variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variable- variabel yang digunakan penelitian ini adalah Variabel (X) : kecerdasan emosional

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasi. Menurut. menyelidiki sejauh mana variabel berkaitan dengan variabel lain berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Larissa Aesthetic Center Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan komparasi, yaitu penelitian yang menekankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerical (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya,

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). hubungan Academic Self Concept dan Konformitas Terhadap Teman Sebaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. tersebut, serta penampilan dan hasilnya. Serta kesimpulan akhir dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik. Pada dasarnya,

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional. 1 Identifikasi Variabel. variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self. regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 Desain Penelitian

Transkripsi:

33 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional a. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, korelasi digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variable- variabel yang digunakan penelitian ini adalah Variabel (X) : kecerdasan emosional Variabel (Y) : Self directed learning b. Definisi operasional 1. Self Directed Learning Dari berbagai pengerian SDL, SDL diartikan sebagai kemampuan belajar aktif siswa menentuka tujuan, bahan dan mengevaluasi sendiri hasil belajarnya, untuk menggali data kemandiria belajar dalam penelitian ini menggunakan 5 indikator diantaranya kesadaran diri, strategi pembelajaran, kegiatan belajar, mengevaluasi belajar, kontrol diri.

34 2. Kecerdasan Emosional Dalam penelitian kecerdasan emosional di definisikan sebagai kemampuan diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat. Untuk menggali data kecerdasan emosional dalam penelitian ini menggunakan beberapa indikator : a. Mengenali emosi diri sendiri b. Mengelola emosi c. Memotivasi diri sendiri d. Mengenali emosi orang lain, dan e. Membina hubungan B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Dalam penelitian, populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen atau anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari obyek penelitian (Noor,2011) dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa Madrasah Aliyah Bustanul Ulum Glagah Lamongan dengan jumlah 114 siswa. Kelas X siswa laki-laki 10 dan siswa Perempuan 27, kelas XI lakilaki 0 dan siswa Perempuan 37, XII siswa laki-laki 15 dan siswa Perempuan 28. Alasan mengapa sekolah MA Bustanul Ulum ini yang dipilih sebagai penelitian adalah sesuai observasi peneliti masih banyak siswa siswi yang di kelas membuat

35 gaduh, banyak yang tidak mengerjakan PR, waktu UTS dan UAS banyak yang menyontek, jika disuruh maju ke depan menunggu perintah dari guru. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan dijadikan obyek penelitian. Sampel adalah sebagian yang diambil dari seluruh obyek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu (Rianse dan Abdi, 2009). Menurut Arikunto (2010) penentuan pengambilan sample sebagai berikut: apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya kebih besar dari 100 dapat diambil antara 10 15% atau 20 55% atau lebih tergantung sedikit banyaknya dari: 1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana 2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana. 3. Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti yang resikonya besar, tentu saja jika samplenya besar hasilnya akan lebih baik. Dari jumlah populasi siswa-siswi MA Bustanul Ulum sebanyak 114 siswa maka jumlah responden yang digunakan sebagai sampel pada penelitian ini sebanyak 30% dari populasi 34 siswa. karena sampelnya 34 maka di ambil dari kelas XI MA Bustanul ulum sebanyak 37 siswa.

36 3. Teknik Sampling Teknik sampling dalam penilitian ini adalah menggunakan teknik pengambilan sampling non probability sampling design yaitu dengan menggunakan purposive sampling. Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono (2010) yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan untuk menjadi sampel sebagai berikut: (1) siswa siswi MA Bustanul Ulum (2) siswa siswi kelas XI MA Bustanul Ulum C. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui metode kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi kuesioner atau seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2001). Skala Pengukuran untuk semua indikator pada masing-masing variabel dengan menggunakan skala Likert (skala 1 sampai dengan 4) dimulai dari Sangat Tidak Setuju (STS) sampai dengan Sangat Setuju (SS). Skala pengukuran ini berarti bahwa jika nilainya semakin mendekati 1 maka berarti semakin tidak setuju. Sebaliknya, jika semakin mendekati angka 4 berarti semakin setuju. Skala ini ada yang mengandung sikap favorable (mendukung) dan ada juga unfavorable (tidak mendukung). Untuk itu menentukan skor terhadap jawaban subjek, maka di tetapkan norma penskoran terhadap jawaban sebagai berikut :

37 1. Skala self directed learning Skala ini digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya Self Direted Learning. Data yang diperoleh dari skala yang mengukur Self Directed Learning. Alat ukur ini di buat berdasarkan pada kajian teoritis dan mengacu pada pendapat williamsoon (2007) yang dikategorikan menjadi lima wilayah yaitu awarness, learning strategi, learning activities, evaluation dan interpersonal skil Tabel 1. Blue Print self directed learning No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jml 1 Awarness Menyiapkan kebutuhan belajarnya sendiri 1,30,55 16,22 16 Merencanakan pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan dirinya sendiri Menggali informasi dari berbagai sumber 2 Learning strategies Metode yang digunakan kompleks 11,44,58 3,41,50 6,23,53 26,49 25,47 7,45,59 9

38 Menciptakan gaya belajar lebih efektif dan aktif. 12, 35 17,24 3 Learning activities: Menentukan tujuan pembelajaranya Memilih sumber belajar sendiri Melakukan kegiatan belajar secara mandiri 4 Evaluation, Menilai sendiri hasil belajar sebelum di instruksi 5 Interpersonal skill : Bertanggung jawab tentang pembelajarnya sendiri 19,37 5, 31,54 14 14, 32 8,39 27,38,51 13,46 4, 34,56 18, 33 10 2,42,48 20,28 16 Mampu mengidentifikasi peranya dalam kelompok 10, 43 15,40,60 Interaksi dengan teman kelompok merencanakan pembelajaranlebh lanjut 21,36,57 9,29,52 Jumlah 65

