BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari sektor perbankan.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN TO DEPOSIT RATIO PERBANKAN (Studi pada Bank Campuran di Indonesia Periode 2010.Q

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh 19,7% tahun 2015, jauh lebih tinggi dari tahun triliun menjadi Rp triliun hingga akhir tahun.

BAB I PENDAHULUAN. negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kredit bermasalah yang terjadi dalam suatu bank. Semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan. Perbankan adalah salah satu sektor kunci yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi yang memiliki arti yaitu Lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggara transaksi pembayaran, serta alat transmisi kebijakan moneter. Landasan hukum

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB I PENDAHULUAN. kinerja untuk dapat bertahan dalam situasi krisis atau memenangkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dan kegiatan usaha bank yaitu menghimpun dana, dan menyalurkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

I. PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Pengelolaan bank dituntut untuk senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi bank, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat.

BAB I PENDAHULUAN. pada perbankan didalam suatu negara. Saat ini bank merupakan salah satu peranan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari sektor perbankan. Sektor perbankan memegang peran penting dalam pertumbuhan ekonomi domestik. Hal ini berkaitan erat dengan fungsi vital perbankan sebagai Lembaga Intermediasi. Keberhasilan fungsi intermediasi perbankan tercermin besarnya proporsi dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit oleh bank. Penyaluran kredit perlu mempertimbangkan banyak aspek resiko agar risiko kredit tidak menyebabkan risiko gagal bayar yang menyebabkan perbankan mengalami kebankrutan (insolvency) yang dapat mengganggu pada sistem pembayaran dan perbankan nasional. Menurut Latumerisa (2011:143-144), salah satu risiko bank yaitu risiko likuiditas. Risiko likuiditas ini terjadi karena buruknya tingkat likuiditas bank. Pengertian Risiko likuiditas adalah resiko yang terjadi karena suatu bank tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya saat dibutuhkan oleh nasabah yang disebabkan karena kurangnya likuiditas bank (Santoso dan Sukihanjani, 2013). Menurut Ruslian (2015) Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang menunjukan perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan kepada masyarakat atau yang disebut dengan kredit, dimana dana tersebut diambil dari dana masyarakat dan modal sendiri. Menurut Kasmir (2012) likuiditas perbankan dapat diukur dengan menggunakan Loan to Deposit Ratio(LDR). Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP 1

2 tanggal 31 Mei 2004 yang memuat lima aspek penilaian tingkat kesehatan perbankan, yaitu CAMELS (Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity to Market Risk). Oleh karena itu, likuiditas dapat menjadi salah satu acuan untuk menilai kinerja perbankan rasio ini menjelaskan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan oleh nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank. Demi menjaga kesehatan bisnis bank, Bank Indonesia selaku otoritas moneter melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/7/PBI/2013 menetapkan besar LDR berada pada kisaran 78% - 92%.

3 Adapun Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Umum dan Bank Campuran di Indonesia selama periode penelitian (2010:Q1-2015Q4) dapat dilihat pada gambar 1.1 dan 1.2 sebagai berikut: Gambar 1.1. Dana Pihak Ketiga, Kredit dan Loan to Deposit ratio pada Bank Umum dan Loan to deposit ratio pada Bank Campuran Gambar 1.2. Dana Pihak Ketiga, Kredit dan Loan to Deposit ratio pada Bank Campuran dan Loan to deposit ratio pada Bank Umum

