DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN STASIUN PNGISIAN BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR (SPBKB) RANUYOSO LUMAJANG

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS AKIBAT PENGOPERASIAN BANDAR UDARA NOTOHADINEGORO JEMBER

KAJIAN DAMPAK PEMBANGUNAN SPBU TERHADAP DAMPAK LALU LINTAS (Studi Kasus : SPBU Pejompongan Jakarta) Abstrak

OPTIMASI MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SIMPANG PADA JALUR UTAMA ANTAR KOTA KABUPATEN LUMAJANG MENGGUNAKAN PTV VISTRO

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN KINERJA SIMPANG MENGGUNAKAN PTV VISTRO DAN MKJI PADA KAWASAN PERKOTAAN LUMAJANG

SIMULASI ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS MENGGUNAKAN PTV VISTRO (STUDI KASUS : KOMPLEK RUKO BERJAYA BATAM)

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

E:mail :

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI. lintas (traffic light) pada persimpangan antara lain: antara kendaraan dari arah yang bertentangan.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Ketekniksipilan dan Lingkungan

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR DAMPAK LALULINTAS AKIBAT AKTIVITAS MALIOBORO MALL DAN RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL MALIOBORO YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang meningkatkan tuntutan lalu lintas (

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Lokasi Penelitian. Pengumpulan Data

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR DAN RUKO LAWANG KABUPATEN MALANG

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 3, No. 1 : 81-91, Maret 2016

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

GITA VINDI HARDIANIDA

KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang sangat

EVALUASI KINERJA JALAN DAN PENATAAN ARUS LALU LINTAS PADA AKSES DERMAGA FERRY PENYEBERANGAN SIANTAN

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali)

MANAJEMEN LALU LINTAS SATU ARAH KAWASAN TIMUR SEMARANG. Agus Darmawan, Angga Ajie Permana, Supriyono *), Eko Yulipriyono

BAB III METODOLOGI Lokasi Studi

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

ANALISA KINERJA LALU LINTAS AKIBAT DAMPAK DARI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN STUDI KASUS PADA PROYEK PERUMAHAN BANANA PARK RESIDENCE SIDOARJO

PENINGKATAN KAPASITAS DAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL DALAM PERENCANAAN FLYOVER SIMPANG TANJUNG API-API PALEMBANG

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.1, November 2012 (16-21)

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR SINGOSARI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN COKROAMINOTO AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DI LOKASI SEMENTARA PASAR BADUNG

KATA PENGANTAR. penyusunan tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

BAB 3 METODOLOGI Metode Pengamatan

KAJIAN PERBAIKAN KINERJA LALU LINTAS DI KORIDOR GERBANG PERUMAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG

TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA GEDANGAN JALAN LETNAN JENDERAL S. PARMAN JALAN RAYA KETAJEN JALAN KH.

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL DAN FLYOVER DI BUNDARAN KALIBANTENG

BAB VI KESIMPULAN SARAN. Jalan R. W. Monginsidi Kota Kupang sebegai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN GUDANG WORKSHOP PETI KEMAS TERHADAP KINERJA RUAS JL. KH. SYAFII KABUPATEN GRESIK

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

ANALISA A KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN AKIBAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT ROYAL DI KAWASAN RUNGKUT INDUSTRI SURABAYA

Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Sulistiono. MT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS (ANDALALIN) Nunung Nuring Hayati, ST., MT. Program Studi S-1 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil - Universitas Jember

STUDI ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN SURABAYA GRAMEDIA EXPO

Analisa Dampak Lalu Lintas Terhadap Kinerja Simpang dan Ruas Jalan Akibat Pembangunan Apartemen Guna Wangsa Di Kawasan Menur Surabaya

Analisa Dampak Lalu Lintas Terhadap Kinerja Simpang dan Ruas Jalan Akibat Pembangunan Rumah Sakit Royal Di Kawasan Rungkut Industri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI

PENGARUH AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA TERHADAP VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN HERTASNING KOTA MAKASSAR

