BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERANAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL ANAK DI DESA WONOSARI KECAMATAN KARANGANYAR

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN BAKAT ANAK DI REMBUN SIWALAN PEKALONGAN

KISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya siswa, siswa

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia 0-6 tahun disebut juga sebagi usia kritis dalam rentang perkembangan

PEDOMAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. pada kejahatan dan dibiarkan seperti binatang, ia akan celaka dan binasa.

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendapatnya secara terbuka karena takut menyinggung perasaan orang lain. Misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB III PROFIL PT S DUPANTEX DAN PERAN ORANG TUA PEKERJA PT.S DUPANTEX DALAM PENDIDIKAN AKHLAK ANAK

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter Bangsa dalam. Proses Pembelajaran Menurut Kurikulum 2013 di SD Negeri 01

BAB I PENDAHULUAN. sosial anak. Hurlock (1993: 250) berpendapat bahwa perkembangan sosial

33 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MORAL SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 95/I OLAK KECAMATAN MUARA BULIAN SKRIPSI OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan tempat awal kontak anak dalam anggota keluarga (ibu dan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pertama-tama dari orang tua (keluarga) dan anggota keluarga lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar

BAB IV ANALISIS ETIKA HUBUNGAN GURU DAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 1 TIRTO PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan yang dia lihat. Istilah yang sering didengar yaitu chidren see children

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH. Agus Munadlir Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Wates

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Definisi Anak

I. PENDAHULUAN. kepribadiaannya sesuai dengan nilai - nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN DISIPLIN ANAK DI KOMPLEK MENDAWAI KOTA PALANGKA RAYA

MENGENAL MODEL PENGASUHAN DAN PEMBINAAN ORANGTUA TERHADAP ANAK

BAB V PENUTUP. diperoleh mengenai pola asuh orangtua dengan sikap birrul walidain remaja di

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, sumber daya manusia yang diharapkan adalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Pengalaman-pengalaman yang didapat anak pada masa ini

BAB VI PENUTUP. Yatim Dan Fakir Miskin Hikmatul Hayat Sumbergempol Tulungagung maka. 1. Pembinaan Kejujuran pada anak di Lembaga Panti Asuhan Anak

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

Pendidikan Keluarga (Membantu Kemampuan Relasi Anak-anak) Farida

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Majid (2014: 1) menjelaskan bahwa hal tersebut sesuai dengan

PERATURAN ORGANISASI IKATAN PERSAUDARAAN HAJI NOMOR : II TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Dimana cara

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sesuai dengan moral dan cara hidup yang diharapkan oleh ajaran

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dalam keluarga (pendidikan informal), sekolah (pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana seseorang bertindak dan berprilaku. moral. Etika pergaulan perlu di terapkan misalnya (1) Berpakaian rapi di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sigit Muryono, Empati Penalaran Moral dan Pola Asuh, Gala Ilmu Semesta, Yogyakarta, 2009, hal. 131.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pendidikan yang berbasis agama. Setiap lembaga pendidikan harus bisa

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada kedewasaan dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan adalah

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan kesatuan sosial yang terdiri atas suami istri dan anakanaknya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric

MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP BIMBINGAN BELAJAR BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA SASTRODIRJAN KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keluarga karena setiap manusia besar dan dididik di dalamnya. Tidak hanya

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

Lampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB II HUBUNGAN SOSIAL KELOMPOK USIA 5-6 TAHUN DAN SENTRA IMAN DAN TAQWA. A. Perkembangan hubungan sosial kelompok usia 5-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tepat untuk perkembangan anak. organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan (maturation) yang

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB. PEKALONGAN A. Analisis Profil Keluarga Tidak Mampu Masyarakat desa Bulakpelem merupakan masyarakat yang sebagian besar mata pencahariannya petani, hal ini dikarenakan lebih dari setengah luas lahan di desa Bulakpelem merupakan lahan sawah. Sehingga bagi yang tidak mempunyai lahan yang luas atau tidak mendapatkan pekerjaan yang lain, mereka mudah untuk mengambil keputusan bekerja sebagai buruh tani disamping itu sebagai buruh tani tidak memerlukan pendidikan yang tinggi.secara umum keluarga buruh tani bertempat tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian utama sebagai buruh tani, kehidupan sehari-hari yang dirasa kurang mencukupi sehingga, banyak dari para istri dan anak keluarga buruh yang ikut serta bekerja membantu perekonomian keluarga, dan banyak dari anak-anak mereka hanya mengenyam pendidikan ditingkat SD, para anak-anak mereka lebih memilih bekerja di konveksi-konveksi atau lebih memilih merantau ke kota-kota besar. Biasanya keluarga buruh ini menghendaki agar keturunannya sebagai petani, pendidikan dianggap kurang penting, sekolah dianggap kurang penting, sekolah dianggap menghabiskan biaya saja. Pada umumnya hubungan antara orang tua dan anak pada keluarga buruh tani di dukuh Gombong desa Bulakpelem cenderung kurang intensif 63

