III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

III. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Mathla ul

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

III. METODE PENELITIAN. Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 44 orang terdiri dari 22 siswa lakilaki

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student

I. METODE PENELITIAN. dari 22 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Tingkat kemampuan belajar. orang siswa. Penentuan kelompok berdasarkan tes awal.

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 semester genap SMA N 7

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMAN 13 Bandar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan

III. METODE PENELITIAN. yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Pringsewu.

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri I Way Lima. Siswa kelas VIII.G

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV B MI Ismaria Al-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak pada peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

III. METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 semester ganjil SMA N 10

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN 1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

I. PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneletian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2 Negararatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan 12 orang puteri dengan tingkat kemampuan dan daya pikir berbeda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

Transkripsi:

17 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya yang beralamatkan di jalan Pendidikan No 32 Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa pada penelitian tersebut adalah 35 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Secara umum tingkat kemampuan rata-rata hasil belajar matematika dari subjek penelitian ini rendah dan latar belakang ekonomi juga beragam. Sedangkan sarana dan prasarana belajar seperti ruang kelas, perpustakaan di sekolah tersebut cukup menunjang kegiatan pembelajaran. B. Faktor-Faktor yang Diteliti Faktor-faktor yang diteliti pada penelitian ini adalah: 1. Aktivitas belajar matematika siswa 2. Hasil belajar matematika siswa

18 C. Data Penelitian Data dalam penelitian tindak kelas ini adalah: 1. Data aktivitas belajar siswa berupa data kualitatif. 2. Data hasil belajar matematika siswa berupa data kuantitatif. D. Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan melalui observasi, catatan lapangan, dan tes. 1. Observasi Data aktivitas siswa diperoleh melalui observasi dengan menggunakan lembar observasi. 2. Tes Tes diberikan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah perangkat tes, lembar observasi, dan catatan lapangan. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa sebagai berikut: 1) Memperhatikan penjelasan guru 2) Siswa bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru 3) Mengerjakan LKS 4) Berdiskusi antara siswa dalam kelompok 5) Mempresentasikan hasil diskusi atau memperhatikan presentasi hasil diskusi.

19 F. Teknik Analisis Data Data hasil belajar matematika siswa setelah dilakukan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh dengan rata-rata nilai tes yang diberikan setelah tindakan selesai dilakukan pada setiap akhir siklus dengan rumus: x N N s Keterangan : x = nilai rata-rata kelas N s = jumlah nilai tes seluruh siswa N = jumlah siswa Persentase ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus dihitung dengan rumus: Yi = P j x 100% N Keterangan: Yj = Persentase ketuntasan belajar pada siklus ke-j P j = Jumlah siswa yang memperoleh nilai 60 pada siklus ke-j N = Jumlah seluruh siswa Jika siswa melakukan aktivitas ke-i lebih dari atau sama dengan 60 % dari frekuensi pengamatan aktivitas ke-i yang ditetapkan, maka siswa tersebut dikatakan aktif melakukan aktivitas ke-i tersebut dan diberi tanda. Selanjutnya untuk menghitung persentase aktivitas yang dilakukan setiap siswa pada setiap pertemuan digunakan rumus: Ai Ai 100% n

20 Keterangan: Ai = Persentase aktivitas siswa pada pertemuan ke-i Ai n = Jumlah aktivitas siswa yang aktif pada pertemuan ke-i = Jumlah aktivitas yang diamati Jika lebih dari atau sama dengan 60 % aktivitas yang dilakukan siswa maka siswa tersebut dikatakan aktif. Setelah dihitung jumlah siswa yang aktif maka dilakukan perhitungan persentase siswa yang aktif dengan rumus: Na A 100% N Keterangan: A = Persentase siswa yang aktif Na = Jumlah siswa yang aktif N = Jumlah seluruh siswa G. Indikator keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: 1. 70 % siswa telah tuntas belajar yaitu memperoleh nilai 60 2. Aktivitas siswa meningkat setiap siklus H. Pelaksanaan Tindakan Tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi: a. Tahap prapenelitian 1) Menentukan skor awal yang diambil dari nilai ujian mid semester pada semester ganjil tahun pelajaran 2010-2011.

