IDENTIFIKASI BAHAYA, PENGENDALIAN RESIKO DAN KESELAMATAN KERJA PADA BAGIAN BENGKEL REPAIR GALANGAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control

TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO PADA PANGGUNG GAS OKSIGEN PT ANEKA GAS INDUSTRI V

ANALISIS IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI AREA GUDANG BAHAN JADI DI PT

ANALISIS RESIKO KERJA PADA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DI CV SEMPURNA BOGA MAKMUR

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya

Upaya Pencapaian Zero Accident di PT. Sari Mas Permai

Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. modernisasi, serta globalisasi. Oleh karena itu, penggunaan mesin-mesin,

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. Oleh :

USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG ABSTRAK

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya. Aji Dwijayanto Widodo R

Analisis Penerapan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) Dengan Pendekatan Fault Tree Anlysis (FTA)

JPTM, Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017,

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya. Linggar Esti Panggalih R

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya. Selviani R

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HIRADC PADA PERUSAHAAN PENGOLAHAN KAYU

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada daya kerja. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut

ANALISIS PENERAPAN DAN USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA BAGIAN AUTOMOTIVE COMPONENT PT DPM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PELAKSANAAN KONTRUKSI OIL DAN GAS DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION ABSTRAK ABSTRACT

ANALISIS KESELAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DINDING GEDUNG BAGIAN LUAR DENGAN MEMANFAATKAN FOTO KONSTRUKSI

GAMBARAN IMPLEMENTASI HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT CONTORLS (HIRAC) DI AREA DERMAGA PT SUMBER HIJAU PERMAI

Universitas Diponegoro 2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control

Analisis Resiko Kerja pada Pembuatan Kardus Menggunakan Metode Job Safety Analisys (JSA) di CV MD Palletindo Div. CartonBox

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional Riset Terapan 2015 SENASSET 2015 ISBN: Serang, 12 Desember 2015

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PEKERJA PADA BAGIAN PRODUKSI PENGOLAHAN KAYU DENGAN METODE JSA (JOB SAFETY ANALYSIS)

SKRIPSI STUDI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA KERJA BAGIAN PENGELASAN DI PT. OMETRACO ARYA SAMANTA SURABAYA

IDENTIFIKASI LEVEL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) BERBASIS RISK ASSESMENT DI CV. SURYA ELECTRICAL SKRIPSI. Oleh : IRFAN RIYADI

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. pasar lokal, nasional, regional maupun internasional, dilakukan oleh setiap

PENILAIAN RISIKO K3L PADA PEKERJAAN REPARASI KAPAL DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO) MENGGUNAKAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENILAIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN METODE HIRARC DI PT. X PASURUAN JAWA TIMUR

TANGGAP DARURAT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) Direktorat Pengelolaan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO DI AREA PRODUKSI AEROSOL PT. UNZA VITALIS SALATIGA

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN ALAT PELINDUNG DIRI PADA AREA PART MANUFACTURING DI PT. FSCM MANUFACTURING INDONESIA

PENGENDALIAN BAHAYA KERJA DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PADA PENERIMAAN AFVAL LOKAL BAGIAN WAREHOUSE DI PT. ST

PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013).

SKRIPSI MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PETERNAKAN SAPI DI PT X CABANG KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produktivitasnya. Standar operasional perusahaan pun otomatis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

T UG AS AK H IR IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN PENILAIAN RESIKO PADA PROSES PEMBUATAN ROTI KECIK DI PERUSAHAAN ROTI GANEP S SURAKARTA

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL

Analisa dan Estimasi Penurunan Risiko dengan Job Safety Analysis pada Departemen Warehouse

FIAN SYAFRUDIN ABRAHAM

HIRA DAN JSA HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND DITERMINATION CONTROL (HIRAC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)

ANALISIS RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJA DI INDUSTRI TAHU DESA BANYUPUTIH KOTA SALATIGA TAHUN 2015

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATRIK RISIKO

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Analisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero)

Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja di Rumah Batik Komar. (Sumber : Rumah Batik Komar) Kecelakaan kerja Dampak Frekuensi

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI PT BERKAT MANUNGGAL JAYA ABSTRACT

Peningkatan Perilaku Aman di PT. XXX dengan Pendekatan Behavior Based Safety

Usulan Perbaikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Menggunakan Metode Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) *

Healthy Tadulako Journal (Lusia, Hasanah, Bunniati : 57-61) 57

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

Prosiding Teknik Industri ISSN:

PENERAPAN JOB HAZARD ANALYSIS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI AREA CENTRAL CONTROL ROOM (CCR) PT WIJAYA ENGINDO NUSA PROJECT PBIBDE

Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Shift Kerja, PLTD.