64 (jarang) artinya orang tua jarang memperhatikan pergaulan dan kebiasaan yang dilakukan anak sehari-hari didalam maupun diluar lingkungan keluarga. B. Analisis Pola Asuh Orang Tua dalam Pembelajaran Akhlak Al-karimah di Lingkungan Keluarga tidak Mampu Desa Bulakpelem Sebagaimana yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, bahwa pola asuh adalahgambaran yang dipakai oleh orang tua dalam mengasuh, membesarkan, merawat, dan mendidik anak yang berpengaruh secara langsung terhadap kemandirian anak dalam belajar. Mengasuh anak adalah mendidik dan memelihara anak, seperti mengurus makanannya, pakaiannya dan kebersihannya, dalam periode yang pertama sampai dewasa. Hakikat mengasuh anak adalah proses mendidik agar kepribadian anak dapat berkembang dengan baik, ketika dewasa menjadi bertanggung jawab. Pola asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian yang kuat, tidak mudah putus asa dan tangguh menghadapi tekanan hidup. Sebaliknya pola asuh yang salah menjadikan anak rentan terhadap stres, mudah terjerumus pada hal-hal yang negatif. Pola asuh orang tua merupakan cara mendidik orang tua kepada anaknyabaik secara langsung maupun tidak langsung. Cara mendidik secara langsung artinya bentuk-bentuk asuhan orang tua yang berkaitan dengan pembentukan kepribadian, kecerdasan dan ketrampilan yang dilakukan secara sengaja baik berupa perintah, larangan, hukuman, penciptaan situasi maupun pemberian hadiah sebagai alat pendidikan, sedangkan pendidikan secara tidak langsung adalah merupakan

65 contoh kehidupan sehari-hari baik tutur kata, sampai kepada adat kebiasaan dan pola hidup, baik itu hubungan dalam keluarga maupun dimasyarakat. Sebagaimana yang terjadi di dukuh Gombong desa Bulakpelem pola asuh orang tua yang bekerja sebagai buruh tani sangat bermacam-macam dan bervariasi cara asuh dari keluarga yang satu dengan keluarga yang lain. Adapun berbagai pola asuh orang tua yang bekerja sebagai buruh tani di desa Bulakpelem Kecamatan Sragi adalah sebagai berikut : 1. Pola Asuh Demokratis Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang ditandai dengan pengakuan orang tua terhadap kemampuan anak-anaknya, dan kemudian anak diberi kesempatan untuk tidak selalu tergantung kepada orang tua. 1 Pola asuh seperti ini orang tua memberikan sedikit kebebasan kepada anak untuk memilih apa yang dikehendaki dan apa yang diinginkanya dan terbaik bagi dirinya, anak diperhatikan dan didengarkan saat anak berbicara, dan bila berpendapat orang tua memberi kesempatan untuk mendengarkan pendapatnya, dilibatkan dalam pembicaraan terutama yang menyangkut dengan kehidupan anak itu sendiri. Anak diberi kesempatan untuk belajar bertanggungjawab dengan apa yang telah dilakukannya, anak juga diberi kesempatan untuk memilih jalan hidupnya. 1 Mansur, Op.Cit, hlm. 335

66 Seperti yang dikemukakan oleh salah satu orang tua yang bekerja sebagai buruh tani di Desa Bulakpelem, bahwa kewajiban orang tua adalah mendidik anak agar menjadi orang yang baik, berakhlak mulia dan berguna dikehidupannya kelak. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Bapak Li in mengenai pola asuh yang diterapkan kepada anaknya beliau mengatakan bahwa. Dalam menumbuhkan sifat terpuji pada anak saya hanya memberikan contoh-contoh yang baik agar anak menirukannya, misalnya mengaji, solat lima waktu, jujur, sopan santun, menghormati orang tua dan orang lain, dan memberikan kesempatan pada anak untuk memilih jalan hidupnya, menurut saya dengan saya membiasakan seperti itu anak akan terbiasa dan timbullah sifat terpuji, akan tetapi jika anak say melakukan kesalahan saya lebih sering menegurnya dan menasehatinya. 2 2. Pola Asuh Otoriter Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang ditandai dengan cara mengasuh anak-anaknya dengan aturan-aturan ketat, sering kali memaksa anak untuk berprilaku seperti dirinya (orang tua), kebebasan untuk bertindak atas nama diri sendiri dibatasi. Anak jarang diajak komunikasi, bercerita-cerita dan, bertukar pikiran kepada orang tua, melainkan justru orang tua menganggap bahwa semua sikapnya yang dilakukan itu dianggap sudah benar sehingga tidak perlu anak dimintai pertimbangan atas semua yang menyangkut permasalahan anak-anaknya. Pola asuh yang sifatnya otoriter juga ditandai dengan hukuman-hukumannya yang dilakukan dengan keras, 2 Li in, Buruh tani, Wawancara pribadi, Desa Bulakpelem Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan 15 Desember 2014

