BAB I PENDAHULUAN. Logo Panasonic. Gambar 1.1 Sumber: (www.panasonic.com)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong

PENDAHULUAN. dapat membuat konsumen tertarik untuk membelinya dari segi kualitas, harga, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) adalah suatu tahap peningkatan suhu rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu demi waktu, perkembangan industri elektronik

BAB 1 PENDAHULUAN. di bumi. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penggunaan emisi di

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis dan semakin banyaknya pendatang baru yang memasuki. pasar. Perubahan di era globalisasi memberikan dampak pada

BAB I PENDAHULUAN. penting oleh banyak kalangan. Banyak faktor yang dinilai menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor saat ini yaitu jenis automatik, sepeda motor jenis automatik menguasai pangsa

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dampak pada permasalahan sosial dan lingkungan hidup. Dalam hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan perekonomian dan pembangunan adalah masalah pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

sebelumnya. Hal tersebut membuat manusia mampu menemukan hal-hal baru

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: SEBUAH KAJIAN ATAS DAMPAK PENERAPAN EKOLABEL

BAB I PENDAHULUAN. beragam dimulai dari isu-isu lingkungan di bumi yang semakin merebak,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada

BAB I PENDAHULUAN. Isu pemanasan global (global warming) mulai dikenal oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Data Iklim Nasional NOAA (National Oceanic and Atmospheric. orang yang tinggal di Bumi akan menyumbang peran besar dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, aktivitas tersebut mencakup

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari kerusakan

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Mereka berusaha melakukan berbagai cara untuk tetap sehat serta

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. (Chlorofluorocarbon). CFC inilah yang merusak lapisan ozon, memungkinkan sinar ultraviolet yang membahayakan menembus bumi.

BAB I PENDAHULUAN. dicetuskan oleh adanya kekhawatiran terjadinya bencana yang mengancam

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang aman, menggunakan kemasan yang ramah lingkungan serta dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan

BAB I PENDAHULUAN. ramah lingkungan. Bahkan sebagian besar limbah produk tersebut yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak menjadi suatu masalah. Teknologi informasi memunculkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi perubahan cara pandang

Eco_Product sebagai Wacana menuju Tindakan Nyata untuk Peduli pada Kelestarian Bumi. Tjondro Indrasutanto

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. yang menawan sangat penting bagi wanita. Hal ini dapat dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Kesadaran akan lingkungan telah meningkat dalam dua dasawarsa

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan merupakan tantangan serius pada saat ini. Produk-produk berbasis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam berbagai bentuk. Umumnya akan ada perusahaan menguasai pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok.

APA ITU GLOBAL WARMING???

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kehidupan masyarakat di dunia termasuk dalam persaingan industri.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan biaya menambah pelanggan baru (Chang et al., 2012:24) Produk bersaing atas merek memudahkan pembeli mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan mesin pendingin untuk makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan lingkungan menjadi fenomena penting yang menjadi fokus

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Latar Belakang Proyek. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu program

STRATEGI PROSES YULIATI, SE,MM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan kesadaran

Implementasi Green Marketing Melalui Demografi Terhadap Pilihan Konsumen The Body Shop

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi

BAB I PENDAHULUAN. manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, dan daya beli mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M

BAB I PENDAHULUAN. juga dari kebersihan dan kecantikan seseorang. Diera globalisasi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

I PENDAHULUAN. cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman yang kemajuan teknologinya semakin pesat, masyarakat justru

BAB I PENDAHULUAN. yang mengancam lingkungan serta generasi dimasa. merusak alam.hal-hal tersebut dilakukan hanya untuk mencari keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

Bab I Pendahuluan 1.1 Kesadaran Masyarakat Terhadap Isu Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata kunci: green brand image, green perceived value, green trust, green brand equity

BAB I PENDAHULUAN. ini menyatakan telah terjadi pemanasan udara secara global. Kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan namun bahkan

