Pertama-tama perkenankan saya secara tulus mengucapkan puji. syukur ke hadirat Allah SWT atas ridha Nya sehingga kita dapat hadir

dokumen-dokumen yang mirip
KONSOLIDASI DEMOKRASI UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

MAKALAH MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BAPPENAS

KEBANGKITAN INDONESIA BARU

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PAPARAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

REPUBLIK INDONESIA KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

I. PENDAHULUAN. melalui implementasi desentralisasi dan otonomi daerah sebagai salah satu realita

SAMBUTAN BUPATI MALINAU

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SAMBUTAN MENEG PPN/KEPALA BAPPENAS

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB 14 PERWUJUDAN LEMBAGA DEMOKRASI YANG MAKIN KUKUH

BAB 1 PENINGKATAN RASA SALING PERCAYA DAN HARMONISASI ANTARKELOMPOK MASYARAKAT

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SAMBUTAN MENTERI AGAMA PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-68 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 3 JANUARI 2014

KEMENTERIAN AGAMA RI SAMBUTAN MENTERI AGAMA PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE - 68 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 10 Maret 2011

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang dikelola dan diatur dengan baik akan menjadi pemerintahan

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA HARI SENIN TANGGAL 10 OKTOBER Senin, 10 Oktober 2016

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

o REKAN-REKAN WARTAWAN BAIK MEDIA CETAK MAUPUN ELEKTRONIK SERTA HADIRIN YANG SAYA MULIAKAN,

SAMBUTAN KEPALA BAPPENAS Dr. Djunaedi Hadisumarto

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

PERANAN KPU DAERAH DALAM MENCIPTAKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS

PROVINSI JAWA TENGAH

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Munas IX GM FKPPI tahun 2012, Jakarta, 24 Februari 2012 Jumat, 24 Pebruari 2012

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU PENASIHAT NASIONAL KORPRI PADA HARI ULANG TAHUN KE-40 KORPRI TAHUN 2011

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PELANTIKAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KAYONG UTARA MASA JABATAN TAHUN

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI SAMBUTAN PADA RAPAT KOORDINASI KEBIJAKAN PROGRAM SDM APARATUR

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA BIDANG PERTANAHAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2008 Hari/Tanggal : Selasa, 29

PARTAI POLITIK OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-15 (IK-1,3,4,5)

Pertama-tama marilah kita bersama-sama, memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-nya, kita dapat

BAGIAN I AGENDA MENCIPTAKAN INDONESIA YANG AMAN DAN DAMAI

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI DEMOKRAT T E R H A D A P RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG OMBUDSMAN

SAMBUTAN KUNCI MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN PADA PERTEMUAN BAKOHUMAS TINGKAT NASIONAL DAN ANUGERAH MEDIA HUMAS TAHUN 2013

GOOD GOVERNANCE & TRANSPARANSI

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Kebutuhan Pelayanan Publik

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Strategi Implementasi..., Baragina Widyaningrum, Program Pascasarjana, 2008

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

&DIKTI. Keuangan Negara DEPARTEMEN KAJIAN & AKSI STRATEGIS

Pembangunan dan Perdamaian Berkelanjutan (PPB)

anggaran. BPK akan melakukan tugas pemeriksaan setelah anggaran tersebut selesai dilaksanakan sesuai dengan kewenangannya.

BAB I KEBIJAKAN KEPEGAWAIAN NEGARA SETELAH PEMERINTAHAN REFORMASI

BAB I P E N D A H U L U A N

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Penghormatan dan Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia

LAPORAN MENTERI DALAM NEGERI PADA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAHXXI DI KABUPATEN SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR TANGGAL 25 APRIL 2017

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Otonomi Daerah XVIII, di Jakarta, tgl. 25 April 2014 Jumat, 25 April 2014

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

Kebijakan Desentralisasi dalam Kerangka Membangun Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah di Tengah Tantangan Globalisasi

