PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI LEARNING CYCLE PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI FILIAL PULUTAN TAHUN AJARAN 2014/2015

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Matematika.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN MINAT DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SKRIPSI

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RME ( PTK di MTs N KARANGMOJO ) NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RME. ( PTK di MTs N KARANGMOJO ) Edisut Taufik Hidayat, Ariyanto

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun oleh: EFIE ARINI

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI GENIUS LEARNING

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh :

PENERAPAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMENTS

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TUTOR SEBAYA. ( PTK di MTs N KARANGMOJO ) Rizki Adeyanto, Ariyanto

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI SCRAMBLE UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Belajar telah dijadikan alat hidup dan wajib belajar selama

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

RAHMAT FAUZI NIM. K

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DENGAN STRATEGI PENEMUAN TERBIMBING MELALUI PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Diajukan Oleh: LINTANG OEN NURROHMAH A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDNDIDIKAN

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING DENGAN PENGGUNAAN METODE THE STUDY GROUP

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) (PTK

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir logis dan keterampilan kognitif yang lebih tinggi pada

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGEMBANGAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) BERBASIS PROBLEM POSING NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

( PTK di Kelas VIIC Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Kudus Tahun Ajaran 2011/2012)

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

PENERAPAN PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 1 SMA NEGERI 2 KUANTAN HILIR

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DISCOVERY INQUIRY TYPE PICTORIAL RIDDLE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE BERBASIS LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika.

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO (RTE)

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Arifuddin Miseng SMA Batara Gowa Sungguminasa Abstract. Abstrak

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TRUCUK DENGAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Diajukan Oleh: Lenni Wulandari A

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP Negeri 1 Bonai Darussalam

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

RICKY CAHYO PAMUNGKAS A

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

Rif ati Dina Handayani, Arif Prianto, Trapsilo Prihandono

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR APOS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIKLUS ACE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (PTK

Transkripsi:

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI LEARNING CYCLE PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI FILIAL PULUTAN TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Disusun Oleh : RAFI AH EMMI HASIYATI A 410 110 135 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI LEARNING CYCLE PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI FILIAL PULUTAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh Rafi ah Emmi Hasiyati, Slamet HW Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS e.rafiah@yahoo.com Abstract This study aimed to describe the increase in activity of students during the learning metematika in class VII B MTs Filial Pulutan semester through strategies Learning Cycle. This study includes classroom action research. The study was conducted in two cycles, with each cycle consisting of planning, action, observation, and reflection. Subjects were students of class VII B MTs Filial Pulutan totaling 24 students. Data collection through interviews, observation, testing, documentation and field notes. Data was analyzed using descriptive comparative analysis that compares the activity of students in the initial conditions, the first cycle and cycle II. The results showed an increase in the activity of learning mathematics that can be seen from: 1) the courage students to ask questions before the action of 12.5%, 33.3% first cycle, second cycle and 66.6%, 2) students are accomplishing exercises before action 16, 6%, 37.5% first cycle, second cycle and 70.8%, 3) student activity in an opinion before the action of 8.3%, the first cycle of 20.8%, and 45.8% second cycle 4) active students in answer to the question before the action of 8.3%, 29.1% first cycle, second cycle and 62.5%. Based on these results it can be concluded that the application of learning strategies Learning Cycle can enhance the activity of learning mathematics. Keywords: mathematics learning, liveliness learn some vital lessons, Learning Cycle Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan keaktifan siswa selama pembelajaran metematika pada siswa kelas VII B MTs Negeri Filial Pulutan semester genap melalui strategi pembelajaran Learning Cycle. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII B MTs Negeri Filial Pulutan yang berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data melalui metode observasi, tes, dokumentasi dan catatan lapangan. Analisis data dilakukan dengan analisa deskriptif komparatif yaitu membandingkan keaktifan siswa pada kondisi awal, siklus I dan