FINAL PAPER STRATEGIC MANAGEMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh penerapan..., Furqan Usman, FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, proses globalisasi terjadi sangat pesat di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT. Panasonic Gobel Indonesia Panasonic Corporation berdiri sejak 1918 di Osaka, Jepang. Panasonic telah memberikan kehidupan bagi pelanggannya dan menjadikan masyarakat sebagai pusat kegiatan dengan fokus kepada kehidupan masyarakat. Panasonic memiliki 57 lokasi manufaktur yang berfungsi sebagai penghubung utama untuk Panasonic global dalam memproduksi komponen dan perangkat bisnis bagi konsumen. Pada tahun 1954 kehadiran radio tjawang oleh Almarhum Drs. H. Thayeb Moh. Gobel, TV pertama di tahun 1962, kemudian hadirnya brand National pada tahuun 1970 sampai akhirnya menggnati nama National dan menggunakan nama Panasonic di tahun 2004. Panasonic merupakan brand elektronik yang paling terkemuka denga sederet produknya yang inovatif, mulai dari TV plasma, AC Inverter, kamera, kulkas, mesin cuci, produk kecantikan dan lainnya. (sumber : http://www.panasonic.com/id/corporate/profile.html) Logo Panasonic Gambar 1.1 Sumber: (www.panasonic.com) Salah satu produk inovatif Panasonic adalah Air Conditioner (AC) Inverter yang dapat mendeteksi keberadaan populasi manusia dalam suatu ruangan dan menyesuaikan temperatur suhunya agar lebih hemat energi. Berikut ini contoh produk Air Conditioner (AC) Inverter Panasonic. Gambar 1.2 Sumber: www.panasonic.com 1

Panasonic memiliki komitmen untuk menciptakan hidup dan dunia yang lebih baik serta berkontribusi untuk terus mengembangkan masyarakat dan kebahagiaan manusia di seluruh dunia. Panasonic juga mengusung slogan A Better Life, A Better World. Produk Air Conditioner (AC) Panasonic menempelkan logo berwarna hijau berbentuk daun yang bertuliskan eco ideas. Berikut ini gambar dari eco ideas Panasonic. Logo Eco Ideas Gambar 1.3 Sumber: www.mobiletech-news.com Label ini diharapkan mampu untuk menarik perhatian konsumen dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menjadi contoh yang baik untuk perusahaan sejenis agar lebih peduli terhadap isu lingkungan yang beredar saat ini. 1.2 Latar Belakang Dewasa ini banyak dijumpai mengenai isu lingkungan, hal ini menjadi perhatian di berbagai kalangan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Kerusakan lingkungan yang terjadi bisa disebabkan oleh banyak hal diantaranya penggundulan hutan dan boros dalam menggunakan energi. Menurut The Global Source for Summary and Review beberapa kegiatan manusia yang membahayakan dan merusak lingkungan pembangunan perumahan yang tidak berencana, penebangan pohon dan pembakaran hutan, penambangan pasir laut, polusi (udara, air, dan tanah). Polusi menyebabkan rusaknya ekosistem alam dan kesehatan manusia. Polusi udara menjadi sumbangan terbesar masyarakat saat ini melalui emisi gas dari kendaraan bermotor. Beberapa kegiatan sehari-hari yang juga menyebabkan polusi udara adalah penggunaan AC, lemari es dan alat pendingin (www.anneahira.com). Seiring munculnya pemanasan global dan perubahan iklim secara ekstrim, fenomena pemakaian produk hijau kian marak dikampanyekan. Di era perdagangan bebas, isu tersebut telah dikaitkan dengan tuntutan bisnis. Tuntutan produk hijau semacam ini sejatinya telah mulai diterapkan di kawasan Eropa dan Amerika. Sementara di Asia, khususnya Indonesia mulai bermunculan produk dengan klaim ramah lingkungan. Dari produk menggunakan bahan tumbuhan, tanpa unsur kimia berbahaya, produk recylce, reuse dan refill (www.ylki.or.id). Penjualan green product semakin 2

