PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh pesaing. Hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADAA LOTUS GARDEN HOTEL AND RESTAURANT KEDIRI PERIODE 2014

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan persaingan akan mendorong perusahaan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD MEBEL JAYA MANDIRI

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA HOTEL LOTUS GARDEN AND RESTAURANT KEDIRI TAHUN 2015

JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

BAB1I PENDAHULUAN. Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen memegang kendali, (2) persaingan sangat tajam, (3) perubahan telah

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum

Ahmad Ansyori. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

BAB I PENDAHULUAN. dan inovasi supaya tidak tenggelam dalam arus bisnis. Strategi dalam usaha

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. ini perusahaan harus memiliki keunggulan dalam menghadapi perkembangan. bertahan dan terus berkembang dalam menghadapi pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. masa kompetitif saat ini sedang menjadi topik perekonomian, dimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RUMAH SAKIT TIDAR MAGELANG

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD. CAHAYA JATI PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

BAB I PENDAHULUAN. (survive) dan tumbuh (grow). Bertahan artinya perusahaan tidak merugi dan tumbuh artinya

MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL

BAB I PENDAHULUAN. misalnya usaha konveksi dimana dalam bidang usaha ini perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Program Studi Akuntansi. Disusun Oleh : Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan terhadap masyarakat. Dalam hal ini, pelayanan jasa

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum RA. KARTINI Kabupaten Jepara)

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PT. I-WON APPAREL INDONESIA. E-Journal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di era globalisasi mengakibatkan persaingan bisnis yang

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan perawatan intensif untuk mempermudah mengamati

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENETAPAN TARIF RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Pada Rumah Sakit Islam Gondanglegi Malang)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus

SUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya

PENETAPAN HARGA POKOK SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF RAWAT INAP BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. ini mendorong, manajemen Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu. pelayanan dengan tarip yang bersaing.

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik utama: (1) konsumen memegang kendali, (2) persaingan tajam, (3)

BAB III METODE PENELITIAN. No. 8 Bedali Lawang Kab. Malang. Peneliti memilih melakukan penelitian di RS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan

harus dilaksanakan dengan teliti dalam setiap fungsi manajemen. Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan secara otomatis (terkomputerisasi). Sekarang tidak hanya diimplementasikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Dengan pertambahan jumlah penduduk Kota Padang yang semakin tinggi,

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum

METODE PEMBEBANAN BOP

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui harga pokok produksi

Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan.

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan. dengan didistribusikan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman

AKRUAL Jurnal Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar)

Zinia Th. A. Sumilat, Penentuan Harga Pokok. PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA RSU PANCARAN KASIH GMIM

ANALISIS PERHITUNGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT.WONOJATI WIJOYO KEDIRI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan terhadap data tarif rawat inap pada Rumah Sakit PKU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas-aktivitas yang dilakukan dapat menggunakan metode Activity Based

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA TARIF RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. pakaian, dan lainnya. Setiap jenis usaha yang ada memiliki karakteristik yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo)

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

Transkripsi:

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Akuntansi Disusun Oleh: ARI SEPTIAWAN NPM : 12.1.02.01.0032 FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016 1

2

3

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS Ari Septiawan 12.1.02.01.0032 Fakultas Ekonomi - Akuntansi Ariseptiawan26.as@gmail.com Faisol, S.Pd., M.M. dan Dra. Puji Astuti, M.M., M.Si., Ak. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Abstrak ARI SEPTIAWAN : PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS, Skripsi, Akuntansi, FE UN PGRI Kediri, 2016. Penelitian ini dilatar belakangi bahwa penentuan harga pokok produk atau jasa (tarif) belum didasarkan pada dasar yang akurat, karena penentuan tarif dapat mempengaruhi profitabilitas suatu klinik. Serta penggunaan biaya operasional yang dikeluarkan klinik besar maka akan berdampak pada tarif rawat inap yang tinggi. Klinik PKU Muhammadiya tarif kamar rawat inapnya atas dasar harga fasilitas dan banyak fasilitas. Penentuan tarif dengan menggunakan cara tersebut akan menghasilkan informasi yang kurang akurat dalam menentukan tarif. Untuk mengendalikan biaya maka dibutuhkan sistem akuntansi yang tepat. Metode activity based costing merupakan metode yang dapat digunakan dalam penenetuan tarif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tarif rawat inap Klinik PKU Muhammadiyah Kanigoro Kras sebelum dan setelah menggunakan metode activity based costing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Subjek yang digunkan dalam penelitian ini adalah Klinik rawat inap PKU Muhammadiyah Kanigoro Kras, dan dianalisis menggunakan metode activity based costing. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah Perhitungan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode activity based costing system di ketahui besarnya tarif untuk kelas Madinah Rp. 116.579,22, kelas Arafah Rp. 102.394,05, kelas Rp. Mina 91.704,73, kelas Marwa Rp 98.469,33, kelas Zamzam Rp. 103.955,56. Apabila dibandingkan dengan tarif rawat inap yang digunakan oleh klinik saat ini terlihat bahwa untuk Kelas Madinah, Kelas Arafah, Kelas Mina memberikan hasil yang lebih kecil, sedangkan Kelas Marwa dan Kelas Zamzam memberikan hasil yang lebih besar. Dengan selisih untuk Kelas Marwa Rp. 48.469,33, Kelas Zamzam Rp. 53.955,56. Pihak klinik sebaiknya mempertimbangkan penentuan tarif ruang rawat inapnya berdasarkan activity based costing dan tetap mempertimbangkan faktor eksternal lainnya, seperti harga tarif pesaing dan kemampuan bayar masyarakat. Kata kunci : activity based costing system, tarif. 4

