Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 0 KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH B RUMAH TANGGA DI KECAMATAN TANDES KOTA SURABAYA Hasrizal.HB dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Teknik Lingkungan Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 0-909 email: hasrizal.hb@gmail.com ), yulinah_t@enviro.its.ac.id ) ABSTRAK Latar belakang kajian ini adalah sampah B rumah tangga masih tercampur dengan sampah basah dan sampah kering di Kecamatan Tandes. Undang-Undang Nomor Tahun 00 menyebutkan penanganan sampah B rumah tangga dikategorikan dalam sampah spesifik, yang harus dikelola. Hingga saat ini pengelolaan sampah di Kecamatan Tandes masih belum memperhatikan komponen sampah B rumah tangga. Hasil kajian adalah jumlah timbulan sampah B rumah tangga sebesar, g/orang.hari dan komposisi sampah B rumah tangga sebesar, %, sampah B yang berkarakteristik beracun,%, dan karakteristik mudah terbakar 0,09 %. Pewadahan dengan kapasitas L, pengumpulan menggunakan sepeda motor roda tiga, berkapasitas 09 L, dan penyimpanan di TPS B dengan kapasitas wadah penyimpan pada tiap kelurahan berbeda- beda, mulai m, m, m, dan m. Pola Pengelolaan Sampah B RT menggunakan pola terpadu, yakni pola pengelolaan yang melibatkan walikota, DKP Kota Surabaya, BLH Kota Surabaya, Kecamatan Tandes sampai pada RT/RW dan warga masyarakat. Hasil tersebut dicapai dari beberapa tahapan penelitian yaitu pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. Dalam kajian menentukan timbulan dan komposisi sampah B dari permukiman, sampel yang diteliti berasal dari 00 rumah tangga yang ditetapkan secara random sampling. Kata kunci: Kecamatan Tandes, Sampah B rumah tangga, peraturan perundangundangan. PENDAHULUAN Perkembangan zaman semakin pesat dan semakin maju, aktivitas dan kegiatan manusia juga turut berderap cepat seiring perkembangan zaman. Masyarakat yang pada awalnya merupakan sebuah komunitas kecil, pada akhirnya di era modern ini membentuk sebuah entitas yang besar dan kompleks. Suatu masyarakat yang kompleks dan heterogen, di dalamnya terdapat begitu banyak permasalahan, masalah yang timbul salah satunya adalah, pengelolaan sampah B (Bahan Berbahaya dan Beracun). Pengelolaan sampah B RT masih dalam kondisi yang kurang baik. Latar belakang masalah dapat dilihat pada kondisi lapangan, dimana sampah permukiman yang ada berasal dari masyarakat, masih belum dilakukan proses pemilahan. Proses pemilahan tersebut adalah memilah sampah spesifik yang dikatagorikan mengandung B. Kondisi sampah B RT masih dibuang dalam keadaan tercampur dengan sampah basah dan sampah kering. Demikian hal tersebut terjadi dan
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 0 muncul di Kecamatan Tandes Kota Surabaya. Sampah permukiman yang masuk ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) tidak dilakukan proses reduksi terlebih dahulu oleh masyarakat dan oleh pengelola TPS. Bahkan TPS adalah tempat singgah sementara, dan langsung di buang ke TPA. METODOLOGI Bentuk Penelitian Metode survei dilakukan dalam hal menentukan timbulan sampah B rumah tangga, komposisi sampah B rumah tangga, serta dalam menentukan densitas sampah B rumah tangga. Metode ini dipilih dikarenakan peneliti terlibat langsung di lapangan. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi di Kecamatan Tandes mencapai 0 rumah tangga, sebanyak 00 rumah tangga yang dijadikan sebagai sampel di Kecamatan Tandes, dalam penentuan jumlah sampel menggunakan SNI 9-9-99, tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling probabilitas dengan cara two stage cluster sampling. Dasar penggunaan two stage cluster sampling dengan melihat batas wilayah kelurahan dalam satu kecamatan. Pada stage semua populasi memiliki peluang dalam satu Kecamatan Tandes, stage semua populasi memiliki peluang dalam setiap kelurahan. Kecamatan Tandes memiliki kelurahan, dari kelurahan dipilih kelurahan secaran random dengan jumlah 00 sampel. Penggunaan sampling probabilitas dikarenakan objek penelitian cenderung homogen, karena semua rumah tangga memiliki peluang yang sama dalam membuang sampah B rumah tangga. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan sistem observasi, wawancara dan dokumentasi. Data Sekunder Data sekunder adalah merupakan bagian dari kajian pustaka yang diperoleh dari dinas terkait, atau data pihak lain yang telah melakukan penelitian sebelumnya secara umum keakuratan datanya mewakili populasi yang diteliti. Data sekunder didapat dari Badan Perencanaan Kota (BAPPEKO), Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Biro Pusat Statistik (BPS), data Kecamatan Tandes (Kantor Camat). serta laporan hasil penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan sampah Kecamatan Tandes., data sekunder tersebut antara lain meliputi : a. Kondisi fisik wilayah (geografi, topografi, luas wilayah/area studi) serta peta wilayah (lokasi TPS, daerah layanan persampahan) yang diperoleh dari instansi terkait seperti BPS atau BAPPEKO. b. Data kependudukan selama tahun terakhir, yaitu data jumlah penduduk, kepadatan dan tingkat pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari Kantor Kecamatan Tandes c. Luas lahan TPS, kondisi eksisting sistem pengelolaan yang telah dilakukan maupun prasarana dan sarana persampahan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan. ISBN : 9-0-99--0 D--
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 0 Analisis Timbulan dan Komposisi Sampah B RT Analisis data yang diperoleh dari lapangan menggunakan bentuk analisis kuantitatif artinya alat analisis menggunakan model matematika dan model statistik. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dengan menginterpretasikan dalam suatu uraian. Timbulan Sampah B Rumah Tangga Timbulan sampah B merupakan jumlah sampah B yang dihasilkan dalam kg per orang per hari dengan satuan kg/org.hari. Tujuan mengetahui timbulan sampah B adalah untuk menunjang penyusunan sistem pengelolaan layanan sampah B rumah tangga di Kecamatan Tandes. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di kelurahan, jumlah penduduk Kecamatan Tandes mencapai 9.0 jiwa. Pengukuran jumlah timbulan sampah dilakukan selama jam, dengan cara mengumpulkan sampah dari 00 rumah penduduk yang tersebar di lokasi pengambilan sampel. Komposisi Sampah B Rumah Tangga Sampah yang telah homogen ditimbang sampai mencapai 00 kg, selanjutnya dilakukan pemilahan menurut jenisnya yaitu sampah B rumah tangga dan sampah bukan B rumah tangga. Sampah yang telah dipilah kemudian ditimbang untuk mencari komposisi, pengukuran dan perhitungan komposisi dilakukan selama hari, dengan menggunakan rumus: Kp P x 00 % T dengan : Kp = komposisi sampah (%) T = berat sampah total (kg) P = berat sampah B setelah dilakukan pemilahan (kg) Densitas Sampah B Rumah Tangga Densitas sampah B rumah tangga dilakukan dengan menggunakan kotak densitas dengan ukuran 0 cm x 0 cm x 0 cm, pelaksanaan sebanyak kali pengamatan, dengan hentakan kali setinggi 0 cm dari atas lantai. sampah B rumah tangga ditimbang untuk kemudian dilakukan perhitungan densitas. HASIL DAN DISKUSI Timbulan Sampah Dari hasil perhitungan, jumlah timbulan sampah di Kecamatan Tandes diperoleh sebesar 0, kg/orang.hari. Hasil pengamatan selama hari disajikan pada Tabel ISBN : 9-0-99--0 D--