berkembang di Indonesia dan diharapakan mampu untuk menyadarkan konsumen mengetahui dampak dari pemakaian barang ataupun produk yang digunakan sehari-hari. Di Amerika dan Eropa pemakaian green product sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk menjaga kelestarian alam lingkungan. Isu lingkungan ini juga menjadi sorotan oleh berbagai perusahaan yang peduli dengan kelestarian lingkungan dan mulai membuat gerakan untuk mengurangi pencemaran lingkungan namun dengan memperhatikan perkembangan produknya. Hal itu juga dianggap potensial untuk mendapat perhatian khusus dari konsumennya. Saat ini banyak sekali merek AC yang beredar di Indonesia, beragamnya merek yang beredar saat ini tentu memberikan banyak pilihan bagi konsumen dalam memilih AC. Berdasarkan hasil survei yang baru-baru ini dilakukan, ternyata AC kini sudah menjadi grudge purchase bagi segmen menengah ke atas. Hal inilah yang memacu produsen AC untuk melakukan berbagai macam inovasi.. Perusahaan yang peduli dengan kelestarian lingkungan berlomba lomba mengeluarkan produk ramah lingkungan untuk menangani masalah tersebut dan tetap memperhatikan kebutuhan konsumennya. Salah satu perusahaan yang sedang giat mengeluarkan produk ramah lingkungan dengan produk yang inovatif adalah Panasonic, sebagai produk elektronik terkemuka di dunia semakin mendapat legitimasi dengan menduduki peringkat pertama di industri elektronik sebagai Global Green Brand. Secara umum, di semua merek produk Panasonic berada di urutan keempat sebagai brand internasional yang ramah lingkungan di tahun 2013. Dengan kriteria yang ketat untuk menilai dari segala sesuatu dari penampilan kosmetik, fungsi, hingga dampak lingkungan dari produk, penghargaan hanya diberikan kepada produk-produk yang menunjukkan desain inovatif mereka. AC Inverter Panasonic bisa mendapat tempat di pasaran karena memiliki kelebihan yang menjadi pelengkap kebutuhan konsumennya saat ini. Berikut beberapa pokok yang menjadi kelebihan AC Panasonic tipe Inventer: 1. AC Panasonic Inverter lebih hemat penggunaan arus listrik. Bila Air Conditioner pada umumnya menggunakan arus bolak balik Alternating Current supaya perputaran motor tetap konstan, pada AC Panasonic tipe Inverter fungsi arus bolak balik digantikan oleh perputaran arus searah atau arus Direct Current. Sehingga kecepatan perputaran motor dapat diatur menurut seberapa besar arus listrik yang diterima. 2. AC Panasonic cukup sensitif dalam masalah pengaturan arus besar listrik yang diberikan kompresor. Teknologi Inverter yang digunakan berprean mengatur perbedaan suhu udara dengan temperatur yang diinginkan. Misalnya: jika suhu udara mencapai 30 derajat Celsius sementara Air Conditioner di-set untuk 13 derajat Celsius, selisih derajat yang cukup besar ini akan menyebabkan kompresor bekerja lebih berat dan memakan kapasitas energi yang cukup besar. Namun setelah suhu kamar mendingin dan mendekati temperatur 3

yang diinginkan, kompresor akan mulai menurunkan kekuatannya supaya arus listrik yang dikonsumsi bisa diperkecil. Sementara keunggulan dari AC Panasonic Inverter, antara lain: a. Seperti dikemukakan sebelumnya, AC Panasonic Inverter lebih hemat listrik. b. AC Panasonic Inverter dilengkapi dengan Econavi untuk mendeteksi keberadaan manusia atau pusat aktivitas, sehingga dapat mati atau menyala secara otomatis. Ini membuat AC Panasonic Inverter lebih hemat listrik karena saat di ruangan tidak ada orang, AC Panasonic Inverter dapat menurunkan daya listrik. c. Dilengkapi dengan Auto Comfort. Ketika AC Panasonic Inverter ditempatkan pada keramaian (aktivitas orang), dapat menghemat energi sebesar dua kali lipat AC biasa. Sebagai contoh, pemakaian listrik dengan AC biasa yang semula 900 watt dapat diturunkan hingga 220 watt. d. AC Panasonic Inverter dapat secara efektif membunuh bakteri dan virus dengan komponen Envio yang dimiliki. e. Memiliki sensor Eco Patrol, AC Panasonic Inverter dapat mendeteksi kualitas udara dan mengatur kerja Envio. f. Secara materi, kualitas AC Panasonic Inverter lebih baik dari pada AC yang menggunakan reon R22. g. Tidak ada istilah suara AC yang mengganggu, AC Panasonic Inverter memiliki suara indoor yang halus (sumber: http://www.evoelectronic.com) Panasonic juga merupakan merek AC yang saat ini masih bertahan, walaupun dia memiliki kompetitor namun Panasonic masih berada dalam tiga teratas dalam kategori Top of Mind (TOM) yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group. Kategori Top of Mind (TOM) 2003-2012 Gambar 1.4 (sumber: www.marketing.co.id) 4

