Rekristalisasi Garam Rakyat Untuk Meningkatkan Kualitas Disusun Oleh : PANDHU BAHARI 2304 100 122 FARID RAHMAWAN 2304 100 115 Dosen Pembimbing Prof.Dr.Ir. Achmad Roesyadi, DEA Laboratorium Teknik Reaksi Kimia Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
Latar Belakang Rekristalisasikan garam dengan cara proses kimia Produksi Garam Rakyat tidak memenuhi Kualitas standar stok nasional Garam Hasil Rekristalisasi memiliki standar kualitas dan Nilai ekonomis tinggi
Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : Data-data kondisi operasi yang akan dilakukan, misalnya : mekanisme operasi pengkristalan dikaitkan dengan kecepatan pengkristalan. Penambahan zat kimia dibatasi dengan penambahan Ca(OH) 2 dan Na 2 CO 3. Mekanisme operasi pengkristalan oleh larutan dengan pemanasan listrik dan pemanasan matahari. Pada pemansan matahari akan dilakukan pengamatan penurunan rate larutan dengan berbagai tingkat ketebalan cairan dan warna dasar dari bak kristaliser.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : Menentukan karakteristik rekristalisasi garam. Kondisi terbaik pada rekristalisasi garam. Menentukan jumlah endapan garam rakyat terhadap penambahan Ca(OH) 2 dan Na 2 CO 3.
Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain : Meningkatkan efektivitas proses rekristalisasi garam di skala industri dengan memberikan informasi mengenai kondisi terbaik dan variabel lain yang berpengaruh dengan mengacu pada percobaan rekristalisasi garam untuk mendapatkan garam dengan kadar tinggi.
Penelitian Terdahulu 1. Nelson Saksono. Komposisi Mg dan zat pereduksi yang terendah masingmasing 0,016 % wt dan 2,65 ppm dicapai pada proses pencucian dengan garam halus dengan menggunakan brine 27 % wt. Hasil analisis kandungan air menunjukkan kenaikan kandungan Ca dan Mg menyebabkan kenaikan kemampuan penyerapan air pada garam 2. Dina Lesdantina ddan Istikomah (2009) Proses penghilangan ion kalsium yang memberikan hasil yang paling baik agar sesuai dengan baku mutu yang diizinkan dilakukan dengan penambahan natrium karbonat 3 ml. Penambahan PAC 10 maupun 40 ppm tidak memberikan pengaruh yang berarti dalam penghilangan ion kalsium.
3. Bahrudin (2003) Pemurnian larutan garam sangat dipengaruhi oleh rasio Ca/Mg, bila rasionya terlalu kecil ataupun terlalu besar mengakibatkan pengendapan impuritis tidak dapat berlangsung dengan baik. Rasio Ca/Mg paling baik diperoleh sebesar 2.
Garam Garam merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Garam dapur adalah sejenis mineral yang lazim dimakan manusia. Bentuknya kristal putih, seringkali dihasilkan dari air laut.biasanya garam dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl)
Komposisi Garam Parameter Bahan Baku Produk Warna Kurang Putih Produk Bersih Kadar Air 10 % 4 % Ca 2+ 0.35 % 0.25 % Mg 2+ 0.30 % 0.10 % SO 2-4 1 % 0.50 % Insoluble 0.90 % 0.50 % NaCl 87-90 % 94 % (Data Produksi PT. Garam Persero)
