BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat
|
|
- Shinta Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat menimbulkan dampak, baik terhadap fisik maupun psikologis diantaranya kecemasan, merasa asing akan lingkungan yang baru, berhadapan dengan sejumlah individu yang belum dikenal, perubahan gaya hidup serta harus menerima tindakan medik atau perawatan yang menyakitkan. Ketika anak sakit dan harus menjalani rawat inap di rumah sakit, berbagai reaksi yang komplek dan bervariasi akan muncul, diantaranya regresi (rasa tergantung atau tidak mau ditinggalkan), rasa takut dan cemas, merasa dipisahkan dari keluarga, putus asa dan protes (Wong, 2009). Keadaan seperti ini mengakibatkan anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan di rumah sakit, sehingga kondisi tersebut merupakan stressor bagi anak dan keluarganya. Kecemasan pada anak disebabkan karena mereka tidak mengerti penyebab mereka sakit atau alasan mereka dirawat. Lingkungan yang asing, kebiasaan yang berbeda, perpisahan dengan keluarga dan teman sebaya menimbulkan perasaan takut dan cemas bagi anak yang nantinya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kecemasan tidak hanya terjadi pada anak. Orangtua mengalami hal yang sama yaitu perasaan takut, cemas, rasa bersalah, sedih bahkan seringkali konflik karena harus menunggu anak sakit. Anak yang mengalami kecemasan selama 1
2 2 dirawat di rumah sakit akan mengakibatkan kecemasan pada orangtua, demikian juga sebaliknya, kecemasan yang dialami orangtua akan dapat meningkatkan kecemasan pada anak (Wong, 2009). Kecemasan yang dialami oleh orangtua sangat berpengaruh terhadap proses kesembuhan anak ketika menjalani rawat inap (Alexander et al, 2004). Peristiwa tersebut terjadi karena anak merupakan bagian dari kehidupan orangtua sehingga pengalaman yang menganggu kehidupan anak akan menimbulkan kecemasan pada orangtua. Permasalahan lain ketika anak harus menjalani rawat inap di rumah sakit adalah terganggunya kebutuhan bermain pada anak. Hal ini disebabkan karena dunia anak adalah dunia bermain, khususnya bagi anak yang berusia 3 5 tahun. Dalam bermain, anak belajar apa yang tidak diajarkan orang lain kepadanya. Anak belajar tentang dunia mereka dan cara mereka menghadapi objek, waktu, ruang, struktur dan orang lain didalamnya. Mereka mempelajari tentang dunianya, tindakan dan cara yang harus dilakukan, menghubungkan sesuatu dan situasi, serta cara beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat yang dihadapinya (Wong, 2009). Melalui kegiatan bermain, semua aspek perkembangan anak ditumbuhkan sehingga anak dapat mempelajari banyak hal penting. Aspek perkembangan anak dapat ditumbuhkan secara optimal dan maksimal melalui kegiatan bermain (Adriana, 2011). Menurut Bratton, 2005 dengan bermain maka anak-anak dapat mengontrol emosi dan respon perilakunya. Mereka akan dapat berkomunikasi secara alami melalui kata-kata dan lebih dapat mengekspresikan diri melalui permainannya.
3 3 Menurut Supartini, 2004 bermain merupakan aktivitas yang dapat dilakukan anak sebagai upaya stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya. Bermain di rumah sakit merupakan media bagi anak untuk mengekspresikan perasaan, relaksasi dan distraksi perasaan akibat ketidaknyamanan yang dialami. Menurut Wong, 2009, ada beberapa tipe permainan diantaranya permainan tunggal dan permainan kooperatif. Selama permainan tunggal atau individual, anak bermain sendiri dengan mainan yang berbeda dengan mainan yang digunakan oleh anak lain. Mereka menikmati adanya anak lain tetapi tidak berusaha untuk mendekati. Minat mereka dipusatkan pada aktivitas mereka sendiri, anak tidak dapat bekerjasama ataupun berkomunikasi dengan teman sepermainannya. Hal ini sesuai dengan Santrock, 2007, yang menyatakan bahwa ketika anak bermain sendiri dan mandiri dari orang lain, maka anak akan terlihat asyik dengan aktivitasnya dan tidak terlalu memperdulikan hal lain yang terjadi. Permainan kooperatif, ketika anak bermain dalam kelompok dengan anak lain, membuat anak saling berinteraksi dan berbincang dengan kelompoknya. Selama interaksi dalam sebuah permainan, anak-anak akan lebih terasa empatinya, mengatasi penolakan dan dominasi, serta mengelola emosinya (Adriana, 2011). Mereka akan belajar membentuk hubungan sosial dan menyelesaikan masalah yang terkait dengan hubungan ini. Mereka akan belajar untuk saling memberi dan menerima, banyak belajar dari kritikan temannya dibandingkan dari orang dewasa.
