PENDAHULUAN. Latar Belakang. India, tetapi sebagian lagi memperkirakan asalnya dari Asia Tenggara dan

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. bumbu masakan, untuk menambah cita rasa dan kenikmatan makanan. Tanaman

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. Var. TUKTUK) ASAL BIJI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN JARAK TANAM

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

I. PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi suatu wilayah. Karena memiliki nilai ekonomi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurunnya kualitas lahan akibat sistem budidaya yang tidak tepat dapat

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman bawang merah (Allium ascolanum L.) termasuk salah satu tanaman sayuran umbi multiguna.

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pengembangan usaha agribisnis hortikultura termasuk komoditas sayuran

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan Salah satu komoditas

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) atau yang sering disebut Brambang

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

1. PENDAHULUAN. pokok masyarakat Indonesia dan komoditas agrikultur yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk ke dalam suku Liliaceae. Brebes yang merupakan sentra terbesar bawang merah.

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

DOSIS PUPUK CAIR ANORGANIK DAN JARAK TANAM BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. var. TUK TUK ) ASAL BIJI

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KOL BUNGA (Brassica oleraceae var botrytis L)

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

I. PENDAHULUAN. memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Nilai ekonominya yang tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi menarik sehingga mampu menambah selera makan. Selada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. (Wibowo, 2009). Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang

I. PENDAHULUAN. Adalah penting bagi Indonesia untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L) family Lilyceae yang berasal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya pemahaman dari masyarakat dalam pengolahan lahan merupakan

I. PENDAHULUAN. bermata pencarian sebagai petani (padi, jagung, ubi dan sayur-sayuran ). Sektor

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. negri (ekspor). Sudah sejak lama tanaman pala dikenal sebagai tanamn rempah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan sumber bahan makanan ketiga setelah padi dan jagung.

PENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae)

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini mulai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim

I. PENDAHULUAN. ini. Beras mampu mencukupi 63% total kecukupan energi dan 37% protein.

I. PENDAHULUAN. famili Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan) merupakan salah satu tanaman

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 361/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN BAWANG MERAH TUK TUK SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBAHASAN UMUM Hubungan Karakter Morfologi dan Fisiologi dengan Hasil Padi Varietas Unggul

PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

BAB I PENDAHULUAN. membengkak membentuk umbi lapis. Bagian yang membengkak berisi cadangan

PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat

PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan jagung untuk pakan sudah lebih dari 50% kebutuhan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya meningkat, sementara sektor lain mengalami pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

PENDAHULUAN. sub tropis. Bukti sejarah menunjukkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina)

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian sebagai petani. Hal ini ditunjang dari banyaknya lahan kosong yang

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG BOGOR PADA BERBAGAI TINGKAT KERAPATAN TANAM DAN FREKUENSI PENYIANGAN*

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Kajian Aplikasi Dosis Pupuk ZA dan Kalium Anak Agung Gede Putra 10

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

Elli Afrida. Staf pengajar kopertis Wilayah I dpk Unpab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tomat merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan terhadap bahan pangan impor sebagai akibat kebutuhan. giling (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsumennya mulai dari golongan masyarakat kelas bawah hingga golongan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

PENDAHULUAN. manusia tidak bisa mempertahankan eksistensinya atau hidupnya. Masalah

I. PENDAHULUAN. Benih merupakan salah satu masukan usaha tani yang mempengaruhi tingkat

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBELAHAN UMBI BIBIT PADA BEBERAPA JARAK TANAM

I. PENDAHULUAN. Tanaman kedelai ( Glycine max L. Merril) merupakan komoditi pertanian. kacang-kacangan lainnya. Biji kedelai mengandung 30-50% protein

Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) berdasarkan Waktu Penyiangan dan Jarak Tanam yang Berbeda ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

Transkripsi:

PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman bawang merah diduga berasal dari Asia. Sebagian literatur menyebutkan bahwa tanaman ini berasal dari Asia Tengah, terutama Palestina dan India, tetapi sebagian lagi memperkirakan asalnya dari Asia Tenggara dan Mediterania. Sumber lain menduga asal usul bawang merah dari Iran dan pegunungan sebelah utara Pakistan, namun ada juga yang menyebutkan asal tanaman ini dari Asia Barat yang kemudian berkembang ke Mesir, Turki, Israel dan Yunani Kuno ( Rukmana, 2005). Pada kondisi seperti sekarang ini, Indonesia yang sedang dalam keadaan krisis ekonomi harus dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya alamnya sebagai salah satu jalan untuk dapat memulihkan kondisi perekonomiannya. Sebagai negara agraris sejak dahulu dan dengan dengan potensi alam yang memadai, sebenarnya kita tidak perlu menjadi negara pengimpor bawang merah seperti sekarang (www.lablink.or.id, 2008). Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian (2008), konsumsi rata-rata bawang merah untuk tahun 2007 adalah 4,74 kg/kapita/tahun atau 0,43 kg/kapita/bulan. Estimasi permintaan domestik untuk komoditas tersebut pada tahun 2007 mencapai 1.090.200 ton (konsumsi = 904.914 ton; benih dan industri = 185.286 ton), sedangkan produksi bawang merah Indonesia pada tahun 2007 adalah 832.609 ton sehingga kebutuhan akan bawang merah nasional tidak terpenuhi. Kini persoalan benih terjawab dengan kehadiran benih bawang merah berupa biji yaitu varietas Tuk Tuk. Dari hasil pengujian dilapangan, benih bawang

