Prosiding Manajemen ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Yayah Sopiyah 1 Didiek Pramono 2. Abstrak. Kata kunci : Material, Persediaan, Teknik Lot Sizing, Biaya Persediaan Minimum.

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) ABSTRAK

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KAYU PADA PRODUK KURSI GOYANG BALI DENGAN PENDEKATAN MINIMASI BIAYA (STUDI KASUS : CV. MEUBLE PUSPA JAYA)

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PRODUK PANEL KAPAL PT TEKNIK TADAKARA SUMBERKARYA

PENERAPAN SOFTWARE POM-QM DALAM PENGADAAN MATERIAL PROYEK DENGAN TEKNIK PPB

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal,

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

ANALISA BIAYA PENGENDALIAN & PERENCANAAN BAHAN BAKU DI PT. ALIANSI TEMPRINA NYATA GRAFIKA

Prosiding Manajemen ISSN:

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Prosiding Manajemen ISSN:

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB

Penerapan Material Requirement Planning (MRP) dengan Mempertimbangkan Lot Sizing dalam Pengendalian Bahan Baku pada PT. Phapros, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Pengawasan Persediaan Bahan Baku Solar Module dengan Menggunakan Metode ABC untuk Meminimumkan Biaya pada PT. Len Industri (Persero) Bandung

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BAB 2 Landasan Teori

Perencanaan Kebutuhan Komponen Tutup Ruang Transmisi Panser Anoa 6x6 PT PINDAD Persero

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PRODUK PELL DEVEINED (PD) MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA PT. DUA PUTRA UTAMA MAKMUR

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

Prosiding Manajemen ISSN:

ABSTRACT. Keywords : Raw material inventory control, MRP, lot sizing. Universitas Kristen Maranatha

3 BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

Ekonomi & Bisnis Manajemen

Prosiding Manajemen ISSN:

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4269

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia tidak luput

Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri

BAB III METODE PENELITIAN

Perencanaan Persediaan Bahan Baku Produksi Dengan Metode Material

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN. Oleh : Arinda Yudhit Bandripta

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dengan tetap mempertahankan dari segi yang menguntungkan bagi

Universitas Bina Nusantara. USULAN PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL di PT. PRATAMA ABADI INDUSTRI

Achmad Sumbaryadi. Keywords: Lot Sizing, Inventory Cost, Material Requirement Planning

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MRP PADA PT BOGOR MITRADAYA MANDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI

A B S T R A K. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA

NASKAH SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Prosiding Manajemen ISSN:

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

ABSTRACT. Key Words : Raw Materials, Material Requirement Planning, Lot for Lot. Universitas Kristen Maranatha

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11

Prosiding Manajemen ISSN:

ANALISIS PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN LOT SIZING

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BERAS PADA UD BINTANG USAHA DI KECAMATAN MUAI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Achmad Sumbaryadi. Keywords: Lot Sizing, Inventory Cost, Material Requirement Planning

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara. Perusahaan ini berada di JL. Raya Moh Toha Km 5/23

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Kelangsungan proses bisnis

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dibandingkan dengan metode konvensional yang diterapkan Fungiyaki.

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

BAB III LANDASAN TEORI

Bab 1. Pendahuluan. Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan.

PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT

Perencanaan Persediaan Bahan Baku dengan Metode Heuristik Silver Meal dan Part Period Balacing (Studi Kasus: PT. Mega Andalan Kalasan)

ANALISA PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DENGAN KRITERIA MINIMASI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR UTAMA FURNISHING BEKASI

Manajemen Persediaan KONTRAK PERKULIAHAN DAN PENGENALAN MANAJEMEN PERSEDIAAN. Irvan Hermala, S.E. M.Sc. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) UNPGRI KEDIRI

ABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM INVENTORY MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA HANDPHONE NEW MERK EVERCOSS DI CONTER FREEDOM CELL

Analisa Persediaan Material Pada Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Brantas di Ruas Tol Kertosono-Mojokerto