4 4 Bermain dapat digunakan sebagai media psiko terapi atau pengobatan terhadap anak yang dikenal dengan sebutan terapi bermain (Tedjasaputra, 2007). Terapi bermain merupakan upaya melanjutkan perkembangan normal yang memungkinkan anak merespon lebih efektif terhadap situasi yang sulit seperti pengalaman pengobatan. Terapi bermain bagi anak di rumah sakit dapat dilakukan secara individual maupun berkelompok. Adapun tujuan terapi bermain bagi anak yang dirawat dirumah sakit adalah untuk mengurangi perasaan takut, cemas, sedih, tegang dan nyeri (Supartini, 2004). Dalam proses hospitalisasi, ketakutan dan kecemasan yang dialami anak apabila tidak mendapat penanganan yang memadai dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan dan perawatan. Selain itu, kecemasan juga dapat mengakibatkan dampak yang buruk pada kehidupan selanjutnya secara menetap. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan terapi bermain di rumah sakit, terdiri dari faktor predisposisi yang mencakup pengetahuan dan sikap perawat, faktor pendukung diantaranya sarana atau fasilitas yang ada, termasuk kebijakan yang ditetapkan serta faktor pendorong, seperti adanya dukungan umpan balik (feedback) dari anak dan keluarga. Tanpa feedback, pelaksanaan terapi bermain tidak akan berjalan dengan baik (Green, 2010). Peran perawat dan keluarga dibutuhkan dalam terapi bermain sehingga mendukung proses pengobatan dan perawatan anak selama menjalani hospitalisasi. Menurut Bratton, 2005, pemberian terapi bermain saat anak menjalani hospitalisasi adalah dengan melibatkan orangtua, guru, tenaga pengajar, pembimbing dan perawat. Efek yang
5 5 paling besar untuk keberhasilan terapi bermain adalah keterlibatan orangtua. Hal ini disebabkan karena adanya kedekatan dan ikatan batin yang kuat antara orangtua dengan anak. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Le-Blanc, et al (2001). Hasil yang didapatkan adalah partisipasi orangtua memberikan manfaat yang besar terhadap terapi bermain. Di Indonesia, jumlah anak usia prasekolah (3-6 tahun) berdasarkan Survei Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2010 sebesar 72% dari jumlah total penduduk Indonesia. Diperkirakan 35 per 100 anak menjalani hospitalisasi dan 45% diantaranya mengalami kecemasan (Sumaryoko, 2008). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sukoati, 2012, di ruang anak Rumah Sakit Baptis Kediri, aktivitas bermain mewarnai mempengaruhi penggunaan mekanisme koping menghadapi hospitalisasi. Hasil penelitian Elfira, 2011, menunjukkan bahwa sebanyak 92,3% responden mengalami kecemasan sedang dan 7,7% mengalami kecemasan berat dan tidak ada pasien yang mengalami kecemasan ringan sebelum pelaksanaan terapi bermain dengan teknik bercerita. Setelah pelaksanaan terapi bermain dengan teknik bercerita, 76,9% responden mengalami kecemasan ringan dan 23,1% kecemasan sedang. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terapi bermain dengan teknik bercerita mempunyai pengaruh yang signifikan dalam menurunkan kecemasan anak prasekolah (p=0,001; α=0,05). Menurut Apriliawati, 2011, terdapat pengaruh biblioterapi terhadap penurunan tingkat kecemasan anak sekolah yang menjalani hospitalisasi, dan tidak ada hubungan antara usia, jenis kelamin, pengalaman dirawat, lama rawat
6 6 dan frekuensi membaca dengan tingkat kecemasan anak. Hendon, et al (2007) mengidentifikasikan bahwa terapi musik untuk pasien anak dapat meningkatkan efek positif dan pada akhirnya dapat meningkatkan mental dan kesejahteraan fisik pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit. Penelitian yang dilakukan oleh Stein, et al (2008) menjelaskan bahwa tindakan keperawatan yang paling efektif untuk mengurangi stress pada anak yang dirawat inap adalah dengan tindakan psikososial, dimana tindakan ini memerlukan keterlibatan dari perawat, orangtua dan teman di ruang rawat. Hasil penelitian yang dilakukan Coyne, 2006, tentang peran orangtua dalam perawatan di ruang rawat, menunjukkan bahwa, ketika anak dirawat di rumah sakit, anak memerlukan partisipasi dan peran dari orangtua untuk proses perawatan. Rekomendasi dari beberapa penelitian ini adalah penelitian lebih lanjut guna mendukung nilai terapi bermain yang diarahkan pada keterlibatan keluarga untuk menurunkan kecemasan pada anak dan orangtua. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Ruang Anak RS. Baptis Kediri, didapatkan data bahwa terapi bermain yang merupakan bagian dari asuhan keperawatan yang seharusnya dilakukan oleh perawat, hampir tidak pernah dilakukan. Menurut keterangan perawat yang ada diruangan, hal ini disebabkan karena tugas dan pekerjaan perawat sangat banyak sehingga waktu untuk bermain dengan anak yang dirawat di ruangan tersebut sangat minim. Perawat menganggap dengan membiarkan anak bermain sendiri diruang perawatan sudah cukup, karena perawat terlalu sibuk dengan aktivitas rutinnya.
7 7 B. Rumusan Masalah Sakit dan dirawat di rumah sakit menimbulkan kecemasan pada anak dan orangtua. Kecemasan orangtua akan meningkatkan kecemasan pada anak. Kecemasan pada anak usia prasekolah dapat dilihat dari perilaku anak tersebut, diantaranya anak akan menghindari dari situasi atau keadaan yang menekannya sehingga anak tidak dapat kooperatif terhadap tindakan perawatan. Kecemasan akibat hospitalisasi perlu ditangani sedini mungkin. Keterlambatan dalam penanganan akan membawa dampak tidak baik pada proses kesembuhan terutama pada anak yang mendapatkan perawatan di rumah sakit yang lingkungannya masih asing baginya. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan oleh perawat untuk menunjang perawatan adalah terapi bermain dengan melibatkan orangtua. Keterlibatan orangtua dalam terapi bermain akan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang memiliki empati yang tinggi, merasa diperhatikan sehingga berdampak terhadap emosi serta kepercayaan diri yang baik Terapi bermain merupakan salah satu intervensi yang diberikan bagi anak yang dirawat di rumah sakit. Namun, tugas dan pekerjaan perawat yang banyak, tidak memungkinkan mereka untuk melakukan terapi bermain. Hal ini menyebabkan anak bermain tanpa feedback yang benar dari orangtua. Uraian tersebut mendorong peneliti untuk meneliti pengaruh terapi bermain dengan keterlibatan orangtua terhadap kecemasan anak usia pra sekolah dan orangtua akibat hospitalisasi di Rumah Sakit Baptis Kediri
8 8 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh terapi bermain dengan keterlibatan orangtua terhadap kecemasan anak usia pra sekolah dan orangtua akibat hospitalisasi di Rumah Sakit Baptis Kediri 2. Tujuan Khusus a. Menganalisis pengaruh terapi bermain dengan keterlibatan orangtua terhadap kecemasan anak usia pra sekolah akibat hospitalisasi di Rumah Sakit Baptis Kediri b. Menganalisis pengaruh terapi bermain dengan keterlibatan orangtua terhadap kecemasan orangtua anak usia pra sekolah akibat hospitalisasi di Rumah Sakit Baptis Kediri D. Manfaat Penelitian 1. Pelayanan Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi pada praktik keperawatan anak tentang terapi bermain. Dengan keterlibatan orangtua dalam menurunkan kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi, anak usia prasekolah dapat lebih kooperatif sehinga mempercepat proses penyembuhan penyakit anak
9 9 2. Ilmu Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam pengembangan ilmu keperawatan anak khususnya tentang terapi bermain dengan keterlibatan orangtua dalam menurunkan kecemasan pada anak usia pra sekolah dan orangtua akibat hospitalisasi 3. Penelitian Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi tambahan yang berguna bagi pengembangan penelitian keperawatan berikutnya terutama yang berhubungan dengan terapi untuk menurunkan kecemasan pada anak