siklus II. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keaktifan belajar matematika yang dapat dilihat dari: 1) keberanian siswa dalam bertanya sebelum tindakan 12,5%, siklus I 33,3%, dan siklus II 66,6%, 2) siswa menyelesaiakan soal didepan kelas sebelum tindakan 16,6%, siklus I 37,5%, dan siklus II 70,8%, 3) keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat sebelum tindakan 8,3%, siklus I 20,8%, dan siklus II 45,8% 4) keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan sebelum tindakan 8,3%, siklus I 29,1%, dan siklus II 62,5%. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Learning Cycle dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika. Kata kunci: pembelajaran matematika, keaktifan belajara, Learning Cycle Pendahuluan Keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Aktifitas siswa selama prose belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi untuk belajar. Keaktifan yang dimaksut tentunya bukan hanya sekedar aktif dan ramai dikelas. Tetapi dilihat dari cara mereka mengikuti pembelajaran dikelas misalnya sering bertanya kepada guru, mempumenjawab pertanyaan dan lain sebagainya. Dalam pembelajaran matematika, guru mempunyai peran yang sangat besar guna terciptanya interaksi antara guru dan siswa, sehingga dengan interaksi tersebut membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran matematika. Aisyah Hani (2014) menyatakan bahwa aktifitas meliputi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan kegiatan secara jasmani atau rohani yang dilakukan dalam proses interaksi antara guru dan siswa sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Hindarto (2011), indikator dari keaktifan belajar matematika meliputi, yaitu 1) keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan, 2) kekatifan siswa dalam mengerjakan soal didepan kelas, 3) kekatifan siswa dalam mengemukakan pendapat, dan 4) kekatifan siswa dalam menjawab pertanyaan. Berdasarkan hasil observasi awal di kelas VII B semester genap MTs Negeri Filial Pulutan tahun ajaran 2014/ 2015 dengan jumlah 24 siswa diperoleh keaktifan siswa yang bervariasi. Keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika, yaitu siswa yang berani mengajukan pertanyaan sebanyak 3 siswa (12,5%), mengerjakan

soal-soal latihan didepan kelas sebanyak 4 siswa (16,5%), mengemukakan ide sebanyak 2 siswa (8,3%), dan menjawab pertanyaan sebanyak 2 siswa (8,3%). Rendahnya keaktifan belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya masih banyaknya peserta didik yang menganggap bahwa mata pelajaran matematika adalah pelajaran yang rumit dan sulit dimengerti oleh peserta didik, sehingga mengakibatkan peserta didik enggan belajar matematika. Selain itu, pembelajaran matematika yang berjalan masih didominasi oleh guru, menyebabkan peserta didik lebih bersifat pasif dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang cenderung satu arah dan kurang bervariasi, kurangnya bimbingan dalam mengerjakan soal latihan, penyampaian materi ajar terlalu banyak. kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran, pengaruh siswa lain yang malas belajar. Berdasarkan akar penyebab yang paling dominan tersebut dapat diajukan alternatif tindakan melalui strategi pembelajaran Learning Cycle. Menurut Yosep (2013) Learning Cycle merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat duntuk mengatasi masalah keaktifan siswa, karena terdiri atas rangkaian kopetensikopetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. Ahmet.O. Qarare (2012) menyatakan Langkah-langkah Learning Cycle yaitu 1) Fase Engagement (Membangkitkan) guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangkitkan keaktifan dan keingintahuannya tentang topik yang akan dipelajari, 2) Fase Exploration (memanfaatkan) Guru memberi kesempatan siswa untuk bekerjasama dan bertukar pendapat dalam kelompok, 3) Fase Explaination (memaparkan) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan suatu konsep yang telah dibahas saat diskusi dengan kalimat atau pemikirannya sendiri, 4) Fase Elaboration (mengaplikasikan) Guru mengajak siswa untuk mengaplikasikan konsep konsep yang telah mereka pelajari dengan mengerjakan soal-soal pemecahan masalah, 5) Evaluation (mengevaluasi) Fase guru memberika tes akhir yang merupakan evaluas. Keunggulan Learning Cycle yaitu: 1) Pembelajaran menjadi berpusat pada siswa (student-centered), 2) Proses pembelajaran menjadi lebih bermakna karena

