BAB 4. Perancangan dan Implementasi

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran. 6.1Tampilan kamera Tampilan kamera P:

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. di mana awalnya konsep jaringan komputer ini hanya untuk memanfaatkan suatu

Gambar 4.1 Rangkaian Menggunakan Kabel UTP

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Jauhkan Network Video Recorder dari air. Segera matikan jika Network Camera basah.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

Troubleshooting The Network

Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV)

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya

B A B IV A N A L I S A

SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA

BAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN

LAPORAN PRAKTIKUM KONSEP DASAR JARINGAN

Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi. Isi Paket IN - 145

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMANTAU AREA DENGAN MENGGUNAKAN IP CAMERA PADA PT. PERTAMINA DEPOT PLUMPANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha

Demikian kami sampaikan perkenalan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu :

Perangkat pendukung dan tools yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Tools Laptop Kabel Ethernet sebagai media Logi

Gambar berikut merupakan aplikasi yang dibuat untuk mengontrol sebuah mobile. robot sederhana. Pada Tugas Akhir ini, aplikasi tersebut diberi MoBot

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

MENGUBAH SMARTPHONE MENJADI CCTV

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. 3.1 Analisa Jaringan Lokal Yang Akan Dibangun

Bab III PEMBAHASAN. Langkah 2 menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti pada gambar dibawah ini: Gambar 3.1 Konektor RJ-45

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver

Tutorial membuat jaringan lokal sederhana dengan Windows XP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

Instalasi Hardware dan Network Ocha

BAB IV PEMBAHASAN. tersebut berisi personal computer (PC) sebanyak 5 buah dan 1 hardisk could. Pembuatan

BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung

Jaringan LAN padawarnet MAGNET. Npm : Jurusan : Manajemen Informatika

BAB IV ANALISA KINERJA DWDM HUAWEI BWS1600 PADA LINK KEBAGUSAN JAMPANG

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi tertentu untuk computer yang digunakan yaitu: Pentium IV 2.0 Ghz. Memory 512 MB.

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

I. PENDAHULUAN II. LATAR BELAKANG

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing)

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata. penempatan access point dipilih di tempat-tempat yang memang membutuhkan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

1. Lingkup Kerja. 2. Pelaksana. 3. Alat dan Bahan. 4. Referensi. 5. Uraian Instruksi Kerja. Operasional Server

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Bab ini akan menjelaskan secara detil mengenai hasil-hasil pengukuran

BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI. permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Awalnya, penggunaan kabel UTP pada perusahaan maupun instansi

B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Pelat Pemasangan/Obeng. Selotip Bolak-balik/ Sumbat Karet/ Ring Karet. Kabel Daya & Kabel I/O

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Analisis

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Komputer Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-05. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo

Petunjuk Singkat Pemakaian Kamera Canon Powershot A 570

A I S Y A T U L K A R I M A

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu pabrik yang menerapkan continue

BAB 1 PENDAHULUAN. monitoring sehingga mendukung komunikasi antar alat monitoring seperti pada

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET

BAB III ANALISIS SISTEM. dan juga merupakan langkah persiapan menuju ke tahap perancangan

Fery Antony, ST, M.Kom Universitas IGM

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

Jawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. Mengetahui apakah sistem minimum dapat melakukan proses compile dan

Bab III- IV Topologi Jaringan

ANALISIS KINERJA METODE AKSES TOKEN RING PADA LOCAL AREA NETWORK

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI & JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN LAN. Keuntungan Jaringan LAN

1. PENJELASAN SINGKAT

BUKU PANDUAN CCTV ATM Text Inserter

MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA

Network Device. 1. Switch

Oktet pertamanya mempunyai nilai 192 sampai 223, dan pengalamatan Kelas B masingmasing

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS

Transkripsi:

BAB 4 Perancangan dan Implementasi 4.1 Perancangan Sistem Sistem pemantau ini dirancang dengan menggunakan 23 kamera yang akan dibagi menjadi tiga bagian kamera P dengan 9 kamera, kamera RL dengan total 7 kamera, dan kamera R dengan total 7 kamera, yang dihubungkan dengan serat optik. Topologi dan Lokasi Kamera Keterangan gambar: Camera P Camera R Camera RL Jalur Fiber Optic Control Room 50

