PENENTUAN KUALITAS IKAN BANDENG MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERDASARKAN TEKSTUR PADA CITRA ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Identifikasi Jenis Buah Apel Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) dengan Ekstraksi Fitur Histogram

Penentuan Kualitas Kayu Kelapa Menggunakan Algoritma Naive Bayes Berdasarkan Tekstur pada Citra

KLASIFIKASI JENIS IKAN KOI MENGGUNAKAN GRAY LEVEL CO- OCCURRENCE MATRIX DAN ALGORITMA NAIVE BAYES

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dataset

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

REKOMENDASI TOPIK TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESIAN CLASSIFIER

Klasifikasi Mutu Telur Berdasarkan Kebersihan Kerabang Telur Menggunakan K-Nearest Neighbor

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KLASIFIKASI JENIS DAGING BERDASARKAN TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL COOCURENT MATRIX

CONTEND BASED IMAGE RETRIEVAL UNTUK PENGENALAN CITRA 2D BATIK MENGGUNAKAN FITUR TEKSTUR WARNA DAN FUNGSI JARAK MINKOWSKI

Dedi Argya Nugroho Effendi 1,Erna Zuni Astuti 2 1,2

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK

IMPLEMENTASI METODE NAIVE BAYES CLASSIFICATION DALAM KLASIFIKASI KELAYAKAN CALON PENDONOR DARAH (STUDI KASUS PMI KAB. DEMAK)

Penerapan Data Mining Untuk Menampilkan Informasi Pertumbuhan Berat Badan Ideal Balita dengan Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier

KLASIFIKASI NASABAH ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERBASIS BACKWARD ELIMINATION

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENENTUKAN POTENSI HUJAN HARIAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : - Algoritma Naïve Bayes Classifier

Temu Kembali Citra Makanan Menggunakan Representasi Multi Texton Histogram

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES

Akurasi Data Mining Untuk Menghasilkan Pola Kelulusan Mahasiswa

PERBANDINGAN K-NEAREST NEIGHBOR DAN NAIVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI TANAH LAYAK TANAM POHON JATI

PENERAPAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK DETEKSI BAKTERI E-COLI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN NAIVE BAYES CLASSIFIER UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PEMASARAN DI BAGIAN HUMAS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Penerapan Data Mining Classification Untuk Prediksi Perilaku Pola Pembelian Terhadap Waktu Transaksi Menggunakan Metode Naïve Bayes

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

Jl. Nakula 1 No. 5-11, Jawa Tengah Telp : (024) , 2

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Klasifikasi Daging Ayam Menggunakan Naive Bayes Classifier Berdasarkan Pada Ekstraksi Fitur Tekstur Histogram

PENERAPAN DATA MINING UNTUK REKOMENDASI BEASISWA PADA SMA MUHAMMADIYAH GUBUG MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

PENGKLASIFIKASIAN DAUN MANGGA, SALAM DAN SAWO DENGAN MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN:

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Operator descriptor

SISTEM PREDIKSI PENGUNDURAN DIRI PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES CLASSIFIER

Deteksi Otomatis Penyakit Kulit Menggunakan Algoritma Naive Bayes

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

KLASIFIKASI PADA TEXT MINING

Analisis Kualitas Interpolasi Terhadap Fitur Statistik pada Citra

( ) ( ) (3) II-1 ( ) ( )

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB II LANDASAN TEORI

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab III ANALISIS&PERANCANGAN

APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana

KLASIFIKASI BATIK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOUR BERDASARKAN GRAY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRICES (GLCM)

PENERAPAN DATA MINING DALAM MENENTUKAN JURUSAN SISWA

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

Kata kunci: Klasifikasi, warna kulit, naïve bayes

PENGEMBANGAN TAHAPAN KLASIFIKASI APEL ENVY DAN PASIFIC ROSE MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN (JST)

2.Landasan Teori. 2.1 Konsep Pemetaan Gambar dan Pengambilan Data.

IMPLEMENTASI K-NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENGENALI POLA CITRA DALAM MENDETEKSI PENYAKIT KULIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK. NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala

Sistem Rekomendasi Bacaan Tugas Akhir Jurusan Teknik Informatika Universitas Sriwijaya menggunakan Metode Collaborative Filtering dan Naive Bayes

Algoritma Dasar. 4.1 Naive Bayes

APLIKASI IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE COLOR MOMENT DAN GABOR TEXTURE

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pola seperti teknik statistic dan matematika (Larose, 2005).

Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation untuk Pengenalan Wajah Metode Ekstraksi Fitur Berbasis Histogram

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Hipotesis

Sistem perolehan citra berbasis isi Berdasarkan tekstur menggunakan metode Gray level co-occurrence matrix dan Euclidean distance

Analisis dan Implementasi Deteksi Citra Spam Menggunakan Gray Level Co-occurences Matrix dan Naive Bayes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Data Mining

PROGRAM BANTU PENEMPATAN PERSEDIAAN BARANG SANITER PADA DUA TOKO DENGAN METODE NAÏVE BAYES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALYSIS PERFORMANCE FITUR BENTUK, WARNA DAN TEKSTUR CITRA PADA PENELUSURAN INFORMASI ASET BERBASIS CBIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODELOGI PENELITIAN

THE APPLICATION OF DATA MINING FOR OLD STUDENT TO PREDICTION STUDIES USING NAIVE BAYES AND ADABOOST METHOD

BAB 3 ANALISIS DAN KEBUTUHAN ALGORITMA

Alfa Saleh. Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L. Yos Sudarso KM 6.5 No.3-A, Tanjung Mulia, Medan

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer dan internet semakin maju

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN DALAM PENJURUSAN DI SMA BRUDERAN PURWOREJO STUDI KASUS: SMA BRUDERAN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbandingan 5 Algoritma Data Mining untuk Klasifikasi Data Peserta Didik

Transkripsi:

PENENTUAN KUALITAS IKAN BANDENG MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERDASARKAN TEKSTUR PADA CITRA Rahmanika Ratna Sari 1, Hanny Haryanto 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No.5-11, Semarang, Jawa Tengah, 50131, Indonesia E-mail: nikamaghliga@gmail.com, hanny.haryanto@dsn.dinus.ac.id ABSTRAK Salah satu komoditas perikanan yang sangat laris di pasar domestik maupun untuk kebutuhan ekspor adalah ikan bandeng, dengan negara-negara tujuan ekspornya adalah Filipina,Singapura,Taiwan, dan Thailand. Ikan bandeng yang berkualitas memiliki ciri-ciri tekstur daging yang keyal, berbadan gemuk atau montok, terlihat segar, insang yang terlihat berwarna merah. Untuk mengenali kualitas ikan bandeng yang keadaannya segar atau busuk melalui mata ikan bandeng dengan menggunakan algoritma naive bayes dan metode ekstraksi fitur. Dengan menerapakan kedua metode tersebut, diharapkan konsumen dapat mengetahui kualitas ikan bandeng secara visual tanpa menggunakan alat bantu. Dalam penelitian ini menggunakan metode Naive Bayes sebagai klasifikasi dan tekstur fitur. Metode ekstraksi fitur tekstur digunakan untuk mengenali pola tertentu apabila dilihat oleh mata manusia mudah untuk dibedakan, maka secara komputerisasi diharapkan dapat memiliki sifat pengenalan pola yang dimiliki manusia. Algoritma naive bayes berfungsi untuk memprediksi probabilitas data yang terdapat pada masing-masing class. Nilai hasil dari akurasinya adalah sebesar 80%, nilai recall sebesar 80% dan presisinya 81%. Kata kunci: naive bayes, ekstraksi fitur, ikan bandeng, segar, busuk

I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang mendapat julukan sebagai negara maritim yang artinya adalah negara yang terdiri dari 2/3 wilayahnya merupakan lutan, dan Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kekayaan laut yang terbesar di dunia [1] [2]. Salah satu komoditas perikanan yang sangat laris di pasar domestik maupun untuk kebutuhan ekspor adalah ikan bandeng, dengan negara-negara tujuan ekspornya adalah Filipina,Singapura,Taiwan, dan Thailand. Ikan bandeng yang berkualitas memiliki ciri-ciri tekstur daging yang keyal, berbadan gemuk atau montok, terlihat seg Tetapi jika dilihat dua sisi tersebut kurang akurat maka dalam penelitian ini menggunakan media mata ikan bandeng sebagai objek untuk menentukan kualitas ikan bandeng. Dari mata jika dilihat terdapat perbedaan struktur dari ikan dalam kondisi baik maupun sudah membusuk yaitu, mata ikan bandeng yang masih segar struktur matanya masih kenyal dan bulat sempurna sedangkan untuk kondisi mata ikan bandeng kurang baik struktur mata akan lembek dan tidak bulat sempurna.ar, insang yang terlihat berwarna merah. Metode Histogram merupakan statis orde satu yang berfungsi untuk memperoleh fitur tekstur. Fitur tekstur dikenali melalui metode histogram yang diantaranya adalah rerata intensitas, deviasi standar, sekwness, energi, entropi dan kehalusan [3]. Fitur-fitur tekstur lalu diproses dengan menggunakan metode klasifikasi untuk menentukan dua kualitas ikan bandeng yaitu menjadi ikan bandeng dengan kualitas baik, dan kualitas kurang baik (busuk). Metode Naive Bayes merupakan suatu metode supervised. Naive Bayes classifier mempunyai keunggulan untuk mengklasifikasi Decision Tree dan Neural Network. Naive Bayes classifier juga dapat menangani dataset yang besar baik dengan atribut variabel diskrit atau kontinyu [4] [5]. Dengan menggunakan algoritma tersebut maka dapat diharapkan agar mempermudah dalam proses penentuan kualitas ikan bandeng dengan akurasi yag baik. II. METODE YANG DIUSULKAN 2.1. Algoritma Naive Bayes Naive Bayes Classifier (NBC) dapat juga disebut dengan Bayesian Classification yang merupakan metode pengklasifikasian statistik yang dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas keanggotaan dari satu class. Naive Bayes Classifier juga dapat menangani dataset yang besar baik dengan atribut variabel diskrit kontinyu [5]. Bentuk umum Naive Bayes Classifier yaitu [5] : P(C i X)= ( ) ( ) ( ) Data yang bernilai nominal adalah sebagai pengguna metode sebelumnya yang akan berjalan secara langsung. Data yang bernilai numerik memiliki probabilitas normal atau gaussian

