BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. transisi lain dalam fase kehidupan, peristiwa itu dapat pula menimbulkan stres

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

PERBEDAAN RISIKO DEPRESI POST PARTUM ANTARA IBU PRIMIPARA DENGAN IBU MULTIPARA DI RSIA AISYIYAH KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. semua orang disegala usia adalah salah satu tujuan dari. Development Goals (SDGs). Tak luput dari sasaran SDGs angka kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalan lahir dengan melewati beberapa tahapan (Bahiyatun, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. (AKI) di Indonesia mencapai 359 per kelahiran hidup, sementara itu

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

Jurnal Ilmiah Kesehatan,9(1); Maret 2017

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

1998, WHO telah merekomendasikan penambahan suplemen asam folat sebesar 400 µg (0,4 mg) per hari bagi ibu hamil untuk mencegah kelainanan tabung

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana terjadi penurunan hemoglobin (Hb) atau sel darah merah <11 gr/dl selama

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami dan menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berlangsung dari minggu ke-1 hingga minggu ke-13, trimester kedua dari

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (fertilisasi) sampai lahirnya janin.

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

BAB 1 PENDAHULUAN. diwujudkan dalam paradigma sehat dan visi pembangunan kesehatan (Ratna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempertahankan keluarga (Biresaw, 2014). Pernikahan dapat terjadi pada usia

1

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. seorang ibu yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian

BAB I PENDAHULUAN. ibu hamil itu sendiri dan orang-orang terdekatnya (Araujo, et.al., 2009).

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

EFEKTIFITAS PRENATAL YOGA TERHADAP PENGURANGAN KETIDAKNYAMANAN IBU SELAMA HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP PROSES PERSALINAN PADA PRIMIGRAVIDA DI RSIA AISYIYAH KLATEN. Abstrak

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J.

BAB I PENDAHULUAN. atau pembuahan yaitu meleburnya sel telur dan sel sperma yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mengingat dampak yang buruk depresi postpartum yang diderita seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan terhadap wanita usia produktif. AKI merupakan jumlah kematian

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

BAB I PENDAHULUAN. adalah saat yang paling menggembirakan dan ditunggu-tunggu setiap. perubahan tersebut mungkin relatif pada tiap-tiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari partus lama pada prinsipnya adalah his yang tidak efisien (in adekuat), faktor

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Namun selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan yang dikombinasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

: Dukungan Keluarga, Tingkat Kecemasan, Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja atau young people adalah anak yang berusia tahun (World

WIJI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode kehamilan dan persalinan pada wanita merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PEMBERIAN PAKET HARMONI PADA IBU HAMIL RISIKO TINGGI TERHADAP KECEMASAN IBU MENGHADAPI PERSALINAN DI KOTA MALANG TESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan ibu hamil, kurangnya Antenatal Care (ANC), diabetes

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri. Kehamilan merupakan sebuah peristiwa besar bagi wanita dan keluarga. Kehamilan yang sehat, baik untuk ibu dan janin, baik secara fisik maupun mental, merupakan hal yang diharapkan. Akan tetapi terdapat kemungkinan terjadi masalah pada proses kehamilan, sehingga harapan kehamilan yang sehat tidak selalu dicapai. Kehamilan merupakan proses normal bukan patologis, tetapi normal dapat menjadi patologis. Kondisi kehamilan dibedakan menjadi dua, yaitu ibu dengan kehamilan risiko rendah dan ibu dengan kehamilan risiko tinggi. Ibu hamil risiko tinggi merupakan kehamilan dengan komplikasi kehamilan, seperti perdarahan, eklampsia, hidramnion, mempunyai riwayat kehamilan risiko tinggi sebelumnya seperti : IUFD, keguguran, dan riwayat SC. Gemelli juga merupkan salah satu kriteria risiko tinggi. Terdapat pula kriteria 4T, yaitu terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, terlalu dekat. 1,2 Angka kematian ibu merupakan hal yang sangat ingin ditangani. Angka kematian ibu di dunia pada tahun 2013 sebanyak 210 kematian per 100.000 kelahiran. Negara-negara berkembang menyumbang angka kematian ibu yang