Gambar 4.1 Screen Shoot Lokasi IP Camera 51

52 4.2 Analisa Kebutuhan Bandwidth IP Camera yang digunakan memiliki 30 atau 25 frame rate /second. Setiap gambar memiliki ukuran masing-masing. Contohnya gambar yang dihasilkan oleh kamera Axis 233d memiliki beberapa ukuran. Dengan NTSC 704 x 480 atau dengan PAL 704 x 576 akan menghasilkan gambar dengan ukuran kurang lebih 250KB tetapi dengan menggunakan HDMI kualitas gambar yang dihasilkan bisa sampai dengan 2 MB per gambar. Setiap gambar yang dihasilkan bisa saja memiliki ukuran yang berbeda, hal ini dikarenakan oleh jumlah pixel yang digunakan, tetapi juga resolusi dan jumlah warna pada gambar. Pada jaringan ini digunakan format HDMI dengan ukuran gambar bisa sampai dengan 2MB per gambar, hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan penggunaan dari jaringan Fiber Optic sendiri, dan juga agar hasil dari zoom gambar dapat memperoleh gambar yang jelas. Dikarenakan kecepatan transfer data pada fiber optic sendiri yaitu sebesar 10Gbit/sec atau 1250Kbyte/ms, maka untuk mentransmisikan 30 gambar dengan ukuran 2MB tersebut tidak akan ditemui masalah. Kecepatan transfer data pada kabel cat 5 adalah 100Mbit/sec yang setara dengan 12,5Kbyte/ms, sementara pada kabel cat 5e adalah 250Mbit/sec yang setara dengan 31.25Kbyte/ms, pada kabel fiber optic single mode adalah 10Gbit/sec atau setara dengan 1250Kbyte/ms. Oleh karena itu untuk gambar dengan ukuran 2 MB dapat dilihat pada tabel berikut ini:

53 Tabel 4.1 Perbandingan fps pada beberapa kabel: Waktu kirim per gambar Banyak gambar / detik Cat 5 160 ms 6 Cat 5e 64 ms 15 Fiber Optic Single Mode 1.6 ms 625 Dari tabel di atas, media transmisi jenis UTP tidak dapat digunakan dalam system IP Camera ini karena luasnya wilayah yaitu dengan panjang kurang lebih 5 km, makan media tranmisi jenis UTP memerlukan repeater disetiap jarak 100m. Dalam pemasangan repeater digunakan alat-alat listrik seperti power suply yang membahayakan dalam lingkungan pertamina terutama di area gas dan kilang minyak. Selain itu jumlah repeater yang banyak memerlukan maintenance yang lebih mahal. Media transmisi wireless juga tidak memungkinkan untuk digunakan, karena gelombang radio yang dipancarkan media wireless memungkinkan timbulnya percikan api yang sangat berbahaya dalam lingkungan pertamina. Pada jaringan ini digunakan fiber optic karena aman dari kemungkinan terjadinya hubungan arus pendek. Selain itu karena kecepatan transmisi serat optik yang tinggi mempercepat pengiriman data dari kamera ke ruang kontrol sehingga video yang diamati pada ruang kontrol memiliki delay yang sangat kecil. 4.3 Perangkat Keras 4.3.1 Kamera Jenis kamera yang digunakan adalah IP Camera sesuai dengan keunggulan yang telah dibahas sebelumnya dibandingakan dengan CCTV.

54 4.3.2 Fiber Optic Fiber Optic yang digunakan pada sistem ini adalah serat optik dengan tipe single mode. Dibuat 3 jalur masing-masing jalur 24 core, hal ini dikarenakan agar masing-masing jalur dapat digunakan sesuai dengan jumlah kamera yang ada, masing-masing kamera membutuhkan 2 core, yaitu satu core untuk mengirim data dari kamera ke server/client dan satu core untuk mengirim data dari sever/client ke kamera. Alasan lain digunakan Fiber Optic karena aman dari kemungkinan terjadinya hubungan arus pendek (alasan utama). 4.3.3 Perangkat Keras Lainnya Ada beberapa perangkat keras yang digunakan dalam sistem pemantau untuk PT. Pertamina Depot Plumpang ini selain IP Camera dan serat optik, yaitu OTB (optic terminal box) dan Panel box yang di dalamnya terdapat media converter (UTP ke fiber optic), power suply, dan perangkat anti petir, media converter (fiber optic ke UTP), switch 24 port, dan hard disk server. Cara kerjanya adalah IP Camera akan dihubungkan dengan fiber optik ke OTB (optic terminal box), lalu dihubungkan ke media converter kemudian dihubungkan ke switch dengan jenis switch 4210 (24 port), barulah kemudian disambungkan ke hard disk server.