Hari Depan Petani dan Pertanian : Rekonstruksi dan Restrukturisasi

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada era-era yang lalu tidak luput dari

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA RAPAT KERJA PUSAT XVII DAN SEMINAR ILMIAH PUSTAKAWAN INDONESIA

Sambutan Presiden RI pada Pelantikan Sekretaris Kabinet dan Wakil-wakil Menteri KIB II, 6 Jan 2010 Rabu, 06 Januari 2010

Jakarta, 10 November 2011

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41B/DPR RI/I/ TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Pendidikan Kewarganegaraan

PADA RAPAT KOORDINASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA TAHUN 2017

SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA

OLEH : DR. SURANTO DOSEN JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN UMY

PROGRAM KERJA JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK POS BANTUAN HUKUM ADVOKAT INDONESIA (POSBAKUMADIN)

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA

Transkripsi:

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAI{ PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NAS IONAL/KE PALA BAP P E NAS Pada Rapat Kerja (RAKERNAS) Pemuda Katolik Dengan Tema,,PENGUATAN DEMOKRASI DALAM KESEJAHTERAAN RAKYAT MELALUI PEMILU 2009" Di Merauke, 13 Februari 20AT Saudara-s d a ra se kal i an Para hadirin yang berbahagia, Assal a mu'al ai ku m Wa rah matu ll ah i Wab a rakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua, Pertama-tama perkenankan saya secara tulus mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas ridha Nya sehingga kita dapat hadir bersama di ruangan ini untuk mengikuti acara Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Pemuda Katolik. Merupakan suatu kehormatan bagi saya menjadi Nara Sumber pada diskusi yang menurut saya memilih tema yang menurut hemat saya menjadi kepentingan kita semua, yakni mengenai Demokrasi dan I

c Kesejahteraan Rakyat, yang dalam konteks sosial politik lndonesia sesungguhnya bukanlah merupakan konsep baru, melainkan sudah cukup berkembang secara beberapa dasawarsa lampau, sejalan dengan dimulainya proses Pembangunan Nasional yang terencana dan terprogram pada akhir era 1960-an dan awal 1970-an. Hanya saja, demokrasi yang diterapkan pada masa lalu dianggap telah banyak diselewengkan untuk kepentingan kelompok-kelompok tertentu, sehingga Kesejahteraan Rakyat kurang mendapatkan perhatian. Sehingga pada akhir 1990-an terjadilah reformasi yang melakukan koreksi sistem politik yang pada dasarnya ditujukan meningkatkan keikutsertaan rakyat dalam proses pengambilan keputusan publik. Hal ini semua tentu saja pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan keadilan sosial dalam pembangunanasional serta meningkatkan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Sesungguhnya, berbagai koreksi terhadap sistem politik terus menerus dilakukan hingga saat ini. Intinya, pelaksanaan reformasi politik dengan meletakkan fondasi yang kuat bagi demokratisasi dan berbagai koreksi terhadaperundang-undangan politik yang dilakukan hingga saat ini diharapkan berujung pada meningkatnya secara bertahap penyelenggaraan negara yang berorientasi kepada kesejahteraan rakyat.

dan pedoman bagi kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Terlebih lagi, sebagaimana dituangkan dalam Program Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJN) yang sudah ditetapkan dalam Sidang Paripurna DPR Rl pada tanggal 15 Januari 2007, dalam kurun waktu 25 tahun mendatang, penegakan supremasi hukum, perwujudan masyarakat ekonomi yang mandiri dan independen, masyarakat sipil yang mandiri dan independen, serta birokrasi pemerintah yang profesional dan netral, atau yang dikenal dengan indikator-indikator konsolidasi demokrasi, dapat benar-benar dicapai. Bapak dan lbu peserta Dialog Terbuka, Sesungguhnya, permasalahan mengenai keterkaitan antara demokrasi dan kemakmuran rakyat ataupun kesejahteraan masyarakat memang masih terus menjadi pembahasan dan perdebatan yang panjang, terutama di antara para pakar ekonomi, pakar politik, maupun pakar ekonomi politik. Namun umumnya disepakati bahwa Konsolidasi Demokrasi merupakan suatu keharusan untuk menjaga keterkaitan antara pembangunanasional dengan kepentingan masyarakat luas. Melalui sebuah konsolidasi demokrasi, yakni melalui proses transformasi politik secara bertahap dan terukur pada berbagai aspek kehidupan politik, maka demokrasi konstitusional diharapkan dapat diterima sebagai