Pada Gambar 1.4 dapat dilihat bahwa Panasonic selalu berada dalam tiga teratas Top of Mind. Pada tahun 2003 dan 2004 Panasonic menjadi peringkat pertama, namun pada tahun 2005 hingga 2008 mengalami penurunan yang signifikan. LG selalu berinovasi untuk mengeluarkan produk yang fokus untuk menunjang kesehatan salah satu contohnya ialah AC LG Inverter Deluxe Skin Care. Hal tersebut juga menjadi salah satu penunjang mengapa LG menduduki peringkat pertama kategori Top of Mind. Tahun 2009 hingga 2010 Panasonic bisa bangkit lagi menaikkan persentasenya, namun tahun 2011 hingga 2012 mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2012 Panasonic memiliki persentase yang justru lebih rendah dari kompetitor lainnya yaitu Sharp. Pada kategori Top of Mind dijelaskan suatu brand atau merek apa yang paling melekat pada masyarakat ketika seseorang menyebutkan salah satu jenis produk. Walaupun Sharp menjadi peringkat teratas dari tahun 2004 hingga 2012, hal ini justru menjadikan Panasonic untuk tetap berusaha memberikan layanan terbaik untuk konsumennya. Panasonic di Indonesia merupakan brand elektronik yang terkemuka dengan produk inovatif. Produk ramah lingkungan yang diciptakan Panasonic juga berhasil menyumbangkan kntribusi peningkatan penjualan. Panasonic sebagai perusahaan ramah lingkungan mempunyai logo eco ideas yang artinya Panasonic membuat pertahanan lingkungan global sebagai pernyataan berdasarkan nalar kepada setiap bentuk aktifitas bisnisnya, dengan jalan akan membantu masa depan yang benar-benar sejahtera. Di setiap produk Panasonic dapat kita lihat ada label yang berbentuk stiker hijau daun yang bertuliskan eco ideas, dengan kata lain label ini menjadi ciri Panasonic dalam memasarkan produknya. Label ramah lingkungan pada produk Panasonic tersebut dinamakan dengan ecolabelling.(www.panasonic.net/corporate) Menurut Menteri Lingkungan Hidup eco labelling diperlukan karena semakin banyaknya produk impor yang berlogo ekolabel yang telah beredar dipasarkan akan menjadi tantangan bagi produk-produk lokal. Mulai adanya pergeseran ke arah konsumen yang berwawasan lingkungan. Memasyarakatkan ekolabel dan menjadikan ekolabel sebagai kebiasaan dalam mengkonsumsi produk serta dukungan dari semua pihak sangat diperlukan dalam mensukseskan penerapan ekolabel globalisasi. Ecolabelling merupakan label yang menunjukkan kepatuhan terhadap beberapa standart kerja yang terkait dengan keamanan pangan dan kinerja lingkungan (Dahlstrom,2010:135). Label tersebut biasanya ditempelkan pada suatu produk atau kemasan yang memberi informasi bahwa produk tersebut adalah produk ramah lingkungan dan memiliki dampak negatif yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan produk sejenis yang tidak memiliki tanda ekolabel. Banyak cara yang dilakukan oleh konsumen untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya, salah satunya dengan melihat apakah produk tersebut memiliki dampak positif atau negatif bagi lingkungannya. Saat ini program Ecolabelling di Indonesia difokuskan pada tipe I (multi kriteria) yang berbasis stakeholder sesuai International Organization for Standarization (ISO) 14024. Indonesia harus 5