55 Gambar 4.2 Hardware dalam Topologi 4.4 Perangkat Lunak Software yang digunakan adalah Milestone karena Milestone Xprotect Smart Client Dapat memantau ratusan atau bahkan ribuan kamera keamanan menggunakan gambaran umum. Mampu bereaksi dengan cepat terhadap peristiwa yang penting, milstone juga mungkinkan menjalankan sejumlah bisnis yang terintegrasi dengan sistem keamanan. XProtect smart client ini dirancang untuk mengoptimalkan efisiensi operasi dengan menyediakan akses yang mudah ke client.

56 4.5 Proses Pemasangan 4.5.1 Pemasangan Hardware Kamera dipasang pada tiang setinggi 15 meter, kecuali kamera jenis Relokasi pada ketinggian 12 meter. Hal ini dilakukan karena pada ketinggian tersebut kamera mendapatkan gambar yang menyeluruh dan jelas untuk proses pemantauan. Panel box yang berisi power, media coverter dari utp ke fiber optic, dan anti petir diletakkan pada ketinggian 3 meter dari kamera pada tiang yang sama dengan IP Camera. Fiber optic dipasang di dalam tanah dengan kedalaman 150cm, dimana setiap lokasi tiang tempat IP Camera fiber optic displash sebesar 2 core ke panel box. Gambar panel box dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.3 Panel Box Jumlah jalur fiber optic ada tiga jalur. Junction box digunakan untuk menggabungkan 3 jalur fiber optik, pertama gabungkan FO selatan dengan FO tengah, kemudian digabungkan FO utara. pertemuan di taman samping ruang control. Kabel fiber optic dimasukkan ke OTB (optic terminal box) dari fiber, lalu dihubungkan ke media converter. Kemudian dari media converter dihubungkan ke switch 24 port, barulah

57 disambungkan ke hardisk server. Pemasangan kamera dilakukan setinggi beberapa belas meter dari permukaan tanah dan juga terdapat anti petir tiga meter dari kamera, hal ini dapat dilihat pada gambar: Gambar 4.4 IP Camera pada tiang

58 4.5.2 Desain Ruang Kontrol Ruang kontrol terletak pada kantor utama di mana untuk akses masuknya menggunakan finger print, sehingga hanya orang yang memiliki hak akses saja yang dapat masuk. Ruangan ini berisi alat-alat untuk mengolah data video yang diperoleh dari IP Camera melalui jaringan serat optik. Alat-alat yang digunakan antara lain: Box untuk Fiber Optic Media Converter (fiber optic ke UTP) 2 Switch 4210 (24 port) Switch di sini digunakan untuk penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Alat-alat yang dihubungkan seperti masing-masing kabel UTP dari IP Camera yang telah dikonversi oleh media converter, masing-masing komputer client untuk monitoring (ada 3 buah), komputer server, dan hardisk server. Switch ini merupakan jenis manageable switch yang tidak perlu banyak dilakukan konfigurasi, karena secara default switch ini akan memaksimalkan jaringan yang ada. Digunakan 2 buah switch untuk memisahkan 16 kamera axis yang baru dengan 7 kamera yang lama, agar memudahkan proses troubleshooting dan konfigurasi dari device.

59 Kemampuan masing port dari switch yang dipakai adalah 100Mbps karena pada port ke server dilewati data yang berasal dari 23 IP Camera, dengan perkiraan tiap-tiap gambar kurang lebih 2MB per kamera maka minimal kapasitas port yang dibutuhkan adalah 46MB, sehingga switch dengan kemampuan 100Mbps lebih dari cukup untuk jaringan ini. 4 Terabyte Hard disk Server Komputer Server Hard disk di sini berfungi menyimpan seluruh data hasil recording oleh IP Camera. Jumlah Hard disk ada 4 slot dengan masing-masing berkapasitas 1 Terabyte. Kapasitas 4T sangat cukup untuk menyimpan seluruh data hasil rekaman kamera untuk durasi 7 hari (sesuai kebutuhan pemantauan khususnya untuk pihak Petamina). 3T untuk proses pemantauan dan 1T untuk back up data. Pada tempat hard disk masih terdapat 4 slot kosong untuk penambahan kapasitas jika kedepannya ditambah kamera yang lebih banyak atau untuk menambah durasi penyimpanan. Komputer Server Komputer Server berfungsi untuk mengkonfigrasi IP Camera dengan menggunakan software Milestone Xprotect Professional, axis camera management, dan axis IP Utility. Seain itu juga mengkonfigurasi durasi video dan masa penyimpanan pada hard disk server. komputer ini diletakkan dalam rak untuk keamanan.