10 E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Peneliti/Judul Sampel Desain Analisis Hasil Perbedaan 1 Rini, 2013/ Hubungan antara Penerapan Atraumatic Care dengan Kecemasan Anak Prasekolah saat Proses Hospitalisasi di RSU dr. H. Koesnadi Kabupaten Bondowoso Anak prasekolah yang sedang dirawat di ruang rawat inap anak RSU dr. H. Koesnadi Kabupaten Bondowoso sejumlah 20 anak Penelitian Observasional Analitik dengan pendekatan Cross sectional Uji korelasi Spearman Rank bebas: Penerapan Atraumatic Care Terikat: Kecemasan Anak Usia Prasekolah saat hospitalisasi Nilai p < α (0,003< 0,05) yang berarti ada hubungan antara penerapan Atraumatic care dengan kecemasan anak prasekolah saat proses hospitalisasi di RSU dr. H. Koesnadi Kabupaten Bondowoso. dan desain penelitian 2 Malloch, et al, 2012/Music Therapy with Hospitalized Infants-The Art And Science Of Communicative 1. Bayi NICU yang menerima terapi musik (n = 10) 2. Bayi NICU yang tidak menerima terapi musik (n = 10 ) Pre-test post-test control group design 1. Kruskal- Wallis 2. Chi-square 3. Mann- Whitney Variebel bebas: Music Therapy Terikat: Hospitalized Intervensi Music Therapy mendukung pengembangan neurobehavioral bayi. Secara khusus, bayi dan sampel
11 1 No Peneliti/Judul Sampel Desain Analisis Hasil Perbedaan Musicality 3. Bayi sehat Nonhospitalized yang tidak menerima terapi musik (n = 19) Infants dirawat di rumah sakit lebih mampu mempertahankan regulasi mandiri selama interaksi sosial dengan orang dewasa, kurang marah dan menangis, dan lebih positif dalam tanggapan mereka terhadap penanganan dewasa, bila dibandingkan dengan bayi yang tidak menerima intervensi 3 Yusuf, 2013/ Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kondisi Psikologis Anak Usia Pra Sekolah Yang Mengalami 36 anak uasia prasekolah di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Penelitian Quasi Experiment dengan pendekatan pre post the design without controlling Analisis kuantitatif dengan menggunakan uji Mann Whitney bebas: terapi bermain terikat: Kondisi Ada perbedaan kondisi psikologis anak usia prasekolah yang dihospitalisasi sebelum dan sesudah pemberian dan desain penelitian
12 2 No Peneliti/Judul Sampel Desain Analisis Hasil Perbedaan Hospitalisasi Psikologis terapi bermain 4 Apriliawati, 2011/ Pengaruh Biblioterapi Tingkat Kecemasan Anak Usia Sekolah yang Menjalani Hospitalisasi 30 anak usia sekolah Kuasi eksperimen dengan desain pre dan post test 1. Uji T dependen (paired sample t- Test) 2. Uji beda 3. Uji korelasi bebas: Biblioterapi terikat: tingkat kecemasan Terdapat pengaruh biblioterapi terhadap penurunan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang menjalani hospitalisasi Tidak tedapat hubungan usia, jenis kelamin, pengalaman dirawat, lama rawat dan frekuensi membaca dengan tingkat kecemasan anak Sampel dan variabel 5 Solikhah, 2011/ Pengaruh Therapeutic Peer Play terhadap Kecemasan dan Kemandirian Anak Usia Sekolah 33 anak usia sekolah pada kelompok eksperimen dan 33 anak usia sekolah pada kelompok kontrol Pre-test post-test control group design Uji Statistik paired sample t-test bebas : Therapeutic Peer Play Varibel Terikat: Tingkat Terdapat pengaruh yang signifikan antara Therapeutic Peer Play dengan kecemasan dan kemandirian penelitian
13 3 No Peneliti/Judul Sampel Desain Analisis Hasil Perbedaan Selama Hospitalisasi kecemasan dan kemandirian 6 Bratton, 2005/ The Efficacy of Play Therapy With Children: A Meta- Analytic Review of Treatment Outcomes 93 studi analisis tentang efektivitas terapi bermain Pre-test post-test control group design A Meta- Analytic Review of Treatment Outcomes : Terapi Bermain Terapi bermain memiliki efektivitas yang tinggi terhadap pengobatan anak yang dilakukan rawat inap Sampel, variabel dan analisis 7 Tachibana et al, 2012/A New Mother-Child Play Activity Program to Decrease Parenting Stress and Improve Child Cognitive Abilities 238 ibu dengan anak usia prasekolah Pre-test post-test control group design Cluster Randomized Controlled Trial bebas : Mother-Child Play Activity Varibel Terikat: Tingkat kecemasan dan kemampuan kognitif Program intervensi dapat memperbaiki masalah psikososial anakanak yang berhubungan dengan stress pengasuhan dan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak, sampel dan analisis 8 Winarsih, 2012 Hubungan Peran 60 responden di RSUD RA Kartini Cross Sectional Uji Statistik Chi-square bebas : peran serta Terdapat hubungan peran serta, desain dan