ANALISA ALTERNATIF PERBAIKAN KAPASITAS SIMPANG LEBAK BULUS BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

operasi simpang yang umum diterapkan adalah dengan menggunakan sinyal lalu

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

KAJIAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL BUNDARAN KECIL DAN SIMPANG TAMBUN BUNGAI DI PALANGKA RAYA KALIMANTAN TENGAH

Dampak Pembangunan Mall Olimpic Garden (MOG) Terhadap Lalu Lintas Kota Malang

EVALUASI KINERJA JALAN DAN TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA PASAR MODERN LAMBARO

Studi Amdal Lalu Lintas Pada Ruas Jalan dan Persimpangan (Studi Kasus Pembangunan Perumahan Baturaja Permai)

STUDI ARUS JENUH PADA PERSIMPANGAN BERSINYAL JALAN ACEH JALAN BANDA BANDUNG

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.7, November 2014 ( ) ISSN:

Djoko Sulistiono 1, Hera widyastuti 2, Catur Arief Prastyanto 2 1 Mahasiswa S 2 Manajemen dan Rekayasa Transportasi Teknik Sipil FTSP ITS

Kata kunci: Bangkitan Pergerakan, Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan.

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

BAB I PENDAHULUAN. bergerak bersamaan. Persimpangan pun menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan

BAB II TNJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997) karakteristik geometrik

TINGKAT PELAYANAN PERSIMPANGAN BERSIGNAL JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO. James A. Timboeleng ABSTRAK

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA MOJOPAHIT JL. HASANUDIN JL. ERLANGGA SIDOARJO TUGAS AKHIR. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat disetiap bidangnya. Salah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN FLYOVER PERLINTASAN JALAN RAYA DAN REL KERETA API DI PETERONGAN JOMBANG DITINJAU DARI SEGI EKONOMI

KARAKTERISTIK PARKIR PINGGIR JALAN (ON STREET PARKING) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN (Studi kasus : pada Ruas Jalan Sutoyu Denpasar)

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

ANALISA DAMPAK ANGKUTAN PETI KEMAS TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI KOTA PONTIANAK

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KINERJA SIMPANG MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK KAJI DAN PTV VISTRO (STUDI KASUS: SIMPANG BERSINYAL DAN TAK BERSINYAL PERKOTAAN JEMBER)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROYEK AKHIR EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG EMPAT JL. URIP SUMOHARJO JL. RAYA DARMO JL. PANDEGILING SURABAYA

TUNDAAN DAN TINGKAT PELAYANAN PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN KAROMBASAN MANADO

EVALUASI PENENTUAN WAKTU SINYAL DI BERSINYAL GENDENGAN SAMPAI SIMPANG NOVOTEL (Studi Kasus Jalan Slamet Riyadi, Surakarta)