PENERAPAN SISTEM IZIN KERJA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI PT.WIJAYA KARYA BETON, Tbk. PABRIK PRODUK BETON BOYOLALI

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat. untuk Memperoleh Ijazah. Disusun Oleh: WIKANINGRUM HIKMAH KUSUMASARI J

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Oleh : ALIN DARISA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENGAWASAN DAN PELAPORAN PEKERJAAN NON RUTIN MENGGUNAKAN FORM CHECKLIST DI PERUSAHAAN PEMBANGKIT

CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)

BAB V PEMBAHASAN. Khusus Busway Kapten Tendean Blok.M Cileduk Paket Kapten Tendean

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI CV. PRIMA MANDIRI TEKNIK SURABAYA SKRIPSI

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN TINDAKAN PENGENDALIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 1 ayat (1) yang

ANALISA POTENSI BAHAYA DAN RISIKO KEGIATAN BONGKAR MUAT DI PELABUHAN PT SARANA CITRANUSA KABIL DENGAN METODE HIRARC

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan sering mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan. Kerja (K3) para pekerjanya. Dimana sebenarnya K3 merupakan poin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat,

PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM UPAYA MEMINIMALISASIKAN KECELAKAAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. WANGSA JATRA LESTARI.

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan kondisi yang menunjukkan Indonesia tidak dapat menghindarkan diri dari

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KARYAWAN LAPANGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) BANDUNG TERHADAP KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA 2010

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

RISK MANAGEMENT PROCESS. Proses Manajemen Risiko

Perancangan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Berdasarkan OHSAS Di PT X (Studi Kasus : Produksi Teh)

PENELITIAN HUKUM/ SKRIPSI PERLINDUNGAN ATAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PEKERJA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

ABSTRACT. Keywords: Pay satisfaction; management compensation; employee performance. iii. Universitas Kristen Maranatha

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

Evaluasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan Metode HIRARC pada PT. Charoen Pokphand Indonesia

IMPLEMENTASI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA DI ACETYLENE PLANT PT. ANEKA GAS INDUSTRI WILAYAH V JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan PT.TAMBANGAN RAYA PERMAI berdiri pada tahun. 1995, bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan kapal.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

Transkripsi:

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENGENDALIAN RESIKO DAN KESELAMATAN KERJA PADA BAGIAN BENGKEL REPAIR GALANGAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DI PT JANATA MARINA INDAH, SEMARANG Fran Mahendar, Darminto Pujutomo, ST., MT. Program Studi Teknik Industri, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang-Semarang Indonesia Email: knight.fran@yahoo.com Abstrak Masalah keselamatan secara umum di PT Janata Marina Indah I masih perlu mendapatkan perhatian. Data cedera yang pernah terjadi baik bersifat ringan maupun cukup serius bahkan menimbulkan kematian menunjukkan bahwa kecelakaan kerja pernah terjadi pada tahun 2011-2013 di bengkel repair galangan kapal. Berdasarkan informasi dari pihak manajemen perusahaan diperoleh informasi bahwa penelitian terkait dengan kecelakaan kerja belum pernah dilakukan, sementara di sisi lain fakta menunjukkan adanya kejadian terkait dengan kecelakaan kerja di masa lalu. Oleh karena itu, penelitian ini menarik untuk dilakukan dalam rangka memberikan masukan kepada perusahaan untuk dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di kemudian hari, sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Kecelakaan pertama pada bagian Lambung menempati angka tertinggi yaitu 24 kecelakaan kerja, kecelakaan kedua pada bagian listrik 5 kecelakaan kerja, kecelakaan ke tiga pada bagian pembersihan badan kapal, pengecatan badan kapal, pemeriksaan las-lasan 4 kecelakaan kerja, kecelakaan ke empat pada bagian pemeriksaan pipa 1 kecelakaan kerja. Menyusun prosedur kerja yang benar merupakan salah satu keuntungan dari menerapkan Job Safety Analysis (JSA), yang meliputi mempelajari dan melaporkan setiap langkah pekerjaan, mengidentifikasi bahaya pekerjaan yang sudah ada atau potensi, melakukan penilaian resiko (Risk Assessment) pada aktivitas kerja yang sudah ada atau berpotensi resiko dan menentukan jalan terbaik untuk mengurangi dan mengeliminasi bahaya. Dalam proses penelitian ini penulis menggunakan metode JSA (Job Safety Analysis). Dipilihnya metode Job Safety Analysis karena peneliti ingin mengidentifikasi bahaya yang berfokus pada interaksi antara pekerja, tugas/pekerjaan, alat dan lingkungan. Setelah diketahui bahaya yang tidak bisa dikendalikan, maka dilakukan usaha untuk menghilangkan atau mengurangi resiko bahaya ke tingkat level yang bisa diterima. Kata Kunci: Resiko, Potensi Bahaya, Risk Assessment, Job safety analysis (JSA)

