Say Yes to the Marquess Kau salah, ia memaksakan dirinya bicara. Aku bukannya tidak suka padamu. Oh, sungguh? Clio berbalik untuk menghadapinya. Tatap mataku dan katakan padaku, sejujurnya, seberapa besar kau ingin memanggilku saudari ipar. Sialan. Di luar, hujan memukul-mukul dengan marah. Darah Rafe menderu di telinganya. Kau tidak bisa mengatakannya, bisik Clio. Bisakah? Sejujurnya? Tidak, aku tidak bisa. Rasa sakit berkelebat di wajah Clio. Rafe ingin memukul dinding sampai jebol. Nah, kalau begitu. Clio mendekap tubuhnya. Baguslah. Sekarang setelah kita tahu posisi masing-masing, kita bisa berhenti pura-pu Terkutuklah Rafe dan sifatnya yang impulsif dan gegabah. Tangannya sudah terjulur sebelum ia bisa menghentikannya. Meraih Clio, menarik wanita itu, memalingkan wajah wanita itu ke wajahnya. Membelai bibir Clio yang lembut dan gemetar. Dan memegang wanita itu untuk menciumnya.
Tessa Dare Say Yes to the Marquess Calon Mempelai sang Marquess Castles Ever After Penerbit PT Elex Media Komputindo
SAY YES TO THE MARQUESS By Tessa Dare Published in 2015 by Avon Books Avon Books an imprint of Harper Collins Publishers. Copyright 2015 by Eve Ortega All rights reserved. Calon Mempelai sang Marquess Alih bahasa: Putri Septiana Kurniawati Hak Cipta Terjemahan Indonesia Penerbit PT Elex Media Komputindo Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang Diterbitkan pertama kali oleh tahun 2017 oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta ID 717031763 ISBN: 978-602-04-4809-1 Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan
Untuk anjing cokelat besarku, dalam kenangan penuh cinta. Kau sudah menjadi anjing yang baik.
Satu Oh, Miss Whitmore. Lihatlah tempat mengerikan ini. Saat turun dari kereta kuda, Clio menatap jalanan batu sempit di antara dua deret gudang. Kelihatannya seperti gang, Anna. Baunya seperti darah. Semoga Tuhan melindungi kita. Kita akan dibunuh. Clio menahan senyumnya. Pelayan pribadinya memang hebat menggunakan pengeriting rambut, tapi kemampuannya soal imajinasi mengerikan sungguh tak terkalahkan. Kita tidak akan dibunuh. Setelah berpikir sejenak, ia menambahkan, Setidaknya, bukan hari ini. Miss Clio Whitmore dibesarkan oleh orangtua yang baik, dengan keuntungan mendapatkan pendidikan dan perhatian soal tata krama, dan ia bertunangan dengan diplomat muda paling menjanjikan di Inggris. Ia bukan jenis wanita muda gegabah yang mengendap-endap di gang berbahaya tengah malam dengan pistol kosong di kantongnya, mencari berandalan paling terkenal di London. Tidak, bukan begitu caranya. Ketika Clio pergi untuk mencari berandalan paling terkenal di London, ia menunggu sampai tengah hari. Ia
2 T e s s a D a r e datang ke gang berbahaya itu bersama pelayan pria, pelayan wanita, dan mengendap-endap sesedikit mungkin. Dan ia tidak membawa senjata sama sekali. Sungguh, apa gunanya? Ketika pria yang kau cari adalah petinju dengan tinggi 180 senti dan beratnya seratus kilo, pistol kosong tidak akan membantu. Senjata mematikan yang terlibat adalah tinju pria itu, dan seorang gadis hanya bisa berharap senjata itu ada di pihaknya. Rafe, kumohon berpihaklah padaku. Sekali ini saja. Ia memimpin jalan menyusuri gang sempit dan basah itu, menaikkan pinggiran rok berendanya dan berhati-hati agar sepatu botnya tidak tersandung di aspal yang tidak rata. Anna melompat-lompat dari satu petak jalan yang bersih ke petak yang lain. Bagaimana bisa putra kedua dari seorang marquess berakhir di tempat seperti ini? Disengaja. Kau boleh memercayainya. Lord Rafe menolak kalangan atas dengan angkuh bertahun-tahun yang lalu. Dia menyukai apa saja yang bersifat kasar atau kurang ajar. Dalam hati, Clio bertanya-tanya. Terakhir kalinya ia melihat Rafe Brandon, pria yang akan menjadi saudara iparnya, pria itu sedang mengalami luka serius. Bukan hanya luka secara fisik akibat pertandingan yang paling buruk lebih tepatnya, satu-satunya dalam karier tinjunya, tetapi juga pukulan akibat kematian ayahnya yang tiba-tiba. Pria itu tampak terpuruk. Sangat terpuruk. Tapi tidak seterpuruk ini.
