BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media sosial merupakan situs di mana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi Blog, Youtube, Facebook, Twitter, Instagram, Snapchat, Bigo Live dll. Di tahun 2016, media sosial Youtube di Indonesia berkembang dengan baik. Di mana bermunculan content creator atau biasa yang disebut Youtuber. Banyak pengguna Youtube yang memproduksi video sebagai wadah penyalur hobi, promosi sebuah produk/jasa, menyebarkan informasi dan menjadi media edukasi di luar media konvensional lainnya. Salah satu Youtuber yang sedang menjadi perhatian netizen adalah Laurentius Rando. Ia mengelola dua akun Youtube bernama Jakarta Beatbox dan Laurentius Rando, jumlah subscriber atau pengikut akun Jakarta Beatbox sebanyak 233.942 ribu, sedangkan akun Laurentius Rando sebanyak 516.091 ribu. Konten yang terdapat pada channelnya yaitu daily vlog (video blog) mengenai tentang aktivitas kesehariannya seperti jalan-jalan, makan, challenge (tantangan), mail time (buka surat atau kado dari penggemar), dan beberapa jenis video lain seperti draw my life (konsep menceritakan perjalanan hidup), performance beatbox, tips and trick beatbox dan cover beatbox. 1
2 Di era digital ini, orang lain dengan mudah memberikan judgement pada suatu hal, keadaan tertentu, juga seseorang melalui apa yang ia lakukan di dunia maya. Misalnya perilaku yang ditampilkan di media sosial baik dengan sengaja maupun tidak sengaja. Dibandingkan dengan makhluk lainnya, kita sebagai manusia, memiliki sejumlah perilaku yang kadang merusak diri sendiri dan orangorang disekitar. Hal ini bisa disebabkan karena pengaruh didikan orang tua, lingkungan sekitar, penerimaan sosial dan invididualistis dalam memahami dunia. Contohnya berkata kasar, memiliki emosi yang tinggi, egois dan tidak menghargai. Perilaku buruk dapat membentuk citra diri kita menjadi negatif dimata orang lain. Laurentius Rando termasuk kedalam daftar Youtuber yang pernah melakukan perilaku buruk yaitu ia sempat menjual gift dari fans yang dengan loyal mendukungnya sebagai Youtuber. Kasus ini menjadi viral di media sosial karena gift yang dijual di situs jual-beli Kaskus itu merupakan barang dengan harga ratusan ribu sampai jutaan rupiah yang diberikan oleh fans yang rata-rata masih dibawah 19 tahun 1. Sehingga teman-teman di media sosial maupun di dunia nyata serta rekan kerja mengecam tindakan Rando dan sempat menjadi korban bully di media sosial. Guna memperbaiki citra diri Laurentius Rando, diperlukan personal brand yang baik agar membentuk citra diri yang positif di media sosial khususnya Youtube. Personal branding adalah proses dimana manusia dipandang dan dinilai sebagai sebuah brand oleh target market. Personal branding juga merupakan seni 1 http://www.duniaku.net/2016/04/11/hikmah-kasus-laurentius-rando/
3 menarik lebih banyak klien dengan secara aktif membentuk persepsi publik. Dikatakan bahwa manusia itu sendiri mengendalikan cara bagaimana manusia itu sendiri dipersepsikan oleh target market 2. Personal brand dapat dianggap sebagai suatu komitmen seseorang kepada khalayak umum. Dari komitmen itulah harapan-harapan orang lain mengenai seseorang secara spontan menucul menjadi sesuatu yang harus terwujud dan susuai dengan realita. Semakin seseorang dapat menampilkan citra diri sesuai dengan persepsi orang lain, semakin besar pula kepercayaan yang diberikan orang lain terhadapnya 3. Dalam dunia kerja, personal brand menjadi tolak ukur pihak ketiga, rekan kerja baik atasan ataupun bawahan dalam memberikan penilaian satu sama lain. Dengan demikian, memanfaatkan dan menggunakan personal brand sebagai alat dalam memberikan kesan positif dan menarik orang merupakan sesuatu yang dapat dibenarkan. Asalkan, personal brand yang ditampilkan tersebut masih sesuai dengan dirinya yang sebenarnya. Membangun personal brand membutuhkan proses yang panjang dan tidak mudah sampai suatu potensi atau keahlian melekat pada dirinya. Personal brand yang terkait dengan kemampuan dan ciri khas seseorang berjalan dengan natural dan sesuai dengan jam terbang keahlian yang dilakoninya. Sebutan brand tersebut akan secara alami disematkan oleh publik. 2 Hubert K Rampersad. 2008. Sukses Membangun Authentic Personal Branding. Edisi Indonesia. Jakarta: PPM 3 Parengkuan, Erwin dan Tumewu, Becky. 2014. Personal Brad-Inc (Rahasia untuk Sukses dan Bertahan di Karir). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 18