14 4 No Peneliti/Judul Sampel Desain Analisis Hasil Perbedaan Serta Orangtua dan Dampak Hospitalisasi Anak Usia Prasekolah di RSUD RA Kartini Jepara Jepara orangtua Varibel Terikat: Dampak hospitalisasi anak usia prasekolah orangtua dan dampak hospitalisasi anak usia prasekolah di RSUD RA Kartini Jepara analisis
15 0
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Anak adalah individu yang masih memiliki ketergantungan pada orang dewasa dan lingkungan sekitarnya, anak memerlukan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengharuskan mereka dirawat di rumah sakit (Pieter, 2011). Berdasarkan survei dari Word Health Organization (WHO) pada tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan makhluk rentan dan tergantung yang selalu dipenuhi rasa ingin tahu, aktif, serta penuh harapan. Masa anak-anak suatu awal kehidupan untuk masa-masa berikutnya
Lebih terperinciKECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL
98 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2. (2) Agustus 2016 ISSN. 2407-7232 KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL CHILD ANXIETY TODDLER VIEWS FROM THE HOSPITAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kesakitan anak di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4 tahun sebesar 25,8%, usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002).
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak adalah tunas bangsa, potensi dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa. Oleh karena itu anak perlu mendapat kesempatan yang seluasluasnya untuk tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi cemas yang terjadi pada anak yang menjalani hospitalisasi dan mendapatkan tindakan invasif harus mendapat perhatian khusus dan segera diatasi. Bagi anak usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Hospitalisasi merupakan proses karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu, gelisah yang dapat menimbulkan ketegangan fisik yang tinggi. Hal ini ditimbulkan sebagai reaksi
Lebih terperinciIbnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis pada kehidupannya. Pada saat anak dirawat di Rumah Sakit banyak hal yang baru dan juga
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi meningkatnya masalah kesehatan anak,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan krisis yang sering dimiliki anak. Anak-anak, terutama saat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sakit dan dirawat di rumah sakit adalah keadaan yang kerap terjadi dan merupakan krisis yang sering dimiliki anak. Anak-anak, terutama saat pertama kali dirawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan motorik, verbal, dan ketrampilan sosial secara. terhadap kebersihan dan kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah individu yang mengalami tumbuh kembang, mempunyai kebutuhan biologis, psikologis dan spiritual yang harus dipenuhi. Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya perubahan atau gangguan fisik, psikis, sosial dan adaptasi terhadap lingkungan. Sakit dan dirawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan pada anak telah mengalami pergeseran dan kemajuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawatan pada anak telah mengalami pergeseran dan kemajuan yang sangat mendasar (Supartini, 2009), anak sebagai pasien tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa,
Lebih terperinciPerbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.
Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.Djamil Padang Elza Sri Pratiwi a, Deswita a a Fakultas Keperawatan
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dewi Winahyu. *) Dera Alfiyanti **), Achmad Solekhan ***)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan. Sebagai individu yang unik anak memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetensi fisiologis dan psikososial secara bertahap. Setiap tahap psikososial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan anak perlu mendapatkan perhatian khusus, baik dari pemerintah, petugas kesehatan maupun masyarakat. Hal ini merupakan dampak dari semakin meningkatnya jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya bahaya (Mulyono, 2008). Beberapa kasus kecemasan (5-42%),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan merupakan salah satu emosi yang sering menimbulkan stres yang paling banyak dirasakan oleh banyak orang. Kadang-kadang kecemasan juga disebut dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis pada kehidupannya. Saat anak dirawat di rumah sakit banyak hal yang baru dan juga asing yang harus
Lebih terperinciInggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto Rina Margaretha Kundre
PERBEDAAN TERAPI BERMAIN PUZZLE DAN BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) SELAMA HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RS TK. III. R. W. MONGISIDI MANADO Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembang anak dipengaruhi oleh faktor bawaan (i nternal) dan faktor lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan mengancam bagi setiap orang, terutama bagi anak yang masih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan dipengaruhi dengan segala macam hal yang baru. Anak prasekolah sering menunjukan perilaku yang aktif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia anak adalah dunia bermain, khususnya bagi anak yang berusia 1-3 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut harus dijaga kelangsungannya dengan upaya stimulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan hingga usia tujuh belas tahun, dimana masing-masing anak tumbuh dan belajar sesuai dengan
Lebih terperinciMutia Yusuf, Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kondisi Psikologis 149
Mutia Yusuf, Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kondisi Psikologis 149 PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai klien tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai makhluk unik
Lebih terperinciLilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK
ATRAUMATIC CARE MENURUNKAN KECEMASAN HOSPITALISASI PADA ANAK PRASEKOLAH DI RUANG ANGGREK RSU dr. SOEGIRI LAMONGAN (The Atraumatic Care Reduce Anxiety Hospitalization Preschool Children in Anggrek Room
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bermain adalah unsur yang paling penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial. Dimana anak mendapat kesempatan cukup
Lebih terperinciPENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK
PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG 6 Eni Mulyatiningsih ABSTRAK Hospitalisasi pada anak merupakan suatu keadaan krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien karena akan muncul berbagai kemungkinan masalah dapat terjadi yang akan membahayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bermain adalah pekerjaan anak-anak semua usia dan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Azis, 2010). Bermain merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kehidupan manusia (Ramawati, 2011). Kemampuan merawat diri adalah suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan merawat diri merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia (Ramawati, 2011). Kemampuan merawat diri adalah suatu kebutuhan yang ditujukan pada
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN Ika Agustina*Nur Asnah Sitohang** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan mengancam bagi setiap orang, terutama bagi anak yang masih dalam
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG (THE INFLUENCE OF PLAYING THERAPY AGAINST PRA SCHOOL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan jumlah anak. Hal ini memberi konsekuensi pada masalah kesehatan anak antara lain masalah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciSetiap bayi memiliki pola temperamen yang berbeda beda. Dimana
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan anak pada masa balita sangat berkaitan erat dengan tingkat kesehatannya pada masa bayi baru lahir. Dengan demikian, derajat kesehatan anak tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. A. Latar belakang Rumah sakit adalah
Lebih terperinciEFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN PUZZLE DENGAN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD 45 KUNINGAN
EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN PUZZLE DENGAN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD 45 KUNINGAN (Effectiveness of Therapy Play with Puzzle and Colored A Picture on the Level
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bermain adalah pekerjaan anak-anak semua usia dan. merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan, tanpa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bermain adalah pekerjaan anak-anak semua usia dan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain merupakan suatu aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Katarak adalah keadaan terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Katarak adalah keadaan terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa. katarak adalah suatu keadaan patologik lensa dimana lensa menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sosialisasi merupakan suatu proses di dalam kehidupan seseorang yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sosialisasi merupakan suatu proses di dalam kehidupan seseorang yang berlangsung seumur hidup untuk belajar menerima dan menyesuaikan diri dengan kebiasaan,