EVALUASI DAN UPAYA PENINGKATAN KINERJA BUNDARAN KALIBANTENG PASCA TERBANGUNNYA FLYOVER

METODE BAB 3. commit to user Metode Pengamatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dijabarkan dalam sebuah bagan alir seperti gambar 3.1.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN STASIUN PNGISIAN BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR (SPBKB) RANUYOSO LUMAJANG Kurnia Azizatul I. Akhmad Hasanuddin Willy Kriswardhana Prodi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember Jalan Kalimantan 37, Jember, Jawa Timur Telepon: (0331) 484977 azizatulkurnia@gmail.com Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember Jalan Kalimantan 37, Jember, Jawa Timur Telepon: (0331) 484977 akhmad@unej.ac.id Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember Jalan Kalimantan 37, Jember, Jawa Timur Telepon: (0331) 484977 willy.teknik@unej.ac.id Abstract The traffic impact analysis is done in each development plan which will increase transportation problems. PM 75 tahun 2015 states that gas station which has one dispenser have to be analyzed the traffic impacts. SPBKB Ranuyoso has two dispensers with four nossels, then it must have traffic impact analysis document. Road and intersection performance analysis uses MKJI (Indonesian Highway Manual Capacity) 1997 method. The traffic impacts of SPBKB show the decrease of road performance. The road performance in before and after SPBKB operation decrease from 0.435 to 0.44. There highest intersection delay in is 12.21 sec/veh. Meanwhile,the intersection delay in increase 68% and it becomes 38.63 sec/veh. Keywords: MKJI (Indonesian Highway Capacity Manual), Traffic Impacts Analysis, SPBKB Abstrak Analisis dampak lalu lintas dilakukan di setiap rencana pembangunan yang akan membangkitkan permasalahan transportasi jalan. PM 75 Tahun 2015 menyatakan bahwa SPBU yang memiliki satu dispenser harus dianalisis dampak lalu lintasnya. SPBKB Ranuyoso memiliki dua dispenser dengan empat nossels, maka SPBKB harus memiliki dokumen analisis dampak lalu lintas. analisis kinerja ruas jalan dan simpang menggunakan MKJI (Jalan Indonesia Pedoman Kapasitas) 1997 metode. Dampak lalu lintas dari SPBKB menunjukkan penurunan kinerja jalan. Kinerja ruas jalan pada tahun sebelum dan sesudah operasi SPBKB mengalami penurunan dari 0,435 menjadi 0,44. Tundaan simpang tertinggi pada tahun adalah 12,21 detik/kend. Sementara itu, penundaan persimpangan pada meningkat 68% menjadi 38,63 detik/kend. Kata Kunci: MKJI, Andalalin, SPBKB PENDAHULUAN SPBKB terletak di atas lahan seluas ± 4.526 m² yang berlokasi di jalan Raya Probolinggo- Lumajang Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang. memiliki 2 unit dispenser dengan 4 nossel berkapasitas 24 kl untuk bahan bakar setara pertamax yaitu AKRA 92 dan solar serta sarana dan prasarana seperti mushola, toilet lahan parkir dan ruang terbuka hijau. Menurut Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2011 analisis dampak lalu lintas wajib dilakukan dalam setiap rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, Kumpulan Makalah 1

ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan termasuk pembangunan dan pengoperasian SPBKB. Dampak dari pembangunan SPBKB tersebut menyebabkan penambahan hambatan lalu lintas terhadap jaringan jalan di sekitarnya oleh kendaraan pribadi, kendaraan berat maupun sepeda motor yang akan mengisi bahan bakar. Penambahan hambatan pada lalu lintas akan berdampak terhadap penurunan unjuk kerja jaringan jalan di sekitar lokasi SPBKB. Oleh karena itu diperlukan analisis mengenai dampak pembangunan SPBKB terhadap kinerja jalan dan simpang. METODA PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data awal berupa dokumen dan lay out SPBKB dan data primer berupa hasil survei volume lalu lintas, survei bangkitan dan tarikan pada lokasi pembanding serta jam kedatangan dan lama waktu pengisian BBM kendaraan. Setelah itu dilakukan analisis terhadap data survei tersebut sehingga memperoleh analisis bangkitan dan tarikan, antrian kemudian meninjau dampak pada ruas dan simpang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram alir berikut: Gambar 1 Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir 2

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Skenario pada Tabel 1 berikut ini merupakan perkiraan bangkitan dengan melakukan pembagian jumlah dan prosentase yang sama pada keempat stasiun pengisian bahan bakar tersebut kemudian dilakukan pembagian sesuai jenis kendaraan pada jam puncak hari libur dan kerja. Tabel 1 skenario 1 MC LV HV MC LV HV 08.00-08.15 27 7 1 16:00-16:15 22 6 2 08.15-08.30 32 5 2 16:15-16:30 26 7 2 08.30-08.45 20 10 3 16:30-16:45 34 12 2 08.45-09.00 26 9 2 16:45-17:00 37 9 3 Jumlah 105 31 8 Jumlah 120 34 9 Tabel 2 skenario 2 MC LV HV MC LV HV 08.00-08.15 19 5 1 16:00-16:15 17 5 2 08.15-08.30 22 3 1 16:15-16:30 20 6 1 08.30-08.45 14 7 2 16:30-16:45 27 10 2 08.45-09.00 18 6 1 16:45-17:00 29 7 2 Jumlah 74 22 5 Jumlah 94 27 7 Skenario perkiraan bangkitan pada Tabel 2 dilakukan dengan melakukan pembagian prosentase pengunjung SPBU yang letaknya sama dengan lokasi penelitian, yaitu SPBU Randu Agung. Tabel 3 skenario 3 MC LV HV MC LV HV 08.00-08.15 25 7 1 16:00-16:15 20 5 2 08.15-08.30 30 5 2 16:15-16:30 23 6 2 08.30-08.45 19 9 3 16:30-16:45 31 11 2 08.45-09.00 25 9 2 16:45-17:00 34 8 2 Jumlah 100 29 7 Jumlah 108 30 8 3

