22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, di mana observasi atau pengumpulan data variabel bebas (faktor risiko) dan variabel terikat (efek) dilakukan sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas yang digunakan yaitu frekuensi pemberian ASI dan variabel terikatnya adalah kejadian ikterus neonatorum. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr Moewardi. C. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan September hingga November 2014. D. Subjek Penelitian 1. Populasi Sumber Populasi dalam penelitian ini adalah pasien bayi beserta ibunya di RSUD Dr Moewardi. 2. Sampel Subyek yang menjadi batasan populasi adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
23 a. Kriteria Inklusi 1) Bayi usia 0 7 hari 2) Bayi lahir aterm dan berat lahir bayi normal 3) Ikterus pada bayi merupakan ikterus fisiologis yang didapat dari data rekam medik berdasarkan hasil diagnosis dokter 4) Ikterus muncul dari hari kedua atau ketiga sampai akhir minggu pertama 5) Ibu bersedia menjadi responden dan mengisi data serta mengisi informed consent b. Kriteria Eksklusi 1) Bayi lahir preterm dan Berat Bayi Lahir Rendah 2) Ikterus pada bayi merupakan ikterus patologis 3) Ikterus muncul dalam waktu 24 jam setelah bayi lahir 4) Ibu tidak bersedia menjadi responden E. Teknik dan Jumlah Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan simple random sampling, yaitu teknik penentuan sampel secara acak dan setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
24 Keterangan : n : jumlah sampel N : jumlah populasi (429) e : tingkat kesalahan pengambilan sampel Dari perhitungan tersebut, penulis memperoleh besar sampel sejumlah 81,096 kemudian dibulatkan menjadi 82 sampel.
25 F. Rancangan Penelitian Populasi Random Sampling Sampel Kuesioner Pemberian ASI Jarang Sedang Sering Data hasil diagnosis dokter Ikterus Tidak ikterus Analisis data G. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas : Frekuensi pemberian ASI 2. Variabel terikat : Ikterus neonatorum
26 H. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Bebas : Frekuensi pemberian ASI Definisi frekuensi pemberian ASI adalah banyaknya pemberian ASI oleh ibu kepada bayi setiap hari. Pemberian ASI seharusnya adalah on demand atau diberikan bila bayi menangis, namun secara optimal adalah 8-12 kali sehari. Variabel ini didefinisikan menjadi jarang, sedang dan sering. Jarang adalah apabila ibu menyusui kurang dari 8 kali dalam sehari. Sedang adalah apabila ibu menyusui 8 sampai 12 kali sehari, dan sering adalah ibu menyusui bayi lebih dari 12 kali dalam sehari. Cara Pengukuran : Kuesioner Skala : Ordinal 2. Variabel Terikat Definisi ikterus neonatorum adalah warna kekuningan pada kulit, sklera, maupun mukosa akibat penimbunan bilirubin dalam tubuh (Sukadi, 2008). Didefinisikan menjadi ikterus dan tidak ikterus. Cara Pengukuran : Data hasil diagnosis dokter Skala : Nominal I. Cara Kerja Penelitian ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1. Peneliti meminta ijin penelitian ke RSUD Dr. Moewardi.
27 2. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian yang akan dilakukan pada ibu pasien. Kemudian mempersilakan ibu pasien sebagai calon responden menandatangani informed consent apabila bersedia menjadi responden dan mengisi biodata diri. 3. Ibu bayi mengisi kuesioner pemberian ASI untuk mengetahui frekuensi pemberian ASI. 4. Peneliti melihat rekam medik bayi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta kemudian melihat hasil diagnosis dokter apakah pasien ikterus atau tidak. 5. Peneliti melakukan restriksi terhadap responden dengan menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan jumlah total akhir sampel yang memenuhi kriteria tersebut. 6. Melakukan analisis dari data yang diperoleh. J. Analisis Data Uji analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik koefisien kontingensi untuk mengetahui keeratan hubungan antara kedua variabel (Dahlan, 2011). Data yang diperoleh kemudian diuji dengan menggunakan alat bantu software SPSS 17 for Windows. Berikut ini merupakan interpretasi hasil uji korelasi (Dahlan, 2011).
28 Tabel 3.1 Panduan Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p dan Arah Korelasi No Parameter Nilai Interpretasi 1. Kekuatan korelasi (r) 0,00-0,199 Sangat lemah 0,20-0,399 Lemah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat kuat 2 Nilai p p< 0,05 Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variable yang diuji p> 0,05 Tidak terdapat korelasi yang berakna antara dua variable yang diuji 3. Arah korelasi + (positif) Searah, semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya - (negatif) Semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya