut

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Governors Climate & Forests Task Force. Provinsi Kalimantan Barat West Kalimantan Province Indonesia

BAB 1. PENDAHULUAN. peningkatan pesat setiap tahunnya, pada tahun 1967 produksi Crude Palm Oil

Pengenalan perubahan penggunaan lahan oleh masyarakat pinggiran hutan. (Foto: Kurniatun Hairiah)

MEKANISME DISTRIBUSI PEMBAYARAN REDD : Studi Kasus Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan PUSLITSOSEK 2009

dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau

MEKANISME DISTRIBUSI INSENTIF REDD+

Workshop Low Carbon City

Gambar 7.2. Contoh tampilan matriks peluang perubahann

PIPIB untuk Mendukung Upaya Penurunan Emisi Karbon

Panduan Pengguna Untuk Sektor Kehutanan. Indonesia 2050 Pathway Calculator

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT: PERSPEKTIF LINGKUNGAN. Mukti Sardjono, Saf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan,

TINJAUAN PUSTAKA. penyusun tanah gambut terbentuk dari sisa-sisa tanaman yang belum melapuk

Panduan Pengguna Untuk Reboisasi Lahan Kritis. Indonesia 2050 Pathway Calculator

Emisi Dari Alih Guna Lahan. Apa itu emisi alih guna lahan dan bagaimana cara menghitungnya?

III. BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

Studi Kasus Pendugaan Emisi Karbon di Lahan Gambut Kasus untuk Kabupaten Kubu Raya dan Kab. Pontianak, Kalimantan Barat BBSDLP, Badan Litbangtan Fahmuddin Agus, Wahyunto, Herman, Eleonora Runtunuwu,, Ai Dariah, Prihasto Setyanto, Erni Susanti, Elsa Surmaini, I G.M. Subiksa, Wahyu Supriatna Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BSDLP), Badan Litbang Pertanian Seminar Gelar Teknologi Kehutanan, 19 Nov. 2009

Pendugaan Emisi C REDD Sumber dan proses emisi Metode pengurangan emisi Metode pendugaan emisi GRK/stock C Metode perhitungan opportunity costs Negosiasi harga C

Sifat Mengapa lahan gambut dipermasalahkan? Tanah mineral Tanah gambut Berat volume (t/m 3 ) 0.7-1.4 0.02-0.30.3 Kandungan karbon (% berat) 0.5-5.0 5.0 30-60 Kandungan karbon (t/m 3 ) 0.01-0.040.04 Lapisan 0-30 cm 0.03-0.070.07 Permukaan- substratum Simpanan C tanah tropis (t/ha) 20-80 2000-3500 Simpanan C biomas hutan (t/ha) 200-300 100-200 Daya menahan air (% volume) 30-55 70-95

Sifat C di lahan gambut Pada hutan gambut (pristine forest) C tersimpan, bahkan bertambah antara 0-3 mm/tahun Bila hutan gambut dibuka dan didrainase C yang tersimpan dengan mudah terdekomposisi menjadi CO 2 ; gas rumah kaca terpenting penyebab pemanasan global

Emisi CO2 dari lahan gambut yang didrainase

Proses Emisi GRK dari lahan gambut (1) Kebakaran biomassa tanaman (2) Kebakaran gambut (4) Penambatan C 100-200 t C/ha ~40 t C/ha 100~200 t C/ha 300-600 t/ m depth/ha 400-700 t C/ha/m 60 cm (3) Pelapukan/ dekomposisi gambut

E ( Ea Ebb t Ebo Sa) E Net emisi CO 2 Emisi karena kebakaran dan pelapukan biomas tanaman di atas permukaan tanah = C tanaman yang terbakar E a dan/atau terdekomposisi (t/ha) * 3.67 CO 2 /C E a Ebb E bo S a t Emisi karena kebakaran gambut = volume gambut yang terbakar (m 3 ) * C density (t/ m 3 )*3.67 Emisi dari dekomposisi gambut. Ditaksir dari beberapa pendekatan Sequestrasi oleh tanaman = rata-rata kandungan karbon (t/ha) * 3.67 Skala waktu perhitungan

Bor gambut Batang besi penyambung Tangkai pemutar Sampler: sayap penutup dan setengah tabung Bor Edelman

Pengukuran emisi gas CO2

Perubahan penggunaan Lahan BAU 500.000 450.000 400.000 (Kubu Raya & Pontianak Districts) Area (ha) 350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 - Vegetables Pineapple Maize Sawah Rubber Oil palm Shrub Forest 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 Year

KETEBALAN GAMBUT DI KAB. KUBURAYA DAN PONTIANAK (2008) No. <100 100-300 <3 meter 300-500 500-700 >700 >3 meter Luas (ha) Total A. KAB. KUBU RAYA 1 Hutan 1,453 33,854 35,307 109,513 88,478 54,413 252,404 287,711 41.2 2 Belukar 688 5,270 5,958 15,647 1,250 91 16,988 22,946 3.3 3 Semak 214-214 - - - 214 0.0 4 Mangrove 1,273-1,273 3,564 1,069-4,633 5,906 0.8 5 Kebun campuran 113 12,370 12,483 9,105 - - 9,105 21,588 3.1 6 Perairan/rawa 4 75 79 205 405-610 689 0.1 7 Kelapa sawit 691 2,331 3,022 5,172 - - 5,172 8,194 1.2 8 Karet 610 4,732 5,342 3,914 - - 3,914 9,256 1.3 9 Tanm semusim-nanas 1,700 2,322 4,022 1,729 - - 1,729 5,751 0.8 10 Tanm semusim-sayuran 123 190 313 178 - - 178 491 0.1 11 Tanm semusim- jagung 430 362 792 848 - - 848 1,640 0.2 12 Tegalan 114 2,500 2,614 5,500 328-5,828 8,442 1.2 13 Sawah 20,528 13,342 33,870 1,671 - - 1,671 35,541 5.1 Jumlah (lahan gambut) 27,941 77,348 105,289 157,046 91,530 54,504 303,080 408,369 58.5 Lahan non Gambut 290,151 41.5 Total Kab. Kubu Raya 698,520 100.0 B KAB.PONTIANAK 1 Hutan - - 0 34,443 5,924-40,367 40,367 10.2 2 Belukar - - 0 654 - - 654 654 0.2 3 Semak - - 0 - - - 0 0 4 Kebun campuran - - 0 740 - - 740 740 0.2 5 Perairan/rawa - - 0 646 - - 646 646 1.0 6 Kelapa sawit - - 0 510 - - 510 510 0.1 7 Karet - 1,450 1,450 2,480 - - 2,480 3,930 1.0 8 Tanm semusim-nanas 785 2,108 2,893 3,100 - - 3,100 5,993 1.5 9 Tanm semusim-sayuran - - 0 3,781 681-4,462 4,462 1.1 10 Tanm semusim- jagung - - 0 - - - 0 0 11 Tegalan - - 0 - - - 0 0 12 Sawah - 6,212 6,212 - - - 0 6,212 1.6 Jumlah (lahan gambut) 785 9,770 10,555 46,354 6,605-52,959 63,514 16.0 Lahan non Gambut 46,354 6,605 52,959 333,615 84.0 Total Kab. Pontianak 397,129 100.0 C Kab. KUBU RAYA dan PONTIANAK Jumlah Lh Gambut (A+B) 28,726 87,118 203,400 98,135 54,504 471,883 43.1 Jumlah lh non gambut 623,766 56.9 Luas Total Kab Pontianak dan Kubu Raya 1,095,649 100.0

PETA INDIKASI KETEBALAN GAMBUT PETA KAWASAN HUTAN LINDUNG

PETA PENGGUNAAN LAHAN PETA POTENSI LAHAN GAMBUT

Faktor Emisi LUT Drainage AG C stock Burned Burned Peat peat from peat from Decompopeat peat Burn peat sition forest shrub on maize cm t C/ha/25 yr NatForest 0 157 0 0 0 Shrub 40 15-245 -75 0 0 Oil palm 60 40-368 -75-25 0 Rubber/AF 30 60-184 -75-25 0 Sawah 10 2-61 -75-25 0 Maize 30 2-184 -75-25 -375 Pineapple 45 7-276 -75-25 0 Vegetable 30 2-184 -75-25 0

LUC - C debt Land use Peat Rubber/ forest Shrub Oil palm AF Sawah Maize Pineapple Vegetable Peat forest 0-462 -560-356 -291-789 -501-414 Shrub -245-368 -164-99 -572-309 -222 Oil palm -368 x x x x x Rubber/AF -184 x x x x Sawah -61 x x x Maize -559 x x Pineapple -276 x Vegetable -184