HAZARD IDENTIFICATION, RISK CONTROL AND SAFETY IN THE WORKSHOP REPAIR SHIPYARD USING JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)DI PT JANATA MARINA INDAH, SEMARANG Fran Mahendar, Darminto Pujutomo, ST., MT. Program Studi Teknik Industri, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang-Semarang Indonesia Email: knight.fran@yahoo.com Abstract Occupational safety issues is generally in PT Janata Marina Indah I still need to get attention. Data injuries that never happened either be mild or quite serious and even cause death showed that the accident happened in the year 2011-2013 in the workshop repair shipyard. The first accident on the hull occupies the highest ever at 24 accidents, electrical accidents both at the 5 accidents, accidents to three on the hull cleaning, hull painting, welding - weld inspection 4 accidents, Based on the information obtained from the management company that the information related to the work accident research has not been done, while the other side shows the incidence of facts related to occupational accidents in the past. Therefore, it is interesting to do research in order to provide input to the company to be able to create a working environment that is safe and healthy in an effort to prevent the occurrence of occupational accidents in the future, which in turn will improve employee productivity. The first accident on the hull occupies the highest ever at 24 accidents, electrical accidents both at the 5 accidents, accidents to three on the hull cleaning, hull painting, welding-weld inspection 4 accidents, accidents to four in the pipeline inspection 1 accidents. Constructing the correct working procedures is one of the advantages of implementing Job Safety Analysis (JSA), which includes the study and report each step of work, conduct a risk assessment in a potentially dangerous work activities identifying job hazards existing or potential and determine the best way to reduce and eliminate danger. In the course of this study the authors use the method of JSA (Job Safety Analysis). Job Safety Analysis method was chosen because the researchers wanted to identify the hazards that focuses on the interaction between the worker, the task / job, the tools and the environment. Having in mind the dangers that can not be controlled, then an attempt is made to eliminate or reduce the risk of harm to a level acceptable levels. Kata Kunci: Resiko, Potensi Bahaya, Risk Assessment, Job safety analysis (JSA)