mengutamakan pengalaman nyata, 3) Menghindarkan siswa dari cara belajar tradisional yang cenderung menghafal, 4) Memungkinkan siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi pengetahuan lewat pemecahan masalah dan informasi yang didapat, 5) Membentuk siswa yang aktif, kritis, dan kreatif. Berdasarkan latar belakang di atas dilakukan penelitian dengan melalui strategi Learning Cycle yang dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika bagi siswa kelas VII B semester gasar MTs Negeri Filial Pulutan tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini memiliki tujuan baik secara umum dan khusus. Secara umum penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan keaktifan belajar matematika melalui strategi Learning Cycle pada siswa kelas VIIB semester gasal MTs Negeri Filial Pulutan tahun ajaran 2014/2015 Metode Penelitian Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Menurut Wiriaatmadja (2005: 130), PTK adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Menurut Aqip (Sutama, 2010: 95) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Filial Pulutan. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama dua siklus dengan dua kali pertemuan dalam satu siklusnya. Subyek yang menerima tindakan adalah siswa kelas VII B MTs Negeri Filial Pulutan yang berjumlah 24 siswa, sedangkan subyek pemberi tindakan adalah guru matematika kelas VII B. Metode pengumpulan data dalam peneletian ini dilakukan dengan dengan metode pokok dan metode bantu. Metode pokok berupa observasi. Sedangkan metode bantu berupa metode tes, catatan lapangan dan dokumentasi.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode alur. Dimana langkah-langkah yang harus dilalui dalam metode alur meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada kondisi awal, guru belum menggunakan strategi pembelajaran Learning Cycle. Strategi yang digunakan guru masih konvensional dimana pembelajaran masih terpusat pada guru. Dalam menyampaikan materi guru masih menggunakan metode ceramah dan memberikan contoh soal tanpa melibatkan siswa secara aktif dalam pemecahan masalah. Menurut Yeni (2011) dalam pembelajaran konvensional guru cenderung lebih aktif sebagai sumber informasi bagi siswa dan siswa cenderung pasif dalam menerima pelajaran. Pada kondisi awal masih banyak siswa yang ramai sehingga pembelajaran menjadi tidak kondusif. Selain itu siswa malu dalam bertanya, tidak percaya diri dalam mengerjakan latihan soal, tidak berani megungkapkan pendapatdan belum berani menjawab pertanyaan. Pelaksanaan tindakan siklus I dengan menerapkan strategi Learning Cycle. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan doa. Guru menyampaikan gambaran umum materi pengertian himpunan dan banyaknya anggota himpunan serta memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru melakukan kegiatan pendahuluan dengan memberikan suatu teka-teki yang berkaitan dengan materi untuk membangkitkan keaktifan belajar siswa. Guru menyajikan materi sesuai topik yang dipelajari dengan memberikan lembar kerja siswa untuk membantu pemahaman siswa. Sutarman (2006) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa pemberian Lembar Kerja Siswa (LKS) memberi pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa, yaitu prestasi belajar siswa akan lebih baik. Selain itu pemberian LKS juga akan meningkatkan kreatifitas siswa dalam belajar matematika, khususnya dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa, kemudian diminta untuk mendiskusikan masalah yang sudah disajikan dalam lembar kerja siswa. Kelompok yang telah selesai