4 Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui Dana Kredit dan Dana Pihak Ketiga Bank Umum mengalami peningkatan yang cukup tajam dari tahun 2010 hingga 2015, dimana persentase Dana pihak ketiga lebih besar daripada kredit sehingga tingkat LDR masih dalam kondisi baik yakni dibawah 92%. Berbeda halnya dengan persentase Dana Kredit Bank Campuran mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun persentase kredit lebih besar daripada dana pihak ketiga sehingga tingkat LDR semakin tinggi hingga melebihi 92%. Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi Bank Campuran dikarenakan tingkat LDR yang sangat tinggi, artinya bank campuran memiliki tingkat kredit yang lebih banyak dibandingkan dengan deposit atau simpanan dana masyarakat. Semakin besar penyaluran dana dalam bentuk kredit dibandingkan dengan deposit atau simpanan masyarakat maka akan semakin besarnya risiko yang harus ditanggung oleh bank. Berikut listing Bank Campuran yang memiliki tingkat LDR diatas 92%. Tabel 1.1 Daftar Bank Campuran Yang Memiliki LDR tinggi No Nama Bank Kredit DPK LDR 1 PT. Bank ANZ Indonesia 28.879.432 29.553.950 98% 2 PT. Bank BNP Paribas Indonesia 6.991.902 3.510.310 199% 3 PT. Bank Chinatrust Indonesia 8.805.812 7.829.396 112% 4 PT. Bank DBS Indonesia 43.424.399 42.113.014 103% 5 PT. Bank Mizuho Indonesia 32.931.327 14.955.746 220% 6 PT. Bank Rabobank International Indonesia 12.670.296 12.592.666 101% 7 PT. Bank Resonia Perdania 11.524.538 8.057.410 143% 8 PT. Bank Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited 46.714.409 16.244.030 288% 9 PT. Bank Woori Indonesia 13.372.072 13.677.472 98% Sumber : Statisik Perbankan Indonesia (2016) Berdasarkan tabel diatas, keadaan seperti ini menyebabkan bank hanya mampu melakukan pemberian kredit dalam jumlah sedikit karena dana yang

5 diputar oleh bank lebih sedikit dibanding dengan permintaan kredit. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga bank tidak dapat memenuhi likuditasnya atau dalam keadaan tidak likuid, terlebih lagi jika terjadi kemacetan atau kredit bermasalah. Hal ini sama dengan pemberitaan yang dilansir dari Berita Kontan tahun 2014, Stefano Ridwan selaku Head Of Consumer Banking Group DBS Indonesia mengakui, pihaknya mencatat rasio LDR tinggi yakni 97% per Maret 2014. Selain itu, penyebab kenaikan LDR bank asal Singapura ini adalah target pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) lebih rendah dibandingkan dengan target pertumbuhan kredit. Masih seputar pemberitaan yang ada, pada tahun 2015 LDR Bank Campuran masih tinggi seperti pemberitaan yang dilansir dari Suara Merdeka. Kalangan perbankan telah memprediksikan Loan To Deposit Ratio (LDR) atau rasio pinjaman terhadap simpanan bank akan terus melambung, dimana puncaknya akan terjadi pada 2016. Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Irwan Lubis mengatakan secara khusus kelompok bank yang memiliki LDR diatas 92% per desember 2014 adalah kelompok bank campuran konvensional, yakni memiliki LDR sebesar 123,61% dengan rasio modal 19,14%. Disamping itu, dengan adanya tingkat LDR yang semakin tinggi yang dimiliki bank campuran tentu akan berdampak pada Suku Bunga Deposito. Alhasil suku bunga deposito menjadi tinggi, karena dengan LDR bank yang tinggi

6 harus mencari dana segar untuk menyusutkan rasio tersebut ke angka ideal yakni 92%. Berikut Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan telah banyak diteliti oleh peneliti-peneliti terdahulu. Utari (2011) meneliti pengaruh CAR, NPL, ROA, BOPO terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) dan menunjukkan hasil bahwa CAR tidak ada pengaruh terhadap LDR, NPL dan ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap LDR, BOPO berpengaruh positif terhadap LDR. Hasil penelitian Ritha dan Raditya (2013) meneliti hal serupa yakni, CAR, NPL, ROA, BOPO terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) tetapi menunjukkan hasil yang berbeda yaitu CAR tidak ada pengaruh terhadap LDR, NPL dan ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap LDR, BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR). Sedangkan hasil penelitian Arditya Prayudi mengenai CAR, NPL, BOPO, ROA, NIM terhadap Loan to Deposit (LDR) menunjukkan hasil berbeda yakni, CAR, NPL dan BOPO tidak berpengaruh terhadap LDR, sedangkan untuk variabel NIM dan ROA memiliki pengaruh terhadap LDR. Namun kebanyakan penelitian-penelitian terdahulu hanya menganalisis kemampuan LDR dalam mengukur kesehatan atau kondisi keuangan suatu perusahaan. Sedangkan untuk menghadapi kondisi ketidakpastian permintaan kredit dan penarikan simpanan oleh para deposan seperti pernyataan di atas dan untuk pengoptimalan likuiditas agar tidak kekurangan dan tidak berlebihan diperlukan pengkajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi LDR. Selain itu perlunya pengkajian mengenai faktor-faktor LDR adalah karena LDR yang

7 terlalu tinggi mengundang bahaya kredit macet, tetapi LDR yang terlalu rendah mengidentifikasi fungsi intermediasi bank yang tidak jalan. maka peneliti memilih rasio yang berbeda dengan penelitian terdahulu, rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lending Rate (LR), Cost Of Fund (COF), Loan to Asset Ratio (LAR), Debt to Asset Ratio (DAR), Total Equity Total Asset (TETA), Operating Profit Margin (OPM), Total Asset Turn Over (TATO). Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengambil topik tentang ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN TO DEPOSIT RATIO PERBANKAN (Studi Kasus Bank Campuran di Indonesia Periode (2010.Q1-2015.Q4).