1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Faktor utama dari kenyamanan kerja adalah keselamatan kerja, khususnya terkait dengan kecelakaan kerja. Kecelakaan bukanlah suatu peristiwa tunggal, tetapi merupakan hasil dari serangkaian penyebab yang saling berkaitan yang disebabkan oleh kelemahan majikan, pekerja, prosedur kerja yang tidak memadai, serta tindakan para pekerja yang tidak aman sehingga berakibat pada turunnya tingkat produktivitas kerja. Salah satu cara untuk mencegah kecelakaan kerja di tempat kerja adalah dengan menetapkan dan menyusun prosedur pekerjaan dan melatih semua pekerja untuk menerapkan metode kerja yang efisien dan aman. PT. Janata Marina Indah I merupakan perusahaan galangan kapal swasta nasional di Indonesia yang pasarnya meliputi pasar regional, nasional dan bahkan internasional. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang galangan kapal sudah barang tentu dalam operasi pekerjaannya sangat erat berhubungan dengan resiko-resiko pekerjaan dalam pengertian fisik. Masalah keselamatan kerja secara umum di PT Janata Marina Indah I masih perlu mendapatkan perhatian. Data cedera yang pernah terjadi baik bersifat ringan maupun cukup serius bahkan menimbulkan kematian menunjukkan bahwa kecelakaan kerja pernah terjadi pada tahun 2011-2013 di bengkel repair galangan kapal. Berdasarkan informasi dari pihak manajemen perusahaan diperoleh informasi bahwa penelitian terkait dengan kecelakaan kerja belum pernah dilakukan, sementara di sisi lain fakta menunjukkan adanya kejadian terkait dengan kecelakaan kerja di masa lalu. Oleh karena itu, penelitian ini menarik untuk dilakukan dalam rangka memberikan masukan kepada perusahaan untuk dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di kemudian hari, sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Kecelakaan pertama pada bagian Lambung menempati angka tertinggi yaitu 24 kecelakaan kerja, kecelakaan kedua pada bagian listrik 5 kecelakaan kerja, kecelakaan ke tiga pada bagian pembersihan badan kapal, pengecatan badan kapal, pemeriksaan las-lasan 4 kecelakaan kerja, kecelakaan ke empat pada bagian pemeriksaan pipa 1 kecelakaan kerja. Menyusun prosedur kerja yang benar merupakan salah satu keuntungan dari menerapkan Job Safety Analysis (JSA), yang meliputi mempelajari dan melaporkan setiap langkah pekerjaan, mengidentifikasi bahaya pekerjaan yang sudah ada atau potensi (baik kesehatan maupun keselamatan), dan menentukan jalan terbaik untuk mengurangi dan mengeliminasi bahaya. Dalam proses penelitian ini penulis menggunakan metode JSA (Job Safety Analysis). Dipilihnya metode Job Safety Analysis karena peneliti ingin mengidentifikasi bahaya yang berfokus pada interaksi antara pekerja, tugas/pekerjaan, alat dan lingkungan. Setelah diketahui bahaya yang tidak bisa dikendalikan, maka dilakukan usaha untuk menghilangkan atau mengurangi resiko bahaya ke tingkat level yang bisa diterima. b. Perumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan yang telah dibahas, ditemukan adanya permasalahan yaitu adanya kecelakaan kerja tahun 2011 2013, yang mengakibatkan tewasnya tiga orang pekerja, khususnya di Bengkel Repair galangan kapal. Seperti telah diuraikan di atas bahwa penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan JSA. Mengacu pada permasalahan yang ada pada PT Janata Marina Indah I dan penggunaan pendekatan JSA. c. Tujuan Penelitian Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi dan menganalisa kecelakaan kerja yang berhubungan dengan setiap langkah pekerjaan pada bengkel repair galangan kapal. 2. Melakukan penilaian resiko kecelakaan kerja pada bengkel repair galangan kapal. 3. Memberikan pengembangan solusi untuk menghindari kecelakaan kerja dengan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA). 2. TINJAUAN PUSTAKA a. Bahaya Bahaya adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau berpotensi terhadap terjadinya kejadian kecelakaaan berupa cedera, penyakit, kematian, kerusakan atau kemampuan melaksanakan fungsi operasional yang telah ditetapkan (Tarwaka, 2008). Bahaya adalah segala sesuatu termasuk situasi atau tindakan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau cidera pada manusia, kerusakan atau gangguan lainnya. Karena hadirnya bahaya maka diperlukan upaya pengendalian agar bahaya tersebut tidak menimbulkan akibat yang merugikan (Ramli, 2010). Bahaya pekerjaan adalah faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan\ yang dapat mendatangkan kecelakaan. Bahaya tersebut disebut potensial, jika faktor-faktor tersebut belum mendatangkan kecelakaan (Suma mur, 1996). Menurut Sahab (1997) kecelakaan dan penyakit akibat kerja terjadi karena adanya sumber-sumber bahaya di lingkungan kerja. Menurut Permenaker No. PER. 05/MEN/1996 pasal 1 tentang SMK3 yang dimaksud tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumbersumber bahaya baik di darat, didalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada didalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia Penilaian Resiko Menurut Ridley (2003) penilaian resiko adalah cara-cara yang digunakan majikan untuk dapat mengelola dengan resiko yang dihadapi oleh pekerjanya dan memastikan bahwa kesehatan dan keselamatan mereka tidak terkena resiko pada saat bekerja. Proses penilaian resiko : Mengestimasi Tingkat Kekerapan Mengestimasi Tingkat Keparahan (Severity) Penentuan jumlah orang terkena paparan Penentuan kemungkinan (likelihood) Penentuan risk rating Setelah tingkatan bahaya dan kemungkinan terjadinya bahaya sudah ditentukan, tingkatan resiko dapat ditentukan melalui : Tingkatan Resiko = Probabilitas x Tingkat Bahaya (Sumber: AS/NZS 4360-2004 Risk Management) Job Safety Analysis adalah suatu cara yang digunakan untuk memeriksa metode kerja dan menentukan bahaya yang sebelumnya telah diabaikan dalam merencanakan pabrik atau gedung dan di dalam rancang bangun masin-mesin, alatalat kerja, material, lingkungan tempat kerja, dan proses kerja. (Soeripto,1997)