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SUSU KENTAL MANIS PADA PT INDOMILK SKRIPSI DILZAR DIAN WIJAYA

BAB I P E N D A H U L U A N

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK STAY ASSY TD PADA PT BS INDONESIA HAFIZ ILMAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Prosiding Manajemen ISSN:

Transkripsi:

Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8328 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Kulit dengan Menggunakan Metode Material Requirement Planning untuk Meminimumkan Biaya Persediaan pada Bengkel Sepatu Beevy Shoes (Studi Kasus pada Bengkel Sepatu Beevy Shoes Kota Bandung) Planning Analysis of Raw Material Needs Using Material Requirement Planning Method for Minimizing Cost of Supplies in Beevy Shoes Workshop 1 Tami Anissa Fajarini 2 Dr. Tasya Aspiranti, S.E.,M.Si 3 Hj. Poppie Sofiah, S.E.,M.P 1,2,3 Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 E-mail : 1 anissatami@yahoo.com, 2 psm_fe_unisba@yahoo.com, 3 azib_asroi@yahoo.com Abstract. This study aims to find out how the planning of raw materials made Beevy Shoes and how to plan raw material inventory by using material requirement planning method to minimize raw material inventory cost. The research method used in this case study study while the type of this research is quantitative decriptive research. Technique of collecting data in this research by doing observation, interview and collection of documents related to research. Data analysis used by material requirement planning method. The result of this research is inventory control performed by Beevy Shoes manually, that is making inventory plan only based on ordering and requirement of production plan routine / fixed. The result of inventory planning with material requirement planning method obtained the result of comparison between two techniques that are lot for lot and part period balancing. From both techniques part period balancing generates the least cost compared to lot for lot. The cost of raw material inventory by part-time balancing technique resulted in a cost of Rp. 729.075, while the lot lottery lot yielded a cost of Rp. 967.200. Keywords : Material Requirement Planning, Lot For Lot, Part Period Balancing Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan bahan baku yang dilakukan Beevy Shoes dan bagaimana perencanaan persediaan bahan baku dengan menggunakan metode material requirement planning untuk meminimumkan biaya persediaan bahan baku. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini studi kasus sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian dekripstif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan observasi, wawancara dan pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Analisis data yang digunakan dengan menggunakan metode material requirement planning. Hasil dari penelitian ini adalah selama ini pengendalian persediaan yang dilakukan oleh Beevy Shoes secara manual, yaitu membuat rencana persediaan hanya berdasarkan pemesanan maupun kebutuhan rencana produksi rutin/tetap. Hasil perencanaan persediaan dengan metode material requirement planning diperoleh hasil perbandingan antara dua teknik yaitu lot for lot dan part period balancing. Dari kedua teknik tersebut part period balancing menghasilkan biaya paling kecil jika dibandingkan lot for lot. Biaya persediaan bahan baku dengan teknik part period balancing menghasilkan biaya sebesar Rp. 729.075 sedangkan lot fot lot menghasilkan biaya sebesar Rp. 967.200. Kata kunci : Material Requirement Planning, Lot For Lot, Part Period Balancing A. Pendahuluan Devisa negara bersumber dari sektor migas dan non migas. Industri sepatu merupakan industri yang mempunyai peluang dan prospek pasar yang baik. Sepatu merupakan salah satu produk non migas yang tidak hanya ditujukan untuk permintaan dalam negeri, tetapi juga dikembangkan untuk pasar ekspor. Sepatu adalah suatu jenis alas kaki (footwear) yang digunakan untuk melindungi kaki terutama bagian telapak kaki, (Wikipedia, Indonesia). Pengelompokkan sepatu biasanya dilakukan berdasarkan fungsinya, seperti sepatu resmi, sepatu santai, sepatu dansa, sepatu olah raga, dan sepatu kerja. Selama periode 1999-2003, ekspor sepatu kulit Indonesia memiliki kontribusi sebesar 0,7% dari total ekspor sepatu kulit dunia dan melihat perkembangannya di tahun 2004 mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan tahun 2003 yaitu 1064

Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Kulit dengan 1065 sebesar 100%. Dengan adanya peningkatan permintaan dari negara di Eropa, (Departemen Perdagangan, 2005). Fungsi produksi dan operasi memegang peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini disebabkan karena hampir 50-60 persen kegiatan perusahaan merupakan aktivitas produksi dan operasi (Render dan Heizer, 2005). Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan berbagai hal yang akan membantu kelancaran proses produksi sehingga dapat mencapai tujuannya. Salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dari proses produksi adalah pengelolaan persediaan. Persediaan merupakan salah satu elemen yang harus ada untuk menunjang kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Persediaan memerlukan biaya yang cukup mahal karena melibatkan investasi terbesar dari total modal perusahaan, yaitu sebesar 30-40 persen (Hill, 1994). Salah satu jenis persediaan yang ada di perusahaan adalah persediaan bahan baku. Untuk pengelolaan persediaan bahan baku di Beevy Shoes, tidak menggunakan metode khusus melainkan menggunakan metode manual. Jadi perusahaan ini melakukan persediaan hanya berdasarkan permintaan konsumen atau job order. Namun demikian pengendalian persediaan yang seperti ini memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat menentukan secara pasti jumlah pemesanan yang harus 5 dilakukan. Pada saat ini Beevy Shoes melakukan pengendalian persediaan secara manual, yaitu membuat rencana persediaan hanya berdasarkan pemesanan maupun kebutuhan rencana produksi rutin/tetap. Dengan sistem Material Requirement Planning (MRP), dapat diketahui jumlah bahan baku yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu produk di masa yang akan datang, sehingga perusahaan dapat mengoptimumkan persediaan bahan baku yang diperlukan agar jumlah persediaan tidak terlalu besar karena akan berdampak pada besarnya pula biaya-biaya, seperti biaya penyimpanan, biaya kerusakan, dan sebagainya di Beevy Shoes. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan pengadaan bahan baku kulit yang dilakukan oleh bengkel sepatu Beevy Shoes. 2. Bagaimana perencanaan pengadaan bahan baku kulit dengan menggunakan metode MRP untuk meminimumkan biaya persediaan bahan baku di bengkel sepatu Beevy Shoes. Selanjutnya tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Mengetahui perencanaan pengadaan bahan baku kulit yang dilakukan oleh bengkel sepatu Beevy Shoes. 2. Mengetahui perencanaan pengadaan bahan baku kulit dengan menggunakan metode MRP untuk memimimumkan biaya persediaan bahan baku di bengkel sepatu Beevy Shoes. B. Landasan Teori Beevy Shoes adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak pada bidang bisnis industri sepatu. Produk yang mereka hasilkan adalah sepatu boots pria, casual, dan sneakers. Untuk pengelolaan persediaan bahan baku di Beevy Shoes, tidak menggunakan metode khusus melainkan menggunakan metode manual. Jadi perusahaan ini melakukan persediaan hanya berdasarkan permintaan konsumen atau job order. Namun demikian pengendalian persediaan yang seperti ini memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat menentukan secara pasti jumlah pemesanan yang harus dilakukan. Untuk membantu memecahkan masalah di atas, khususnya masalah perencanaan kebutuhan bahan baku, telah dikembangkan sistem Material Requirements Planning (MRP). Dengan menerapkan sistem tersebut diharapkan pemenuhan kebutuhan bahan baku dapat dilakukan secara tepat, dan penentuan biaya persediaannya dapat ditetapkan Manajemen, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