sudah memulai untuk menciptakan pasar di negeri sendiri maupun di pasar global dengan kualitas produk yang baik dengan mempertimbangkan aspek-aspek lingkungannya (www.menlh.go.id). Konsumen memiliki perilaku pembelian yang cukup rumit, dimana dengan adanya beberapa perbedaan yang terdapat pada produk sejenis yang sama namun merek dan spesifikasi produk yang umumnya berbeda. Dari hasil survey yang dilakukan Frontier Consulting Group, dalam kategori Future Intetion bisa dilihat bahwa posisi Panasonic di tahun 2003 hingga 2012. Kategori Future Intention 2003-2012 Gambar 1.5 (Sumber: www.marketing.co.id) Pada Gambar 1.5 dijelaskan mengenai Future Intention dari beberapa produk AC tahun 2003 hingga 2012. Panasonic menjadi leader dari tahun 2003 hingga 2007, kemudian mengalami penurunan di tahun 2008 sehingga menjadi urutan kedua. Walaupun berada di peringkat kedua Panasonic mendapatkan persentase yang stabil di tahun 2008 hingga 2011, ini menunjukkan Panasonic masih menjadi perusahaan AC yang digemari masyarakat. Tahun 2012 persentase Panasonic menurun hampir setara dengan Sharp, hal ini menunjukkan bahwa Panasonic memiliki kompetitor yang cukup kuat dalam produk AC. Future Intention ini bisanya dipengaruhi oleh pastexperience konsumen. Jika past experience bagus maka future intention juga akan tinggi dan sebaliknya, jika past experience buruk maka future intention akan rendah. Konsumen akan mendapatkan manfaat yang diterima dari membeli suatu produk tersebut, apabila dia mendapatkan manfaat yang baik maka itu akan menjadi dasar konsumen untuk menimbulkan minat pembelian ulang. Pada tahun 2010 Panasonic saat ini menguasai sekitar 60% pasar AC inverter di Indonesia. Namun, pangsa pasar tersebut turun menjadi 44% pada 2011. Panasonic menargetkan pangsa pasarnya pada tahun 2012 naik hingga mencapai 51%. Maka tahun 2012, Panasonic menargetkan 6

bisa menjual AC inverter 600.000 unit, naik sekitar 30% dari tahun 2011. Air Conditioner (AC) telah menjadi lokomotif penjualan Panasonic dengan peningkatan di 2012 sebesar 120%. Ditargetkan pada tahun 2013 bisa meningkat lagi 30%. Penjualan AC telah meningkat sejak adanya teknologi econavi yang hanya dimiliki Panasonic dengan human sensor dan sunlight detection yang menghemat hingga 20% penggunaan listrik (http://www.the-marketeers.com). Kelebihan yang dimiliki oleh Air Conditioner (AC) Inverter Panasonic ini diharapkan dapat menjadi daya tarik untuk konsumen sehingga bisa bersaing dengan merek-merek AC yang sejenis. Ecolabelling juga mendorong Panasonic untuk terus memberikan yang terbaik bagi konsumen dan lingkungan, sejalan dengan visi 100 tahun Panasonic untuk menjadi No 1 Green Innovation Company di industri elektronik pada tahun 2018. Untuk penjualan tertinggi di Indonesia khususnya pulau Jawa, diduduki oleh kota Jakarta dan Surabaya. Sertifikasi pada label membantu mengurangi asimetri informasi antara produsen dan konsumen dengan memungkinkan komunikasi karakteristik yang kredibel produk. Manfaat label ini digunakan untuk menginformasikan konsumen masalah kualitas produk dan proses yang digunakan dalam lingkungan produksi. Premis balik menggunakan label ini adalah bahwa informasi ini akan digunakan dalam keputusan konsumen. Konsumen harus tahu apa artinya label dan isu-isu yang terkait dengan label tersebut dan memiliki keterkaitan dengan konsumen (Dahlstrom, 2010:137). Logika standar menunjukkan bahwa perusahaan yang memberi informasi kepada konsumen, akan membuat konsumen melakukan pembelian produk yang dikembangkan secara berkelanjutan. Pertanyaan utama dari label adalah efektivitas dalam menghasilkan konsumsi dan dengan demikian meningkatkan pendapatan bagi perusahaan. Jika label tersebut efektif, maka pendapatan harus meningkat. (Dahlstrom, 2010:139) Dengan fenomena yang telah didapat, maka peneliti ingin mengetahui Pengaruh Sikap atas Ecolabelling terhadap Purchase Intention ProdukAir Conditioner (AC) Inverter Panasonic Indonesia di DKI Jakarta. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang penelitian, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimana tanggapan responden mengenai sikap atas Ecolabelling terhadap produk Air Conditioner (AC) Inverter Panasonic? 2. Bagaimana tanggapan responden mengenai niat pembelian terhadap produk Air Conditioner (AC) Inverter Panasonic? 3. Seberapa besar pengaruh sikap atas Ecolabelling terhadap niat pembelian produk Air Conditioner (AC) Inverter Panasonic? 7