konsensus dan pedoman politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Demokrasi jelas bukan merupakan sistem yang sempurna. Sistem ini memiliki cukup banyak kelemahan, yang kemuliaan tujuannya seringkali dapat dikalahkan oleh berbagai macam kepentingan perseorangan, kelompok maupun golongan secara sempit. Namun demikian, demokrasi merupakan sistem penyelenggaraan negara yang memiliki mekanisme kontrol yang paling kuat terhadap kekuasaan, perumusan kebijakan dan proses politik. Demokrasi memiliki pemahaman filosofis yang kuat tentang sifat-sifat dan kelemahan manusia dan masyarakat, kemudian menyediakan mekanisme untuk memunculkan hal-hal yang terbaik dari keduanya. Amartya Sen, pemenang Nobel Ekonomi tahun 1998 menyebutkan, "dalam sebuah negara demokrasi, kekurangan suplai pangan tidak akan menyebabkan kematian besar-besaran karena para politisi akan berusaha dengan segala cara untuk memulihkan keadaan dengan salah satu tujuannyagar para politisi tersebut dapat terpilih kembali; namun sebaliknya dalam negara otoriter, kekurangan pangan sedikit saja dapat menyebabkan bencana kelaparan yang lebih parah dan sangat meluas

karena tidak ada keterkaitan antara bencana kelaparan yang terjadi dengan penggantian politisi". Pernyataan di atas bukan ditujukan untuk menyimpulkan bahwa dengan demokrasi semuany akan berlangsung lancar, kemakmuran akan cepat tercapai, serta tantangan akan mudah diatasi karena adanya kontrol politik. Demokrasi sendiri tidak jarang memperlambat dan bahkan menjadi penghambat pengambilan atau pelaksanaan suatu kebijakan yang memang penting untuk dilaksanakan. Namun demikian, demokrasi memfasilitasi adanya kontrol terhadap sfafus quo tertentu, untuk mendorong peningkatan rasa keadilan dan kemakmuran masyarakat. Oleh karena itulah, konsolidasi demokrasi dengan penyempurnaan checks and balances merupakan hal penting yang harus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten. Bapak, Ibu, Saudara sekalian yang saya hormati, Ada beberapa hal pokok yang perlu diketengahkan untuk mempertahankan konsolidasi demokrasi sebagaimana disampaikan berikut ini. Pertama, terbentuknya masyarakat sipil yang mandiri dan kuat, sehingga mampu melakukan kontrol yang kuat terhadap jalannya

pemerintah dan penyelenggaraan negara pada umumnya. Media massa adalah pengawal utama kekuatan masyarakat sipil (civil society) dari semua lembaga masyarakat yang ada dalam demokrasi. Media massa merupakan pencerminan kekuatan langsung masyarakat, tanpa perwakilan, dalam menggunakan dan mengimplementasikan hak-hak asasinya dalam sebuah demokrasi. Antara lain berupa hak-hak mengetahui, hak-hak mengemukakan dan membentuk pendapat, hakhak melakukan kontrol atas lembaga-lembaga penyelenggara negara, serta hak-hak ikut serta dalam proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan politik. Sejalan dengan perubahan-perubahan politik besar yang terjadi sejak 1999, dan berjalannya konsolidasi demokrasi, maka media massa nasionalpun mengalami perubahan-perubahan besar. Mulai disadari benarnya filosofi dasar bahwa tanpa adanya media massa yang independen dan bebas campur tangan negara, maka tidak ada demokrasi. Media massa yang terjamin kebebasan dan independensinya pada gilirannya menguntungkan semuanya, baik negara maupun masyarakat. Walaupun seringkali dianggap merugikan kepentingan-kepentingan politik tertentu (vesfed interest), namun demikian precision journalism