21 2) Skor awal kemudian diurutkan setelah itu dilakukan pembentukan kelompok dengan beberapa pengaturan sehingga terbentuk kelompok baik dari segi kemampuan akademik maupun jenis kelamin. 3) Mengumpulkan seluruh siswa dan menjelaskan maksud serta langkahlangkah pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif STAD. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan setiap siswa dalam suatu kelompok adalah sebagai berikut: a) Anggota kelompok yang pandai dituntut untuk dapat memberi tahu temannya yang tidak mengerti atau sulit untuk menerima materi, sedangkan anggota kelompok yang masih tidak mengerti hendaknya bertanya kepada teman yang mengerti. b) Pada saat pembelajaran, setiap anggota kelompok duduk membentuk lingkaran dan saling berhadap-hadapan. c) Setiap siswa harus memperhatikan baik-baik pada saat pengajar menyampaikan materi pelajaran. d) Setiap anggota kelompok harus berani menyampaikan pendapat, gagasan, dan pertanyaan serta mendengarkan dengan baik penjelasan temannya pada saat belajar dalam kelompok. e) Seluruh anggota kelompok harus mengusahakan agar terjadi diskusi aktif. b. Tahap pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas: a. Perencanaan

22 1) Menentukan rancangan pembelajaran yang diterapkan di kelas bersama guru mitra. 2) Menyusun rencana pembelajaran pada setiap pertemuan. 3) Menyusun lembar kerja kelompok yang diberikan kepada siswa pada saat belajar kelompok. 4) Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan. b. Pelaksanaan Kegiatan ini adalah pembelajaran yang telah disusun dalam rencana pembelajaran. c. Pengamatan Pengamatan terhadap aktivitas belajar dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. d. Refleksi Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis aktivitas belajar siswa, catatan lapangan serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi sebagai dasar perbaikan pada siklus berikutnya dengan mengadakan tes hasil belajar. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, adapun waktu pelaksanaannya tertera pada tabel.

23 Tabel 1. waktu pelaksanaan tindakan Siklus Pertemuan Hari / Tanggal Waktu 1 1 2 3 4 2 1 2 3 4 3 1 2 3 Rabu, 16 Februari 2011 Kamis, 17 Februari 2011 Rabu, 23 Februari 2011 Kamis, 24 Februari 2011 Rabu, 09 Maret 2011 Kamis, 10 Maret 2011 Rabu, 23 Maret 2011 Kamis, 24 Maret 2011 Rabu, 06 April 2011 Kamis, 07 April 2011 Rabu, 13 April 2011 1. Siklus I Pelaksanaan pada siklus I diawali dengan pembentukan kelompok heterogen dari segi kemampuan akademik. Pembentukan kelompok ini didasarkan pada nilai matematika siswa yang diperoleh dari Mid Semester pada semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011. Materi yang diberikan pada siklus I adalah tentang fungsi. Tahapan yang akan di-lakukan pada siklus ini antara lain:

24 a. Perencanaan Kegiatan dalam perencanaan meliputi: 1) Peneliti dan guru mata pelajaran mendiskusikan dan menetapkan rancangan pembelajaran yang akan ditetapkan di kelas sebagai tindakan dalam setiap siklus. 2) Menyusun rencana pembelajaran tentang fungsi, sifat-sifat fungsi dan oprasi pada fungsi. 3) Menyusun lembar kerja siswa sesuai dengan materi yang disampaikan. 4) Mempersiapkan lembar observasi untuk menilai aktivitas siswa selama proses belajar dan mengajar. b. Pelaksanaan Pada siklus I dilaksanakan empat kali pertemuan, yaitu. 1. Pertemuan pertama Materi pada pertemuan ini membahas tentang beberapa macam fungsi, dengan rincian subbab yang akan dibahas adalah pengertian fungsi, beberapa macam fungsi khusus seperti fungsi konstan, fungsi identitas, fungsi mutlak, fungsi linier, dan fungsi kuadrat. Kegiatan pada pertemuan ini adalah: (a) Pendahuluan (15 menit) 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Menjelaskan secara umum tentang metode pembelajaran yang akan diterapkan. 3) Pembagian kelompok

25 (b) Kegiatan Inti (65 menit) 1) Menjelaskan materi yang akan disampaikan secara garis besar tentang fungsi konstan, fungsi identitas, fungsi linear, fungsi kuadrat, fungsi mutlak. 2) Membagikan Lembar Kerja Siswa yang akan di diskusikan. 3) Siswa berdiskusi dalam kelompok. 4) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok oleh siswa dan kelompok lain memperhatikan atau menanggapi siswa yang sedang presentasi. (c) Penutup (10 menit) 1) Memberikan kesimpulan pembelajaran tentang pengertian fungsi dan beberapa fungsi khusus. 2) Meminta siswa untuk mengerjakan tugas dari buku, dan membaca materi yang akan datang di rumah. 2. Pertemuan kedua Materi pada pertemuan ini adalah tentang sifat-sifat fungsi yaitu yaitu: fungsi surjektif, fungsi injektif, dan fungsi bijektif. Kegiatan pada pertemuan ini adalah secara garis besar sama seperti pertemuan pertama. 3. Pertemuan ketiga Materi pada pertemuan ini adalah oprasi fungsi. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ini secara garis besar sama seperti pada pertemuanpertemuan sebelumnya.