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 0 Tabel. Timbulan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Tandes Berat Sampah Jiwa (kg),, 9,, 0, 9,,, Rata-rata 0 0,9 Sumber : Hasil Perhitungan, 00 Hari Timbulan Sampah (kg/orang.hari) 0, 0, 0, 0, 0, 0,0 0, 0, 0, Timbulan sampah diperoleh dari perbandingan berat sampah dengan jumlah jiwa dalam rumah tangga Adapun rata-rata jumlah jiwa sebesar 0 jiwa, sedangkan rata-rata jumlah berat sampah sebesar 0,9 kg/orang.hari. Dari pengamatan berat sampah terbesar ada pada hari ke seberat, kg. Sedangkan berat sampah terkecil ada pada hari ke seberat 9,kg. dari Proyeksi timbulan sampah diperoleh dari perkalian timbulan sampah perhari dengan jumlah penduduk selama tahun. Dari hasil perhitungan volume sampah didapat sebesar 0,00 m/jiwa.hari atau sebesar,0 L/jiwa.hari. Nilai volume tersebut didapat dari perbandingan jumlah timbulan sampah terhadap densitas sampah. 0, kg/orang.hari =,0 L/jiwa.hari 0, kg/l Timbulan Sampah B RT Hasil dari kajian lapangan diperoleh timbulan sampah B RT, sebesar, g/orang.hari. Adapun hasil perhitungan timbulan sampah B RT selama hari pengamatan disajikan pada Tabel. Tabe l. Timbulan Sampah B Rumah Tangga di K ecamatan Tandes Be rat Sampah Hari Jiwa B R T (kg),, 9,,,,, R ata-rata 0,0 Sum ber : Hasil Perhitungan, 00 Timbulan Sampah B R T (g/orang.hari),,,,0,,,,, Pada Tabel di bawah dapat diuraikan bahwa rata-rata berat sampah B RT seberat kg. Adapun berat sampah terbesar ada pada hari pertama seberat, kg, sedangkan berat sampah B RT yang terkecil ada pada hari kelima dan hari keenam masing masing seberat, kg. Selanjutnya timbulan sampah B RT diproyeksikan 0 tahun ke ISBN : 9-0-99--0 D--
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 0 depan. Adapun volume sampah B RT pada tahun 00 sebesar 0 m /tahun atau seberat 9 ton/tahun. Proyeksi timbulan sampah B RT disajikan pada Tabel Tabe l..9 No Proye ksi Timbulan Sampah B R T di Ke camatan Tande s Tahun Pe nduduk (jiwa) Volume Sampah B R T (m³/tahun) Be rat Sampah B R T (ton/tahun) 0 0 9 0 0 9 00 9.0 0 0. 0 0.9 0 0.90 0 0.9 0 0.9 0 0.9 0 0.90 9 0 0.9 0 09 09.9 00 0.99 sum ber : Hasil Perhitungan, 00 Adapun volume B RT perhari sebesar 9 ml/jiwa.hari. Pengukuran densitas sampah mengacu pada SNI 9-9-99, tentang metoda pengambilan dan penggukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Caranya dengan memasukkan sampah rumah tangga yang telah dihomogenkan, kemudian di isi ke dalam kotak berukuran 0 cm x 0 cm x 00 cm.. Pengamatan dilakukan sebanyak kali dalam hari. Komposisi Sampah B RT dan Sampah non B RT Cara mendapatkan komposisi sampah B RT yaitu sampah yang telah dihomogenkan selanjutnya dilakukan pemilahan menurut jenisnya, yaitu sampah B rumah tangga dan sampah non B rumah tangga. Adapun komposisi sampah B RT sebesar, % dengan berat rata-rata kg, komposisi sampah non B RT sebesar 9, % dengan berat rata-rata 0,9 kg. rekapitulasi komposisi disajikan pada Tabel. Tabel. No Rekapitulasi Komposisi Sampah B RT dan non B RT Berat RataKomposisi Jenis Sampah rata (kg) Rata-rata (%) Non B RT 0,9 9, Sampah B RT Sumber : Hasil Perhitungan, 00,0 0,9, 00,0 Dari Gambar di bawah dapat dilihat komposisi sampah B RT sangatlah kecil, tidak mencapai %. Namun demikian nilai ini merupakan acuan dasar dalam perencanaan pengelolaan sampah B RT. ISBN : 9-0-99--0 D--