1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang sikap atas Ecolabelling pada produk Air Conditioner (AC) Inverter Panasonic. 2. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang niat pembelian pada produk Air Conditioner (AC) Inverter Panasonic. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sikap atas Ecolabelling pada niat pembelian produk Air Conditioner (AC) Inverter Panasonic. 1.5 Kegunaan Penelitian 1. Aspek Teoritis Kegunaan dari penelitian ini adalah penulis dapat mengambil ilmu baru yang dipelajari dari perusahaan yang diteliti ataupun gejala yang diteliti sehingga mengetahui pembelajaran serta cara baru ecolabellingpada suatu produk. Selain itu penelitian ini juga dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi penelitian selanjutnya dan bahan masukan bagi penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan ecolabelling. 2. Aspek Praktis Memberikan tambahan informasi yang cukup berguna bagi produk Air Conditioner (AC) Inverter Panasonic agar dapat mengetahui hasil dari kegiatanecolabelling yang dilakukan sehingga dapat ditinjau keberhasilannya dan diatasi kekurangannya.air Conditioner (AC) Inverter Panasonic juga dapat memahami kecenderungan dan minat konsumen terhadap green product dan melakukan pengembangan terhadap green product melalui manfaat fungsional dan emosional. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab I merupakan bab Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah dimana menjelaskan latar belakang mengapa dilakukannya penelitian ini, rumusan masalah yang menjelaskan masalah-masalah yang timbul dan akan dilakukan penelitian, tujuan penelitian yang menjelaskan tujuan-tujuan dilakukannya penelitian ini, dan sistematika penulisan tugas akhir yang menjelaskan rencana sistematis dari penyusunan skripsi. Bab II Kajian Pustaka dan Lingkup Penelitian Bab II meliputi tinjauan pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis. Tinjauan pustaka merupakan bagian yang menjabarkan teori-teori yang bersangkutan dengan variabel X dan variabel Y. Selanjutnya, kerangka pemikiran merupakan suatu rancangan logika yang menjelaskan masing-masing variabel. Setelah penjabaran teori dan rancangan dari variabel 8

penelitian, penulis membuat suatu hipotesis mengenai keterhubungan-keterhubungan antar variabel penelitian. Bab III Objek dan Metode Penelitian Bab III berisi objek dan metode penelitian. Objek penelitian meliputi aktivitas atau unit yang menjadi topik penelitian, dimana di dalamnya akan dijabarkan kondisi empiris dari variabel penelitian. Metode penelitian meliputi jenis penelitian, operasional variabel, jenis data, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV meliputi hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini menjelaskan hasil penelitian serta uraian pembahasan secara garis besar yang memuat gambaran umum responden, deskripsi hasil penelitian, serta pembahasan analisis. Di dalamnya akan dibahas mengenai hasil analisis statistika beserta pembahasan keterangannya. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab V berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang penulis peroleh dari hasil penelitian Bab IV. 9

10