Lebih terperinciKatinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes, Biomed**) ABSTRAK ABSTRACT
PENGARUH TERAPI BERMAIN DALAM MENURUNKAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5TAHUN) YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG Katinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan keadaan dimana fungsi fisik, emosional, intelektual, sosial dan perkembangan atau spiritual seseorang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG M. Fatkhul Mubin, Dessy Maria Hanum Staf Pengajar Prodi S1 Keperawatan FIKKES UNIMUS Abstraks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter &
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui oleh manusia bersifat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J
PENGARUH TERAPI BERMAIN GELEMBUNG SUPER TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Diah Luki
Lebih terperinciPENGARUH CERITA MELALUI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
PENGARUH CERITA MELALUI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai
Lebih terperinciVol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN
Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN 2580-2194 PENGARUH TERAPI BERMAIN PLASTISIN (PLAYDOUGHT) TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD BANGKINANG
Lebih terperinciTERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH
TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH (Games Therapy Towards to Psychologic Adaptation in School Age Children) Retno Twistiandayani*, Siti Mahmudah** * Program
Lebih terperinciTERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP RESPON PENERIMAAN OBAT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH
TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP RESPON PENERIMAAN OBAT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH PLAYING PUZZLE THERAPY ON MEDICINE ACCEPTANCE RESPONSE TOWARDS PRESCHOOL CHILDREN Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri. Kehamilan merupakan sebuah peristiwa besar bagi wanita dan keluarga. Kehamilan yang sehat,
Lebih terperinciEmi Agustina 1, Artie Puspita 2 1 Dosen Akademi Keperawatan Pamenang 2 Perawat RSUD Pare ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN ANAK PRASEKOLAH YANG RAWAT INAP (Studi Experimental di Ruang Nusa Indah Rumah Sakit Umum Daerah Pare Tahun 21) Emi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Keperawatan anak telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Anak tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai makhluk unik yang memiliki
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan dari tanggal 1 Juli sampai 1 Agustus 213. Responden dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami gangguan kesehatan/dalam keadaan sakit. Keluarga juga merupakan salah satu indikator dalam masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012
EFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012 Lisdahayati Dosen Prodi keperawatan Baturaja Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. spesifik dan berbeda dengan orang dewasa. Anak yang sakit. hospitalisasi. Hospitalisasi dapat berdampak buruk pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan makhluk yang unik, yang tidak bisa disamakan dengan orang dewasa. Anak memiliki kebutuhan spesifik dan berbeda dengan orang dewasa. Anak yang sakit dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keluarga berfungsi tinggi untuk membantu dalam menjaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan salah satu unit dasar yang bertanggung jawab dalam melestarikan integritas individu anggota keluarga yang akan membentuk struktur keluarga yang meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN PERAN SERTA ORANG TUA DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RSUD RA KARTINI JEPARA TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN PERAN SERTA ORANG TUA DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RSUD RA KARTINI JEPARA TESIS BIYANTI DWI WINARSIH 1006800724 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM
Lebih terperinciAKTIVITAS BERMAIN MEWARNAI DAPAT MENINGKATKAN MEKANISME KOPING ADAPTIF SAAT MENGHADAPI STRES HOSPITALISASI PADA ANAK
AKTIVITAS BERMAIN MEWARNAI DAPAT MENINGKATKAN MEKANISME KOPING ADAPTIF SAAT MENGHADAPI STRES HOSPITALISASI PADA ANAK COLORING ACTIVITIES ON CHILDREN TO INCREASE ADAPTIVE COPING MECHANISM WHEN DEALING WITH
Lebih terperinciKENDALI STRES MENGHADAPI HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA- SEKOLAH MELALUI TERAPI MEWARNAI
KENDALI STRES MENGHADAPI HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA- SEKOLAH MELALUI TERAPI MEWARNAI Luluk Masluchah Email: ibululuk23@gmail.com ABSTRAK Terapi mewarnai kertas bergambar diuji efektivitasnya terhadap
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG DI RAWAT DI RSUD dr.pirngadi MEDAN
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG DI RAWAT DI RSUD dr.pirngadi MEDAN SKRIPSI Oleh : Novika H Sembiring 101101098 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupun orang tua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : EKAN FAOZI J Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
HUBUNGAN HOSPITALISASI BERULANG DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRASEKOLAH YANG MENDERITA LEUKEMIA LIMFOSITIK AKUT DI RUANG MELATI 2 RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciTEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN
TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN Eliza Hafni*, Nur Asnah Sitohang** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak adalah manusia yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari awal kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu yang sedang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hospitalisasi merupakan keadaan dimana orang sakit berada pada lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau pengobatan sehingga dapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Hospitalisasi atau Rawat Inap pada Anak Pengertian Hospitalisasi. anak dan lingkungan (Wong, 2008).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Hospitalisasi atau Rawat Inap pada Anak 2.1.1. Pengertian Hospitalisasi Hospitalisasi adalah suatu keadaan dimana seseorang yang sakit yang membutuhkan perawatan secara intensif
