BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian global telah mengakibatkan kegiatan bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatnya hubungan perdagangan antar negara. Proses globalisasi perekonomian

BAB II URAIAN TEORI. Anggraeni (2003) melakukan penelitian dengan judul The Foreign

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antar negara. Kegiatan perdagangan luar negeri didorong

BAB I PENDAHULUAN. tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

BAB II URAIAN TEORTIS

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penghasilan dan peningkatan nilai investasi Husnan (2000).

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. lindung nilai atau biasa dikenal dengan sebutan hedging menjadi topik hangat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena subprime mortgage yang terjadi di AS pada tahun 2008 ternyata

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. dari semakin banyaknya transaksi bisnis antara pihak-pihak yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perkembangan dalam dunia bisnis semakin mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

Transaksi Mata Uang Asing. Bab 13

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perdagangan internasional merupakan salah satu ciri dari era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. investasi bagi para pemilik modal atau investor (Adji, Suwerli dan Suratno,

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi seperti saat ini, hampir semua komponen tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam usahanya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB I PENDAHULUAN. arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.7, No.1, (Juli 2013), 2. (Bogor, Ghalia Indonesia, 2005), 1.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB 1 PENDAHULUAN. maka meningkatkan juga aktivitas perdagangan international. Beberapa aktivitas

PSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS Aria Farah Mita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. RM Satwika Putra Jiwandhana dan Nyoman Triartyati (2016)

BAB I PENDAHULUAN. modal dan alokasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi perekonomian yang semakin terbuka. Sejalan dengan itu, maka perusahaan

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan go publik. Harga saham terbentuk dari interaksi

DWI NURDIYANTO B

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus

BAB I PENDAHULUAN. dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh. manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

EKSPOSUR NILAI TUKAR DOLAR (US$) PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

MATERI 1 PASAR KEUANGAN. deden08m.com

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan

BAB I PENDAHULUAN. tertarik dengan Earning per Share (EPS). Selain melakukan pengukuran laba

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

TESIS OLEH JOHN TORANGNEGARA PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: goldprice.org)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha

Pengaruh Pelaporan Selisih Kurs Dan Laba Per Saham Terhadap Nilai Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian global telah mengakibatkan kegiatan bisnis berkembang melampaui batas batas negara. Kegiatan perdagangan, investasi dan permodalan tidak lagi dilakukan dalam lingkup satu negara tetapi juga mencapai wilayah negara lain. Perkembangan perdagangan internasional semakin meningkat dengan disepakatinya GATT Agreement pada tahun 1994 oleh banyak negara. Perjanjian tersebut menghapus semua hambatan tarif dan non tarif dalam perdagangan internasional sehingga perkembangan bisnis dapat dengan mudah memasuki wilayah suatu negara. Transaksi bisnis yang melampaui batas negara akan mengakibatkan penggunaan mata uang dari negara lain. Penggunaan mata uang ini dapat berbentuk pembayaran keluar, pembayaran masuk atau berbentuk nilai aset perusahaan. Mata uang yang digunakan akan disepakati antar masing masing pelaku bisnis. Mata uang US Dollar adalah mata uang yang paling banyak digunakan dalam kegiatan bisnis internasional. Indonesia semenjak krisis ekonomi tahun 1998 telah menganut sistem nilai tukar mengambang terkendali. Dengan sistem ini nilai tukar mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran dimana pemerintah hanya melakukan intervensi dalam kondisi 1

2 tertentu. Sistem nilai tukar mengambang akan mengakibatkan pelaku bisnis yang menggunakan mata uang asing akan menghadapi risiko berupa kenaikan atau penurunan nilai tukar yang pada akhirnya akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan laba dan nilai perusahaan. Berdasarkan keterangan dari Bank Indonesia sampai dengan tanggal 12 Agustus 2015 Rupiah telah melemah terhadap US Dolar sebesar 10,16% yang dihitung sejak awal tahun hingga tanggal tersebut. Sementara untuk tahun 2014, sebagaimana data dalam Laporan Bank Indonesia tahun 2014, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap US Dolar adalah sebagaimana grafik dibawah. Gambar 1.1 Fluktuasi Rupiah terhadap USD tahun 2014 Sumber : Laporan Tahunan Bank Indonesia 2014 Dari Gambar terlihat bahwa nilai tukar mata uang Rupiah terhadap US Dolar berfluktuasi dalam setiap periode waktu. Fluktuasi ini berpengaruh terhadap perekonomian nasional dan juga memberikan dampak terhadap kegiatan suatu perusahaan secara individu. Dampak perubahan kurs pada perekonomian nasional tentunya tidak selalu searah dengan dampak pada perusahaan. Dalam contoh 2