menyelesaiakan masalah yang disajikan, dipersilahkan untuk mempresentasikan jawabannya. Menurut Musfirotun (2010) bahwa salah satu unsur yang diterapkan dalam pembelajaran adalah komunikasi antar anggota. Unsur ini agar siswa dibekali keterampilan berkomunikasi, seperti mempresentasikan hasil diskusi dimana dalam mempresentasikan harus ada keberanian, lancar dan jelas dalam berbahasa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Pada kegiatan akhir, guru memberikan evaluasi mandiri. Pada tindakan siklus I keaktifan belajar matematika siswa sudah mengalami peningkatan namun belum maksimal. Masih ada beberapa siswa yang masih takut bertanya, tidak percaya diri dalam mengerjakan soal, tidak berani dalam mengungkatkan gagasan atau ide dan masih banyak siswa yang malu menjawab pertanyaan dari guru. Pelaksanaan tindakan siklus II kembali dilakukan dengan menerapkan strategi discovery learning. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru memberikan salam dan menanyakan kabar siswa, kemudian mengulas materi sebelumnya dan membahas PR, guru menjelaskan gambaran materi yang akan dipelajari yaitu operasi himpunan dan diagram venn dengan memberi teka-teki yang berkaitan dengan materi untuk membangkitkan keaktifan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran. Guru membagikan lembar kerja siswa untuk masing- masing kelompok. Masing masing kelompok menyelesaikan permasalahan yang disajika oleh guru, kemudian perwakilan setiap kelompok mempresentasikan jawaban didepan kelas. Kemudian guru berkeliling untuk mengamati dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami permasalahan. Setelah selesai diskusi, salah satu perwakilan kelompok diminta untuk menyajikan hasil kerjanya. Guru juga memberikan soal-soal yang dibacakan dan setiap kelompok bisa menjawabnya, setiap soal yang dibacakan guru bisa langsung mendapatkan nilai tambahan. Kelompok yang mendapatkan nilai banyak mendapatkan reward dari guru. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian guru memberikan soal untuk dikerjakan secara mandiri untuk mengetahui kemampuan siswa.

Pada tindakan siklus II, keaktifan belajar matematika siswa mengalami peningkatan secara signifikan sesuai dengan harapan. Sebagian besar siswa sudah mulai berani mengajukan pertanyaan, mengerjakan soal latihan, mengemukakan ide atau pendapat dan menjawab pertanyaan dari guru. Siswa yang berani mengajukan pertanyaan selalu menunjukan peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan sampai tindakan siklus II. siswa berani mengajukan pertanyaan dari kondisi awal sebanyak 5 siswa (20,8%). Pada siklus I meningkat menjadi 8 siswa (33,3%) dan pada siklus II sebanyak 16 siswa (66,6%). Siswa yang mengerjakan soal latihan didepan kelas mengalami peningkatan. Sebelum tindakan tercatat siswa yang mengerjakan soal latihan sebanyak 4 siswa (16,6%), pada siklus I meningkat sebanyak 9 siswa (37,5%), dan pada siklus II meningkat sebanyak 17 siswa (70,8%). Siswa yang mengemukakan pendapat atau ide mengalami peningkatan. Sebelum tindakan tercatat siswa yang mengemukakan pendapat atau ide sebanyak 2 siswa (8,3%), pada siklus I meningkat sebanyak 5 siswa (20,8%) dan pada siklus II meningkat sebanyak 11 siswa (45,8%). Siswa yang menjawab pertanyaan mengalami peningkatan. Sebelum tindakan tercatat siswa yang menjawab pertanyaan sebanyak 2 siswa (8,3%), pada siklus I meningkat sebnyak 7 siswa (29,1%) dan pada siklus II meningkat sebanyak 15 siswa (62,5%). Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari siklus I hingga siklus II mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini didukung oleh penelitian Nuryati, dkk (2014) yang menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa melalui penerapan Learning Cycle. Melalui penerapan strategi Learning Cycle, siswa memiliki pengalaman karena siswa melakukan sesuatu percobaan yang memungkinkan mereka akan lebih merasa senang dalam mengikuti pembelajaran. Data yang diperoleh mengenai peningkatan keaktifan belajar matematika siswa melalui strategi Learning Cycle pada siswa kelas VII B MTs Negeri Filial Pulutan dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.2 Data peningkatan keaktifan belajar matematika No Indikator yang diamati Kondisi Awal Siklus I Siklus II 1 Mengajukan pertanyaan 12,5% 33,3% 66,6% 2 Mengerjakan soal latihan didepan kelas 16,6% 37,5% 70,8% 3 Mengemukakan ide 8,3% 20,8% 45,8% 4 Menjawab pertanyaan 8,3% 29,1% 62,5% Adapun grafik peningkatan keaktifan belajar matematika siswa dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas siklus II dapat dilihat pada gambar berikut. Persentase 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Peningkatan Keaktifan Siwa dalam Pembelajaran Matematika Kondisi Awal Siklus I Siklus II Mengajukan Pertanyaan Menjawab soal latihan didepan kelas Mengemukakan Pendapat atau Ide Menjawab Pertanyaan Gambar 4.1 Grafik peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika Penerapan strategi pembelajaran yang tepat mempengaruhi keaktifan belajar matematika siswa. Dalam hal ini peneliti menggunakan strategi Learning Cycle. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari siklus I hingga siklus II menunjukkan bahwa penerapan strategi Learning Cycle mampu meningkatkan