Lebih terperinciPERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO
PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO Abdul Muhith *, Sulusul Hasanah ** *Dosen Sekolah Tinggi Ilmu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. Anak 2.1.Pengertian Anak Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan
Lebih terperinciSiti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK
JURNAL KESEHATAN HOLISTIK Vol 9, No 2, April 2015: 59-63 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG ALAMANDA RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang menggunakan teknik invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani melalui sayatan yang diakhiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. anak (Morbidity Rate) di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Nasiolnal
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial
Lebih terperinciEFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI
EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN PENERAPAN ATRAUMATIC CARE DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2015
HUBUNGAN PENERAPAN ATRAUMATIC CARE DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2015 Siti Rahmah 1*) dan Ns Fitriani Agustina 2) 1) Dosen Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Hospitalisasi (rawat inap) pada pasien anak dapat menyebabkan kecemasan dan stres pada semua tingkat usia. Penyebab dari kecemasan ini dipengaruhi oleh banyak faktor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran seseorang,
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KABUPATEN SEMARANG
PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KABUPATEN SEMARANG Mudrikah*) Rosalina, S.Kp., M.Kes **), Gipta Galih Widodo, S.Kp., M.Kep, Sp.KMB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat mengalami penurunan fungsi, yang disebut dengan gagal ginjal. Prevalensi gagal ginjal di dunia cukup tinggi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah sakit. Anak merupakan individu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hospitalisasi atau rawat inap merupakan suatu keadaan tidak menyenangkan pada anak saat sakit dan dirawat di rumah sakit sehingga harus menyesuaikan diri dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia prasekolah merupakan anak dalam rentang usia 3 sampai 6 tahun. Anak usia prasekolah memiliki karakteristik perkembangan fisik, motorik, intelektual, dan
Lebih terperinciKONSEP HOSPITALISASI. BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep
KONSEP HOSPITALISASI BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep SAKIT & DIRAWAT DI RUMAH SAKIT MERUPAKAN KRISIS DI DALAM HIDUP ANAK. DI RAWAT DI RUMAH SAKIT BERARTI ANAK HARUS BERURUSAN DENGAN LINGKUNGAN YANG ASING,
Lebih terperinciPENGARUH PROGRAM BERMAIN TERHADAP RESPON PENERIMAAN PEMBERIAN OBAT PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH
PENGARUH PROGRAM BERMAIN TERHADAP RESPON PENERIMAAN PEMBERIAN OBAT PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH Sri Angriani 1, Andi Wahid kahar 2, Nurhidayah 3 1 Poltekkes Kemenkes Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin Makassar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hospitalisasi Pada anak 2.1.1 Konsep Hospitalisasi Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. standar dan ekspektasi individu tersebut (WHO, 1993). Pengukuran kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas hidup merupakan persepsi individu terhadap kedudukannya dalam sistem nilai dan budaya dimana dia tinggal yang berhubungan dengan tujuan, standar dan ekspektasi
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKTIVITAS BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA TODDLER
1 JURNAL PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKTIVITAS BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA TODDLER AKIBAT HOSPITALISASI DI RUANG RAWAT INAP ANAK RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2013 LINA INDRAWATY PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis dan tenaga non medis. Dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga kesehatan secara umum merupakan satu kesatuan tenaga yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis dan tenaga non medis. Dari semua katagori tenaga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Departemen Kesehatan (1988, dalam Effendy 1998)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dukungan Keluarga 1. Pengertian Keluarga Menurut Departemen Kesehatan (1988, dalam Effendy 1998) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh karena anak tidak memahami mengapa harus dirawat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit dan dirawat di rumah sakit pada anak dapat menimbulkan stress yang disebabkan oleh karena anak tidak memahami mengapa harus dirawat, lingkungan yang asing, prosedur
Lebih terperinciARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN
ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM
Lebih terperinciHubungan Antara Peran Orang Tua 1
HUBUNGAN ANTARA PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT STRES HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) DI RSUD SOEROTO NGAWI Erwin Kurniasih S.Kep., NS., M.Kep (D3 Keperawatan) Akademi Keperawatan Pemkab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk optimalisasi tumbuh kembang. Salah satu tahap tumbuh kembang adalah usia prasekolah yang mempunyai
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA
HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad
Lebih terperinci