dengan menghitung nilai dari rerata μ dan standar deviasi σ pada setiap class. Di definisikan dengan rumus sebagai berikut: g(x, )= ( ) ( ) dapat disimpulkan dari persamaan diatas adalah pencarian probabilitaas X berdasarkan kondisi pada hipotesis Ci: P(X k C i ) = g(x i, i, i) 2.2. Ekstraksi Fitur Berbasis Histogram Statistical Histogram adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan tekstur pada histogram. Metode histogram digunakan untuk memperoleh fitur tekstur. Melalui metode histogram dapat mengenali beberapa fitur seperti rerata intensitas, deviasi standar,skewness, energi, entropi dan kehalusan [7]. Fitur yang pertama dapat dihitung secara statistik yang biasa disebut dengan rerata intensitas. Komponen-komponen fitur ini dihitung berdasarkan persamaan [7] [8]: 1. Rerata intensitas 2. Deviasi standar ( ) ( ) Pada σ2 disebut sebagai varians atau disebut sebagai momen orde dua ternormalisasi kerena p(i) merupakan fungsi peluang. Fitur ini memberikan ukuran kekontrasan. 3. Skewness ( ) ( ) Skewness atau yang disebut dengan momen orde tiga ternormalisasi, nilai negatif dinyatakan sebagai distribusi kecerahan yang condong ke kiri terhadap rerata dan nilai positif menyatakan bahwa distribusi kecerahan condong ke kanan terhadap rerata. 4. Energi ( ) Dapat dijabarkan, i adalah sebagai nilai keabuan pada citra f dan p(i) menyatakan sebagai probabilitas kemunculan i dan L yang menyatakan sebagai nilai keabuan tertinggi. Rumus tersebut akan menghasilkan rerata kecerahan objek. Citra dengan sedikit aras keabuan akan memiliki energi yang lebih tinggi daripada yang memiliki banyak nilai aras keabuan. Energi sering disebut sebagai keseragaman. 5. Entropi ( ( )( ( ( ))) Enteropi juga mempresentasikan jumlah informasi yang terkandung di dalam data.