A. Latar Belakang Pada organisasi yang berorientasi profit atau yang bertujuan mencari laba, penjualan adalah sumber utama yang menghasilkan laba. Organisasi seperti itu akan berusaha menekan jumlah biaya yang dikeluarkan. Begitu pula dengan organisasi yang berorientasi nonprofit juga tetap berusaha akan meningkatkan penjualan dengan tujuan menjaga kelangsungan operasional organisasi dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. Rumah sakit adalah salah satu contoh organisasi yang berorientasi nonprofit. Tugas utama rumah sakit adalah memberikan jasa pengobatan, perawatan, dan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan, rumah sakit memperoleh penghasilan dari pendapatan jasa dan fasilitas yang diberikan, salah satunya adalah jasa rawat inap, di mana pendapatan dari jasa tersebut didapat dari tarif yang harus dibayar oleh pemakai jasa rawat inap. Penentuan tarif jasa rawat inap merupakan suatu keputusan yang sangat penting, karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit. Perhitungan harga pokok pada awalnya diterapkan dalam perusahaan manufaktur, akan tetapi dalam perkembangannya perhitungan harga pokok telah diadaptasi oleh perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan sektor nirlaba. Dalam pasal 3 Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 560/MENKES/SK/IV/2003 tentang Pola Tarif Perjam Rumah Sakit diperhitungkan atas dasar unit cost dari setiap jenis pelayanan dan kelas perawatan, yang perhitungannya memperhatikan kemampuan ekonomi masyarakat, standar biaya dan atau benchmarking dari rumah sakit yang tidak komersil. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah telah menyadari pentingnya perhitungan harga pokok termasuk dalam sektor pelayanan kesehatan. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan pada awal 1900-an lahirlah suatu sistem penentuan harga pokok berdasarkan aktivitas yang dirancang untuk mengatasi distorsi biaya. Sistem akuntansi ini disebut Activity Based Costing (ABC). Dalam metode Activity Based Costing (ABC), timbulnya biaya disebabkan oleh adanya aktivitas yang dihasilkan produk. Pendekatan ini menggunakan cost driver yang didasarkan pada aktivitas yang menimbulkan biaya dan akan lebih baik apabila diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan keanekaragaman produk. Activty Based Costing (ABC) memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan aktivitas yang dikerjakan untuk memproduksi, menjalankan, dan mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan. Activity based costing menganggap bahwa timbulnya biaya disebabkan oleh aktivitas yang menghasilkan produk. Pendekatan ini menggunakan penggerak biaya pada aktivitas yang menimbulkan biaya dan akan lebih akurat diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan beraneka ragam 5