(berdasarkan investigative repofting), justru dapat menjadi semacam early warning sysfem terhadap ancaman-ancaman laten terhadap negara dan masyarakat, termasuk praktek-praktek yang merongrong kekayaan rakyat seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Pemuda adalah merupakan salah satu bagian terpenting dari masyarakat sipil (civil society), yang dalam proses konsolidasi demokrasi jangka panjang lndonesia memegang peranan yang sangat penting. Berbeda dengan masa lalu, masyarakat sipil pada masa demokratisasi bukan merupakan subordinasi dari negara. Baik secara politik maupun ekonomi, masyarakat sipil, termasuk pemuda di dalamnya, diharapkan memiliki independensi dan kapasitas yang dibutuhkan untuk mengatasi berbagai persoalan kemasyarakatan yang ada. Pemuda diharapkan mampu tampil dengan pemikiranpemikiran yang kreatif, yang di satu pihak memiliki visi yang luas, namun di lain pihak tetap berpihak pada kenyataan yang ada di dalam masyarakat bangsa Indonesia. Kedua, adanya sistem kepartaian yang kuat sehingga Partai Politik mampu melaksanakan fungsi-fungsinya secara baik sesuai dengan prinsip-prinisip demokrasi dan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah sangat berkepentingan terhadap perkembangan

peran partai politik dalam demokratisasi di lndonesia secara umum, khususnya dalam proses perencanaan pembangunanasional dan sebagai watchdog bagi jalannya penyelenggaraanegara. Hal ini disebabkan parpol merupakan satu-satunya organisasi politik yang dibenarkan oleh perundang-undangan dalam memperjuangkan aspirasi politik, sosial-ekonomi untuk berbagai kelompok yang berbeda-beda dalam masyarakat melalui pemilu. Parpol yang mandiri dapat melakukan koreksi potitik terhadap kebijakan pemerintah serta diharapkan mampu memberikan alternatif kebijakan sehingga meningkatkan kredibilitasnya di mata masyarakat luas. Partai politik mempunyai tanggung jawab sangat besar dalam menciptakan suasana politik yang damai, persaingan politik yang sehat dan terwujudnya kebijakan ekonomi yang pro-masyarakat luas. Partai politik adalah alat untuk memaksimalkan kekuatan politik, namun demikian bukan untuk memaksakan kehendak. Dalam hal inilah peran parlemen yang menjadi konfigurasi kekuatan-kekuatan politik dalam masyarakat menjadi sangat penting. Pada Pemilu 2009 mendatang, dengan didukung UU Pemilu yang diharapkan sudah disempurnakan, partai-partai politik yang menjadi peserta Pemilu diharapkan dapat lebih mampu menjalankan fungsi-

fungsinya sebagai penyalur aspirasi dan partisipasi politik rakyat serta dapat menjadi tulang punggung bagi terbentuknya sebuah parlemen dan sistem pemerintahan yang kuat dan representatif. Ketiga, penegakan supremasi hukum, yang pada satu sisi berarti memperkuat independensi lembaga peradilan dan membersihkan lembaga-lembaga penegakan hukum dari KKN. Pada sisi lain, penegakan supremasi hukum bermakna melakukan reformasi sistem hukum dan perundang-undangan nasional serta memperkuat kepastian hukum bagi semua pihak yang memerlukannya. Konsolidasi demokrasi tanpa adanya dukungan supremasi hukum merupakan sesuatu yang hampir mustahil dilakukan. Salah satu sasaran dari konsolidasi demokrasi dalam jangka panjang adalah terwujudnya negara hukum (rechtsstaat). Kegagalan menarik investasi asing serta tingginya biaya ekonomi karena korupsi, produktivitas dan efisiensi yang rendah, berawal dari tidak adanya kepastian hukum, diperparah oleh sistem hukum dan perundang-undangan yang seringkali bertentangan satu sama lainnya. Tidak adanya kepastian hukum juga mengakibatkan terjadinya tindakan-tindakan diskriminasi dan manipulasi hukum dalam menangani kasus-kasus sengketa ekonomi dan niaga serta kasus-kasus korupsi berskala besar maupun kecil.