Skenario 3 merupakan perkiraan bangkitan yang dilakukan dengan meniadakan SPBU Randu Agung dikarenakan SPBU tersebut dianggap lebih banyak melayani pengunjung lokal dari arah ruas jalan Randu Agung. Dalam 3 skenario yang telah dilakukan di atas maka untuk mengetahui dampak lalu lintas akibat SPBKB dilakukan penambahan hambatan terhadap kinerja ruas dan simpang yang diperoleh dari bangkitan 3 skenario tersebut. Skenario yang dipilih untuk mengetahui kinerja ruas dan simpang adalah skenario terbesar yaitu skenario 1 dengan membagi rata keempat tempat pengisian bahan bakar tersebut agar penambahan hambatan yang dilakukan pada ruas jalan dan simpang menerima perkiraan bangkitan paling besar nantinya. Analisis ruas dan simpang Analisis pada ruas dan dilakukan dengan menggunakan metode MKJI dan dilakukan pada tahun sebelum dan sesudah beroperasinya SPBKB dan sesuai peraturan pemerintah No. 32 tahun 2011 minimal 5 tahun setelah beroperasi. Jam puncak Tabel 4 Perbandingan nilai kinerja operasional ruas tahun sebelum Hari kerja sesudah sebelum Hari libur sesudah DS (Derajat DS (Derajat DS (Derajat Kejenuhan) Kejenuhan) Kejenuhan) Pagi 0,411 0,411 0,433 0,442 DS (Derajat Kejenuhan) Siang 0,404 0,386 0,400 0,408 Sore 0,378 0,404 0,435 0,444 Malam 0,365 0,372 0,398 0,406 Ds terbesar terjadi pada jam puncak sore pada hari libur sebesar 0,444 dengan LOS A Jam puncak Tabel 5 Perbandingan nilai kinerja operasional ruas tahun sebelum Hari kerja sesudah sebelum Hari libur sesudah DS (Derajat DS (Derajat DS (Derajat Kejenuhan) Kejenuhan) Kejenuhan) Pagi 0,625 0,638 0,663 0,690 DS (Derajat Kejenuhan) Siang 0,581 0,592 0,605 0,617 Sore 0,657 0,670 0,698 0,712 Malam 0,562 0,585 0,605 0,617 Ds terbesar terjadi pada jam puncak sore pada hari libur sebesar 0,712 dengan LOS B. Dalam menganalisis kinerja simpang dilakukan dalam beberapa skenario, antara lain analisis kinerja simpang pada kondisi awal dimana simpang terdekat dengan lokasi belum 4