60 Rak untuk fiber optic box, media converter, switch, hardisk sever, dan komputer server Rak ini berfungsi untuk menempatkan alat-alat fiber optic box, media converter, switch, hardisk sever, dan komputer server agar dapat tertata rapi dan mudah digunakan. Selain itu rak ini juga memiliki kunci sehingga selalu dalam posisi terkunci saat tidak diperlukan, hal ini dilakukan untuk menjaga keamana dari alat-alat di dalamnya dan menjaga konfigurasi alat-alat tersebut agar tidak diubah seenaknya oleh orang yang tidak berkepentingan. 3 Komputer Client komputer client berfungsi sebagai sarana untuk monitoring seluruh kamera. Masing-masing dari komputer client diinstal software Milestone Xprotect Client yang berguna untuk mengkonfigurasi tampilan dari kamera pada masing-masing komputer. Jumlah PC yang digunakan ada 3 buah dan masing-masing dari PC dihubungkan ke satu monitor, jadi jumlah PC dan monitor yang digunakan ada 3 buah. Untuk memantau seluruh kamera yang ada 3 monitor merupakan jumlah yang tepat. Dari penggunaan 3 komputer yang ada sangat memudah admin untuk memantau, mengarahkan dan menggunakan kamera yang ada secara maksimal.

61 2 LCD 42 Berfungsi untuk menampilkan gambar dari komputer client agar dapat dilihat lebih jelas. LCD ini dihubungkan dengan kabel HDMI.Digunakan 2 LCD berukuran 42 inches yang memungkin kita melihat hasil tangkapan kamera lebih jelas dibandingkan melalui monitor komputer. Masing-masing LCD dihubungkan ke 2 komputer client yang ada (satu komputer client tidak dihubungkan ke LCD). Selain untuk menampilkan hasil tangkapan kamera, LCD ini juga memudahkan untuk melihat hasil rekaman video yang sudah ada, karena gambarnya jauh lebih jelas dan bagus dibanding melalui monitor komputer. UPS Agar jaringan tidak terganggu oleh padamnya arus listrik maka seluruh aliran listrik yang digunakan untuk jaringan IP Camera menggunakan UPS (Uninterruptible Power Supply). Arus listrik sebelum masuk ke jaringan dilewatkan ke UPS terlebih dahulu, sehingga jika terjadi listrik padam, jaringan dapat tetap berjalan dengan baik selama 12 jam. Berbeda dengan genset (Diesel Generator) yang membutuhkan waktu 2-3 detik untuk aktif atau menyala, sehingga system akan mati terebih dahulu selama 2-3 detik itu baru kemudian menyala kembali. Berbeda dengan genset, UPS tidak akan mendapat gangguan sedikitpun. Sistem IP Camera yang digunakan membutuhkan UPS minimal dengan kapasitas 5 kva, UPS

62 yang digunakan memiliki kapasitas 20 kva sehingga lebih dari cukup untuk mengambil alih listrik untuk sementara selama listrik padam. 4.6 Uji Coba 4.6.1 Tampilan Beberapa Kamera pada Monitor Secara garis besar tampilan layar yang dapat ditampilkan sudah sempurna, dapat ditampilkan beberapa tampilan layar yang sedang melakukan recording karena terjadi perubahan dilapangan. Tampilan layar itu dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini: Tampilan monitor yang menampilkan seluruh area dalam satu layar, dapat dilihat pada sebelah kanan atas gambar, apabila terdapat tulisan recording berwarna merah artinya dilapangan sedang terjadi perubahan dan sedang dilakukan perekaman oleh IP Camera ini, sementara apabila tulisan sebelah kanan atas berwarna hijau dengan tulisan live maka tidak ada perubahan keadaan lapangan.

63 Gambar 4.5 View all IP Camera 4.6.2 Tampilan IP Camera Masing-masing kamera yang telah terpasang dan dapat diakses pada PT. Pertamina Depot Plumpang dapat kami tampilkan dalam tampilan layar yang dapat dilihat pada lampiran. Pada sistem ini juga memungkinkan untuk menampilkan gambar secara lebih besar, maksudnya ada satu gambar berukuran lebih besar agar dapat dilihat dengan jelas, sementara gambar lainnya tetap tampak hanya saja dengan ukuran lebih kecil.