8 1.2 Identifikasi Masalah dan pembatasan masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Dari hal-hal yang di uraikan di dalam latar belakang, dapat di identifikasikan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Tingginya rasio LDR bank campuran mengakibatkan bank campuran memiliki resiko likuiditas yang tinggi yang dapat membahayakan kesehatan bank. 2. Menurunnya Dana Pihak Ketiga bank campuran (DPK) ditahun 2015 mengakibatkan dana simpanan di tahun 2015 dianggap tidak likuid. 1.2.2 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah-masalah yang diteliti yaitu : 1. Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh dari Lending Rate, Cost Of Funds, Loan to Asset Ratio, Debt to Asset ratio, Total Equity Total Asset, Operating Profit Margin, Total Asset Turn Over terhadap Loan to Deposit. 2. Penelitian ini menggunakan Laporan Keuangan berupa, laporan neraca, laporan laba-rugi dan laporan perhitungan rasio keuangan.

9 1.3 Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Apakah Lending Rate (LR) berpengaruh terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Campuran Periode 2010 (Q1) 2015 (Q4)? 2. Apakah Cost Of Fund (COF) berpengaruh terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Campuran Periode 2010 (Q1) 2015 (Q4)? 3. Apakah Loan to Asset Ratio (LAR) berpengaruh terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Campuran Periode 2010 (Q1) 2015 (Q4)? 4. Apakah Debt to Asset Ratio (DAR) berpengaruh terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Campuran Periode 2010 (Q1) 2015 (Q4)? 5. Apakah Total Ekuitas Total Asset (TETA) berpengaruh terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Campuran Periode 2010 (Q1) 2015 (Q4)? 6. Apakah Operating Profit Margin (OPM) berpengaruh terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Campuran Periode 2010 (Q1) 2015 (Q4)?

10 7. Apakah Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Campuran Periode 2010 (Q1) 2015 (Q4)? 8. Apakah LR, COF, LAR, DAR, TETA, OPM, TATO berpengaruh secara bersama-sama terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Campuran Periode 2010 (Q1) 2015 (Q4)? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh Lending Rate (LR) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) di Bank Campuran periode 2010(Q1) 2015(Q4). 2. Untuk mengetahui pengaruh Cost of Fund (COF) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) di Bank Campuran periode 2010(Q1) 2015(Q4). 3. Untuk mengetahui pengaruh Loan to Asset Ratio (LAR) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) di Bank Campuran periode 2010(Q1 2015(Q4).

11 4. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) di Bank Campuran periode 2010(Q1) 2015(Q4). 5. Untuk mengetahui pengaruh Total Ekuitas Total Asset (TETA) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) di Bank Campuran periode 2010(Q1) 2015(Q4). 6. Untuk mengetahui pengaruh Operating Profit Margin (OPM) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) di Bank Campuran periode 2010(Q1) 2015(Q4). 7. Untuk mengetahui pengaruh Total Asset Turn Over terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) di Bank Campuran periode 2010(Q1) 2015(Q4). 8. Untuk mengetahui pengaruh antara LR, COF, LAR, DAR, TETA, OPM dan TATO secara simultan terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) di Bank Campuran periode 2010(Q1) 2015(Q4).

12 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dan kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Sebagai bahan referensi serta pembelajaran bagi penelitian selanjutnya dan untuk menambah wawasan penulis dalam melihat kesehatan bank secara efektif Bank Campuran. 2. Bagi Investor Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi dan untuk menilai suatu perbankan yang terjamin atas kesehatan bank. 3. Bagi Pihak Perbankan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi pihak manajemen perbankan mengenai Likuiditas perusahaan sehingga perusahaan dapat menentukan kebijakan dan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan likuiditas perusahaan di masa yang akan datang.