jenis produk serta sukar untuk mengidentifikasi biaya tersebut ke setiap produk secara individual. Activity based costing (ABC) adalah sebuah sistem informasi akuntansi yang mengidentifikasi bermacammacam aktivitas yang dikerjakan di dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar sifat yang ada dari aktivitas tersebut. Activity based costing (ABC) dapat disimpulkan sebagai pendekatan penentuan biaya produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas. Klinik PKU Muhammadiyah Kanigoro Kras adalah objek yang dijadikan fokus penelitian yang terletak di kota Kediri menawarkan berbagai jenis pelayanan, yaitu: pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat darurat, pelayanan rawat inap dan ambulance. Untuk pelayanan rawat inap Klinik PKU Muhammadiyah Kanigoro Kras mempunyai 5 tipe kamar yang ditawarkan sesuai dengan tingkat pasien yang ada, yaitu: Madinah, Arafah, Mina, Marwa, dan Zamzam. Beberapa tahun sebelumnya sampai sekarang menunjukkan bahwa Klinik PKU Muhammadiyah Kanigoro Kras tarif kamar rawat inapnya atas dasar fasilitas, yaitu bila tiap kelas mempunyai fasilitas yang banyak serta harga tiap fasilitas mahal maka tarif rawat inap akan ikut tinggi. Sebaliknya bila fasilitas dalam ruang rawat inap sedikit maka tarif rawat inap akan rendah. Penentuan tarif dengan menggunakan cara tersebut akan menghasilkan informasi yang kurang akurat dalam menentukan tarif yang harus dibayar oleh pemakai jasa rawat inap. Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini diberi judul Penerapan Activity Based Costing Sebagai Dasar Penetapan Tarif Rawat Inap Pada Klinik PKU Muhammadiyah Kanigoro Kras. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalahmasalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Organisasi atau perusahaan yang berorientasi pada profit maupun non profit akan meningkatkan penjualannya demi kelangsungan operasianal organisasi atau perusahaan. 2. Penentuan tarif rawat inap merupakan keputusan yang penting karena dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan tersebut. 3. Dalam pengendalian biaya dibutuhkan sistem akuntansi yang tepat, khususnya metode perhitungan penentuan biaya. 4. Perhitungan harga pokok merupakan faktor penting dalam penentuan harga. 5. Klinik PKU Muhammadiyah Kanigoro Kras masih menerapkan harga fasilitas dan banyak fasilitas dalam penentuan tarif rawat inapnya, yang mana dengan menggunakan cara ini akan menghasilkan informasi yang kurang akurat dalam penentuan tarif rawat inap. Maka diperlukan metode akuntansi yang tepat, yaitu metode akuntansi activity based costing system. 6

C. Batasan Masalah Dalam pembahasan ini, penulis hanya mendalami materi yang berkaitan dengan : 1. Activity Based Costing System dalam hal dasar penetapan rawat inap. 2. Pembebanan cost driver tidak sama untuk setiap aktivitas dalam ruang rawat ianap. 3. Biaya listrik atau pengeluaran listrik dari setiap ruang rawat inap. D. Rumusan Masalah Dari uraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana tarif rawat inap pada Klinik PKU Muhamadiyah Kanigoro Kras sebelum dan sesudah menggunakan metode activity based costing. E. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tarif jasa rawat inap pada Klinik PKU Muhamadiyah Kanigoro Kras sebelum dan sesudah menggunakan metode activity based costing. F. Kegunaan Penelitian Dengan adanya tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan memberikan manfaat kepada: 1. Secara Praktis Bagi pihak rumah sakit, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam menetapkan tarif jasa rawat inap dan sebagai alat pembanding dengan harga yang ditetapkan selama ini. Dan juga pihak rumah sakit dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai tarif rawat inap, sehingga dapat dijadikan alat untuk pengambilan keputusan bagi pihak rumah sakit khususnya dalam penerapan jasa rawat inapnya. 2. Secara Teoritis Dapat memberikan sumbangan mengenai ilmu pengetahuan tentang metode Activity Based Costing System. a. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Activity Based Ccosting System. b. Bagi Universitas dapat digunalan dalam kajian ilmiah bagi mahasiswa dan sebagai bahan bacan ( maksudnya bahan penelitian dan bahan referensi) di perpustakaan Universitas Nusantara PGRI Kediri. II. METODE A. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel Menurut Sugiono (2011:39), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan. a. Variabel Bebas Menurut Sugiono (2011: 39), variabel bebas adalah merupakan yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perusahaan atau timbulnya variabel dependen. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Activity Based Costing System (X) b. Variabel Terikat Menurut Sugiono (2011:39), variabel terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. 7