1066 Tami Anissa Fajarni, et al. seoptimal mungkin. Material Requirements Planning (MRP) adalah metode penjadwalan yang digunakan untuk merencanakan pembelian bahan baku dengan melihat ketersediaan kapasitas bahan baku untuk keperluan produksi tidak terhambat. Secara umum menurut Heizer dan Barry Render (2015;678) Material Requirements Planning (MRP) adalah suatu teknik permintaan yang dependen yang menggunakan daftar bahan, persediaan, penerimaan yang diharapkan, dan jadwal produksi induk untuk menentukan kebutuhan bahan material. Menurut Heizer dan Render (2010 :201) Ada empat tahap dalam proses perencanaan kebutuhan material, tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Netting, atau proses perhitungan jumlah kebutuhan bersih. 2. Lotting, atau proses penentuan besar lot size. 3. Offsetting, atau proses penentuan saat melakukan pemesanan. 4. Explosion, atau proses penguraian kebutuhan dalam bagian-bagian produk yang paling kecil. Sistem Lot Sizing pada Material Requirement Planning pada penelitian ini menggunakan Lot for Lot (LFL) dan Part Period Balancing (PPB). Pendekatan Lot for Lot adalah pendekatan yang terfokus pada biaya pemesanan karena seluruh pemesanan yang dilakukan tepat sesuai dengan kebutuhan dan tidak ada persediaan yang dipersiapkan untuk periode selanjutnya. Part Period Balancing atau penyeimbangan sebagian periode adalah sebuah teknik pemesanan persediaan yang menyeimbangkan biaya setup dan penyimpanan dengan mengubah ukuran lot untuk menggambarkan kebutuhan ukuran lot berikutnya dimasa datang. Penyeimbangan sebagian periode membuat sebuah sebagian periode ekonomis (Economic Part Period - EPP), yang merupakan perbandingan biaya setup dengan biaya penyimpanan. EPP dapat dihitung dengan rumus berikut EPP= S H Dimana: S = biaya setup atau biaya pemesanan per pesanan H = biaya penyimpanan per unit per tahun Dengan sistem Material Requirement Planning (MRP), dapat diketahui jumlah bahan baku yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu produk di masa yang akan datang, sehingga perusahaan dapat mengoptimumkan persediaan bahan baku yang diperlukan agar jumlah persediaan tidak terlalu besar karena akan berdampak pada besarnya pula biaya-biaya, seperti biaya penyimpanan, biaya kerusakan, dan sebagainya di Beevy Shoes. C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Setelah diketahui jumlah unit kebutuhan bersih untuk bahan baku kulit, maka perlu direncanakan pembelian bahan baku tersebut. Perencanaan pembelian bahan baku dilakukan dengan cara menentukan jumlah dan waktu pembelian yang optimal untuk tiap pembelian. Pada penelitian ini, penentuan jumlah dan waktu pembelian masingmasing bahan baku akan dihitung dengan menggunakan metode lot sizing yang digunakan yaitu Lot For Lot (LFL) dan Part Period Balancing (PPB). Pemilihan metode yang akan diterapkan nantinya didasarkan pada metode yang menghasilkan jumlah biaya yang paling minimal diantara kedua metode lot sizing yang digunakan. 1. Lot for Lot Pada perhitungan lot for lot pembelian bahan baku dilakukan sesuai dengan jumlah kebutuhan bahan baku tiap minggu. Biaya yang timbul pada metode ini hanya biaya pemesanan, karena bahan baku tidak sampai pada tahap Volume 3, No.2, Tahun 2017

Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Kulit dengan 1067 penyimpanan. a. Hasil akhir lot for lot untuk bahan baku kulit dapat dihitung sebagai berikut. Pemesanan dilakukan sebanyak 12 kali dalam 3 bulan setiap periode dan mengeluarkan biaya pemesanan sebesar Rp.547.200. Jumlah persediaan sebesar 0 maka tidak dikenakan biaya penyimpanan untuk bahan baku kulit. Berikut merupakan total biaya persediaan dengan menggunakan teknik LFL: Total Biaya = (jumlah periode pesan x biaya pesan) + (jumlah persediaan x biaya simpan) = (12 x Rp.45.600) + (0 x Rp.2250) = Rp.547.200. b. Hasil akhir lot for lot untuk bahan baku kain lapis dapat dihitung sebagai berikut. Pemesanan dilakukan sebanyak 12 kali dalam 3 bulan setiap periode dan mengeluarkan biaya pemesanan sebesar Rp.547.200. Jumlah persediaan sebesar 0 maka tidak dikenakan biaya penyimpanan untuk bahan baku kain lapis. Berikut merupakan total biaya persediaan dengan menggunakan teknik LFL: Total Biaya = (jumlah periode pesan x biaya pesan) + (jumlah persediaan x biaya simpan) = (12 x Rp.17.500) + (0 x Rp.218,75) = Rp.210.000. c. Hasil akhir lot for lot untuk bahan baku tali sepatu dapat dihitung sebagai berikut: pemesanan dilakukan sebanyak 12 kali dalam 3 bulan setiap periode dan mengeluarkan biaya pemesanan sebesar Rp.547.200. Jumlah persediaan sebesar 0 maka tidak dikenakan biaya penyimpanan untuk bahan baku tali sepatu. Berikut merupakan total biaya persediaan dengan menggunakan teknik LFL: Total Biaya = (jumlah periode pesan x biaya pesan) + (jumlah persediaan x biaya simpan) = (12 x Rp.45.600) + (0 x Rp.43,75) = Rp.210.000. 2. Part Period Balancing Metode penyeimbangan sebagian periode dalam menentukan ukuran lot untuk suatu kebutuhan material yang tidak seragam, yang bertujuan untuk memperkecil biaya total persediaan. a. Hasil akhir part period balancing untuk bahan baku kulit dapat dihitung sebagai berikut: Pemesanan dilakukan sebanyak 5 kali dalam 3 bulan setiap dua periode dan mengeluarkan biaya pemesanan sebesar Rp.228.000. Jumlah persediaan yang diperlukan dalam perdua minggu sebanyak 46 lembar, maka dikenakan biaya penyimpanan sebesar Rp.310.500. Berikut merupakan total biaya persediaan dengan menggunakan teknik PPB: Total Biaya = (jumlah periode pesan x biaya pesan) + (jumlah periode pesan x biaya simpan) = (5 x Rp.45.600) + (6 x Rp.51.750) = Rp.228.000 + Rp.310.500 = Rp.538.500. b. Hasil akhir part period balancing untuk bahan baku kain lapis dapat dihitung sebagai berikut: Pemesanan dilakukan sebanyak 4 kali dalam 3 bulan setiap tiga periode dan mengeluarkan biaya pemesanan sebesar Rp.70.000. Jumlah persediaan yang diperlukan dalam tiga minggu sebanyak 69 meter, maka dikenakan biaya penyimpanan sebesar Rp.60.375. Berikut merupakan total biaya persediaan dengan menggunakan teknik PPB: Total Biaya = (jumlah periode pesan x biaya pesan) + (jumlah periode pesan x biaya simpan) = (4 x Rp.17.500) + ((4 x Rp.10.062,5) + (4xRp.5.031,25)) = Rp.70.000 + Rp.60.375 = Rp.130.375. c. Hasil akhir part period balancing untuk bahan baku tali sepatu dapat dihitung sebagai berikut: Pemesanan dilakukan sebanyak 2 kali dalam 3 bulan setiap 6 periode dan mengeluarkan biaya pemesanan sebesar Rp.35.000. Jumlah Manajemen, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