Menurut Rausand (2004) pekerjaan dengan sejarah kecelakaan yang buruk mempunyai prioritas dan harus dianalisa terlebih dulu. 3. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini menjelaskan tahapan-tahapan penelitian yang digunakan dalam menyelesaikan masalah, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan terarah, sistematis dan memudahkan dalam menganalisis permasalahan yang ada. Setiap tahap merupakan bagian yang dapat menentukan tahap selanjutnya. Tahapan-tahapan Job safety Analysis: Data yang dibutuhkan dalam karya akhir ini diperoleh dari data primer dan data sekunder, yaitu: 1. Metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan wawancara langsung pada objek penelitian. 2. Data Primer. Data primer adalah data yang didapat dengan melakukan pengamatan dan penelitian secara langsung dilapangan. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah a. Data kondisi daerah kerja yang dianggap rawan kecelakaan kerja. b. Data pengamatan alat pelindung diri yang dipakai pekerja. 3. Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang tidak langsung diamati oleh peneliti. Data ini merupakan dokumen perusahaan, hasil penelitian yang telah lalu dan data-data lainnya yang berhubungan dengan penerapan JSA. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : Data kecelakaan kerja selama periode 2011 hingga 2013. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) atau analisa keselamatan kerja yaitu sebagai berikut : 1. Memilih Pekerjaan Dalam memilih pekerjaan yang dianalisa, proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan 2 cara yaitu: a. Penghitungan statistik kecelakaan kerja dengan menghitung tingkat kekerapan dari data yang diperoleh b. Penilaian resiko ( Risk Assessment) dengan melihat tingkat kemungkinan (Likelihood) dan tingkat keparahannya (Severity). 2. Menguraikan Pekerjaan Setelah dilakukan pemilihan pekerjaan yang akan dianalisa, selanjutnya dilakukan penguraian pekerjaan kedalam suatu urutan langkahlangkah berdasarkan work instruction dari aktivitas pekerjaan yang dianalisis berdasarkan aturan-aturannya. Penguraian ini menjelaskan langkahlangkah yang dilakukan secara umum. 3. Mengidentifikasi Bahaya dan Potensi Kecelakaan Kerja Setelah tahapan penguraian pekerjaan dilakukan, maka selanjutnya dilakukan proses pengidentifikasian bahaya dari setiap aktivitas kerja yang dilakukan. Proses pengidentifikasian bahaya ini bertujuan untuk mengetahui bahaya-bahaya yang terdapat di dalam semua aktivitas kerja. Sumber bahaya yang termasuk disini adalah bahaya yang berhubungan dengan mesin, peralatan, prosedur kerja, pembangkit dan keadaan lingkungan sekitar. 4. Melakukan kontrol terhadap resiko kerja yang mungkin terjadi ( Hazard control) dengan menemukan solusi (Develop the solutions). Tahapan ini terjadi dari empat kategori yang biasa digunakan untuk mengontrol bahaya yang terjadi sebagai berikut : a. Merubah lingkungan fisik. b. Mengurangi frekuensi pekerjaan. c. Menggunakan pakaian pelindung. d. Melakukan prosedur kerja yang baik.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Memilih Pekerjaan Dari hasil perhitungan penilaian resiko selanjutnya akan diketahui nilai resiko yang terbesar sampai terkecil dan akan diselesaikan dengan worksheet Job safety analysis dengan urutan aktivitas yang memiliki nilai terbesar sampai terkecil. N O 1 Tabel Risk Rating Aktivitas kerja Aktivitas Kerja Risk Rating Pemeriksaan dan pemotongan plat lambung kapal 26 2 Pembersihan badan kapal 13 3 Pengecatan badan kapal 11 4 Kelistrikan 10 5 Pemeriksaan las-lasan 6 6 Pemeriksaan perpipaan 1 b. Menguraikan Pekerjaan Dalam proses menguraikan pekerjaan dilakukan untuk mengetahui urutan-urutan langkah kerja dari aktivitas kerja berdasarkan aturan-aturannya. Penguraian ini menjelaskan langkahlangkah yang dilakukan secara umum. Adapun urutan langkah-langkah dari aktivitas pekerjaan berdasarkan dari urutan yang diperoleh berdasarkan risk rating adalah sebagai berikut: Pembersihan Badan Kapal 1. Pemakaian alat pelindung diri yang telah disediakan 2. Mempersiapkan alat yang akan digunakan 3. Membersihkan binatang atau tumbuhan laut yang menempel dengan cara menyekrapnya 4. Kemudian dilanjutkan dengan blasting (metode penyemprotan menggunakan pasir sillika) 5. Bersihkan dengan air menyemprotkan air tawar dan keringkan Pengecatan Badan Kapal 1. Pemakaian alat pelindung diri yang telah disediakan 2. Mempersiapakan alat yang akan digunakan 3. Pastikan kapal sudah bersih kemudian pengecatan badan kapal dengan cat primer 4. Setelah itu dicat menggunakan sealer 5. Kemudian di cat dengan anti fouling lapis pertama 6. Tahap akhir di cat dengan anti fouling lapis kedua Pemeriksaan dan Pemotongan Plat Lambung Kapal Pada proses pemeriksaan dan pemotongan plat lambung kapal langkahlangkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pre job safety meeting yaitu dengan memberikan pengarahan pada tiap kepala bagian yang bertanggung jawab. Yang selanjutnya kepala pengarah memberikan arahan kepada operator atau pekerja yang bersentuhan langsung pada tahap proses penggerjaan. 2. Pemakaian atau penggunaan alat pelindung diri yang telah disediakan 3. Persiapan peralatan dan mesin yang akan digunakan dan dikerjakan 4. Pemeriksaan tebal plat (ditentukan terlebih dahulu titik-titk yang dicurigai mengalami pengurangan ketebalan dengan menggunakan palu ketok,ultrasonic test, gerindra). 5. Pemotongan plat (kulit lambung di potong untuk diganti dengan plat baru karena dideteksi plat lama terdapat pengurangan ketebalan). 6. Penggantian plat (plat yang diganti adalah plat dengan tebal dibawah 80% dari tebal semula).