6. Smoothness Dalam menghitung kehalusan, varians perlu di normalisasikan sehingga nilainya berbeda dalam jangkauan [0 1] dengan cara membaginya dengan (L-1)2 [8]. Untuk pendektan secara tekstur dengan probabilitas mempunya kelebihan pada sifatnya yang tidak tergantung pada operasi translasi, penyekalan, dan rotasi. 2.3. Pengukuran Akurasi, Recall, dan Presisi Nilai akurasi adalah jumlah dari recod data yang nantinya akan diklasifikasikan oleh sebuah algoritma klasifikasi, selanjuta nilai persisi adalah proporsi jumlah kasus yang diprediksi posotif pada data yang sebenarnya. Sedangkan nilai recall adalah proporsi jumlah kasus positif yang sebenarnya diprediksi positif secara benar [4] [7] [8]. Untuk perhitungan nilai akurasi, presisi dan recall didefinisikan sebagai berikut: Akurasi = (TP+TN)/(TP+TN+FP+FN) Recall = (TP+TN)/(TP+FN) Presisi = TP/(TP+FP) 2.4. Evaluasi Performa Terdapat dua ukuran evaluasi yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dari sistem mesin pencari gambar. Pengukuran pertama adalah recall yang merupakan ukuran dari kemampuan sebuah sistem untuk menampilkan seluruh gambar yang relevan [4]. Pengukuran kedua adalah precision yang merupakan ukuran dari kemampuan sebuah sistem untuk menampilkan hanya gambar yang relevan. Hasil temu kembali merepresentasikan hasil yang relevan jika hasil temu kembali tersebut termasuk ke dalam kategori gambar yang sama dengan gambar query [6]. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Teknik Analisa Data Dalam penelitian ini, setelah data didaptkan ada beberapa tahapan yang dilakukan terhadap data-data yang diperoleh. Tahapantahapan tersebut antara lain 1. Melakukan seleksi citra pada ikan bandeng yang memenuhi standart (berkualitas) dan ikan bandeng yang tidak memenuhi standart yang akan digunakan dalam penelitian 2. Menerapkan metode ekstraksi fitur tektur berbasis histogram dari data citra mata ikan bandeng. Selanjutnya akan di dapatkan data fitur atau ciri tekstur berupa rerata intesitas, deviasi standar, sekwness, energi, entropi dan kehalusan. 3. Hasil dari ekstraksi fitur tekstur citra kelapa berbasis histogram selanjutnya diolah kembali dengan metode naive bayes untuk menentukan kualitas ikan bandeng tersebut menjadi dua klasifikasi yaitu A dan B 4. Menghitung yang berfungsi untuk kecocokan antara hasil data yang telah di klasifikasikan menjadi dua kelas oleh metode yang diusulkan dengan data testing dari grader

untuk diuji tingkat kinerja keberhasilan sistem klasifikasi ikan bandeng. 3.2. Metode Penelitian dengan rerata intensitas. Komponenkomponen fitur ini dihitung berdasarkan persamaan: b. Deviasi Standar momen orde dua ternormalisasi kerena p(i) merupakan fungsi peluang: ( ) ( ) Gambar 3. 1 Metode yang Diusulkan Dalam penelitian ini juga melakukan beberapa pengembangan berikut langkah pengembangan tersebut: 1. Setelah mengambil gambar objek ikan bandeng menggunakan kamera, maka selanjutnya melakukan proses croping yang difokuskan hanya pada mata ikan bandeng. 2. Merubah citra RGB menjadi grayscale. 3. Melakukan ekstraksi fitur tekstur mata ikan bandeng bertujuan untuk mendaptakan ciri tekstur mata ikan bandeng yang sebelumnya telah melalui tahap pengolahan awal citra. Untuk melakukan ektraksi fitur tekstur dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut: a. Fitur yang pertama dapat dihitung secara statistik yang biasa disebut c. Skewness atau yang disebut dengan momen orde tiga ternormalisasi ( ) ( ) d. Entropi diindikasikan sebagai kompleks citra. ( ) e. Kehalusan digunakan mengukur tingkat kehalusan atau kekasaran intensitas pada citra R = 1-4. Setelah melakukan ektraksi fitur tekstur langkah selanjutnya adalah Naive Bayes Classifier. Berikut rumus dari naive bayes classifier: P(Ci X) =(P(X Ci)P(Ci))/(P(X)) 5. Langkah Langkah yang terakhir adalah menghitung nilai akurasi, recall dan

presisi Untuk perhitungan nilai akurasi, presisi dan recall didefinisikan sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Ekstraksi Fitur dalam Database Akurasi = Recall = Presisi =. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Data Dalam melakukan penelitian ini maka perlu data-data citra yang bersifat 2D dari citra mata ikan bandeng. Data tersebut nantinya akan digunakan sebagai penentu klasifikasi kualitas ikan bandeng yang berjumlah 100 data citra ikan bandeng, masing-masing terdiri dari 50 dalam kondisi segar dan 50 dalam kondisi busuk. 4.2. Ekstraksi Fitur Ekstraksi fitur pada citra telur di penelitian ini yang bertujuan untuk mendapatkan ciri tekstur dari citra pada telur yang sebelumnya melalui tahapan pengolahan awal citra yang sudah dijelaskan di subbab sebelumnya. Ekstraksi fitur tekstur tersebut menggunakan metode histogram pada metode ini didalamnya terdapat 6 fitur yaitu rerata intensitas, deviasi standar, skewness, energi, entropi dan smoothness. 4.3. Pengujian Model Pengujian menggunakan metode naive bayes yang digunakan untuk klasifikasi kualitas ikan bandeng, tahapan sebelum pengenalan dan dilakukan testing maka hasilnya didapatkan ekstraksi fitur mata ikan bandeng berdasarkan pada histogram. Selanjutnya dari data traning dan data testing yang sudah dilakukan pengolahan awal dan ekstraksi fitur akan dilakukan prosedur klasifikasi. Tahapan selanjutnya setelah melakukan proses pengolahan dan ekstaksi fitur adalah mengelola setiap citra mata ikan bandeng dalam bentuk database yang nantinya akan digunakan sebagai tolok ukur dengan menggunakan Naive Bayes. Berikut tahapantahapan yang perlu dilakukan: 1. Masukan data citra uji (data training ) kemudian masuk kedalam tahap proes awal dan ekstraksi fitur pada citra yang dimasukan. Data citra yang dimasukkan menggunakan file image dengan kode A57. 2. Masuk kedalam tahap klasifikasi dengan menggunakan metode Naive Bayes