39 2. Skala kecerdasan emosinal Skala ini digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya kecerdasan emosional. Data yang diperoleh dari skala yang mengukur kecerdasan emosional subyek. Alat ukur ini di buat berdasarkan pada kajian teoritis dan batasan konseptual serta batasan opersional pada 5 aspek menurut Goleman yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan. Tabel 2. Blue Print Kecerdasan Emosional No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jml 1 Mengenali emosi Kesadaran emosi 1, 28 35,61 12 penilaian diri secara teliti 12, 49 43,62 percaya diri 8,63 39,64 2 Mengelola emosi pengendali diri 16, 34 41,65 20 sifat dapat di percaya 24, 56 9, 60 kewaspadaan, 20,66 29,67 adaptibilitas, 4,68 37,69 inovasi. 18,70 15,71 3 Memotivasi diri sendiri dorongan prestasi 30, 58 23,72 16 komitmen, 36,52 5,73

40 inisiatif, 44,75 19,74 4 Mengenali emosi orang lain(empati) optimisme. 2,48 27, 54 Memahami orang lain 32,76 11,77 16 mengembangkan orang lain, mengatasi keberagaman, 6,79 21,78 14, 46 25,51 kesadaran politis. 53,80 17,81 5 Membangun hubungan komunikasi 38, 59 3,82 24 kepemimpinan, 40,83 7, 57 Katalisator 55,84 45,85 perubahan pengikat jaringan, 26,42 31,47 kolaborasi dan 22,86 13,87 kooperasi dan kemampuan tim. 10, 50 33,88 Jumlah 88

41 D. Validitas dan Reliabilitas data 1. Vliditas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Pada penelitian ini menggunakan validitas Isi, validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi skala dengan analisis rasional atau lewat profesional judgement. (Azwar, 2007). Alat ukur self directed learning dengan keputusan pembelian diuji validitasnya dengan menggunakan Software SPSS (Statistical Package for Social Science) for Windows release 16,0. Validitas menyatakan derajat kesesuaian antara kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dengan kondisi di lapangan. Penilaian kevalidan masing masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai corrected itemtotal correlation masing-masing butir pertanyaan (Azwar, 2005). Biasanya digunakan batasan corrected item-total correlation > 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya bedanya dianggap memuaskan, item yang memiliki harga corrected item-total correlation kurang dari 0.30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah.

42 Tabel 3. Hasil validitas self directed learning Berdasarkan analisa validitas self directed learning, aitem dengan menggunakan teknik uji daya beda maka terdapat 21 aitem yang valid (diterima) yaitu 6,7,8,16,17,18, 19,23,24,26,27,28,31,29,44,45,49,50,52,55, dan 59. Sedangkan aitem nomer tidak valid (gugur) yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 20, 21, 22, 25, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 46, 47, 48, 51, 53, 54, 55,57,58,60.Aitem yang valid dengan menggunakan teknik uji daya beda dengan koefisien korelasi aitem totalnya lebih dari 0.30, Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tingi. Hasil validasi self direted learning dapat dilihat pada lampiran.

43 Tabel 4. Hasil validitas kecerdasan emosional Berdasarkan analisa validitas keerdasan emosional, aitem dengan menggunakan teknik uji daya beda maka terdapat 41 aitem yang valid (diterima) yaitu 1, 2, 6, 8, 9, 10, 13, 19, 20, 21, 23, 24, 26, 30, 33, 34, 40, 41, 42, 46, 47, 48, 51, 52,54,55,57,58,59,60,61,66,72,73,75,77,78,79,82,84,87 Sedangkan aitem nomer tidak valid (gugur) yaitu nomor 3, 4, 5, 7, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 25, 27, 28, 29, 31,32, 35, 36, 37, 38, 39, 43, 44, 45, 49, 50, 53, 62, 63, 64, 65, 67, 68, 69, 70, 71, 74, 76,80,81,83,85,86,88. Aitem yang valid dengan menggunakan teknik uji daya beda dengan koefisien korelasi aitem totalnya lebih dari 0,30. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi, Hasil validasi kecerdasan emosional dapat dilihat pada lampiran.

44 2. Reliabilitas Reliabilitas berasal dari kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koofisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Pada dasarnya suatu alat ukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran dengan konsisten, relibilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif konsiten, maka alat ukur tersebut reliabel (Singarimbun dan Efendi, 2006). Bila perbedaan itu sangat besar dari waktu ke waktu, maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan sebagai tidak reliabel (Azwar, 2010). Tabel 5. Reliabilitas Self directed Learning Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.630.602 21

45 Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,60. hal ini berarti ke 21 pertanyaan tersebut dapat dinyatakan memiliki nilai reliabilitas yang baik dan layak untuk digunakan dalam penelitian. Tabel 6. Reliabilitas kecerdasan emosional Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.618.732 41 Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,60. hal ini berarti ke 41 pertanyaan tersebut dapat dinyatakan memiliki nilai reliabilitas yang baik dan layak untuk digunakan dalam penelitian.

46 E. Analisis data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi spearmen sumber data kedua variabel (variabel bebas dan variabel terikat) yang dikorelasikan adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal (Muhid,2010). Korelasi spearmen yaitu, analisis hubungan antara Kecerdasan Emosional sebagai variabel bebas dengan Self Directed Learning variabel terikat. Teknik analisis spearmen digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan Kecerdasan Emosional dengan Self Directed Learning dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan bantuan program komputer SPSS 16.