Variabel terikat pada penelitian ini adalah tarif dasar rawat inap (Y). 2. Definisi Operasional Variabel a. Activity Based Costing System Menurut Islahuzzaman (2011:88), Activity Based Costing System adalah Sistem akuntansi yang terfokus pada aktivitas aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. b. Tarif / Harga Jasa Menurut Lupioyadi (2009: 98) istilah harga jasa/ tarif adalah Dalam bisnis jasa terdapat berbagai sebutan. Universitas atau perguruan tinggi menggunakan SPP, konsultan profesional menggunakan istilah fee,bank menggunakan istilah service charge, jasa jalan tol menggunakan istilah tarif pialang menggunakan istilah komisi, apartemen menggunakan istilah sewa, asuransi menggunakan istilah premi. B. Pendekatan dan Teknik Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angkaangka laporan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan jasa. Data biayabiaya tersebut adalah data biaya tetap dan biaya variabel. 2. Teknik Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi dan variabel yang timbul di masyarakat, yang menjadi obyek penelitian, berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian membandingkannya dengan kondisi, situasi ataupun variabel yang diterapkan oleh objek penelitian. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian pada Klinik PKU Muhammadiyah Jl. Brawijaya No. 85 Ds. Kanigoro Kec. Kras Kab. Kediri. 2. Waktu Penelitian Waktu penlitian selama enam bulan yaitu dari bulan Februari sampai bulan Juli 2016. D. Subjek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Menurut Sugiono (2011:38) subyek penelitian adalah Subjek penelitian merupakan suatu atribut sifat atau nilai dari orang, lembaga atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan definisi itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek penelitian merupakan semua hal yang akan diteliti dengan mendapatkan kemudian ditarik kesimpulan. Subjek dari penelitian ini pada Klinik rawat inap PKU 8

Muhamadiyah Kanigoro Kras. 2. Obyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pada bagian keuangan khusunya penelitian mengenai laporan keuangan dan laporan biaya-biaya tahun 2015. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber dan Langkah-langkah Pengumpulan Data a. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Data primer menurut Sugiono (2011:236), data penelitian yang diperoleh dengan survey lapngan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. 2) Data Sekunder Menurut Sugiono (2011.235), sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah data biaya tetap, data biaya variabel, data pendukung jumlah pasien rawat inap, data pendukung lama hari pasien, data pendukung jumlah dan luas kamar rawat inap, data tarif konsumsi tiap kelas, dan data tarif rawat inap. b. Langkah-langkah Pengumpulan Data langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan (field Research) Untuk memeperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka diperlukan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Maka sarana untuk memperoleh data dari hasil tersebut adalah : a. Pengamatan langsung, adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan meninjau secara langsung Klinik PKU Muhamadiyah Kanigoro Kras. Dimaksudkan untuk mendapatkan keyakinan bahwa data yang diperoleh sebelumnya adalah benar dan untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai kegiatan operasi pada perusahaan tersebut. b. Dokumentasi. adalah mencatat atau menyalin semua data yang dibutuhkan guna melengkapi data penelitian. 2) Penelitian Perpustakaan (Library Research) Dimaksudkan untuk memperoleh teori dan informasi dengan cara mempelajari buku-buku dan literatur yang berhubungan erat dengan masalah yang dibahas. Informasi yang berhubungan dengan Activity Based Costing System. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif yaitu analisis yang berdasarkan keputusan pada penilaian obyektif. Langkah-langkah analisis dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Melakukan analisis tarif rawat inap klinik saat ini 2. Menetapkan metode biaya berdasarkan activity based costing dengan langkahlangkah sebagai berikut : 9