1068 Tami Anissa Fajarni, et al. persediaan yang diperlukan dalam enam minggu sebanyak 115 buah, maka dikenakan biaya penyimpanan sebesar Rp.25.200. Berikut merupakan total biaya persediaan dengan menggunakan teknik PPB: Total Biaya = (jumlah periode pesan x biaya pesan) + (jumlah periode pesan x biaya simpan) = (2 x Rp.17.500) + ((1 x Rp.43,75) + (1 x Rp.5031,25) + ( 2 x Rp.4025) + (2 x Rp.3018,75) + (2 x Rp.2012,5) + (2 x Rp.1006,25)) = Rp.25.200 + Rp.35.000 = Rp.60.200. Analisis ukuran lot dengan teknik LFL dan PPB telah dilakukan, selanjutnya menentukan teknik yang memiliki total biaya persediaan paling kecil. Jadi setiap bahan baku tidak harus memiliki teknik yang sama. Perbedaan total biaya persediaan untuk kedua teknik dengan perhitungan yang dilakukan perusahaan untuk setiap bahan baku dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Perbandingan Hasil Perhitungan Biaya Persediaan No Komponen Bahan Baku Lot for Lot Part Period Balancing 1 Kulit Rp.547.200 Rp.538.500 2 Kain Lapis Rp.210.000 Rp.130.375 3 Tali Sepatu Rp.210.000 Rp. 60.200 Total Rp.967.200 Rp.729.075 Sumber: data diolah, 2017 Dari data pada tabel 1 diatas, dapat ditentukan jenis metode yang paling optimal untuk bahan baku kulit adalah pada metode part period balancing sebesar Rp.729.075, untuk bahan baku kain lapis adalah pada metode part period balancing sebesar Rp.130.375 dan bahan baku tali sepatu adalah metode part period balancing sebesar Rp.60.200. Secara keseluruhan dari ketiga bahan baku tersebut yang menghasilkan biaya paling kecil adalah dari metode part period balancing sebesar Rp.729.075. D. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap produk leather shoes di Beevy Shoes maka dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Selama ini pengendalian persediaan yang dilakukan oleh Beevy Shoes secara manual, yaitu membuat rencana persediaan hanya berdasarkan pemesanan maupun kebutuhan rencana produksi rutin/tetap. Adapun kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian persediaan tersebut adalah menghitung, mencatat, dan mengendalikan persediaan pada tempat penyimpanan bahan baku leather boots. Kebijakan yang dilakukan perusahaan dalam pemesanan bahan baku adalah dengan pemesanan berdasarkan kebutuhan rata-rata perhari, setiap pegawai yang mengerjakan produksi sepatu dapat menghasilkan 90 sampai 100 pasang sepatu perhari. Bila permintaan sepatu meningkat maka pemesanan kebutuhan material di percepat, sehingga kedatangannya juga dapat lebih cepat, namun apabila permintaan sepatu merosot, maka pemesanan dapat ditunda. 2. Setelah digunakan teknik lot sizing yaitu teknik Lot For Lot dan Part Period Volume 3, No.2, Tahun 2017

Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Kulit dengan 1069 Saran Balancing, maka diperoleh teknik lot sizing yang dapat meminimumkan biaya persediaan bahan baku perusahaan adalah teknik part period balancing (PPB) karena menghasilkan biaya bahan baku yang paling kecil dibandingkan Lot For Lot (LFL) karena menghasilkan biaya persediaan bahan baku yang terkecil.biaya persediaan yang dihasilkan dari metode part period balancing sebesar Rp.729.075 sedangkan metode lot for lot sebesar Rp.967.200. Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan saran untuk perusahaan sebagai berikut: 1. Perusahaan harus segera menerapkan sistem material requirement planning pada proses persediaan bahan baku, dikarenakan bisa menekan biaya persediaan bahan baku serta dapat mengurangi atau mengatasi kekurangan bahan baku ketika ketika proses produksi berlangsung. 2. Setelah melakukan perhitungan persediaan bahan baku dengan metode part period balancing didapatkan biaya paling kecil dibanding metode lot for lot. Sehingga sebaiknya perusahaan menerapkan metode part period balancing. Daftar Pustaka Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Assauri, Sofjan. 2010. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Daft, Richard L. 2006. Management. Jakarta: Salemba Empat. Davis/Heineke. 2005. Operations Management Integrating Manufacturing and Service, Firfth edition. Freddy Rangkuti. 2004. The Power of Brand. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Handoko, T.Hani. 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE -Yogyakarta. Heizer, J., dan Render, B. 2010. Operations Management-Manajemen Operasi, Edisi 9 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Heizer, J., dan Render, B. 2015. Manajemen Operasi, Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat. Herjanto, Eddy. 2007. Manajemen Operasi. Jakarta: Grasindo. Nazir. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Stevenson, William, J. 2014. Manajemen. Manajemen, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017