Keempat, yang kemudian sangat penting juga adalah diwujudkannya good governance yang bertujuan mewujudkan penyelenggaraan negara secara transparan dan akuntabel, serta adanya partisipasi politik secara nyata dari masyarakat terhadap perumusanperumusan kebijakan publik. Aparatur negara diharapkan memiliki standar kemampuan minimal yang dibutuhkan untuk melaksanakan program-program pemerintah terpilih, bersih dari korupsi" dan efektif dalam melaksanakan tugas profesinya, berdasarkan asas the right man on the right place. Baik aparatur birokrasi sipil maupun militer harus dapat mempertanggung jawabkan pekerjaannya berdasarkan prinsipprinsip good governance dan ketentuan perundang-undangan serta hukum positif. Kelima, terbentuknya masyarakat ekonomi yang mandiri dan independen, yakni wadah bagi bekerjanya mekanisme perekonomian dan pelaku-pelaku ekonomi dengan perangkat norma, institusi dan aturan yang disusun dengan memperhatikan segi-segi sosial politik dan dapat diterima sebagai penyelenggara hubungan antara negara, masyarakat dan pasar. Perekonomian dan pelaku-pelaku ekonomi dalam sebuah demokrasi yang terkonsolidasi tidak dapat dikelola berdasarkan ekonomi

komando, dan sebaliknya tidak dapat pula hanya diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar yang murni. Konstitusi dan perundang-undangan sudah harus mampu merumuskan perimbangan antara penguasaan negara atas perekonomian dan swasta, terutama dalam hal industri-industri vital dan strategis, atau kalau tidak dikuasai namun diregulasi secara memadai untuk mengoptimalkan fungsi sosial. Sedangkan untuk swasta nasional dan asing, kepastian hukum dan aturan main mesti dijalankan secara konsisten dan berkeadilan. Regulasi dibentuk dan diterapkan untuk mendorong kompetisi yang sehat, serta efisiensi, inovasi dan fleksibilitas yang optimal dalam perekonomian. Bapak, lbu, Saudara sekalian yang saya hormati, Apabila hal-hal di atas diimplementasikan secara konsisten dan berkesinambungan, maka diharapkan pembangunan politik dan kesejahteraan rakyat merupakan dua hal yang dapat saling mendukung satu sama lain secara bertahap dalam kerangka besar konsolidasi demokrasi. Pada gilirannya, persoalan-persoalan kesenjangan pembangunan ekonomi antar daerah diharapkan juga dapat dikurangi secara bertahap dengan proses demokratisasi ini, karena demokratisasi juga bermakna 11

adanya desentralisasi politik dan administrasi pemerintahan. Kekuatan andalan dalam sistem Otonomi Daerah dan Otonomi Khusus adalah kemampuan asli masyarakat daerah dengan ditunjang sumber-sumber alam dan aspirasi murni masyarakat daerah sendiri. Pemuda Katolik diharapkan menjadi salah satu kekuatan masyatakat sipil yang menjadi pelopor bagi suksesnya pelaksanaan UU No.21 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua. Demikianlah, semoga Allah Yang Maha Kuasa memberi rahmat dan karunia-nya bagi semua itikad baik kita bagi bangsa dan tanah air tercinta. Terima kasih, Wassal am u " al ai ku m Warah m atu I I ah i Wabarakatu h Jakarta, 13 Februari 2007 Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas H. Paskah Suzetta