Pemeriksaan Kelistrikan Pemeriksaan kelistrikan kapal dilakukan agar penyuplaian listrik pada kapal selalu tersedia saat kapal berlabuh, bongkar muat, manuvering dan yang lainnya. Untuk memastikan agar tetap berfungsi dan mencukupi dalam penyediaan listrik pada saat kegiatan tersebut dilakukan memeriksa peralatan kelistrikan pada kapal dan instalasinya baik generator, emergency generator, motor listrik, dan saluran kabel-kabel pada kapal atau yang lainnya dengan memperbaiki atau mengganti bagianbagian yang rusak. Langkah-langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pemakaian atau penggunaan alat pelindung diri yang telah disediakan 2. Menyiapkan tool atau peralatan yang akan digunakan 3. Pemeriksaan kelistrikan pada generator,emergency generator,motor listrik,dan saluran kabel-kabel pada kapal. 4. Jika ada yang rusak matikan kelistrikan, kemudian diperbaiki. Pemeriksaan las-lasan 1. Pemakaian atau penggunaan alat pelindung diri yang telah disediakan 2. Menyiapkan tool atau peralatan yang akan digunakan 3. Menggunakan kapur dan solar (sepanjang lasan bagian luar diolesi dengan kapur dan bagian luar diolesi solar. Tunggu beberapa saat, jika kapur tetap kering dan berwarna putih berarti hasil lasan sudah baik, tetapi jika terdapat bercak-bercak solar maka hasil lasan kurang baik, maka harus di las kembali. Pemeriksaan perpipaan Pemeriksaan pipa dilakukan untuk menjaga agar pipa saat menyalurkan cairan berfungsi dengan baik. Pemeriksaan pipa kebanyakan dilakukan secara visual, pemeriksaan visual dilakukan dengan memastikan apakah pipa itu tidak terjadi kebocoran saat menyalurkan cairan tersebut. 1. Pemakaian atau penggunaan alat pelindung diri yang telah disediakan 2. Menyiapkan tool atau peralatan yang akan di gunakan 3. Pengecekan pada pipa apakah ada yang bocor atau tidak 4. Apabila ada pipa yang bocor maka pipa tersebut harus diganti dengan yang baru 5. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dan pembahasan masalah di PT Janata Marina Indah I bagian bengkel repair di galangan kapal adalah sebagai berikut : 1. Penilaian Resiko Penilaian resiko ada 6 aktivitas kerja dengan tingkat resiko dari yang tertinggi sampai terendah adalah proses pemeriksaan dan perbaikan plat lambung kapal dengan jumlah nilai resiko 26, pembersihan badan kapal dengan nilai resiko 13, pengecatan badan kapal dengan nilai resiko 11, pemeriksaan kelistrikan dengan nilai resiko 10, pemeriksaan las-lasan dengan nilai resiko 6, pemeriksaan perpipaan dengan nilai resiko 1. 2. Dari hasil identifikasi bahaya dengan menggunakan metode job safety analysis, dapat diketahui penyebab kecelakaan kerja di bengkel repair galangan kapal yaitu: Banyaknya perlatan yang bahaya di bengkel repair jika penggunan yang belum terlatih atau tidak berpengalaman Banyaknya para pekerja bengkel repair yang tidak menggunakan APD saat melakukan proses pengerjaan Kurang fokusnya para pekerja pada saat melakukan proses pengerjaan sehingga menyebabkan kecelakaan kerja