3 diatas penurunan nilai tukar rupiah terhadap US Dolar belum tentu memberikan dampak negatif bagi suatu perusahaan begitu juga sebaliknya. Perubahan nilai tukar akan memberikan dampak individual terhadap tiap tiap perusahaan. Dampak ini dipengaruhi oleh seberapa besar penggunaan mata uang asing oleh perusahaan dan juga karakteristik dari perusahaan tersebut. Besaran dampak perubahan nilai tukar pada suatu perusahaan disebut Foreign Exchange Rate Exposure/Eksposur Nilai Tukar Mata Uang. Eksposur Nilai Tukar Mata Uang dapat diartikan sebagai sensitivitas nilai perusahaan sebagai akibat akibat fluktuasi kurs mata uang (Levi,1996). Risiko nilai tukar mata uang ini memberikan pengaruh pada arus kas perusahaan dan pada akhirnya berpengaruh pada nilai perusahaan. Perusahaan perlu untuk mengetahui seberapa besar dampak risiko nilai tukar mata uang dan faktor faktor yang mempengaruhinya karena akan menentukan arah kebijakan dan strategi perusahaan. Menurut Eitemen, Stonehill & Moffet (1998), Eksposur nilai tukar mata uang dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu transaction exposure/eksposur transaksi, accounting exposure/eksposur akuntansi dan economic exposure/eksposur ekonomi. Eksposure transaksi mengukur perubahan pada nilai transaksi yang disebabkan oleh perbedaan kurs valas pada saat transaksi disepakati sampai saat transaksi diselesaikan. Eksposur akuntansi atau sering disebut eksposur translasi mengukur seberapa jauh laporan keuangan konsolidasi suatu perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas. Eksposur ekonomi pada dasarnya menunjukkan dampak fluktuasi kurs valuta terhadap arus kas masa depan perusahaan yang merupakan cerminan nilai perusahaan.

4 Besaran transaction exposure dan accounting exposure dapat terlihat dengan pasti melalui nilai selisih kurs yang tercantum pada Laporan Laba Rugi Komprehensif perusahaan, sebaliknya dengan economic exposure tidak demikian. Economic exposure merupakan risiko ketidakpastian atas arus kas masa depan yang dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar mata uang sehingga nilainya tidak terlihat pada Laporan Keuangan. Economic exposure dapat didefinisikan sebagai sensitivitas nilai perusahaan terhadap perubahan nilai tukar mata uang atau seberapa jauh nilai perusahaan akan naik atau turun dengan naik atau turunnya nilai tukar mata uang. Eksposur ekonomi adalah eksposur nilai tukar mata uang yang akan dibahas dalam penelitian ini. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengukur besaran eksposur nilai tukar mata uang terhadap berbagai jenis sampel perusahaan dan industri di beberapa negara dan faktor faktor yang berpengaruh terhadap eksposur nilai tukar mata uang. Penelitian pertama terhadap perusahaan di USA di lakukan oleh Jorion (1990) Dalam penelitiannya Jorion meneliti eksposur nilai tukar mata uang 287 perusahaan di USA dengan menggunakan model regresi linear return saham dengan retun nilai tukar dan return market. Jorion juga meneliti pengaruh faktor terhadap exposure ekonomi yaitu Foreign Sales. Penelitian berikutnya dilakukan oleh He dan Ng (1998). He dan Ng meneliti 171 perusahaan Jepang dengan menggunakan model pengukuran eksposur nilai tukar mata uang yang sama dengan Jorion. He dan Ng juga meneliti karakteristik perusahaan terkait aktivitas hedging sebagai faktor yang