26 4. Pertemuan Keempat Pada pertemuan ini hanya dilakukan tes dan selama tes berlangsung guru hanya mengawasi siswa dan tidak dilakukan pengamatan terhadap aktivitas. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan yang telah dipersiapkan. Dalam melakukan pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti dibantu oleh guru bidang studi matematika yang mengajar dikelas tersebut dan dua orang mahasiswa pendidikan matematika. d. Refleksi Setelah pelaksanaan dan pengamatan maka dilakukan refleksi antara lain menemukan kebaikan dan kelemahan dari menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan selama siklus I berlangsung yaitu: 1. Aktivitas siswa. 2. Hasil belajar siswa. 2. Siklus II Pelaksanaan pada siklus II diawali dengan pengumuman kelompok yang menjadi kelompok terbaik pertama, kedua, dan ketiga sebagai bentuk penghargaan bagi kelompok dengan poin peningkatan terbesar. Materi yang di-

27 berikan pada siklus II adalah fungsi komposisi. Tahapan yang akan dilakukan pada siklus ini antara lain: a. Perencanaan Kegiatan dalam perencanaan meliputi: 1) Peneliti dan praktisi mendiskusikan dan menetapkan rancangan pembelajaran yang akan ditetapkan di kelas sebagai tindakan dalam setiap siklus. 2) Menyusun rencana pembelajaran tentang fungsi komposisi. 3) Menyusun lembar kerja siswa sesuai dengan materi yang disampaikan. 4) Mempersiapkan lembar observasi untuk menilai aktivitas siswa selama proses belajar dan mengajar. b Pelaksanaan Pada siklus II dilaksanakan empat kali pertemuan, yaitu. 1. Pertemuan pertama Materi pada pertemuan ini membahas tentang fungsi komposisi, dengan rincian subbab yang akan dibahas adalah menentukan aturan komposisi dari beberapa fungsi serta menentukan nilai fungsi komposisi terhadap komponen pembentuknya. (a) Pendahuluan (15menit) 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

28 2) Menjelaskan secara umum tentang metode pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran. (b) Kegiatan Inti (65 menit) 1) Menjelaskan materi yang akan disampaikan secara garis besar tentang menentukan aturan komposisi dari beberapa fungsi serta menentukan nilai fungsi komposisi terhadap komponen pembentuknya. 2) Membagikan Lembar Kerja Siswa yang akan didiskusikan. 3) Siswa berdiskusi dalam kelompok. 4) Guru, lebih sering berkeliling guna mengkondisikan kelompok agar tidak gaduh. 5) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok oleh siswa dan kelompok lain memberikan komentar atau memperhatikan. (c) Penutup ( 10 menit) 1) Memberikan kesimpulan pembelajaran tentang menentukan aturan komposisi dari beberapa fungsi serta menentukan nilai fungsi komposisi terhadap komponen pembentuknya. 2) Meminta siswa untuk mengerjakan tugas dari buku, dan membaca materi yang akan datang di rumah. 2. Pertemuan kedua Materi pada pertemuan ini adalah fungsi komposisi dengan rincian subbab yang akan dibahas adalah sifat-sifat dan syarat fungsi yang

29 dapat dikomposisikan. Kegiatan yang dilaksanakan secara garis besar sama seperti pertemuan pertama. 3. Pertemuan ketiga Materi pada pertemuan ini adalah fungsi komposisi dengan subbab yang akan dibahas adalah komponen fungsi komposisi bila aturan komposisi dan komponen lain diketahui. Secara garis besar kegiatan yang dilaksanakan sama seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya. 4. Pertemuan Keempat Pada pertemuan ini hanya dilakukan tes dan selama tes berlangsung guru hanya mengawasi siswa dan tidak dilakukan pengamatan terhadap aktivitas. c. Pengamatan Secara umum, pengamatan pada siklus II serupa dengan siklus I. d. Refleksi Setelah pelaksanaan dan pengamatan maka dilakukan refleksi antara lain menemukan kebaikan dan kelemahan dari menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan selama siklus III berlangsung yaitu: 1. Aktivitas siswa 2. Hasil belajar siswa 3. Siklus III Pelaksanaan pada siklus III merupakan lanjutan pada siklus II, dimana siklus ini merupakan refleksi dari siklus II. Pada siklus III, materi yang diberikan adalah fungsi invers. Tahapan yang dilakukan dalam siklus ini antara lain:

30 a. Perencanaan Kegiatan dalam perencanaan meliputi: 1) Peneliti mendiskusikan dan menetapkan rancangan pembelajaran yang akan ditetapkan di kelas sebagai tindakan dalam siklus III. 2) Menyusun rencana pembelajaran tentang fungsi invers. 3) Menyusun LKS sesuai dengan materi yang disampaikan. 4) Mempersiapkan lembar observasi untuk menilai aktivitas siswa selama proses belajar dan mengajar. 5) Menyampaikan kelompok berapa yang menjadi kelompok terbaik satu, dua dan tiga. Penghargaan terhadap kelompok-kelompok terbaik ini berupa pengumuman di depan kelas. b Pelaksanaan Pada siklus III dilaksanakan empat kali pertemuan, yaitu. 1. Pertemuan pertama Materi pada pertemuan ini adalah membahas tentang sifat fungsi invers. Kegiatan pada pertemuan ini adalah: (a) Pendahuluan (10 menit) 1) Mengumumkan kelompok mana yang menjadi kelompok terbaik pertama, kedua, dan ketiga. 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

31 (b) Kegiatan Inti (70 menit) 1) Menjelaskan materi yang akan disampaikan secara garis besar tentang menjelaskan kondisi agar suatu fungsi mempunyai invers serta menentukan aturan fungsi invers dari suatu fungsi 2) Membagikan Lembar Kerja Siswa yang akan didiskusikan. 3) Siswa berdiskusi dalam kelompok. 4) Guru, lebih sering berkeliling guna mengkondisikan kelompok agar tidak gaduh. 5) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok oleh siswa dan kelompok lain memberikan komentar atau memperhatikan. (c) Penutup ( 10 menit) 1) Memberikan kesimpulan pembelajaran tentang menjelaskan sifat fungsi invers. 2) Meminta siswa untuk mengerjakan tugas dari buku, dan 2. Pertemuan kedua membaca materi yang akan datang di rumah. Materi pada pertemuan ini adalah sifat-sifat fungsi invers dikaitkan dengan fungsi komposisi. Kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan kedua ini secara garis besar sama seperti pertemuan pertama.. 3. Pertemuan ketiga 1) Pada pertemuan ini hanya dilaksanakan tes. 2) Memberikan semangat kepada siswa untuk tetap rajin belajar. 3) Membagikan hasil-hasil tes yang telah dilaksanakan sebelumnya.

32 4) Perpisahan. e. Pengamatan Secara umum, pengamatan pada siklus III serupa dengan siklus II. f. Refleksi Setelah pelaksanaan dan pengamatan maka dilakukan refleksi antara lain menemukan kebaikan dan kelemahan dari menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan selama siklus III berlangsung yaitu: 1. Aktivitas siswa 2. Hasil belajar siswa 1. Tes dan diskusi dalam kelompok Setelah materi tiap bab selesai, setiap anggota kelompok akan mendapatkan lembar tes yang harus dikerjakan secara individu. Dalam pengerjaan tugas individu, siswa tidak diperbolehkan berdiskusi dengan sesama anggota kelompoknya maupun anggota kelompok lain. Tes individu merupakan tanggungjawab semua anggota kelompok, karena akan mempengaruhi dalam penilaian kelompoknya masing-masing. Tes individu ini dilakukan pada setiap akhir bab dengan alokasi waktu 1 jam atau disesuaikan dengan materi pelajaran yang diajarkan. 2. Penghargaan kelompok Setelah semua materi tiap bab diberikan dan telah dilakukan tes, maka kelompok tersebut akan mendapat penghargaan kelompok. Penghargaan ini didasarkan pada perolehan poin terbesar. Kelompok yang mendapat

33 poin tertinggi akan diberikan penghargaan sebagai kelompok terbaik dan diusahakan untuk dapat terus mempertahankan prestasi kelompok tersebut pada siklus berikutnya. 3. Pengamatan (observasi) Pengamatan atau observasi akan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan untuk melihat aktivitas siswa dan dituliskan dalam lembar observasi. Observasi akan diisi oleh peneliti yang diperbantukan oleh dua orang observer untuk memudahkan dalam penilaian setiap siswa.