a. Menghitung P(X k C i ) pada masing-masing class 3. Setelah melakukan perhitungan nilai mean dan standar deviasi pada masingmasing atribut class. a. Menghitung Posterior Probability P(C i X) pada masing-masing class. 4. Mencari nilai tertinggi pada Posterior Probability P(C i X) pada masing-masing class Setelah melakukan tahapan-tahapan diatas maka dapat diperoleh klasifikasi yang dilakukan secara komputerisasi. Dapat dilihat bahwa adanya perbedaan klasifikasi antara grader dan metde yang diuslkan. Tabel 4.4 Hasil klasifikasi 20 citra NO Kode Citra Prediksi Sistem data uji Prediksi Grader Hasil 1 A-85 Segar Segar True 2 A-86 Segar Segar True 3 A-87 Segar Segar True 4 A-88 Segar Segar True 5 A-89 Segar Segar True 6 A-90 Segar Segar True 7 A-91 Segar Segar True 8 A-92 Segar Segar True 9 A-93 Segar Segar True 10 A-94 Segar Segar True 11 B-73 Busuk Busuk True 12 B-74 Busuk Busuk True 13 8-75 Segar Busuk True 14 B-76 Busuk Busuk True 15 B-78 Busuk Busuk True 16 B-79 Segar Busuk False 17 B-80 Busuk Busuk True 18 B-51 Segar Busuk False 19 B-82 Busuk Busuk True 20 B-84 Segar Busuk False Hasil dari pencocokan data uji kemudian dimasukan ke dalam tabel confusion matrix. Berikut nilai akurasi, nilai recall dan nilai persisi: Tabel 4.5 confusion matrix untuk metode yang diusulkan True Segar True Busuk Prediksi A 10 0 Prediksi B 4 6 Dari tabel diatas dapat diperoleh nilai akurasi dengan menggunakan persamaan berikut: Akurasi = = = 0,8 x 100% = 80% Dari percobaan 20 data citra uji diatas maka diperoleh kesimpulan bahwa tingkat nilai akurasi memiliki tingkat kedekatan dengan nilai prediksi. Maka tingkat akurasi sebesar 80%.

V. PENUTUP Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan dengan menggunakan naive bayes berdasarkan tekstur pada citra menghasilkan nilai akurasi sebesar 80%, nilai recall sebesar 80% dan nilai pressisi sebesar 81%. Nilai tersebut berdasarkan 100 citra data training dan 20 data testing. Nilai akuasi sebesar 80% menunjukkan bahwa metode fitur ekstraksi dan algoritma naive bayes dapat diterapkan dengan baik [6] A.Kadir, A Model of Plant Identification System Using GLCM, Lacunarity and She Fetures, 2014. [7] S.Sergan, Color Histogram Features Based Image Classification In Content-Based Image Retrieval Syatems, 2008. [8] E. M. V. S. O. D. N. a. W. T. Sutoyo, "Teori Pengolahan,Citra Digital", 2009. DAFTAR PUSTAKA [1] 1 I.PENDAHULUAN Latar Belakang Ikan Bandeng, Unhas, 2011. [Online]. Available: http:..repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123 456789/135/Skripsi.pdf.. [Diakses 05 10 2015]. [2] Teori Pengolahan Citra Digital, dalam Teori Pengolahan Citra Digital, Yogyakarta, ANDI, 2009. [3] A. a. A. Susanto, Pengolahan Citra Teori dan Aplikasi, 2013. [4] E.R.Anandita, Klasifikasi Tebu Dengan Menggunakan Algoritma Naive Bayes Classification Pada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Pati, 2014. [5] J. L. H. Elvia Budianita, Implementasi Pengolahan Citra dan Klasifikasi K-Nearest Neighbour Untuk Membangun Aplikasi Pembeda Daging Sapi dan Babi, Jurnal Sains Teknologi dan Industri, vol. Vol.12 pp, pp. 242-247, 2015.