keaktifan belajar matematika siswa kelas VII B MTs Negeri Filial Pulutan tahun ajaran 2014/2015. Simpulan Pembelajaran matematika yang dilakukan antara peneliti dan guru dalam penelitian ini menggunakan strategi Learning Cycle. Dengan langkah-langkah Learning Cycle sebagai berikut 1) Fase Engagement (Membangkitkan) guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangkitkan keaktifan dan keingintahuannya tentang topik yang akan dipelajari, 2) Fase Exploration (memanfaatkan) Guru memberi kesempatan siswa untuk bekerjasama dan bertukar pendapat dalam kelompok, 3) Fase Explaination (memaparkan) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan suatu konsep yang telah dibahas saat diskusi dengan kalimat atau pemikirannya sendiri, 4) Fase Elaboration (mengaplikasikan) Guru mengajak siswa untuk mengaplikasikan konsep konsep yang telah mereka pelajari dengan mengerjakan soal-soal pemecahan masalah, 5) Evaluation (mengevaluasi) Fase guru memberika tes akhir yang merupakan evaluasi.setelah diterapkannya strategi pembelajaran Learning Cycle, ada peningkatan keaktifan siswa. peningkatan keaktifan belajar siswa dilihat dari indikator yaitu 1) mengajukan pertanyaan,2) mengerjakan soal latihan didepan kelas,3) menyampaikan pendapat atau ide, dan 4) menjawab pertanyaan. Keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan sebelum tindakan sebanyak 3 siswa (12,5%), siklus I sebanyak 8 siswa (33,3%) dan siklus II sebanyak 16 siswa (66,6%), mengerjakan soal latihan didepan kelas sebelum tindakan sebanyak 4 siswa (16,6%), siklus I sebanyak 9 siswa (37,5%) dan siklus II sebanyak 17 siswa (70,8%), mengemukakan pendapat sebelum tindakan sebanyak 2 siswa (8,3%) siklus I sebanyak 5 siswa (20,8%) dan siklus II sebanyak 11 siswa (45,8%), menjawab pertanyaansebelum tindakan sebanyak 2 siswa (8,3%) siklus I sebanyak 7 siswa (29,1%) dan siklus II 15 siswa (62,5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi Learning Cycle mampu meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa kelas VII B SMP MTs Negeri Filial Pulutantahun ajaran 2014/2015.

Daftar Pustaka Hani, Aisyah. 2014. Peningkatan keaktifan belajar siswa matematika melalui metode kerja kelompok. Jurnal peneltian pendidikan, volume 1, nomor 1: 15-24 Hindarto. 2011. Penerapan model learning cycle untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia : 128-133. Musfirotun. 2010. Peningkatan keaktifan siswa dalam mempelajari IPA melalui pendekatan Koopertife tipe NHT. Jurnal Kependidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1. Nuryati, dkk. 2014. Upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar melalaui pembelajaran Learning Cycle. Jurnal pendidikan UNS, volume 2, nomor 2: 159-173. Sutama. 2010. Penelitian Tindakan. Semarang: CV Citra Mandiri Utama. Sutarman. 2006. Pengarug Pemberian Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Kreativitas Siswa. Surakarta : skripsi FKIP UMS. Qarareh.O.Ahmed. 2014. The Effect Of Using the Learning Cycle Method in Teaching Scienceon the Education al Achievement of the Sixth Graders. Int J Sci, 4(2): 123-132. Yeni, E. M. 2011. "Pemanfaatan Benda-Benda Manipulatif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Geometri dan Kemampuan Tilikan Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar". Jurnal edisi khusus/ No. 1, 63-75.