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 0. % Non B RT Sampah B RT 9. 9% Gambar Komposisi Sampah B RT Berikut disajikan daftar komposisi sampah keseluruhan dalam bentuk grafik pie pada Gambar.. % 0. 0% 0. % 0. 0% Sampah Basah 0. 0% Plastik. % 0. % Kertas dan Kardus 0. % Kain. % Kayu Kaca. % Karet. % B Logam Pasir/Batu/ tanah Lain - lain (pampers/pembalut) Gambar Komposisi Sampah secara Keseluruhan Di dalam mengkaji komposisi sampah B RT tentunya mempunyai rincian terhadap jenis dan karakteristik sampah B. Adapun rincian dari komposisi sampah B RT merujuk pada SNI 9-00. Hasil yang diperoleh dari lapangan dengan pengamatan selama hari dapat dilihat pada Tabel Tabel Rincian Komposisi Sampah B RT di Kecamatan Tandes No. Karakteristik. Beracun Jenis Sampah B Obat kadaluwarsa, kosmetik kadaluarsa, bola lampu, insektisida, pembersi Produk cat dan tinner, korek Mudah terbakar api Sumber : Hasil Pengamatan, 00 % Komposisi (%), % 0,09 % Beracun 9% Mudah Terbakar Gambar Rincian Komposisi Sampah B RT di Kec. Tandes ISBN : 9-0-99--0 D--
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 0 Desain Pewadahan Sampah B di Rumah Tangga Dari hasil perhitungan ukuran volume untuk rumah tangga, L/hari, namun dengan pertimbangan bentuk sampah B ada yang berukuran besar, maka desain kapasitas L/hari. Wadah disarankan warna merah Pola Pengumpulan Sampah B RT Pola pengumpulan sampah B RT menggunakan metoda individual yaitu sampah B dari rumah tangga, dikumpulkan oleh petugas dari rumah ke rumah, yang telah ditentukan dari lembaga pengelola. Lokasi pengumpulan adalah lokasi TPS sampah B RT. Kendaraan pengumpul disediakan oleh lembaga pengelola. menggunakan kontainer berkapasitas 09 L dan mempunyai sistem penutup open head. Jenis kontainer dari drum plastik HDPE. Dimensi drum dan waktu pengumpulan sampah B RT a. ukuran wadah pengumpul sampah B RT berkapasitas 09 L, dengan diameter = cm dan tinggi cm. Untuk kendaraan roda tiga dapat membawa wadah pengumpul sejumlah kontainer dalam rit. b. volume sampah dalam waktu 90 hari digunakan dengan contoh perhitungan sebagai berikut ; Kelurahan Bibis =. L kemampuan petugas = rit per hari kapasitas kendaraan perhari = L x rit =. L waktu pengumpulan sampah B =. L /. L =, hari hari. Adapun hasil perhitungan jumlah petugas, jumlah kontainer pengumpul, dan waktu yang dibutuhkan untuk pengumpulan sampah B selama 90 hari, disajikan pada Tabel Wadah, petugas, dan kendaraan pengumpul yang di Butuhkan Tabel. No. Nama Kelurahan 9 0 Rumah Tangga (KK) Kel. Bibis.9 Kel.Wetan.099 Kel. Manukan Kulon.0 Kel. Tubanan Kel. Tandes Kidul.09 Kel. Tandes Lor 9 Kel. Buntaran Kel. Karangpoh 99 Kel. Banjarsugihan.90 Kel. Gadel Kel. Balongsari. Kel.Gedangasin Total.0 Rata-rata Sumber : Hasil Perhitungan, 00. Volume sampah B per KK. Selama 90 hari (L) Waktu pengumpulan (hari) petugas (orang) kenderaan pengumpul (unit) kontainer Pengumpul (buah) 9 9.0 9... 9...90...0 0...0 Rumusan Sistem Pengelolaan Sampah B RT Rumusan Sistem Pengelolaan Sampah B RT adalah Sistem Pengelalaan Terpadu. Sistem pengelolaan sampah B RT Terpadu adalah pengelolaan yang melibatkan ISBN : 9-0-99--0 D--