a. Mengidentifikasi aktivitasaktivitas dan pembuatan daftar semua jenis aktivitas. b. Mengidentifikasikan biaya berdasarkan aktivitas ke dalam berbagai aktivitas. c. Mengidentifikasi cost driver d. Menentukan tarif per unit cost Tarif per unit cost driver = Jumlah Aktivitas Cost driver e. Membebankan biaya ke produk dengan menggunakan tarif cost driver dan ukuran aktivitas. 1. Pembebanan biaya overhead dari tiap aktivitas ke setiap kamar dihitung dengan rumus sebagai berikut: BOP yang dibebankan = tarif per unit cost x cost driver yang dipilih f. Menjumlahkan seluruh biaya aktivitas yang telah dikelompokkan. g. Membagi total biaya aktivitas masing-masing kelas rawat inap dengan jumlah hari rawat inap di masing-masing kelas. h. Membandingkan tarif jasa rawat inap sebelum dan sesudah menggunakan metode activity based costing. i. Menarik kesimpulan dari perbandingan tarif. III. HASIL DAN KESIMPULAN Langkah langkah yang digunakan dalam penerapan metode Activity Based costing system adalah melakukan analisis tarif rawat inap klinik saat ini kemudian menetapkan metode biaya berdasarkan activity based costing dengan langkah-langkah sebagai berikut : mengidentifikasi aktivitasaktivitas dan pembuatan daftar semua jenis aktivitas. Mengidentifikasikan biaya berdasarkan aktivitas ke dalam berbagai aktivitas. Mengidentifikasi cost driver, menentukan tarif per unit cost. Membebankan biaya ke produk dengan menggunakan tarif cost driver dan ukuran aktivitas. Pembebanan biaya overhead dari tiap aktivitas ke setiap kamar dihitung dengan rumus sebagai berikut: Menjumlahkan seluruh biaya aktivitas yang telah dikelompokkan. Membagi total biaya aktivitas masing-masing kelas rawat inap dengan jumlah hari rawat inap di masing-masing kelas. Membandingkan tarif jasa rawat inap sebelum dan sesudah menggunakan metode activity based costing. Menarik kesimpulan dari perbandingan tarif. KESIMPULAN Perhitungan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan activity based costing system, dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama biaya ditelusuri ke aktivitas yang menimbulkan biaya dan kemudian tahap kedua membebankan biaya ke produk. Perhitungan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode activity based costing system diketahui besarnya tarif untuk kelas Madinah Rp. 116.579,22, kelas Arafah Rp. 102.394,05, kelas Rp. Mina 91.704,73, kelas Marwa Rp. 98.469,33, kelas Zamzam Rp. 103.955,56. Hasil perhitungan tarif rawat inap dengan menggunakan activity based costing system, apabila dibandingkan dengan tarif rawat inap yang digunakan oleh klinik saat ini terlihat bahwa untuk Kelas Madinah, Kelas Arafah, Kelas Mina memberikan hasil yang 10

lebih kecil, sedangkan Kelas Marwa dan Kelas Zamzam memberikan hasil yang lebih besar. Dengan selisih untuk Kelas Marwa Rp. 48.469,33, Kelas Zamzam Rp. 53.955,56. Perbedaan tarif yang terjadi disebabkan karena pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk. Activity based costing system telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masingmasing aktivitas. IV. DAFTAR PUSTAKA Atkhinson, Anothony., Roberto., Matsumura., Mark,. 2009. Akuntansi Manajemen. PT Indeks. Jakarta. Blocher., Stout., Cokins. 2011. Manajemen Biaya ( Penekanan Strategi 1). Salemba Empat. Jakarta Cooper., Kaplan. 2005. Manajemen Biaya. Salemba Empat. Jakarta Dicky, Yoanes. 2011. Penerapan Activity Based Costing (ABC) System Dalam Pergitungan Profitabilitas Produk. Jurnal Akuntansi, Volume 3, No. 1. Tersedia: (http://repository.maranatha.e du/id/eprint/1967 diunduh 20 Mei 2016. Halim, Abdul., Bambang, Supomo., Muhammad, Syam. 2011. AKUNTANSI MANAJEMEN ( AKUNTANSI MANAJERIAL). BPFE YOGYAKARTA. Yogyakarta Hansen & Mowen. 2007. Akuntansi Biaya. Salemba Empat. Jakarta. Islahuzzman. 2011. Activity Based Costing Teori dan Aplikasi. Alfabect. Bandung. Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran. Graha Ilmu. Yogyakarta Lupioyadi, Rambat. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat. Jakarta. Mulyadi. 2014. Akuntansi Biaya. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta. Siregar, Baldric. 2014. Akuntansi Biaya. Salemba Empat. Jakarta Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. ALFABETA. Bandung. Suratinoyo, Ayu. 2013. Penerapan Sistem ABC Untuk Penentuan Harga Pokok Produksi Pada Bangun Wenang Beverage. ISSN 2303-1174. Journal Emba, Vol. 1 No. 3, tersedia : ( http://ejournal.unsrat.ac.id/inde x.php/emba/article/download/2 134/1695 diunduh 20 Mei 2016. Yuningsih., Masiyah, Kholimi. 2009. Universitas Muhamadiyah Malang. Malang Zinia Th. A. Sumilat. 2013. Penentuan Harga Pokok Penjualan Kamar Menggunakan Activity Based Costing Pada RSU Pancaran Kasih GMIM. ISSN 2303-1174. Journal Emba, Vol. 1 No. 3, tersedia: ( http://ejournal.unsrat.ac.id/inde x.php/emba/article/viewfile/20 60/1634 11

12