Rekristalisasi Garam Larutan Garam Treatment Penyaringan Pengeringan kristal garam Penguapan Filtrat
Mekanisme Rekristalisasi CaSO 4 + Na 2 CO 3 CaCO 3 + Na 2 SO 4 Putih MgSO 4 + Ca(OH) 2 Mg(OH) 2 + CaSO 4 Putih MgCl 2 + Ca(OH) 2 Mg(OH) 2 + CaCl 2 Putih CaCl 2 + Na 2 CO 3 CaCO 3 + 2NaCl Putih
Metodologi Penelitian Skema Peralatan Keterangan : 1. Motor Penggerak 2. Beaker Glass 3. Magnetic stirer
Diagram Alir Metodologi Penelitian Mulai Menyiapkan garam Melarutkan garam dalam beaker 1000cc dalam air sampai jenuh Mentreatment secara kimia dengan menambah Ca(OH) 2 dan Na 2 CO 3 Menyaring larutan yang sudah ditreatment secara kimia Filtratnya diuapkan Dikristalisasikan dan dikeringkan Menganalisa NaCl,Mg 2+, Ca 2+ setelah dilakukan treatment Analisa data dan ulangi lagi dengan variabel yang berbeda selesai
Hasil Penelitian Pengaruh % recovery terhadap Metode rekristalisasi 76 74 74.22 74.54 74.77 73.49 73.57 73.52 72 % Recovery 70 68 66 67.26 66.95 68.08 KW-1 KW-2 KW-3 64 62 Alat Pemanas Bak kristaliser dasar putih Bak kristaliser dasar hitam
Pengaruh % susut terhadap Metode rekristalisasi 35 30 25 32.74 33.05 26.51 26.43 26.48 25.78 25.46 25.23 31.92 %susut garam 20 15 KW-1 KW-2 KW-2 10 5 0 Alat Pemanas Bak kristaliser dasar putih Bak kristaliser dasar hitam
Penurunan volume larutan garam dengan Kotak warna putih Hari Ke Volume KW 1 (L) Volume KW 2 (L) Volume KW3 (L) 1 0,8568 0,8568 0,8568 2 0,756 0,756 0,756 3 0,6552 0,6552 0,7056 4 0,5544 0,5544 0,5544 5 0,4536 0,4536 0,4536 6 0,3024 0,3024 0,3024 7 0,2016 0,2016 0,2016 8 0,1008 0,1008 0,1008 9 0,0504 0,0504 0,0504 10 0 0 0 Volume awal larutan garam KW 1 = 1,008 L KW 2 = 0,957 L KW 3 = 0,957 L Suhu rata-rata : 29-33 o C Humidity : 80%-94%
Penurunan volume larutan garam dengan Kotak warna hitam Hke Volume KW 1 (L) Volume KW 2 (L) Volume KW3 (L) 1 0,504 0,756 0,756 2 0,252 0,5544 0,5544 3 0,0504 0,3024 0,3024 4 0 0,0504 0,0504 5 0 0 0 Volume awal larutan garam KW 1 = 0,756 L KW 2 = 1,008 L KW 3 = 1,008 L Suhu rata-rata : 29-33 o C Humidity : 80%-94%
Penurunan volume larutan garam dengan Kotak warna putih Hari Ke volume KW 1 (L) Volume KW 2 (L) Volume KW3 (L) 1 0,8568 0,8568 0,8568 2 0,756 0,756 0,756 3 0,6552 0,6552 0,7056 4 0,5544 0,5544 0,5544 5 0,4536 0,4536 0,4536 6 0,3024 0,3024 0,3024 7 0,2016 0,2016 0,2016 8 0,1008 0,1008 0,1008 9 0,0504 0,0504 0,0504 10 0 0 0 Volume awal larutan garam KW 1 = 1,008 L KW 2 = 0,957 L KW 3 = 0,957 L Suhu rata-rata : 29-33 o C Humidity : 80%-94%
Penurunan volume KW I vs waktu penjemuran 1.2 1 0.8 volume(l) 0.6 0.4 KW-1 dasar putih KW-1 dasar hitam 0.2 0 0 2 4 6 8 10 waktu(hari)
Penurunan volume KW 2 vs waktu penjemuran 1.2 1 0.8 volume(l) 0.6 0.4 KW-2 dasar putih KW-2 dasar hitam 0.2 0 0 2 4 6 8 10 waktu(hari)
Penurunan volume KW 3 vs waktu penjemuran 1.2 1 0.8 volume(l) 0.6 0.4 KW-3 dasar putih KW-3 dasar hitam 0.2 0 0 2 4 6 8 10 waktu(hari)
SEKIAN TERIMA KASIH