Keadaan BAU Hutan dan semak belukar meluas (sebagian hutan dibuka hanya untuk pengambilan TFP) Lahan pertanian meluas sampai ke lahan gambut dalam Sebagian petani tradisional meningkatkan kesuburan tanah gambut dengan cara membakar semak (dan lapisan gambut)

Skenario penurunan emisi I. Ikuti Permentan 14/2009, dan perluasan lahan pertanian hanya pada lahan berstatus APL (legal compliance scenario) biaya pengawasan II. Bantu petani tradisional menyuburkan tanah dengan tanpa bakar subsidi pupuk dan penyuluhan III. Moratorium pembukaan hutan dan belukar gambut biaya pengawasan, opportunity costs

Emisi CO 2 pada beberapa skenario CO2 emission (t/year) Millions 8 7 6 5 4 3 2 BAU Vegetable Pineapple Maize Sawah Rubber Oil palm Shrub CO2 Emissions (t/year) Millions 8 7 6 5 4 3 2 I: Legal compliance 1 1-1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 Year 0 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 Year Millions 8 7 6 II: No burning Millions 8 7 6 III: Moratorium Emisi CO2 (t/tahun) 5 4 3 2 CO2 Emission (t/yr) 5 4 3 2 1 1 0 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 Year 0 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 Year

Emisi CO 2 pada tiga skenario Millions 8 7 BAU Skenario I: Permentan+APL Skenario II: Sc I + No burning on maize CO2 Emis ssion (t/ha/yr) 6 5 4 3 Scenario III: Moratorium 2 1 0 Year

Emisi antara tahun 2010-2035 Emission Cummulative Emission Rdxn Scenario t CO2 t CO2 % BAU 164,783,945 - S I: Permentan 14/09 + APL 149,479,655 15,304,290 9.3 S II: SI + No burning on Maize 137,494,001 27,289,944 16.6 S III: Moratorium 118,254,600 46,529,345 28.2

Emisi C (perubahan stock C ) dan Opportunity costs Time average Carbon stock Forest 250 tc Avoided emissions 200 tc Rubber 20 tc Opportunity costs US$20/yr Net returns US$10/yr US$30/yr

Unit conversions Avoided emissions 230 tc/yr Opportunity cost $20/ha/yr Convert opportunity cost to NPV NPV = $209/ha over 30 years, at 10% Convert opportunity cost to /tc Cost of REDD = 209/230 = $0.91/tC Convert to /tco 2 e Cost of REDD (Abatement cost) = 0.91/3.67 = $0.25/tCO 2 e

Biaya dan pengurangan emisi Item Scenario 1 Scenario 2 Scenario 3 Incremental emission Rdxn (t CO2/25yr) 12,460,188 4,794,262 15,943,338 Area that must be protected (ha/yr) 323,041 27,461 Area of intervention (ha/yr) na 9,210 na Cost of protection (IDR/ha/yr) 2000 na 2000 Costs of intervention (IDR/ha/yr) na 626,000 na Opportunity cost (NPV) (IDR/ha/yr) na na 1,939,737 Cost of protection (IDR/25yr) 16,152,034,117 na 1,373,050,000 Costs of intervention (IDR/25yr) na 144,139,461,426 na Opportunity cost (NPV) (IDR/25yr) na na 1,331,678,062,344 Abatement cost (IDR/tCO2) 1,296 30,065 83,526 Abatement cost (USD/tCO2) 0.13 3.01 8.35

Biaya Penurunan Emisi Scenario Abatement cost Incremental ER USD/tCO2 t CO2/25 th Legal compliance 0.13 15,304,290 No burning 3.01 11,985,654 Moratorium 8.35 19,239,401

Kurva reduksi emisi 10 cost (USD/t CO2) 5 Abatement Unilateral? Bilateral Carbon market? 10 30 20 40 Pengurangan emisi kumulatif (juta ton CO2/25 tahun)

Catatan Kabupaten Kubu Raya adalah salah satu kabupaten dengan luas lahan gambut sekitar separoh dari luas lahan total ketergantungan terhadap lahan gambut sangat tinggi, sehingga moratorium akan menimbulkan masalah sosial, demografi. Perhitungan yang dikemukakan memberikan gambaran sementara. Beberapa angka, seperti biaya pengawasan dan asumsi-asumsi, asumsi, perlu ditinjau ulang

Terima kasih