5 mempengaruhi eksposur. Karakteristik perusahaan yang diteliti tersebut yaitu Long Term Debt Ratio, Dividend Payout Ratio, dan Quick Ratio. Muller dan Verschoor (2005) melakukan penelitian tentang eksposur nilai tukar mata uang pada 817 perusahaan di Eropa. Selain Foreign Activities, Muller dan Verschoor juga meneliti variabel proxy insentif hedging sebagai faktor penentu eksposur nilai tukar mata uang yaitu Firm Size, Long Term Debt Ratio, Dividend Payout Ratio, Quick Ratio dan Book Value per Share. Kemudian Al Masry, Abdel Salam dan Alatraby (2007) meneliti eksposur nilai tukar mata uang 364 perusahaan di UK yang terdaftar di London Stock Exchange. Mereka meneliti determinan terhadap eksposur berupa 3 kelompok ukuran, yaitu Ukuran pertama Size Measures diukur dengan Total Asset, Ukuran kedua Foreign Operation Measures diukur dengan Foreign Sales, Foreign Asset dan Foreign Income serta Ukuran ketiga Hedging Proxies Measures diukur dengan Market to Book Value, R&D to Total Sales, Long Term Debt Equity, Quick ratio, Payout Ratio. Penelitian penelitian berikutnya mencoba menambahkan determinan yang mempengaruhi besarnya eksposur nilai tukar mata uang perusahaan. Aabo, Hugh dan Kuhn (2009) menambahkan faktor peranan Import dalam Eksposur nilai tukar mata uang. Penelitian untuk menambahkan faktor determinan eksposur nilai tukar mata uang juga dilakukan oleh Alssayah dan Krishnamurti (2013) dengan menguji pengaruh faktor Industrial Competition terhadap eksposur nilai tukar mata uang. Ito, Koibuchi, Sato dan Shimizu (2015) juga menambahkan faktor deteminan berupa Invoice Currency dan Financial dan Operating Hedging.

6 Disamping mencoba menambahkan faktor determinan eksposur nilai tukar mata uang penelitian penelitian sebelumnya juga mencoba memodifikasi Model pengukuran eksposur nilai tukar mata uang yang dilakukan oleh Jorion. Muller Verschoor (2005) dan El Masry dkk (2007) menambahkan perhitungan untuk mengatasi pengaruh heterokedasitas pada data time series dan kemudian disubstitusikan ke persamaan regresi yang digunakan. Ampomah, Mazouz dan Yin (2012) menggunakan nilai orthogonalized market return menggantikan market retun persamaan regresi return saham. Hal ini dikuti oleh Demirhan dan Atis (2013) dan Aggarwal, Dhutta dan Sharma (2014). Aggarwal dkk (2014) juga menambahkan nilai Value at Risk sebagai besaran nilai dolar eksposur nilai tukar mata uang. Penelitian eksposur nilai tukar mata uang di Indonesia telah dilakukan oleh Rois (2009) dengan sampel 70 perusahaan manufaktur berorientasi ekspor. Penelitian ini juga dilakukan oleh Sri Lestari Kurniawati dan Anggraeni (2007), dan Hastuti (2004). Disamping penelitian penelitian tersebut diatas juga banyak penelitian lain tentang eksposur nilai tukar mata uang yang dilakukan oleh peneliti kompeten yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penelitian mengenai besaran eksposur nilai tukar mata uang yang dirasakan oleh perusahaan dan faktor faktornya telah dilakukan berulang kali dan dengan obyek penelitian yang berbeda. Hal ini menurut penulis karena terdapat perbedaan kondisi yang membuat obyek penelitian berbeda. Kondisi tersebut antara lain : perbedaan mata uang yang digunakan dalam suatu negara tempat penelitian, perbedaan periode waktu penelitian yang mengakibatkan kondisi