2 sangat tinggi, yaitu sekitar 230 kematian per 100.000 kelahiran, angka ini 14 kali lipat dari negara maju. 3 Di Indonesia pada tahun 2012 angka kematian ibu sebesar 359 kematian per 100.000 kelahiran. Provinsi Jawa Tengah sendiri pada tahun 2014 terdapat 711 kasus kematian ibu. Sedangkan pada triwulan 2 tahun 2015, terdapat 294 kasus. Sedangkan angka kematian bayi di Jawa Tengah pada triwulan 2 tahun 2015 adalah 2.538 kasus. 4,5 Penyebab kematian perinatal (0-7 hari) disebabkan oleh kejadian bayi premature. Bayi premature dapat menyebabkan birth asphiksia. Bayi lahir dengan berat badan rendah juga dapat menyebabkan kematian bayi. Kemudian keguguran atau melakukan pengguguran juga menyebabkan kematian pada bayi. Kematian ibu dan bayi sangat dipengaruhi kondisi kehamilan. Kehamilan risiko tinggi mempengaruhi psikologis, sosial dan emosional ibu dan pasangan. Kehamilan risiko tinggi dapat menimbulkan stres bagi ibu dan keluarga, karena mengakibatkan perubahan perubahan, seperti pola makan, tidur, pengasuhan anak, seksualitas, peran ibu dirumah, dan karir ibu. Ibu hamil sering bereaksi cemas dan merasa gagal sebagai seorang wanita normal. Ibu membutuhkan waktu untuk mempersiapkan diri dalam mengalami kegagalan, karena ibu hamil risiko tinggi berisiko mengalami komplikasi selama persalinan. 7 Ibu mempunyai tingkat stres yang tinggi karena ibu mengalami kekhawatiran dengan kondisi janin dalam kandungan yang disebabkan komplikasi yang menyertai kehamilan. Oleh karena itu, ibu dan pasangan memerlukan informasi

3 mengenai komplikasi yang mungkin terjadi. Hal ini agar ibu dan pasangan dapat meningkatkan mekanisme koping dan strategi personal yang dimiliki untuk meminimalkan risiko. Peningkatan beban dapat menimbulkan permasalahn terhadap kualitas janin yang dikandung dan komplikasi yang menyertai proses persalinan ibu. 7,8 Kecemasan pada ibu hamil risiko tinggi disebabkan oleh kurangnya informasi tentang penyakit, faktor keluarga dan sosial ekonomi. Oleh karena itu diperlukan peran tenaga kesehatan untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif mengenai faktor yang menyebabkan masalah psikologis ini. Asuhan keperawatan yang komprehensif dari tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk membantu ibu hamil risiko tinggi ini melakukan adaptasi. Jika proses adaptasi tidak dapat dilakukan, maka kondisi ini akan berdampak kepada kualitas kehamilan. 9 Ibu dengan kehamilan normal mengalami kecemasan berat sebesar 47,7%, sedangkan 16,9% mengalami kecemasan sedang dan sisanya 35,4% mengalami kecemasan ringan. Hal ini meningkat pada kehamilan risiko tinggi karena meningkat pula stressor. 10 Tingkat depresi pada ibu hamil risiko tinggi didapatkan hasil, sebesar 55,3% mengalami depresi berat dan 44,7% lainnya mengalami depresi ringan. 9 Pendidikan kesehatan adalah bagian dari promosi kesehatan. Promosi kesehatan termasuk membentuk individu berpola hidup sehat, menciptakan lingkungan hidup yang sehat, membangun dan memperkuat aksi komunitas untuk

4 berfokus kepada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit dan masalah dalam kesehatan. 11 Kelas Ibu hamil merupakan suatu program dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia sebagai upaya untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Kelas ibu hamil merupakan suatu kegiatan belajar kelompok dalam bentuk tatap muka yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai kehamilan, persalinan, perawatan kehamilan, perawatan bayi baru lahir, mitos dan penyakit. 2 Kelas ibu hamil mempersiapkan orangtua secara emosional dan psikologis dalam menghadapi masa kehamilan, persalinan, dan juga meningkatkan kepercayaan diri pada ibu. Selain itu kelas ibu hamil meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan. 13 Kelas ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pada ibu hamil risiko tinggi. Pengetahuan tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi stressor. Oleh karena itu peneliti terdorong untuk mengetahui hubungan partisipasi kelas ibu hamil dengan tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil risiko tinggi. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana hubungan partisipasi kelas ibu hamil dengan tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil risiko tinggi?

