Pria itu membungkuk, mengangkat kaki Izzy, dan melontarkan tubuh gadis itu ke atas bahunya dengan mudah seperti pria yang sering memanggul wanita di

Transkripsi

1

2 Pria itu membungkuk, mengangkat kaki Izzy, dan melontarkan tubuh gadis itu ke atas bahunya dengan mudah seperti pria yang sering memanggul wanita di bahunya. Ini jelas bukan pertama kalinya pria itu mengangkat tubuh wanita dengan cara seperti ini. Tapi ini jelas pertama kalinya bagi Izzy digendong, dan ia sama sekali tidak tahu bagaimana harus me nanggapi. Memukulkan kepalan tangannya ke pung gung pria itu? Menendang-nendang dan berteriak? Setelahnya, Izzy memikirkan selusin hal lain. Ungkapan-ungkapan jenaka dan balasan-balasan cerdik. Saat ini, seluruh darah menyerbu kepalanya, dan benaknya terasa gelap, panas, dan berdenyut. Pria itu memantulkan bobot tubuh Izzy, menekan punggung Izzy dengan lengan bawahnya. Kecil sekali tubuhmu. Kata-kata yang meremehkan itu membuat lidah Izzy tergelitik. Kau salah, kata Izzy. Aku ini berat, Your Grace. Lebih dari yang kau tahu. Lebih dari yang dikira orang. Kau bisa membawaku keluar, kalau kau suka. Tapi aku akan masuk kembali. Lagi, dan lagi. Sebanyak yang dibu tuhkan. Sebab sekarang ini adalah kastilku. Dan aku tidak akan pergi.

3 Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp ,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp ,00 (satu miliar rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp ,00 (empat miliar rupiah).

4

5 ROMANCING THE DUKE By Tessa Dare Published in 2014 by Avon Books Avon Books an imprint of Harper Collins Publishers. Copyright 2014 by Eve Ortega All rights reserved. Merebut Hati Sang Duke Alih bahasa : Debbie Hendrawan Hak Cipta Terjemahan Indonesia Penerbit PT Elex Media Komputindo Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang Diterbitkan pertama kali oleh tahun 2017 oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta ISBN: Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan

6 Untuk siapa pun yang pernah menjadi seorang pengagum, akan apa pun. Dan untuk Tessa Woodward, yang tak memiliki pengagum sebesar dirimu yang sesungguhnya.

7 Satu Nama Isolde Ophelia Goodnight lebih menyerupai mantra kehidupan yang dipenuhi tragedi. Izzy dapat meli hat situasi yang dihadapinya dan menyadari kebe nar an akan hal itu. Tanpa ibu sejak kecil. Juga tanpa ayah sekarang. Tanpa uang. Tanpa teman. Namun tidak pernah dia berputus asa. Belum. Tidak dalam waktu dekat. Karena nama Isolde Ophelia Goodnight juga menggambarkan romantisme. Legenda percintaan bertaburan bintang yang membuat orang pingsan. Dan sejauh yang dapat diingat Izzy, ia telah menunggu dengan keyakinan yang makin berkurang dan kesabaran yang makin menyusut saat-saat kehidupannya itu dimulai. Begitu ia cukup besar untuk memahami kematian ibunya, Izzy menghibur dirinya sendiri dengan pemi kiran bahwa ini semua adalah bagian dari kisah epik hidupnya. Para pahlawan wanita dalam kisah-kisah peri selalu tidak memiliki ibu. Saat Papa menghabiskan pendapatan keluarga mereka, dan pelayan diberhentikan, Izzy memberi tahu diri nya sendiri bahwa saat-saat yang menyedihkan itu akan terbayar suatu hari nanti. Setiap orang tahu bahwa

8 2 T e s s a D a r e Cinderella harus menggosok lantai sebelum memenangkan hati sang pangeran tampan. Saat usianya menginjak lima belas tahun, keuangan mereka membaik, berkat keberhasilan tulisan Papa. Tapi tetap saja tak kunjung ada pangeran, tapi nanti pasti akan tiba waktunya. Izzy mengatakan pada dirinya sendiri bahwa hidungnya yang besar dan rambutnya yang kus ut pada akhirnya akan jinak dengan sendirinya. Ternyata tidak, dan semuanya tidak ada yang berubah. Juga tak ada itik buruk rupa yang berubah menjadi angsa. Hari ulang tahunnya yang ketujuh belas berlalu tanpa adanya momen yang menarik. Pada usia dua puluh satu, hidup memaksanya menyodorkan sebuah kejujuran yang sulit di sebuah jalan antara Maidstone dan Rochester. Perampok sejati tidak berpenampilan nakal menawan ataupun tampan berbahaya. Mereka menginginkan uang, dan mereka menginginkannya segera, dan Izzy merasa sangat beruntung karena mereka tidak tertarik pada dirinya. Satu demi satu, ia melepaskan semua impian masa mudanya. Tahun lalu, Papa meninggal, dan semua kisah langsung terasa mengering seutuhnya. Uang lenyap tak lama sete lahnya. Untuk pertama kalinya dalam hidup, Izzy benar-benar merasakan putus asa yang sesungguhnya. Semua harapannya akan romantisme lenyap. Sekarang, ia hanya mengharapkan roti. Kisah-kisah peri apa yang tertinggal bagi seorang perawan tua berusia dua puluh enam tahun, yang tidak menarik dan miskin, yang belum pernah dicium?