67 mayoritas hukuman tersebut sifatnya hukuman badan, anak juga diatur segala keperluan dengan aturan yang ketat dalam membatasi perlakuannya dan masih diberlakukan meskipun anak sudah dewasa. Seperti yang dikemukakan oleh Ibu Saumi salah satu orang tua yang bekerja sebagai buruh tani di Desa Bulakpelem sebagai berikut. Perilaku mengasuh dan mendidik anak sudah menjadi pola yang sadar tidak sadar keluar begitu saja ketika menjadi orangtua, tugas dari orang tua adalah mengasuh anak-anaknya agar menjadi anak yang berbakti dan berguna, dari dulu saya menerapkan kedisiplinan kepada kedua anak saya dari kecil mereka saya didik agar terbiasa melakukan hal-hal yang baik, meski hidup kami susah tapi saya selalu memberi contoh yang baik kepada anak-anak saya seperti solat lima waktu, jujur, menghormati orang tua, dan ajaran-ajaran agama lainnya, menurut saya dengan kebiasaan dan kemauan dari anak, anak akan terbiasa untuk berperilaku baik dan menjalankan kewajibannya, dari kecil mereka mengaji ditpq, mereka bersekolah meski tidak sampai kejenjang yang tinggi, tapi saya bangga dengan mereka sudah mau bekerja, yang lakilaki bekerja di jakarta berbekal ijasah SMA dya pergi kejakarta. 3 3. Pola Asuh Permisif/ Laisses Fire Pola asuh permisif adalah pola asuh dengan cara orang tua mendidik anak secara bebas, anak dianggap orang dewasa atau muda, ia diberi kelonggaran seluas-luasnya apa saja yang dikehendakinya. Kontrol orang tua terhadap anak sangat lemah, juga tidak memberikan bimbingan pada anaknya. Semua apa yang dilakukan anak adalah benar dan tidak perlu mendapat teguran, arahan, atau bimbingan. 4 Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Slamet salah satu orang tua yang bekerja sebagai buruh tani di Desa Bulakpelem sebagai berikut. 3 Saumi, Buruh tani, Wawancara pribadi, Desa Bulakpelem Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan 7 Desember 2014 4 Mansur, Op.Cit, hlm, 356

68 Saya tidak pernah menerapkan atau memberikan pengajaran langsung kepada anak-anak saya, saya saja sekolah tidak lulus, saya hanya memberikan contoh-contoh yang umumnya dilakukan, saya tidak pernah mengarahkan anak-anak saya untuk bekerja sejak dini, hanya saja mereka yang mau bekerja, mungkin mereka sadar kalo tidak bekerja mereka tidak bisa seperti teman-temannya, mereka bekerja setelah lulus SD ada yang belum lulus tapi memaksa untuk bekerja, untuk membentuk akhlak yang baik terhadap anak tidaklah mudah, yaa gimana ya saya saja tidak lulus SD jadi saya didak mengerti cara-cara mendidik anak dengan benar, biyar mereka belajar dengan sendirinya, saya tidak pernah melarang anak saya, mereka mau berbuat apa silahkan. 5 Sejalan dengan ungkapan diatas Bapak Noto beliau menuturkan sebagai berikut. Menurut saya banyak anak itu banyak membawa rejeki, bagaimana tidak sekarang anak-anak saya sudah pinter mencari uang mereka merantau, tapi masalah pendidikan dan mendidik anak saya memang kurang, pasalnya ke 7 anak saya saja sekolah hanya sampai tingkat SD, saya juga kurang begitu paham dengan ajaran agama sehingga saya tidak pernah mengajarkan atau mencontohkan nya kepada mereka, yang menghambat adalah kurangnya pemahaman saya terhadap ajaran agama, terserah mereka mau berbuat apa dalam memilih jalan hidup mereka. 6 Akhlak merupakan sifat yang dimiliki dan tertanam dalam jiwa manusia. Akhlak merupakan pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan agama. Akhlak merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antara sesama manusia saja tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara sesama manusia, Tuhan dan alam semesta. Secara umum tujuan akhlak al karimah dalamkehidupan sehari-hari adalah agar dapat membimbing dan mengarahkan masyarakat untuk 5 Slamet, Buruh tani, Wawancara pribadi, Desa Bulakpelem Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan 2 Desember 2014 6 Noto, Buruh tani, Wawancara pribadi, Desa Bulakpelem Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan 7 Desember 2014

69 hidup sesuai dengan norma sopan santun dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, dan dapat menumbuhkan sifat-sifat yang baik agar tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran agama islam.