Judul : Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Pegawai Tetap dengan Menerapkan Metode Gross-Up sebagai Upaya Perencanaan Pajak.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berusaha melakukan pembangunan disegala bidang dengan melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. secara keuangan. Sedangkan bagi Pemerintah, pajak merupakan pendapatan yang

Judul : Evaluasi Kewajiban Perpajakan Pasal 21 PT ABC Studi Kasus di Kantor Sopindo Consulting Nama : Juniar Tigva Boru NIM : ABSTRAK

ABSTRAK. Kata Kunci : Tata Cara Perhitungan, Pemotongan, dan Pelaporan PPh Pasal 21 atas Gaji Karyawan Tetap dengan Penghasilan Bulanan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia berupaya untuk

ABSTRAK. Kata Kunci : pengenaan, pemotongan pajak penghasilan pasal 23

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Bisa dikatakan, hampir semua sektor-sektor yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik materiil maupun spiritual (Waluyo, 2013:2). Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

ANALISIS PENERAPAN METODE GROSS-UP DALAM. PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA KARYAWAN TETAP KANTOR PDAM KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat terus menerus dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi daya beli (purchasing power) atau kemampuan belanja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang paling besar dibandingkan penerimaan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x. 1.1 Latar Belakang...1

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi rakyatnya. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah

ABSTRAK Kata Kunci :

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang giat-giatnya mencari sumber pemasukan baru

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perbedaan pelakuan pajak penghasilan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peraturan dan ketetapan, baik itu perubahan dari peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang berada dalam masa pembangunan, Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. besar dan potensial untuk sumber penerimaan pajak. Oleh sebab itu penerimaan dari

Abstrak. Kata-kata kunci: PPh Pasal 21, gross up, PPh terutang. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia

Judul : Tata Cara Perhitungan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 21 atas Pegawai Tetap pada CV. X Nama : Ida Ayu Mirah Sunari NIM :

BAB I PENDAHULUAN. merupakan potensi yang sangat besar dalam pembangunan nasional.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Marantha

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara Republik Indonesia antara lain berasal dari pajak.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan negara yang terbesar dan paling dominan sampai saat ini adalah

BAB III PEMBAHASAN. A. Penerapan Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21. metode pembebanan PPh Pasal 21 pada perusahaan (net), metode pembebanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN KOREKSI FISKAL DAN PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV. A TAHUN PAJAK 2016

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan Negara. Dari sudut pandang ekonomi, pajak merupakan Penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin menurun, sehingga pendapatan perkapita masyarakat juga semakin kecil. Hal

Judul : Mekanisme Penerapan PP Nomor 46 atas Omzet pada CV. X ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci : Alternatif Kebijakan PPh Pasal 21, Pajak Penghasilan Terutang. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. : PPh 21, Satu NPWP, PTKP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peran penerimaan pajak sangat penting bagi pembangunan nasional, karena

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang terdapat pada bab 4,

BAB I PENDAHULUAN. Seperti halnya negara lain di dunia, Indonesia disamping

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita sadari semua bahwa pembangunan ekonomi tidak

pajak. Data dari Departemen Keuangan Republik Indonesia juga menunjukkan adanya

: Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 23 atas Jasa Sewa Kendaraan pada PT. Amico ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Pemerintah melakukan berbagai cara untuk menghimpun dana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan pajak. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan penting bagi negara untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan pemerintahan diperlukan sarana dan prasarana yang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi ketergantungan Negara kita terhadap hutang luar negeri. Sektor pajak

BAB I PENDAHULUAN. penghasilannya. Pajak penghasilan akan selalu dikenakan terhadap orang atau

BAB I PENDAHULUAN. keluarganya, perekonomian negara juga terdapat sumber-sumber. Negara. Tanpa pajak, kegiatan Negara sulit untuk dapat dilaksanakan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia.. Sehingga tidak bisa dipungkiri tuntutan ekonomi dalam memenuhi

Kata Kunci: Perhitungan, penyetoran, dan pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang sampai dengan saat ini sedang giat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI... iv. HALAMAN DECLARATION... v. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan pembangunan Negara Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. negara dengan selalu mengharapkan bantuan dari luar negeri tanpa adanya

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Objek Penelitian... 19

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari dana publik yang harus dikelola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Perpajakan merupakan disiplin ilmu yang dinamis, yang ketentuannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berkesinambungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama perusahaan profit eriented adalah. meningkat untuk setiap periode, dimana hal ini dimaksudkan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sektor perpajakan merupakan salah satu atau sebagian besar sumber penerimaan negara

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang harus dicapai baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan melalui iuran wajib dari warga negaranya yang disebut pajak.