7 perekonomian berbeda dan perbedaan tipe industri yang mengakibatkan karakteristik perusahaan berbeda. Penelitian penelitian sebelumnya umumnya menyimpulkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi eksposur nilai tukar mata uang secara garis besar adalah Foreign Activities dan Karakteristik Perusahaan terkait Hedging. Ukuran Foreign Actitivities umumnya digunakan oleh peneliti terdahulu adalah aktivitas Export, Foreign Asset dan Foreign Debt. Untuk variabel Karakteristik Perusahaan umumnya peneliti sebelumnya menggunakan ukuran Dividen Ratio, Quick Ratio, Market to Book Value, dan Firm Size yang merupakan faktor faktor yang menentukan keputusan perusahaan untuk melakukan Hedging. Hedging atau lindung nilai secara teori akan mengurangi risiko mata uang perusahaan. Peneliti mencoba untuk menguji beberapa faktor yang jarang diuji dalam penelitian sebelumnya. Aktivitas Import perusahaan merupakan variabel yang juga menentukan atas Eksposur nilai tukar mata uang perusahaan dan jarang dilakukan dalam penelitian dengan tema ini. Saphiro (1999) menyatakan bahwa Foreign Activities terdiri atas Foreign Sales, Foreign Purchase dan Foreign Debt. Karena itu penulis mencoba menambahkan faktor Foreign Purchase (Import) dalam penelitian ini. Perdagangan internasional melalui kegiatan ekspor dan impor menjelang berlakunya perdagangan bebas yang dimulai 2016 untuk wilayah ASEAN akan mempengaruhi besaran risiko mata uang karena perubahan nilai mata uang akan langsung berdampak pada permintaan dan penawaran produk perusahaan. Hal ini terjadi karena tidak adanya faktor tarif bea masuk yang mempengaruhi harga

8 relatif produk. Penurunan tarif bea masuk berdasarkan perjanijian telah dilakukan sebelum berlakunya perdagangan bebas. Indonesia telah melakukan penurunan tarif bea masuk yang signifikan pada tahun 2012 atas barang dari negara ASEAN, China, Korea dan Jepang. Faktor lain yang mungkin juga berpengaruh pada eksposur nilai tukar mata uang dan kurang banyak diteliti adalah Kebijakan Akuntansi perusahaan. Hal ini terjadi mungkin karena penelitian risiko mata uang berada dalam lingkungan ilmu Manajemen Keuangan. Peneliti mencoba mendalami faktor Kebijakan Akuntansi yang dapat berpengaruh terhadap eksposur nilai tukar mata uang. Kebijakan yang mungkin berpengaruh pada risiko mata uang adalah penggunaan mata uang fungsional dan mata uang pelaporan. Praktek menyatakan bahwa penggunaan mata uang fungsional dan pelaporan tertentu akan mengurangi eksposur transaksi dan eksposur akuntansi. Hal ini terjadi karena akan mempengaruhi nilai Selisih Kurs pada Laporan Keuangan. Nilai selisih kurs akan mempengaruhi tingkat laba perusahaan dan mungkin berpengaruh pada nilai perusahaan dan eksposur nilai tukar mata uang perusahaan. Sejak berlakunya Peraturan Menteri Keuangan No 24/PMK.011/2012 tahun 2012, entitas yang diperbolehkan menggunakan mata uang pelaporan US Dolar ditambah satu kategori yaitu perusahaan yang menggunakan mata uang fungsional US Dolar. Hal ini menarik peneliti untuk menguji pengaruh pemilihan mata uang terhadap eksposur nilai tukar mata uang. Kebijakan akuntansi lain yang mungkin berpengaruh pada eksposur nilai tukar mata uang perusahaan adalah penggunaan nilai wajar pada instrumen keuangan. Teori Purchasing Power Parity dan Interest Rate Parity menyatakan

