BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip

HASIL BISNIS KUARTAL PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. mereka dan keluarga, dengan cara menyediakan produk-produk untuk

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. : Gambar 4.1 Logo Prudential Life Assurance

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman

NEWS UPDATE 7 September

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak

PRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi risiko yang mungkin dapat

PRUlink fixed pay MKT/BRCH082 (03/14)

PRUlink fixed pay 376/DR/BRCH/05/16

Lebih dekat dengan. Apa itu PRUlink syariah assurance account? 1. Manfaat Kematian (Death Benefit). Keistimewaan. Persyaratan Usia Masuk:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. terakhir terus mengalami peningkatan. Puluhan perusahaan lokal maupun

Investing Today, Investing Tomorrow.

PRUlink assurance account

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sesuai dengan rencana keuangan yang dipilih.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini mendorong perusahaan untuk memenuhi akan permintaan suatu. kebutuhan. Dalam memenuhi perusahaan tersebut perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk terbesar ke-4 di

PRUlink assurance account

BAB I PENDAHULAN. sehingga dengan kondisi seperti ini hadirlah asuransi sebagai sarana jaminan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berbagai kejadian di masa silam yang sejalan dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang ingin berkembang dan selalu bertahan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan adanya penanggulangan terhadap resiko-resiko seperti mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan nilai konsumen, sehingga konsumen puas diikuti pula dengan. yang memperhatikan kualitas produk dan layanan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia akan rasa aman baik untuk masa sekarang maupun

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan, dan Persepsi nilai pelanggan. Kualitas layanan dapat memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Bahkan, kematian pun tidak bisa diprediksi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Risky Melinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomian, politik, sosial dan budaya. Bidang yang juga terkena dampak

I. PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan kinerjanya. Perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. satu bisnis yang memberikan layanan jasa kepada para. pelanggannya. Sebagaimana bisnis lainnya yang bergerak dalam insdustri

BAB I PENDAHULUAN. Laju perkembangan ekonomi syari ah di Indonesia dari hari ke hari mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya

MKT/BRCH151(05/14) PT Prudential Life Assurance terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kondisi pasar Indonesia yang akan memasuki era

assurance account MKT/BRCH227(05/15)

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan pembelian merupakan suatu hal yang hampir setiap hari dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Kompetisi perusahaan saat ini semakin ketat sehingga dituntut untuk bisa

372/DR/BRCH/05/16. PT Prudential Life Assurance terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. akan ditingkatkan dan menjalin hubungan baik dengan konsumen untuk

BAB I. A. Latar belakang. semakin maju semua orang cenderung untuk memikirkan dirinya dimasa depan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya fenomena ini harus disikapi dengan bijak oleh setiap elemen yang

MKT/BRCH230(05/15) PT Prudential Life Assurance terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

LAMPIRAN 1 K U E S I O N E R

BAB I PENDAHULUAN. dalam keberadaannya sebagai unit organisasi, pada umumnya didirikan

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. (Prufast Start 2012:15).

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat canggih yang beredar di masyarakat. Ihsan (2011) menyatakan bahwa sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan informasi adalah media jaringan Internet. Jaringan

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

PRUmy child. Perlindungan dari sebelum ia lahir MKT/BRCH083 (03/14)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

Press Release. BNI Layani 1,4 Juta Nasabah Prudential

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Hal yang menarik dari kemajuan dan

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. M di Coffee House London berdirilah Lloyd of London sebagai cikal bakal

B A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG

PENGARUH PERIKLANAN, PERSONAL SELLING DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PRODUK CV. MUTIARASOLO

properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadiankejadian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

assurance account 411/DR/BRCH/06/17

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE. Profil Perusahaan. Always Listening, Always Understanding

BAB I PENDAHULUAN. dapat terhindarkan. Kita sebagai manusia tidak dapat melawannya. Terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan yang optimal guna menjamin serta. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam rangka untuk

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin modern perkembangan zaman menyebabkan timbulnya berbagai. usaha bisnis yang tentu mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan

PRUmy child. Perlindungan dari sebelum ia lahir 371/DR/BRCH/05/16

BAB I PENDAHULUAN. didalam bisnisnya. Hal tersebut dilakukan oleh para pelaku usaha agar dapat tetap

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Hidup penuh dengan ketidakpastian. Salah satu jenis ketidakpastian yang tak seorangpun tahu kapan datangnya adalah kematian. Kematian adalah sesuatu yang pasti akan datang. Yang tidak pasti adalah kapan datangnya. Dan hal tersebut tak akan pernah diketahui oleh manusia, siapapun dia. Disebabkan oleh ketidakpastian hidup tersebut, banyak orang-orang yang tinggal di kota terutama mengikuti program asuransi jiwa. Asuransi jiwa memang membuat hidup beberapa orang lebih aman. Misalnya dalam sebuah keluarga, kepala keluarga mengasuransikan dirinya, maka bila kepala keluarga tersebut meninggal dunia, keluarganya tidak akan takut terlantar karena sudah memiliki asuransi jiwa dan akan mendapatkan sejumlah uang tertentu. Asuransi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan setiap manusia, karena seseorang tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi dalam kehidupanya dan setiap orang memiliki potensi dalam menghadapi kerugian dari berbagai sumber, terutama kerugian akan keselamatan jiwanya. Berbagai kejadian di masa silam yang sejalan dengan perkembangan zaman membuat masyarakat sadar betapa pentingnya jasa asuransi sebagai sarana untuk menjamin kesejahteraan sosial, ekonomi dan finansial masyarakat. Dengan jasa asuransi para pengusaha dan masyarakat umumnya dapat mengurangi atau meringankan malapetaka. Selain itu dengan asuransi diharapkan perlindungan 1

2 ekonomi, finansial dengan menyediakan fasilitas yang dapat membantu kepentingan orang banyak. 1 Itulah salah satu keuntungan dari asuransi jiwa, di samping juga masih banyak keuntungan yang lainnya. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti resiko kematian, atau dalam menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai resiko yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya. Berbagai cara dilakukan oleh berbagai perusahaan asuransi untuk dapat meningkatkan layanan dan pelayanan, misalnya dengan membuat brosur yang disebarluaskan ke publik dimana brosur ini menjelaskan maksud dan faedah mengasuransikan sesuatu barang atau jiwa seseorang, mendatangi rumah-rumah untuk mencari langganan agar langganan tidak perlu datang ke kantor, tetapi petugas asuransilah yang menagih ke rumah-rumah, membayar ganti rugi tepat pada waktunya, mengatur segala sesuatu secara sistematis dan efektif untuk mencapai kemudahan dan kecepatan melaksanakannya dan masih banyak cara-cara lainnya. 2 Pesatnya pertumbuhan perusahaan asuransi jiwa di Indonesia tidak sepadan dengan minat masyarakat Indonesia yang masih rendah terhadap asuransi jiwa. Hal ini disebabkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai manfaat asuransi jiwa itu sendiri masih kurang, juga karena keadaan sosial dan ekonomi di Indonesia yang belum memadai. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu memandang proses komunikasi sebagai sarana dialog interaktif antara 1 Prof. Dr. H. Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa,,, Edisi Revisi, Cetakan ketujuh, CV Alfabeta, Bandung, 2005, hal 335 2 Ibid