64 4.6.3 Recording Kamera Untuk memastikan kamera berjalan baik dan benar, maka perlu dilakukan pengecekan terhadap hasil tampilan maupun rekaman. Hasil rekaman dapat ditampung selama kurang lebih tujuh hari atau satu minggu, dan dapat diputar ulang apabila diperlukan. Dapat terlihat pada gambar dibawah ini garis merah disebelah kanan menandakan adanya rekaman dan perubahan lapangan, sementara apabila terputus, maka tidak ada perubahan pada lapangan Apabila orang yang ditugaskan untuk memantau keamanan hendak meninggalkan ruangan untuk keluar sebentar maka tidak akan terjadi masalah, karena pada sebelah kanan layar terdapat garis-garis merah yang menandakan recording sehingga admin tersebut hanya perlu melihat bagian paling bawah terakhir, apabila ada garis merah berarti terjadi recording dan apabila terjadi recording maka terjadi perubahan pada lapangan. Namun apabila seorang ingin melihat keseluruhan rekaman secara seharian penuh maka tidak perlu menghabiskan waktu seharian juga karena rekaman kamera dapat dipercepat sesuai keinginan dan tidak perlu untuk melihat rekaman seharian penuh, cukup melihat pada bagian yang ada garis merah yang berarti terjadi perubahan, apabila tidak ada garis merah berarti tidak ada perubahan apapun pada lapangan.

65 Gambar 4.6 Tampilan Proses Record 4.6.4 Percobaan konektivitas Beberapa percobaan yang dilakukan untuk memastikan bahwa sistem ini berjalan baik dan benar. Salah satunya adalah percobaan ping dari server. Hal ini dilakukan untuk memeriksa konektivitas jaringan yang ada. Apakah sudah terhubung secara baik dan konvergen. Ping dilakukan dari server ke masing-masing kamera dan ke masing-masing komputer monitoring. Hasilnya seluruh kamera melakukan reply yang baik yang menunjukkan bahwa sistem berjalan baik dan benar.

66 Gambar 4.7 Ping dari Server ke Komputer Client Gambar 4.8 Ping dari Server ke salah satu IP Camera

67 4.6.5 Network Utility Setelah jaringan berjalan dilakukan pengecekan, apakah proses pengiriman data berjalan dengan baik. Dalam hal ini server memegang peranan terpenting, karena semua data dari 23 kamera dikirimkan ke server terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk ke client untuk monitoring. Jika data pada server dapat masuk dan keluar dengan lancar maka dapat dipastikan kamera dan komputer client dapat berjalan dengan baik pula. Pada bagian Reliability and Performance dapat dilihat kapasitas data yang keluar masuk dalam server, kapasitas maksimumnya adalah 100Mbps, dan dari hasil pemantauan data yang melewati server sebesar 74 85Mbps. Hal ini membuktikan bahwa transfer data yang keluar dan masuk server berjalan dengan baik dan tidak mendapatkan hambatan.

Gambar 4.9 Reliability and Performance 68

69 4.6.6 Fungsi Zoom dan Rotation IP Camera pada PT. Pertamina Depot Plumpang dibagi menjadi 2 jenis: Fixed camera yang hanya dapat melakukan zoom in dan zoom out (kamera RL dan P) Rotation Camera (kamera R) yang dapat digerakkan sesuai keinginan selain dapat melakukan zoom in dan zoom out pula Gambar 4.10 Zoom in Kamera RL1 Gambar 4.11 Zoom out Kamera RL1

70 Gambar 4.12 Rotate ke atas Kamera R1 Gambar 4.13 Rotate ke bawah Kamera R1 Gambar 4.14 Rotate ke kanan Kamera R1

71 Gambar 4.15 Rotate ke kiri Kamera R1 4.6.7 Night Function Gambar 4.16 Kamera dengan Infrared (saat tidak ada cahaya) Dengan menggunakan inframerah-cut filter, memungkinkan kamera untuk memberikan warna video ketika ada cahaya yang cukup, dan video hitam - putih dalam kondisi gelap. Sehingga dapat tetap dilakukan pemantauan baik ketika siang hari dalam keadaan terang maupun malam

72 hari dengan penerangan hanya lampu, ataupun ketika sangat gelap atau tanpa lampu sama sekali. 4.7 Evaluasi Sistem Evaluasi sistem yang didapat dari hasil wawancara dengan Bapak Supyan selaku pengawas, layanan jasa dan pemeliharaan adalah: Sistem pemantau area pada PT. Pertamina depot Plumpang dapat berjalan dengan baik karena video yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik, dan tidak ditemui jeda pada video. Sistem yanga ada membantu dalam pengawasan keamanan karena dapat dipantau selama 24 jam dan juga dapat digunakan untuk pengecekan video beberapa hari sebelumnya. Dengan Fiber Optic maka kualitas gambar yang muncul sangat baik, sehingga tidak terjadi masalah dalam zoom. Sistem yang dibuat dapat dengan mudah digunakan oleh admin yang bertugas mengawasi area. Sistem ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk pengawasan keamanan pada PT. Pertamina Depot Plumpang.