BAB 1 PENDAHULUAN. materiil maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak

PENERAPAN KOREKSI FISKAL DAN PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV. X TAHUN PAJAK 2014

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut perlu memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Riyanto Utomo, Nur Rahmi Zuliyanti ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif

Kata kunci:pph Final Pasal 4 ayat (2) atas Sewa Tanah dan Bangunan, Tata CaraPerhitungan, Penyetoran dan Pelaporan serta Pemungutan

BAB I PENDAHULUAN. lain pajak merupakan biaya bagi perusahaan karena beban pajak akan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar kekuasaan belaka. Begitu pula dengan kewenangan negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memerlukan sumber daya alami, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. beberapa sektor pajak masih perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik kesejahteraan material maupun

Judul : Tata Cara Pengajuan Tax Amnesty Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Nama : Gusti Ayu Dwi Antari NIM : ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang dalam kehidupan masyarakat seiring dengan. perkembangan dan perubahan sosial dan ekonomi, seperti masih banyak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 Negara Indonesia merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pembangunannya. Tetapi, untuk meningkatkan pembangunan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pengeluaran Negara baik pengeluaran rutin maupun pembangunan, perpajakan yang baik guna menghimpun dana dari masyarakat.

Transkripsi:

Judul : Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Pegawai Tetap dengan Menerapkan Metode Gross-Up sebagai Upaya Perencanaan Pajak. Nama : I Putu Dedy Sentosa NIM : 1406043018 ABSTRAK Untuk mengefisienkan beban perusahaan dari aspek perpajakan salah satu caranya adalah penyusunan perencanaan pajak dengan memilih metode pemotongan PPh Pasal 21. Terdapat tiga metode pemotongan pajak dalam perhitungan PPh Pasal 21 (Gunarso, 2010) Diantara tiga metode tersebut, salah satu yang dapat diterapkan adalah metode gross-up yaitu metode dimana perusahaan memberikan tunjangan pajak yang besarnya sama dengan PPh Pasal 21 yang dipotong atas penghasilan karyawannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana analisis perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada pegawai tetap dengan menerapkan metode gross-up sebagai upaya perencanaan pajak. Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif komparatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada pegawai tetap dengan menerapkan metode gross-up telah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku. Penerapan metode gross-up dapat menyebabkan laba sebelum pajak perusahaan menjadi lebih kecil, dengan demikian kedepannya penerapan metode gross-up dapat diupayakan sebagai perencanaan pajak tanpa melakukan pelanggaran konstitusi atau Undang-Undang Perpajakan yang berlaku. Kata kunci : Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, Metode Gross-Up, Perencanaan Pajak

DAFTAR ISI JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... 6 DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 3 1.3 Kegunaan Penelitian... 3 1.3.1 Kegunaan Teoritis... 4 1.3.2 Kegunaan Praktis... 4 1.4 Sistematika Penulisan... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 6 2.1 Landasan Teori... 6 2.1.1 Dasar Hukum... 6 2.1.2 Pengertian Pajak... 6 2.1.3 Fugsi Pajak... 7 2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak... 8 2.1.5 Pengertian Pajak Penghasilan... 8 2.1.6 Subjek Pajak Penghasilan... 9 2.1.7 Objek Pajak Penghasilan... 10 2.1.8 Pengecualian dari Objek Pajak... 12 2.1.9 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)... 13 2.1.10 Tarif Pajak Penghasilan... 14 2.1.11 Metode Pemotongan Pajak Penghasilan... 14

2.1.12 Rumus Gross-Up yang dapat diterapkan pada PPh Pasal 21... 15 2.1.13 Dampak Penerapan Metode Gross-Up... 16 2.1.14 Perencanaan Pajak... 17 2.1.15 Manfaat Perencanaan Pajak... 18 BAB III METODE PENELITIAN... 19 3.1 Lokasi Penelitian... 19 3.2 Objek Penelitian... 19 3.3 Identifikasi Variabel... 19 3.3.1 Variabel Bebas... 20 3.3.2 Variabel Terikat... 20 3.4 Definisi Operasional Variabel... 20 3.5 Jenis dan Sumber Data... 20 3.5.1 Jenis Data... 20 3.5.2 Sumber Data... 20 3.6 Metode Pengumpulan Data... 21 3.7 Teknik Analisis Data... 21 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... 23 4.1 Gambaran Umum Daerah/Deskripsi Hasil Penelitian... 23 4.1.1 Sejarah Berdirinya Prima Artha Konsultama... 23 4.1.2 Bidang Tugas/Kegiatan Instansi... 24 4.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan... 25 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 32 4.2.1 Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Pegawai Tetap dengan Menerapkan Metode Gross-Up... 32 4.2.2 Perbandingan Penghasilan Pegawai Tetap dengan Menerapkan Metode Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) 21 (dalam rupiah)... 36 4.2 Hasil Pembahasan... 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 39 5.1 Simpulan... 39 5.2 Saran... 39 DAFTAR RUJUKAN

DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 4.1 Tabel Perhitungan Penghasilan Kena Pajak (dalam rupiah)..34 4.2 Tabel Perhitungan PPh terutang setelah metode gross-up dalam rupiah 35 4.3 Tabel Perbandingan Penghasilan Karyawan dengan Menerapkan Metode Pemotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 (dalam rupiah) 36