4 Proses personal brand melalui tiga tahapan yaitu tahap pertama membangun identitas brand, membedakan diri dengan orang lain dan memiliki target market. Tahap kedua ialah mengkomunikasikan secara aktif identitas brand tersebut yang telah dibentuk kepada target market. Tahap ketiga merupakan evaluasi identitas brand yang tidak disukai oleh target market dan memperbaiki identitas agar tercipta citra yang positif 4. Tujuan keberadaan personal branding melalui media sosial tentunya memiliki fungsi dan tujuan tertentu, yakni ingin sebagai apa kita dikenal orang lain dan selanjutnya aktivitas personal branding yang dibangun ini akan memberi dampak citra diri positif atau negatif. Citra diri merupakan salah satu unsur penting untuk mewujudkan siapa diri kita sebenarnya. Ia juga merupakan konsep diri tentang individu. Dengan kata lain, citra diri merupakan gambaran umum suatu individu yang dibentuk oleh individu itu sendiri. Hal ini erat kaitannya dengan personal brand. Karena keduanya bersinergi dalam membentuk citra diri yang positif dimata publik sasaran dengan melakukan upaya-upaya mengkomunikasikan keahlian, kelebihan dan ciri khas individu. Alasan peneliti tertarik memilih judul ini karena personal brand merupakan hal yang penting dalam menunjang karir seseorang. keberadaan personal brand membantu seseorang memahami dirinya dan orang lain, khususnya dalam dunia kerja. Serta alasan peneliti memilih Laurentius Rando 4 Khedher, M. (2014). Personal branding phenomenon. International Journal of Information, Business and Management, 6(2), 29-40
5 karena untuk membantu pembaca dalam memaksimalkan aktivitas personal branding di media sosial khususnya Youtube. Semua profesi atau pekerjaan memerlukan personal brand yang positif. Tidak hanya produk atau jasa dan perusahaan yang dapat melakukan kegiatan branding, namun secara individu kita juga bisa melakukannya. 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan ditas, maka fokus penelitian dari penelitian ini adalah: Bagaimana Personal Branding Laurentius Rando dalam Membentuk Citra Diri melalui Media Sosial Youtube? 1.3 Identifikasi Masalah Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, indentifikasi masalah dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana proses personal branding Laurentius Rando? 2. Bagaimana komponen yang membangun personal branding Laurentius Rando? 3. Bagaimana hambatan atau kendala yang dialami Laurentius Rando dalam proses membangun personal branding? 4. Bagaimana respon citra diri Laurentius Rando di media sosial Youtube?
6 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah mendeskripsikan dan menjelaskan Personal Branding Laurentius Rando dalam Membentuk Citra Diri melalui Media Sosial Youtube. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah dan masukan atau bahan pertimbangan bagi studi komunikasi, khususnya di bidang Public Relations dalam upayanya mencapai praktik Public Relations yang baik, dan dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya. 1.5.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan, pengertahuan, dan pengalaman dalam menerapkan teori ke dalam praktek sesungguhnya. Penelitian ini juga sekaligus sebagai kontribusi bagi media sosial (Youtube, Instagram, Facebook, dll) dalam pembentukan personal branding. 1.5.3 Manfaat Sosial Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat dalam penentuan kebijakan dalam penggunaan media sosial khususnya Youtube untuk digunakan secara positif oleh masyarakat luas.