Banyak perlatan yang sudah berkarat yang membahyakan pekerja saat melakukan proses kerja Kurangnya kesadaran diri para pekerja untuk penggunaan APD 3. Tindakan penanggulangan resiko atau pengembangan solusi dalam 6 aktivitas kerja sebagai berikut: b. Saran Melakukan pengontrolan sistem kerja pekerja untuk pengawasan pekerja agar sesuai prosedur dan juga pemberian tanda bahaya tentang keselamatan pekerja agar para pekerja tahu akibat dari kecelakaan kerja. Memberikan penyuluhan terhadap para pekerja tentang pentingnya pemakaian APD pada saat melakukan proses pengerjaan ataupun hanya sekedar pengecekan visual karena dengan pemakaian APD dapat mengurang tingkat resiko yang terjadi atau mengurangi tingkat cidera yang didapat. Melakukan penggantian atau perbaikan perlatan yang sudah tidak layak terpakai seperti peralatan yang sudah berkarat karena dapat membahayakan para pekerja. Berdasarkan kesimpulan, saran-saran yang dapat diberikan kepada perusahaan bagian bengkel repair galangan kapal adalah: 1. Perusahaan harus melakukan pengawasan kerja terhadap aktivitas kerja yang dikerjakan oleh pekerja untuk mengetahui dan menghindari resiko kecelakaan kerja 2. Perusahaan harus melakukan risk assessment secara berkala (1 tahun) untuk mengukur tingkat resiko atau kecelakaan yang terjadi. 3. Perusahaan harus memberikan penyuluhanpenyuluhan mengenai prosedur kerja, pemakaian APD yang baik dan aman sebelum dilaksanakan proses pengerjaan berlangsung. 4. Perusahaan harus menyediakan APD yang sesuai standard dan melakukan peenggantian apabila ada APD yang sudah tidak layak pakai sehingga tidak membahayakan para pekerja. DAFTAR PUSTAKA 1. Tarwaka. (2008). Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Manajemen Dan Implementasi K3 Di Tempat Kerja. Surakarta : Harapan Press. 2. Ramli, Soehatman. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta : Dian Rakyat. 3. Suma mur. (1996). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : Toko Gunung Agung. 4. Sahab, Syukuri. (1997). Teknik Manajemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Bina Sumber Daya Manusia. 5. RI.,Departemen Tenaga Kerja (1970). Undang-Undang No.1 tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja 6. Ridley, John (2003). Health and Safety Management. England 7. Australian Standard/New Zealand Standard 4360 (1999). Risk Management Guidelines. Sydney. 8. Soeripto, IR. Job Safety Analysis. Majalah Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Volume XXXI : No. 1 Oktober Desember 1997. 9. Rausand, Marvin, Arnjlot Hoyland.(2004).System Reliability Theory.USA: John Wiley and Son.