merah Tuk Tuk ini mampu memberikan kenaikan hasil produksi 10 15 ton/ha. Tuk Tuk merupakan varietas unggul bawang merah yang diproduksi oleh PT. East West Seed Indonesia dan telah diregistrasikan oleh Departemen Pertanian RI, sehingga menjadi varietas unggul bawang merah asal biji pertama yang terdaftar. Selain mampu meningkatkan produksi, dengan menggunakan benih bawang merah Tuk Tuk, juga menghemat biaya benih, tentu hal ini akan sangat menguntungkan petani karena dapat menghemat biaya sebesar 30 % ( www.suloh.or.id, 2008 ). Karena benih bawang merah berupa biji, maka kebutuhan benih untuk menanam bawang merah tidak banyak diperlukan lagi yaitu 4 kg /Ha dengan harga Rp 800.000 /kg atau sekitar 3,2 juta/ha. Sedangkan kebutuhan benih umbi sekitar 1,5 ton/ha, dimana harga benih umbi saat ini Rp 14.000/kg atau butuh Rp 21 juta/ha. Dari segi kualitas benih bawang merah Tuk Tuk lebih menarik, yaitu ukuran umbi-umbinya lebih besar, padat, warna umbi lebih merah, daya simpan lebih lama dibandingkan bawang lokal yaitu dapat melebihi 3 bulan ( www.suloh.or.id, 2008 ). Dalam suatu pertanaman sering terjadi persaingan antar tanaman maupun antara tanaman dengan gulma untuk mendapatkan unsur hara, air, cahaya matahari maupun ruang tumbuh. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan pengaturan jarak tanam. Dengan tingkat kerapatan yang optimum maka akan diperoleh indeks luas daun (ILD) yang optimum dengan pembentukan bahan kering yang maksimum (Effendi, 2002). Jarak tanam yang biasa digunakan untuk tanaman bawang merah dengan umbi adalah 15 x 20 cm dan 20 x 20 cm. Sedangkan jarak tanam yang direkomendasikan untuk

penanaman bawang merah dengan menggunakan biji adalah 10 x 10 cm (www.ewsi.co.id, 2008). Jarak tanam yang terlalu renggang dapat menghasilkan kualitas produksi yang lebih baik. Namun pada jarak tanam yang terlalu sempit mungkin tanaman budidaya akan memberikan kuantitas hasil yang tinggi namun kwalitasnya juga rendah karena adanya kompetisi antar tanaman itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan jarak tanam yang maksimal untuk memperoleh hasil yang maksimum (Dad Resiworo, 1992). Meningkatnya peredaran pupuk anorganik (kimia) dan pupuk alternatif memang membuat petani punya banyak pilihan, namun juga menjadi bingung karena terlalu banyak jenis yang ditawarkan dan disanjung dengan promosi menggiurkan. Namun dari analisis laboratorium, banyak ditemukan pupuk anorganik yang tak sesuai dengan komposisi dalam label bahkan tak sedikit yang dipalsukan. Penggunaan pupuk kimia padahal harus sesuai kebutuhan lapangan dan kondisi tanah, dimana analisis kesuburan tanah sangat diperlukan agar diketahui kandungan unsur hara makro dan mikronya demi pemakaian yang lebih efisien (Drajat, 2007). Jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman dan keefisienan penggunaan cahaya, juga mempengaruhi kompetisi antara tanaman dalam menggunakan air dan unsur hara, dengan demikian akan mempengaruhi hasil produksi tanaman. Pada umumnya, produksi tiap satuan luas yang tinggi tercapai dengan populasi tinggi, karena tercapainya penggunaan cahaya secara maksimum di awal pertumbuhan. Akan tetapi pada akhirnya, penampilan masing-masing tanaman secara individu akan menurun karena adanya persaingan untuk memperoleh cahaya dan faktor-faktor tumbuh lainnya. Tanaman memberikan respons dengan

mengurangi ukuran baik pada seluruh tanaman maupun bagian-bagian tanaman (cabang, buah, umbi atau polong) (Harjadi, 2005). Tanaman membutuhkan unsur-unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhannya. Unsur hara tersebut sebagian telah tersedia di tanah, namun sebagian lagi harus ditambahkan dengan jalan pemupukan. Berdasarkan aplikasinya, pupuk dibedakan menjadi dua yaitu pupuk akar dan pupuk daun. Pupuk daun termasuk pupuk anorganik yang cara pemberiannya ke tanaman melalui penyemprotan ke daun (Lingga dan Marsono, 2007). Pupuk daun dapat disebut juga sebagai pupuk tambahan atau pupuk alternatif. Pupuk daun ini memiliki keuntungan tersendiri dikarenakan selain mengandung unsur hara makro juga mengandung unsur hara mikro (Agromedia Pustaka, 2007). Pemberian pupuk anorganik dan pengaturan jarak tanam merupakan suatu alternatif yang perlu dipertimbangkan dalam usaha meningkatkan hasil bawang merah, sehingga perlu diketahui secara pasti peranan masing-masing faktor dalam mempengaruhi komponen pertumbuhan dan produksi. Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui dosis pupuk anorganik dan jarak tanam yang tepat untuk memperoleh hasil produksi yang maksimal. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk cair anorganik dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L. var. Tuk Tuk ) asal biji.

Hipotesa Penelitian 1. Pupuk cair anorganik Petrovita berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. 2. Perbedaan jarak tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. 3. Adanya interaksi pupuk anorganik Petrovita dan jarak tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. Kegunaan Penelitian 1. Sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. 2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.