terkena dampak dari pembangunan SPBKB Ranuyoso. Skenario 1 merupakan pembebanan tanpa SPBKB. Kinerja simpang dengan melakukan pembebanan semua pengunjung SPBKB melewati simpang merupakan skenario 2 dan kinerja simpang dengan pembebanan pengunjung SPBKB dari arah Lumajang adalah skenario 3. Tabel 6 Perbandingan nilai kinerja operasional simpang tahun Jam puncak Skenario 1 Hari kerja Skenario 2 Skenario 3 Skenario 1 Hari libur Skenario 2 Skenario 3 D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan) Pagi 9,64 9,97 9,83 10,09 10,57 10,33 Siang 10,14 10,53 10,32 10,46 10,92 10,76 Sore 10,78 11,22 11,01 11,36 12,21 11,79 Malam 9,32 9,54 9,46 9,80 10,13 10,00 Tabel 7 Perbandingan nilai kinerja operasional simpang tahun Jam puncak Skenario 1 Hari kerja Skenario 2 Skenario 3 Skenario 1 Hari libur Skenario 2 Skenario 3 D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan) Pagi 16,58 18,55 17,66 18,80 22,21 19,86 Siang 16,84 18,79 17,80 18,27 20,99 19,80 Sore 24,21 28,51 25,54 29,02 38,63 36,09 Malam 13,86 14,56 14,31 15,47 16,91 16,24 Tabel di atas merupakan perbandingan nilai tundaan pada simpang tahun dan sebelum dan sesudah berdirinya SPBKB dengan 3 skenario dan skenario 2 merupakan skenario tertinggi. Analisis antrian Untuk waktu pelayanan pada SPBKB dilakukan survey kendaraan yang mengisi BBM masing masing 50 sampel per jenis kendaraan. Dari hasil survey rata rata waktu pelayanan sepeda motor adalah 23,177 detik, kendaraan ringan 68,927 detik, dan kendaraan berat adalah 139,872 detik. Sehingga didapatkan hasil tingkat pelayanan per jenis kendaraan juga berbeda, sepeda motor memiliki tingkat pelayanan sebesar 155 kendaraan/jam, untuk kendaraan ringan sebesar 52 kendaraan/jam dan kendaraan berat sebesar 26 kendaraan/jam yang dapat dilayani oleh satu selang pompa pengisi BBM. 5

Tabel 8 analisis antrian sepeda motor (mc) Skenario 1 105 2 1 71.54 48.36 120 3 3 101.91 78.74 Skenario 2 74 1 0 44.27 21.09 94 2 1 58.70 35.53 Skenario 3 100 2 1 65.07 41.89 108 2 2 76.07 52.89 Tabel 9 analisis antrian kendaraan sedang (lv) Skenario 1 31 1 1 2.83 1.68 34 2 1 3.29 2.14 Skenario 2 22 1 0 1.98 0.84 27 1 1 2.38 1.23 Skenario 3 29 1 1 2.58 1.43 30 1 1 2.70 1.55 Tabel 10 analisis antrian kendaraan berat (hv) Skenario 1 8 0 0 3.38 1.05 9 1 0 3.58 1.25 Skenario 2 5 0 0 2.89 0.56 7 0 0 3.20 0.87 Skenario 3 2 0 0 2.53 0.20 2 0 0 2.53 0.20 Tabel 11 analisis antrian sepeda motor (mc) Skenario 1 194 2 1 61.75 38.58 222 2 2 81.02 57.84 Skenario 2 137 7 6 193.96 170.78 174 1 1 52.58 29.41 Skenario 3 185 1 1 57.22 34.04 200 2 1 64.84 41.66 Tabel 12 analisis antrian kendaraan sedang (lv) Skenario 1 40 3 3 4.99 3.84 44 5 5 7.38 6.23 Skenario 2 29 1 1 2.53 1.38 35 2 1 3.49 2.34 Skenario 3 38 3 2 4.11 2.96 39 3 2 4.51 3.36 Tabel 13 analisis antrian kendaraan berat (hv) Skenario 1 10 1 0 3.83 1.50 11 1 0 4.17 1.84 Skenario 2 6 0 0 3.09 0.76 9 1 0 3.55 1.22 6

