BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penelitian Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia adalah tempat bagi kurang lebih satu juta penduduk yang heterogen. Berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda suku dan kebudayaan, merupakan pengalaman baru yang selalu dihadapi. Esensi komunikasi terletak pada proses, yakni suatu aktifitas yang melayani hubungan antara pengirim dan penerima pesan melampaui ruang dan waktu. 1 Dengan banyaknya penduduk yang heterogen, memungkinkan terjadinya hubungan antar suku. Hubungan yang terjalin antara suku satu dengan suku yang lainnya tentunya akan menghasilkan perbedaan watak, sifat, dan sikap sesuai dengan latar belakang adat istiadat masing-masing. Ini menyebabkan cara komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya. Pernikahan beda suku di Indonesia sudah menjadi fenomena, fenomena ini terjadi seiring perkembangan zaman, adanya perpindahan penduduk dari pulau satu ke pulau yang lainnya menyebabkan bercampurnya suku satu dengan suku lain. Fenomena yang terjadi ini menarik untuk diteliti semakin mendalam. Fenomena pernikahan beda suku di indonesia sering terjadi, diantaranya pernikahan beda suku antara suku Jawa-Batak, Padang-Jawa, Aceh-Jawa. Ketika pasangan beda suku ini menjalani hidup bersama dalam hubungan pernikahan 1 Liliweri, Alo, Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya, yogyakarta, Pustaka Pelajar Offset, 2003, hal.5
apakah akan ada konflik yang terjadi para proses komunikasi antarpribadinya, konflik yang terjadi pada komunikasi antarpribadi dapat diteliti dengan studi fenomenologi. Cara komunikasi yang berbeda dari tiap suku memungkinkan dapat terjadinya kesalahpahaman dalam proses penyampaian pesan. Kesalahpahaman yang terus menerus dapat menjadi konflik dalam komunikasi. Ketika konflik telah muncul dalam suatu hubungan pernikahan beda suku, maka sepasang orang yang terkait dengan konflik tersebut harus segera menyelesaikan masalah yang sedang terjadi diantara mereka. Cara penyelesaian konflik yang terjadi dalam suatu hubungan pernikahan beda suku pastinya akan berbeda-beda. Perbedaan itu didasari oleh pengalaman dan latar belakang budaya mereka masing-masing. Semakin banyak pernikahan beda suku di indonesia menjadi salah satu faktor peneliti untuk meneliti konflik yang terjadi dalam proses komunikasi antarpribadi pada pasangan beda suku. Konflik yang diteliti disini diantaranya adalah perbedaan-perbedaan yang terjadi akibat adanya perbedaan budaya diantara keduanya. Hal kecil yang dapat memicu terjadinya konflik termasuk di dalamnya seperti faktor makanan, selera humor, pola pikir, cara mendidik anak, cara berbicara, cara mengendalikan emosi, cara menyelesaikan masalah dan banyak perbedaan lain diantara pasangan beda suku ini yang dapat mengakibatkan konflik. Dalam menyelesaikan konflik dibutuhkan komunikasi. Komunikasi merupakan hal mendasar yang dimiliki manusia. Melalui komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam
kehidupan sehari-hari dalam keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, masyarakat dan lingkungan sosial lainnya dimanapun manusia berada. Tidak ada satupun manusia yang tidak berkomunikasi di alam semesta ini. Kontak dengan manusia lain sangatlah penting, pada saat manusia kehilangan kontak dengan orang-orang terdekat pada waktu yang lama, kita akan merasa depresi, dan bahkan kita akan mengalami kesulitan dalam menjalankan rutinitas keseharian. Ini menunjukan bahwa betapa pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia karena tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Dengan segala kegiatan manusia yang harus dijalankan maka diperlukan komunikasi yang efektif supaya kegiatan itu berjalan dengan baik. Komunikasi yang tidak efektif akan menghambat berjalannya suatu kegiatan manusia itu sendiri. Manusia membutuhkan komunikasi dengan orang lain agar dapat mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkannya dapat terwujud. Dalam komunikasi antarpribadi, manusia saling menyampaikan dan menerima pesan yang berdasarkan persepsi yang terbentuk dari pemikirannya. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan menjadi pelajaran bagi suami-istri beda suku yang baru menikah atau pasangan beda suku yang baru akan melangsungkan pernikahan. Mereka dapat belajar bagaimana cara menyelesaikan masalah dari konflik yang pernah terjadi pada pasangan beda suku yang lebih dari sepuluh tahun pernikahan ini. Dengan usia pernikahan yang cukup lama, tentunya tidak sedikit pula masalah dan konflik yang telah mereka lalui, dengan segala
perbedaan-perbedaan yang ada pada keduanya seperti perbedaan pemikiran pasti akan sangat susah untuk menyatukan pemikiran dari keduanya dalam menyelesaikan konflik yang terjadi dalam rumah tangga mereka. 1.2. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah terhadap tiga pasangan beda suku sebagai key informan. Penelitian difokuskan pada konflik yang terjadi pada komunikasi antarpribadi pada pasangan beda suku, sehingga observasi dan analisis hasil penelitian dapat lebih terarah. 1.3.Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konflik yang terjadi pada proses komunikasi antarpribadi bagi pasangan beda suku. 1.4.Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Manfaat Teoretis Penelitian akan menambah hazanah keilmuan bagi program studi ilmu komunikasi, khususnya terhadap komunikasi antarpribadi. b. Manfaat Praktis Penelitian ini sebagai masukan untuk menjalin komunikasi antarpribadi yang efektif pada pasangan beda suku dalam rangka menangani konflik dalam proses komunikasi antarpribadi pada pasangan beda suku.