9 pergerakan nilai tukar berpengaruh terhadap interest rate dan harga sekuritas secara makro. Perubahan harga pasar sekuritas akan mempengaruhi nilai asset atau liabilitas keuangan perusahaan yang diukur dengan nilai wajar. Perubahan nilai ini akan berpengaruh pada laba rugi perusahaan. Pengaruh ini hanya terjadi pada asset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar. Pemilihan intrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar merupakan salah satu kebijakan akuntansi. Kebijakan lindung nilai perusahaan juga dapat berpengaruh terhadap besaran eksposur nilai tukar mata uang. Lindung nilai secara praktik akan berpengaruh terhadap besaran risiko mata uang yang dirasakan perusahaan (Batram dkk, 2010). Lindung nilai dapat dilakukan dengan berbagai macam bentuk. Berdasarkan penelitian pendahuluan didapati bahwa kecenderungan perusahaan manufaktur menggunakan lindung nilai secara natural antara lain dengan mengendalikan jumlah Aset Moneter dalam Mata Uang Asing. Penelitian ini mencoba menguji pengaruhnya pada Eksposur nilai tukar mata uang. Disamping faktor faktor tersebut, penelitian ini juga akan meneliti faktor faktor yang pernah diteliti sebelumnya antara lain Export, Firm size, Quick Ratio dan Long Term Debt to Equity Ratio dengan tujuan menguji pengaruhnya di Indonesia dan apakah terkait dengan faktor faktor yang telah dijelaskan. Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis mengambil judul tesis ini sebagai berikut : Analisa Eksposur Nilai Tukar Mata Uang serta Pengaruh Perdagangan Internasional dan Kebijakan Akuntansi terhadap Eksposur Nilai Tukar Mata Uang (Study Survey pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)

10 B. Rumusan Masalah Penelitian Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar selalu menjadi risiko yang signifikan terhadap kelangsungan usaha suatu perusahaan. Dampak fluktuasi Rupiah yang dirasakan oleh setiap perusahaan tentunya berbeda satu dengan yang lain. Untuk itu diperlukan pengukuran dampak fluktuasi tersebut terhadap nilai perusahaan secara individual yang disebut dengan Eksposur sehingga dapat diperoleh kesimpulan secara lebih spesifik. Berdasarkan kondisi tersebut maka rumusan masalah dari tesis ini adalah : 1) Apakah faktor Perdagangan Internasional berupa Export Ratio (EXP) berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang perusahaan? 2) Apakah faktor Perdagangan Internasional berupa Import Ratio (IMP), berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang perusahaan? 3) Apakah faktor Kebijakan Akuntansi berupa Pemilihan Mata Uang Pelaporan (ACCY) berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan? 4) Apakah faktor Kebijakan Akuntansi berupa Penggunaan Instrumen Keuangan dengan Nilai Wajar (FVFI) berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan?

11 5) Apakah faktor Kebijakan Akuntansi berupa Penggunaan Aset Moneter Mata Uang Asing (AMMA) berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan? 6) Apakah Karakteristik perusahaan berupa Quick Ratio (QR) berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan? 7) Apakah Karakteristik perusahaan berupa Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER) berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan? 8) Apakah Karakteristik perusahaan Firm Size (SIZE) berpengaruh signifikan terhadap Eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini dibuat karena adanya fenomena pergerakan nilai tukar yang tinggi di Indonesia pada awal sampai dengan pertengahan tahun 2015. Banyak informasi beredar tentang dampaknya pada kondisi individual perusahaan yang perlu dikaji lebih dalam. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang teruji tentang dampak perubahan nilai tukar tersebut dengan : 1) Menentukan pengaruh Faktor Perdagangan Internasional Perusahaan terhadap eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan 2) Menentukan pengaruh Kebijakan Akuntansi terhadap eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan. 3) Menentukan pengaruh Karakteristik perusahaan terhadap eksposur nilai tukar mata uang Perusahaan?

12 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak dalam mengambil keputusan, mengukur kinerja, atau sekedar sumber informasi. Penelitian ini dengan keterbatasannya diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1) Bagi Perusahaan, dapat menilai kondisi perusahaannya terhadap ancaman risiko nilai tukar dan mengatur sumber dayanya untuk mengurangi risiko tersebut. 2) Bagi Investor dan Kreditor, dapat menilai ukuran risiko pada masing masing aset dalam portofolionya sehingga dapat merencanakan kegiatan investasinya dengan baik. 3) Bagi Pemerintah, dapat memperoleh informasi sehingga dapat menyusun kebijakan yang lebih efektif 4) Bagi Ilmu Pengetahuan, dapat menjadi referensi bagi penelitian berikutnya.