Skenario 3 3 0 0 2.58 0.25 3 0 0 2.58 0.25 KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh: 1. Berdasarkan hasil analisis dampak lalu lintas menggunakan MKJI, nilai derajat kejenuhan pada ruas jalan tersebut yaitu pada kondisi eksisting (sebelum penambahan) nilai derajat kejenuhan 0,75 yaitu tertinggi pada puncak sore pada hari libur sebesar 0,435 termasuk LOS A. Untuk setelah operasional yaitu tahun nilai derajat kejenuhan juga masih 0,75 yaitu 0,444 pada jam puncak sore hari libur dalam keadaan yang stabil, sehingga masuk kriteria LOS A yaitu keadaan dimana arus masih bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi dan pengendara bebas untuk memilih kecepatan yang di kehendaki. Pada 5 tahun sebelum beroperasi nilai derajat kejenuhan 0,698 dan setelah operasional didapat nilai derajat kejenuhan yaitu pada jam puncak sore hari libur sebesar 0,712 sehingga keadaan mulai tidak stabil akibat pertumbuhan kendaraan bermotor dan masuk kriteria LOS B yaitu keadaan dimana kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas namun pengemudi masih dapat bebas memilih kecepatannya.. Kemudian untuk kinerja Simpang Klakah yang ditinjau dari 3 skenario memiliki tundaan terbesar pada skenario 2 tahun setelah beroperasinya SPBKB dengan nilai tundaan 12,21 detik per kendaraan dengan kondisi tundaan lebih dari 5 detik dan kurang dari 15 detik perkendaraan maka tingkat pelayanan simpang masih LOS B, dan untuk 5 tahun setelah beroperasinya SPBKB memiliki tundaan terbesar 38,63 detik per kendaraan maka dengan kondisi tundaan tersebut termasuk LOS D dan keadaan arus mulai tidak stabil. 2. Hasil tingkat pelayanan per jenis kendaraan yaitu sepeda motor memiliki tingkat pelayanan sebesar 155 kendaraan/jam, untuk kendaraan ringan sebesar 52 kendaraan/jam dan kendaraan berat sebesar 26 kendaraan/jam. Sehingga didapat kondisi eksisting antrian terbesar adalah antrian kendaraan bangkitan skenario 1 yaitu 3 kendaraan bermotor/jam (MC) dengan waktu tunggu tiap kendaraan 78.74 detik, 2 kendaraan ringan/jam (LV) dengan waktu tunggu tiap kendaraan 2,14 menit, dan 1 kendaran berat/jam dengan waktu tunggu 1.25 menit. Untuk 5 tahun setelah operasional tingkat kedatangan kendaraan telah melebihi tingkat pelayanan kendaraan didapat jumlah antrian 7 kendaran bermotor/jam (MC) dengan waktu pelayanan 57.84 detik dan membukaan 1 lajur antrian, 5 kendaraan ringan/jam (LV) dengan waktu tunggu tiap kendaraan 6,23 menit, dan 1 kendaran berat/jam dengan waktu tunggu 1.84 menit. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat dikemukakan adalah: 1. Untuk penanganan dampak dapat dilakukan upaya rekayasa lalu lintas yang dapat diterapkan untuk pembangunan dan operasional SPBKB seperti pada layout manajemen rekayasa lalu lintas. 7

Gambar 3 Lay out manajemen rekayasa lalu lintas 2. Pada kondisi eksisting untuk jumlah lajur yang harus dibuka minimal 1 jalur fasilitas pengisian per jenis kendaraan. Sedangkan untuk 5 tahun setelah operasional SPBKB kinerja sistem pelayanan yang harus dibuka minimal 2 jalur fasilitas dengan masing masing 2 jalur fasilitas untuk kendaraan ringan dan sepeda motor sedangkan untuk kendaraan berat hanya dibuka 1 jalur fasilitas DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jendral Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. Indra, Oki. 2015. Evaluasi Dampak Pembangunan Stasiun Pengisian Bakar Umum (SPBU) Tanjungwangi Terhadap Kinerja Jalan. Tidak Diterbitkan. Tugas Akhir. Jember: Program Strata 1. Universitas Jember. Ma arif dan Tanjung. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta: 8

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No.75. 2015. Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas. Kementrian Perhubungan Republik Indonesia. Jakarta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2015 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas. Tamin, O.Z. 2008. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. ITB. Bandung. 9