9 Romancing the Duke 3 Yang satu ini. Izzy mencengkeram surat itu di tangannya. Itu dia, dalam tinta hitam di atas kertas putih. Harapannya yang terakhir. Ia menahan diri untuk tidak meremas kertas itu terlalu erat karena takut benda itu akan hancur menjadi debu. Miss Goodnight yang terhormat, Sudah menjadi kewajibanku sebagai eksekutor, untuk memberitahumu bahwa Earl of Lynforth telah meninggal dunia. Dalam surat wasiatnya, ia meninggalkan untukmu dan setiap putri baptisnya sebuah warisan. Mohon temui aku di Kastil Gostley, dekat Woolington di daerah Northumberland, tanggal dua puluh satu Juni ini untuk membereskan hal-hal berkenaan dengan harta warisanmu tersebut. Dengan hormat, Frederick Trent, Lord Archer Warisan. Mungkin tidak sampai seratus pound. Bahkan dua puluh pound akan menjadi rezeki yang tak ternilai. Izzy hanya memiliki beberapa shilling dan pence. Saat Kastil Gostley mulai tampak, Izzy menahan napas. Dari kejauhan, kastil itu tampak romantis. Sekumpulan menara kecil yang aneh, dengan dinding-dinding yang memagarinya, berdiri di tengah-tengah padang rumput yang membentang. Namun, kebun-kebun di sekelilingnya telah tumbuh begitu liar dan lebat karena

10 4 T e s s a D a r e terabaikan hingga saat kastil itu mulai tampak, Izzy mulai gemetar ketakutan karena bayangannya. Kastil itu tidak terlihat ramah ataupun menawan. Kastil itu menjulang. Mengancam. Izzy hampir-hampir takut bangunan itu akan menerkamnya. Kita sudah sampai, Miss. Sais sepertinya juga tidak menyukai bangunan itu seperti halnya Izzy. Pria itu memerintahkan kuda-kudanya agar berhenti tepat di depan barbican, sebuah gerbang batu yang dibangun agak jauh dari kastil. Setelah membantu Izzy turun dari kereta, pria itu me negakkan kerah jaketnya dan menurunkan barang bawaan Izzy sebuah koper kecil yang sudah usang. Pria itu membawanya ke undakan batu di depan gerbang kuno itu, cepat-cepat berbalik, menyelipkan kedua tangan nya ke dalam saku, dan berdeham. Menunggu. Izzy tahu apa yang diinginkan pria itu. Ia telah membayar pria itu di Woolington pria itu tidak akan setuju mengantarnya tanpa pembayaran di muka tapi sekarang pria itu mengharapkan bayaran tambahan sebagai ucapan terima kasih. Izzy mengambil enam pence dari dompetnya. Sekarang hanya tersisa beberapa keping koin, dompet itu bahkan tidak berbunyi gemerencing. Sais mengantongi pemberian Izzy dan menyentuh topinya. Siapa namamu sekali lagi, Miss? Goodnight. Miss Izzy Goodnight. Izzy menunggu untuk melihat apakah pria itu menge nalinya. Sebagian besar orang terpelajar di Inggris

11 Romancing the Duke 5 akan mengenalinya, juga sejumlah besar pela yan rumahan mereka. Sais itu hanya menggerutu. Hanya ingin tahu saja, siapa tahu ada orang yang menanyakanmu. Kalau tak pernah terdengar kabar lagi darimu. Izzy tertawa. Ia menunggu pria itu ikut tertawa bersamanya. Ternyata tidak. Tak lama kemudian sais, kawanan kuda, dan kereta itu tak lebih dari sekadar bunyi derak roda-roda di jalanan. Izzy mengangkat kopernya dan berjalan melewati gerbang batu. Sebuah jembatan batu membawanya melewati apa yang dulunya merupakan parit namun sekarang hanyalah sebuah aliran air kecil yang hijau berlumpur. Ia telah melakukan sedikit penyelidikan awal akan perjalanannya ini. Tidak banyak yang dapat dibacanya. Hanya bahwa Kastil Gostley pernah menjadi tempat ting gal keluarga duke Rothbury, pada zaman Normandia. Sepertinya sekarang kastil ini tak berpenghuni. Banyak jendelanya yang tak lagi dilengkapi kaca. Juga tak ada penerangan dari balik jendela-jendela itu. Seharusnya ada sebuah pintu besi yang turun untuk menutup pintu masuk tapi tak ada apa-apa di sana. Tak ada pintu, tak ada gerbang. Izzy berjalan melewati bangunan melengkung dan memasuki halaman dalam yang terbuka. Lord Archer? Suaranya lenyap ditelan udara. Ia men coba lagi. Lord Archer, apakah kau di sini? Kali ini, teriakannya menimbulkan gema keras pada batubatu ubin besar. Namun tak ada jawaban.