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Struktur Organisasi Kantor Konsultan Pajak Prima Artha Konsultama..27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara bertujuan untuk meningkatkan perkembangan dan kemajuan dalam segala sektor, termasuk Indonesia. Untuk tujuan tersebut, negara selalu melakukan pembangunan yang terus berkesinambungan. Pembangunan yang dilakukan memerlukan pembiayaan dengan jumlah yang tidak sedikit. Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang strategis dan potensial sehingga harus dikelola dengan baik agar pembiayaan negara dapat berjalan dengan lancar dan transparan. Oleh karena itu, sangat diperlukan partisipasi masyarakat secara aktif dalam memenuhi tanggung jawab dibidang perpajakannya dan disertai peran aktif pemerintah untuk melakukan sistem pemungutan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 adalah salah satu pajak yang paling sering berhubungan langsung dengan masyarakat, khususnya bagi pegawai. PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pendapatan lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi. PPh Pasal 21 merupakan pajak yang dipungut melalui With Holding System yaitu melibatkan pihak ketiga yang berdasarkan undang undang diberi kewenangan untuk memotong PPh Pasal 21. Dengan sistem tersebut, mengharuskan

pemotong pajak mampu dan memahami tata cara perhitungan, pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 21 agar efektif dan efisien sehingga orientasi pemberi kerja dapat tercapai. Untuk mengefisienkan beban perusahaan dari aspek perpajakan salah satu caranya adalah penyusunan perencanaan pajak dengan memilih metode pemotongan PPh Pasal 21. Perencanaan pajak merupakan salah satu cara yang dapat dimanfaatkan oleh wajib pajak dalam melakukan manjemen perpajakan usaha atau penghasilannya, namun perlu diperhatikan bahwa perencaan pajak yang dimaksud adalah perencanaan pajak tanpa melakukan pelanggaran konstitusi atau Udang-Undang Perpajakan yang berlaku. Tujuan dari perencanaan pajak adalah bagaimana pengendalian perpajakan itu dapat mengefisiensikan jumlah pajak yang akan dibayarkan kepada negara. Tujuan utama dari perencanaan pajak adalah mencari celah yang dapat ditempuh dalam koridor peraturan perpajakan agar perusahaan dapat membayar pajak dalam jumlah minimal. Terdapat tiga metode pemotongan pajak dalam perhitungan PPh Pasal 21 (Gunarso, 2010) yaitu net method, gross method, dan gross-up method. Diantara tiga metode tersebut, salah satu yang dapat diterapkan adalah metode gross-up yaitu metode dimana perusahaan memberikan tunjangan pajak yang besarnya sama dengan PPh Pasal 21 yang dipotong atas penghasilan karyawannya. Tunjangan tersebut bersifat taxable, sehingga besarnya penghasilan bruto

bertambah. Setelah dikurangi PPh Pasal 21 gaji yang dibawa pulang (take home pay) sama dengan apabila PPh Pasal 21 ditanggung perusahaan, karena besarnya potongan sama dengan tunjangan yang diberikan. Sementara bagi pemberi kerja, tunjangan yang diberikan merupakan deductable expense, dengan kata lain tunjangan tersebut tidak dikoreksi secara fiscal positif yang dapat menyebabkan jumlah pajak terutang bertambah. Menyiasati perpajakan berkaitan erat dengan kegiatan pengusaha yang harus jeli mengamati ketentuan perpajakan yang berlaku serta mengikuti perubahan yang terjadi pada ketentuan tersebut agar dapat memanfaatkan berbagai peluang yang ada dengan tujuan perusahaan dapat membayar pajak dengan benar dan tidak melanggar peraturan perpajakan. Pemenuhan kewajiban perpajakan dengan benar dan tidak melanggar peraturan perpajakan adalah tujuan utama dari perusahaan dalam Perencanaan. Penggunaan metode pemotongan pajak dalam perhitungan PPh Pasal 21 yang tepat juga dapat dikategorikan sebagai upaya dalam perencanaan pajak yang berdampak baik bagi perusahaan dalam hal efisiensi pembiayaan pajak. Oleh karena itu pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah analisis perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 pada pegawai tetap dengan menerapkan metode gross-up sebagai upaya perencanaan pajak?.

1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada pegawai tetap dengan menerapkan metode gross-up sebagai upaya perencanaan pajak. 1.3 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut. 1.2.1 Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan dalam bidang perpajakan khususnya perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada pegawai tetap dengan menerapkan metode gross-up sehingga dapat membandingkan antara teori yang didapat saat mengikuti kuliah serta untuk menambah wawasan tentang perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 pada pegawai tetap dengan menerapakn metode gross-up 1.2.1 Kegunaan Praktis Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi wajib pajak dan dapat mengaplikasikan perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 pada pegawai tetap dengan menerapkan metode gross-up.

1.4 Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan mengenai latar belakang dan pokok permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penyajian. Bab II : Kajian Pustaka Bab ini membahas mengenai landasan teori yang relevan dengan penelitian. Bab III : Metode Penelitian Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian dimana dalam metode penelitian tersebut berisikan lokasi penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan dalam laporan penulisan penelitian. Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini meguraikan mengenai gambaran umum lokasi penelitian serta pembahasan hasil penelitian yang terkait. Bab V : Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan mengenai kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian serta memuat saran-saran yag dianggap perlu untuk diajukan terkait dengan kesimpulan yang diberikan.