3 produsen dan konsumen. Promosi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik terutama pelanggan mengenai keberadaan suatu produk dan jasa. Perkembangan ilmu dan teknologi komunikasi tidak bisa disangsikan lagi telah menyokong perkembangan kegiatan promosi. Personal selling merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan suatu produk atau jasa. Peranan personal selling sangat dibutuhkan untuk mencapai sasaran yang diinginkan karena komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik terutama calon pelanggan sasaran mengenai keberadaan suatu produk atau jasa. Keberhasilan komunikasi pemasaran dipengaruhi oleh banyak variabel seperti kemampuan pemasar melakukan decoding (respon dan interpretasi oleh penerima) sehingga tujuan komunikasi menjadi pesan yang menarik dan efektif bagi calon pelanggan, ketepatan memilih jenis promosi, ketepatan penggunaan media penyampaian pesan, daya tarik pesan dan kredibilitas penyampaian pesan. Banyak perusahaan yang sudah mulai mengubah dari pendekatan penjualan tradisional menjadi pendekatan buyer-seller relationships yang lebih bersifat personal, dengan menekankan konsultasi dan perspektif kerjasama sebagai elemen penting dalam usaha untuk membangun dan memelihara hubungan jangka panjang dengan calon pelanggan. Personal selling tidak hanya sebagai sarana komunikasi, tetapi membawa pesan pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keyakinan spesifik dari setiap calon pelanggan. Personal selling dalam pelaksanaannya lebih fleksibel dibandingkan dengan metode promosi lainnya, karena dalam personal selling tenaga penjual dapat mengadakan penyesuaian seperlunya. Disamping itu tenaga penjual juga dapat berperan sebagai pemberi informasi mengenai sikap, perilaku dan keadaan pasar lainnya yang berhubungan dengan produk perusahaan sekaligus kondisi persaingan yang sedang terjadi.

4 Memilih perusahaan asuransi yang tepat adalah langkah utama dan pertama yang harus dilakukan oleh wiraniaga. Bila salah pilih di awal maka di belakang akan menimbulkan masalah yang mungkin akan merugikan. Seseorang tidak boleh gegabah dalam menentukan asuransi jiwa yang akan dipilih. Belakangan ini, banyak sekali kasus penipuan berkedok asuransi. Perusahaan-perusahaan yang tidak terlalu terkenal dan tidak terlalu produktif banyak sekali yang menawarkan jasa asuransi jiwa. Hal itu memerlukan kajian lebih mendalam apakah perusahaan tersebut benar-benar bisa dipercaya atau tidak. Bagi sebuah perusahaan asuransi personal selling melalui para wiraniaga asuransi yang bekerja pada perusahaan tersebut adalah cara yang paling tepat untuk melakukan kegiatan bisnisnya karena dalam personal selling terjadi interaksi secara langsung antara penjual dengan wiraniaga sehingga para wiraniaga sebagai wakil dari produsen dapat menyesuaikan kebutuhan calon pelanggan dengan produk yang ditawarkannya dan pada akhirnya akan mengarah pada terjadinya transaksi penjualan. Disamping itu para wiraniaga dapat menyampaikan informasi secara lebih jelas dan lebih banyak dibandingkan dengan sarana promosi lain. Masih rendahnya kesadaran berasuransi dan kepemilikan polis asuransi di Indonesia menjadi peluang industri asuransi. Kondisi di Indonesia yang belum semua penduduk memiliki polis asuransi ini jauh tertinggal dibandingkan Singapura, yang setiap warganya memiliki 3-4 polis asuransi. Sampai dengan bulan Juli 2011, jumlah pemegang polis asuransi jiwa di Indonesia sekitar 16,75 juta jiwa atau 13,9 persen dari 237 juta penduduk Indonesia. 3 Berdiri sejak tahun 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan bagian dari Prudential plc, London, Inggris. Di Asia, Prudential Indonesia menginduk pada kantor regional Prudential Corporation Asia (PCA), yang berkedudukan di Hong Kong yang mengelola dana mencapai 349 miliar (Rp 4,805 3 Kepemilikan polis di Indonesia masih tertinggal (2011, 16 Juli). Kompas (Online). Diakses pada tanggal 3 Februari 2012 dari http://nasional.kompas.com/read/2011/07/16/03024733/kepemilikan.polis.di.indonesia.masih.tertinggal