Say Yes to the Marquess 3 Sudah sampai. Ia mengetuk pintu dan menaikkan suaranya. Lord Rafe? Apakah kau ada di dalam? Ini aku Miss. Ia batal menyebutkan namanya. Mungkin tidak bijaksana mengumumkan namanya di tempat seperti ini. Aku hanya membutuhkan beberapa menit waktumu. Itu, dan tanda tangan pria itu. Clio mencengkeram lembaran-lembaran kertas di tangannya. Tidak ada jawaban. Dia tidak di rumah, ucap Anna. Ayo, Miss Whitmore. Kita harus pergi kalau ingin sampai di Kastil Twill sebelum malam. Tunggu sebentar. Clio mendekatkan kepalanya ke pintu. Ia mendengar suara-suara dari dalam. Derit kaki kursi di lantai. Suara gedebuk pelan sesekali. Oh, pria itu ada di dalam. Dan pria itu tak menghiraukannya. Clio sudah sangat terbiasa diabaikan. Pertunangannya sudah memberinya latihan selama bertahun-tahun. Ketika Clio berumur tujuh belas tahun, Lord Piers Brandon, pewaris gelar Marquess of Granville yang tampan dan menawan, menuruti kehendak keluarganya dan melamar Clio. Pria itu berlutut di ruang tamu Whitmore, menyelipkan cincin emas dengan batu delima di jari tengah Clio. Bagi Clio, rasanya seperti mimpi. Mimpi dengan satu rintangan yang tak terduga. Piers memiliki pekerjaan baru yang menjanjikan sebagai diplomat luar negeri, dan Clio masih terlalu muda untuk memikul tugas mengurus rumah tangga. Mereka masih
4 T e s s a D a r e punya banyak waktu, pria itu menekankan. Clio tidak keberatan dengan pertunangan jangka panjang, bukan? Tentu saja tidak, sahut Clio. Melihat ke belakang, mungkin ia seharusnya memberikan jawaban yang berbeda. Misalnya, Jelaskan jang ka panjang itu seperti apa. Delapan tahun dan belum ada pernikahan kemudian, Clio masih menunggu. Sekarang ini, situasinya menjadi lelucon publik. Surat kabar gosip menyebutnya Nona Menunggu-Lagi. Gosip mengikutinya ke mana pun. Apa yang menghalangi his lordship dari Inggris dan altar, mereka semua bertanya-tanya? Apakah ambisi, gangguan rasa cinta pada pekerjaannya? Atau rasa cinta pada wanita simpanan asing, mungkin? Tak seorang pun yang bisa menjawab. Juga Clio sendiri. Oh, ia berusaha menertawakan rumor itu dan tersenyum mendengar lelucon itu, tapi dalam hati. Di dalam, ia merasa terluka. Dan sangat kesepian. Yah, semua akan berakhir hari ini. Dimulai dari saat ini, ia adalah Nona Tidak-Menunggu-Lagi. Gagang pintu dari kuningan itu berputar di tangannya yang terbungkus sarung tangan, dan pintu mengayun membuka. Tetaplah di sini, ia memberi tahu para pelayannya. Tapi Miss Whitmore, ini tidak Aku akan baik-baik saja. Ya, reputasinya memang tidak baik, tapi kami berteman saat masih kecil. Aku menghabiskan musim panasku di rumah keluarganya, dan aku bertunangan dengan kakaknya.