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 0 Walikota, DKP Kota Surabaya, BLH Kota Surabaya dan didukung oleh pihak kecamatan sampai pada tingkat RT/RW, dan Warga Masyarakat. KESIMPULAN Berdasarkan kajian dengan analisis-analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : Timbulan sampah B RT di Kecamatan Tandes sebesar, g/orang.hari dengan komposisi B RT sebesar, %,. Sampah B RT terdiri dari sampah B memiliki karakteristik sampah beracun sebesar,% dan sampah berkarakteristik mudah terbakar sebesar 0,09 %. Rumusan sistem pengelolaan sampah B RT adalah sistem pengelolaan sampah B terpadu. DAFTAR PUSTAKA Anonim, (99), Keputusan Kepala Bapeldal No Tahun 999 tentang Simbol dan label limbah bahan berbahaya dan beracun, Kepala Bapeldal Anonim, (999), Peraturan Pemerintah Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun No. tahun 999, Presiden Republik Indonesia Anonim, (999), Perubahan atas Peraturan Pemerintah Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun No. tahun 999, No. tahun 999, Presiden Republik Indonesia Anonim, (00), Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Bahan berbahaya dan Beracun No tahun 00, Presiden Republik Indonesia Anonim, (00), Peraturan Menteri No. 0 tahun 00 tentang Fasilitas Pengumpulan dan Penyimpanan Limbah B di Pelabuhan, Menteri Lingkungan Hidup Anonim, (00), Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTK), Pemerintah Kota Surabaya. Anonim, (00), Undang-undang Republik Indonesia Nomor tahun 00 tentang Pengelolaan Sampah, Menteri hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta. Anonim, (00), Peraturan Daerah Propinsi (Perda) tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian dan pencemaran air, Gubernur Jawa Timur Anonim,(00), Kecamatan Tandes Dalam Angka, 00, Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Anonim, (009), Undang-undang Republik Indonesia Nomor tahun 009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Presiden Republik Indonesia Anonim, (009), Undang-undang Republik Indonesia Nomor 0 tahun 009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Presiden Republik Indonesia Anonim, (009), Daftar Kegiatan SKPD Revisi tahun 009, Pemerintah Kota Surabaya. Anonim, (009), Daftar Kegiatan SKPD tahun 00, Pemerintah Kota Surabaya. Anonim,(009), Profil Kecamatan Tandes tahun 009, Pemerintah Kota Surabaya ISBN : 9-0-99--0 D--
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 0 Anonim,(009), Surabaya Dalam Angka 009, Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Badan Standarisasi Nasional, (99), Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan, SNI 9-9-99, LPMB, Bandung. Badan Standarisasi Nasional, (99), Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan Kota Sedang di Indonesia, SNI 9-9-99, LPMB, Bandung. Badan Standarisasi Nasional, (00), Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan, SNI 9--00, LPMB, Bandung. Badan Standarisasi Nasional, (00), Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman, SNI 9--00, LPMB, Bandung. Departemen Pekerjaan Umum (00), Kriteria Teknis Prasarana dan Sarana Sistem Pengelolaan Persampahan, Ditjen. Cipta Karya, Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum (009), Pedomana Operasi Prasarana dan Saranan Persampahan, Ditjen, Cipta Karya Iqbal, H, (00), Pokok- pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, cet pertama Ghalia Indonesia. Peavy, H.S, Rowe D.R and Tchobanoglous, G., (9), Environmental Engineering, McGraw Hill Publishing Company, New York. Riduwan,(00) Belajar Mudah Penelitian untuk guru dan karyawan peneliti muda, cet.ke enam ALFABETA Tchobanoglous, G., Theisen, H, Vigil, S.A, (99), Integrated Solid Waste Management, Mc.Graw Hill lnc, International Editions, New York. Trihadiningrum, (000), Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B), Jurusan Teknik Lingkungan FTSP ITS ISBN : 9-0-99--0 D--9