5 triliun) per 30 Juni 2011. Dengan menggabungkan pengalaman internasional Prudential di bidang asuransi jiwa dengan pengetahuan tata cara bisnis lokal. 4 Prudential Indonesia adalah pemimpin pasar dalam penjualan produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (unit link) pertamanya di tahun 1999. Sebagai pemimpin pasar, Prudential Indonesia selalu berusaha untuk menyediakan produk unit link yang dirancang untuk memenuhi dan melengkapi kebutuhan nasabahnya, dalam setiap tahap kehidupan, mulai dari usia kerja, pernikahan, kelahiran anak, pendidikan anak, dan masa pensiun. Sampai dengan 30 Juni 2011, Prudential Indonesia memiliki kantor pusat di Jakarta dan 6 kantor pemasaran di Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, dan Batam dan 240 kantor keagenan (termasuk di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Batam, dan Medan). Prudential Indonesia didukung oleh lebih dari 113.000 jaringan tenaga pemasaran berlisensi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan melayani lebih dari 1.300.000 nasabah. Agar PT Prudential Life Assurance dapat bertahan dan berkembang dengan baik maka PT Prudential Life Assurance harus dapat menciptakan kemampuan bersaing baik dalam hal jenis produk, harga maupun kemampuan menyampaikan pesan atau informasi kepada segmen yang dituju sehingga dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing dan memenangkan persaingan. Dari latar belakang yang dikemukan maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimanakah strategi personal selling yang dijalankan oleh PT Prudential Life Assurance dalam menghadapi persaingan di dunia asuransi. Oleh karena itu topik yang diangkat adalah Hubungan komunikasi personal selling terhadap minat beli produk asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance pada tahun 2011. 44 Tentang Kami Prudential Indonesia (2011), website PT Prudential Life Assurance (online) Diakses pada tanggal 3 Februari 2012 dari http://www.prudential.co.id/pruweb/index.php?mn=about&smn=cp

6 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Sejauhmanakah hubungan komunikasi personal selling terhadap minat beli produk asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance pada tahun 2011? 1.3. Pembatasan Masalah Untuk menghindari salah pengertian dan memperjelas masalah yang dibahas dalam penelitian, maka peneliti merasa perlu melakukan pembatasan masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut: a. Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu bersifat mencari atau menjelaskan hubungan dan menguji hipotesis. b. Objek penelitian ini adalah para prospek PT Prudential Life Assurance pada bulan November Desember 2011. c. Waktu penelitian dilakukan pada November - Desember 2011 di lokasi prospek PT Prudential Life Assurance. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui sejauh manakah hubungan komunikasi personal selling terhadap minat beli produk asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance pada tahun 2011. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini ada 2 (dua) yaitu: 1. Manfaat teroritis/akademis

7 Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan menambah pengetahuan di bidang asuransi khususnya tentang peranan komunikasi personal selling dalam pembelian produk asuransi jiwa. 2. Manfaat praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam mengidentifikasi strategi personal selling yang tepat untuk meningkatkan penjualan. 1.6. Kerangka Teori Teori dalam riset berfungsi untuk membantu periset menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definis dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. 5 hal: 6 Teori mempunyai peranan yang besar dalam riset, karena teori mengandung tiga 1. Teori adalah serangkaian proposisi antar konsep yang saling berhubungan 2. Teori menerangkan secara sistematis suatu fenomena sosial dengan cara menentukan hubungan antar konsep 3. Teori menerangkan fenomena tertentu dengan cara menentukan konsep mana yang berhubungan dengan konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya. Teori membantu periset dalam penentuan tujuan dan arah risetnya dan dalam memilih konsep-konsep yang tepat guna pembentukan hipotesis-hipotesisnya. Teori 5 Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si., Teknik Praktis Riset Komunikasi, Prenada Media, 2010, hal 43 6 Ibid

8 bukanlah pengetahuan yang sudah pasti, akan tetapi harus dianggap sebagai petunjuk hipotesis. 7 Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah pemasaran, komunikasi pemasaran, personal selling, model proses komunikasi dan Teori AIDDA. 7 Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si., Teknik Praktis Riset Komunikasi, Prenada Media, 2010, hal 45