5 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan partisipasi kelas ibu hamil dengan tingkat kecemasan mengahadapi persalinan pada ibu hamil risiko tinggi. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi karakteristik dari ibu hamil risiko tinggi. 2. Menganalisis hubungan karakteristik ibu hamil risiko tinggi dengan kecemasan menghadapi persalinan. 3. Menganalisis hubungan partisipasi kelas ibu hamil dengan tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil risiko tinggi. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Dapat dimanfaatkan pemerintah sebagai salah satu evaluasi dan acuan untuk program pemerintah. 2. Sebagai bahan masukan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan ibu hamil risiko tinggi khususnya mengenai psikososial. 3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hubungan kelas ibu hamil dengan tingkat kecemasan menghadapai persalinan pada ibu hamil risiko tinggi. 4. Dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya.

6 1.5 Keaslian Penelitian Peneliti Judul Tahun Metode Hasil Sujatmi Efektifitas Kelas Ibu 2013 Metode experiment 1. Tingkat depresi post partum ibu hamil dengan terhadap Depresi Post kuantitatif pelatihan lebih rendah dibandingkan ibu hamil Partum Dari Kondisi Fisik Ibu Hamil Menggunakan simple random sampling dengan yang tidak diberikan pelatihan. 2. Tingkat depresi post partum pada ibu hamil populasi ibu post partum risiko tinggi lebih tinggi dibandingkan pada ibu dalam 48 jam yang hamil risiko rendah. melahirkan di bidan praktik mandiri wilayah Puskesmas Trucuk, Kab. Bojonegoro 3. Pemberian pelatihan dengan risiko tinggi tidak mempunyai hasil signifikan dibandingkan kelompok ibu hamil risiko rendah yang tidak diberikan pelatihan.

7 Peneliti Judul Tahun Metode Hasil Tetty Penerapan Kelas Ibu 2011 Menggunakan kuasi Kelas ibu hamil mempunyai pengaruh terhadap Supartini, terhadap Pengetahuan eksperimen peningkatan pengetahuan ibu hamil. Neneng Widaningsih Ibu dan Frekuensi Antenatalcare Menggunakan purposive sampling ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Raja A Study On Anxiety 2007 Cross sectional study 1. 2,1% wanita mengalami depresi ringan, 57,9% Lexshimi, Hamidah, Hasan, Et al And Depression Level Among High Risk In Patient Pregnant Women In An Obstetric Ward Sampel merupakan 38 ibu hamil risiko tinggi di Rumah Sakit Universiti Kebangsaan Malaysia mengalami depresi berat 2. Faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan dan depresi adalah kurangnya informasi, keluarga dan ekonomi.

8 Peneliti Judul Tahun Metode Hasil Ni Nengah, Pengaruh Latihan 2014 Quasi experimental, pre Latihan relaksasi GIM dan senam hamil efektif Arini Murni, Relaksasi Guided and post test dengan dalam menurunkan kecemasan ibu hamil dalam Suhartono, Imagery and Music control group design menghadapi persalinan pertama dan ada pengaruh Titi Suherni (GIM) Pada Kelas Ibu terhadap Derajat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan Pertama: Studi Kasus Sampel wanita primigravida yang diambil dengan purposive sampling latihan relaksasi GIM terhadap derajat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan pertama. di Puskesmas Meninting Kab. Lombok Barat

9 Peneliti Judul Tahun Metode Hasil Tinah Pengaruh Pelaksanaan 2010 Menggunakan 1. Ada pengaruh yang bermakna antara Program Kelas Ibu comparative studies dan pelaksanaaan program Kelas Ibu Hamil terhadap Hamil terhadap pendekatan kuantitatif pengetahuan ibu hamil dalam deteksi dini risiko Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dalam Deteksi Dini Risiko Tinggi Total sampling method, 38 orang ibu hamil trimester tiga tinggi 2. Ada pengaruh yang bermakna antara pelaksanaan program Kelas Ibu Hamil terhadap sikap ibu hamil dalam deteksi dini risiko tinggi Ester, Efektivitas Intervensi 2010 Quasy experimental Penurunan proporsi depresi secara bermakna pada T.Hutagaol Edukasi pada Depresi dengan pre and post test kelompok intervensi namun tidak berbeda Post Partum with control group bermakna dibandingkan kelompok control.

10 Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena berbeda pada variabel bebas dan terikat. Pada penelitian ini, variabel bebas adalah tingkat partisipasi kelas ibu hamil sedangkan variabel terikat adalah kecemasan menghadapi persalinan. Hubungan kedua variabel ini belum ditemukan pada penelitian terdahulu. Dengan demikian penulis meyakini bahwa penelitian dengan judul Hubungan Partisipasi Kelas Ibu Hamil terhadap Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan pada Ibu Hamil Risiko Tinggi merupakan penelitian yang asli dan memiliki kebaruan.