BAB V PENUTUP. Dari penelitian terhadap spiritual bisnis Islam (studi pemasaran kelapa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PENUTUP. dijalankan melalui sub sistem biaya dan permintaan (permintaan ikan laut di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1.000 ha Kelapa Sawit. Karet. tahun

mutana>qis}ah dalam bisnis industri

Rekonstruksi Ilmu Pengetahuan Kontemporer

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 DAMPAK KEBIJAKAN PAJAK PERTANIAN TERHADAP PRODUKSI, PERDAGANGAN, DAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu yang sangat urgen untuk menjadi perhatian para pendidik adalah berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pengajaran maya.

Capacity Building SPKS (Serikat Petani Kelapa Sawit)

BAB I PENDAHULUAN. Tahun

PEREKONOMIAN WILAYAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. oleh Allah SWT. Yaitu mengenai pencatatan dalam transaksi jual-beli dan

KATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pemerintah sedang menggalakkan produksi non-migas,

I. U M U M. TATA CARA PANEN.

Tabel 14 Kebutuhan aktor dalam agroindustri biodiesel

ISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN

RINGKASAN EKSEKUTIF PALTI SILITONGA,

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Seumantoh adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan Tandan Buah

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. dan universal yang mengatur semua aspek, baik sosial, ekonomi, dan politik

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

PENDAHULUAN. untuk bisa menghasilkan kontribusi yang optimal. Indonesia, khususnya pengembangan agroindustri.

BAB V PENUTUP. tesis ini yang berjudul: Konsep Berpikir Multidimensional Musa Asy arie. dan Implikasinya Dalam Pendidikan Islam, sebagai berikut:

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Produksi CPO di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

DAFTARISI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 013 TAHUN 2012 TENTANG

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

oleh nilai tukar rupiah terhadap US dollar dan besarnya inflansi.

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh perusahaan adalah pencapaian laba optimum. Pencapaian laba dirasa

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan industri manufaktur dan sebagai sumber devisa negara. Pengembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar.

I. PENDAHULUAN. Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas penting di Malaysia

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri pada pertengahan abad ke-19. Manajemen lahir sebagai tuntutan

BAB V PENUTUP. penelitian, paparan data hasil penelitian di Bank Syariah Mandiri Lamongan. maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

SUBSIDI BBM : PROBLEMATIKA DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

I. PENDAHULUAN. salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. strategi yang dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari Tbk adalah sebagai berikut.

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT SKALA KECIL (MINI PLANT)

PEMBAHASAN (A) (B) (C) (D) Gambar 13. TBS Yang Tidak Sehat (A) Buah Mentah dan Abnormal, (B) Buah Sakit, (C) Buah Batu dan (D) Buah Matang Normal

BAB I PENDAHULUAN. manusia-manusia mencapai kesimpulan-kesimpulan tertentu baik dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Otomasi adalah penggunaan berbagai sistem kontrol untuk peralatan operasi seperti

BAB VI PENUTUP. 1. konsep upah perspektif Hizbut Tahrir adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

TEORI-TEORI POLITIK. P. Anthonius Sitepu. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012

2015 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan knowledge based economy (ekonomi berbasis pengetahuan) dalam rangka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

I.PENDAHULUAN Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Efektifitas kinerja manajemen pada dasarnya dinilai dari efektifitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi pertanian yang

sawitku benih asalan faktor disinsentif penggunaan benih unggul vs potensi kerugian

Membahas Kitab Tafsir

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

SEKSI PROMOSI DAN PEMASARAN HASIL PERKEBUNAN

Menurut penerbitnya, buku Studying Christian Spirituality ini adalah

Koreksi Pajak Masukan yang berhubungan dengan kegiatan unit usaha/divisi kebun sebesar Rp ,00,

KEWIRAUSAHAAN I. Menganalisis Peluang Usaha dan Segmentasi Pasar. M. Rizal Situru. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

terhadap aspek sosial, ekonomi dan lingkungan yang lebih dikenal dengan istilah Corporate

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Tugas dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Jabatan pada Struktur. Organisasi. Menurut data bagian kantor Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB V PENUTUP. telah berdaya dan yang belum berdaya, treatment pembiayaan berjenjang,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Maimunah, 2014

PEREKONOMIAN INDONESIA Masalah, Potensi dan Alternatif Solusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari penelitian terhadap spiritual bisnis Islam (studi pemasaran kelapa sawit di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur), maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Aksioma dasar rancang bangun spiritual bisnis dalam bauran pemasaran menurut tinjauan Islam dibangun dengan 4 (empat) dukungan determinan norma, yakni norma shari> ah, norma etika, norma transaksi, dan norma kreatif. Masing-masing determinan tersebut berkolaborasi, membangun sebuah sistem dalam spiritual bisnis Islam. 2. Realitas implementatif bauran pemasaran kelapa sawit di Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai berikut : a. Transaksi bisnis kelapa sawit belum sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai spiritual Islam. Indikasinya adalah adanya ketidakjujuran disaat transaksi penimbangan tandan buah segar (TBS). Selain itu penentuan harga TBS yang sepihak oleh tengkulak (pengepul), sehingga petani kelapa sawit cenderung dirugikan. b. Bauran pemasaran yang seharusnya meliputi 7 (tujuh) unsur (produksi, tempat, promosi, harga, orang, proses, sarana dan fisik) masih belum diimplementasikan secara optimal. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya :

209 1). Saluran distribusi kelapa sawit di daerah ini masih dengan pola : Farmer (petani) village seller (tengkulak) sub district seller (pabrik CPO) proses pedagang dalam negeri dan eksportir. 2). Alat transportasi pengangkut tandan buah segar (TBS) yang dimiliki petani belum memadai. 3). Kurangnya pabrik pengolahan minyak (CPO). 4). Minimnya infrastruktur /jalan, sehingga hasil produksi sulit diangkut ke daerah lain. 5). Minimnya pembangkit tenaga listrik di lokasi perkebunan, sehingga rawan terjadinya pencurian hasil panen kelapa sawit. 3. Ekspektasi bauran pemasaran bisnis kelapa sawit di Kabupaten Penajam Paser Utara terbentuk dengan 6 (enam) determinan yakni: (1) jejaring bisnis, (2) profesionalisme pemasaran, (3) analisis segmen dan peluang pasar, (4) penggunaan komunikasi bisnis, (5) pemanfaatan teknologi informasi, dan (6) peranan pemerintah daerah. B. Implikasi Teoritik Di bidang ilmu pengetahuan, pandangan dunia keilmuan (worldview) berfungsi sebagai media kognitif yang menjelaskan posisi ontologis, aturan metodologis dan kerangka nilai. 1 Pandangan dunia (worldview) bisnis Islam yang spesifik bergerak dan membangun teori-teorinya yang berbeda dengan bisnis 1 Ismail Nawawi, Isu-Isu Ekonomi Islam, Nalar Filsafat, (Jakarta : VIV Press, 2012), 551.

210 modern. Spiritual bisnis Islam terbangun melalui scientific worldview dan Islamic worldview. 2 Pandangan dunia keilmuan scientific worldview adalah sebuah kerangka yang mengemudikan seluruh ide atau gagasan yang bersifat transenden ke cara pandang ilmiah, termasuk pula dalam ilmu bisnis. Sedangkan pandangan dunia Islam (Islamic worldview) didasarkan kepada wahyu Allah SWT, bukan akal pikiran (rasio) manusia. Relasinya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan adalah dalam worldview ini ada sesuatu yang tetap dan ada pula aspek lain yang berubah secara kontekstual. Paradigma dan konstruk bisnis Islam dengan sendirinya harus diletakkan pada pandangan dunia seperti itu. Islam dipandang bukan sekedar seperangkat teori yang didasarkan kepada asumsi-asumsi tetapi merupakan jalan hidup (way of life) dan selalu berhubungan dengan aktualitas. Para fuqaha> masa lalu lebih senang berbicara soal sistem ekonomi Islam ketimbang ilmu ekonomi Islam. Oleh karena itulah, secara metodologis, formulasi bisnis Islam modern perlu merujuk kepada apa yang telah dirumuskan fuqaha>, hingga kepada praktekpraktek kaum muslimin yang hidup di masa sekarang. Metode yang dimaksud terdiri dari empat langkah prosedural, yakni ( 1 ) mengidentifikasi semua statemen dalam al-qur a>n dan al-hadi>th yang relevan, dengan memahami bagaimana teks-teks wahyu memposisikan wacananya, (2) memahami makna ayat-ayat al-qur a>n yang relevan dengan persoalan, baik secara 2 Ibid.

211 individual maupun dalam hubungannya dengan ayat-ayat yang lain, (3) mengidentifikasi sebab-sebab hukum ('illah) yang terkandung dalam sebuah ayat atau hadi>th tertentu. Ini dimaksudkan untuk menemukan prinsip-prinsip universal yang mengatur berbagai ketentuan syari'ah, (4) menyatukan ayat-ayat yang tersebar tersebut pada satu konsepsi atau sistem pengetahuan yang utuh, sehingga memberikan pemahaman yang lengkap. Dengan menggunakan paradigma scientific worldview dan Islamic worldview serta metode tersebut di atas, maka hasil penelitian ini mendukung pemikiran yang dikemukakan oleh Ismail Nawawi dalam bukunya Wirausaha Bisnis Kontemporer, bahwa spiritual bisnis Islam terbangun dengan 4 (empat) determinan norma, yakni : (1) norma syari ah, (2) norma etika, (3) norma transaksi, dan (4) norma kreatifitas. Berkaitan dengan bauran pemasaran, hasil penelitian ini mendukung teori Zeithalm dan Bitner dengan 7 P, (produk, tempat, harga, promosi, orang, sarana fisik dan proses). Ekspektasi pemasaran yang dikembangkan oleh Ismail Nawawi dalam bukunya Isu-Isu Ekonomi Islam, Nalar Bisnis, dengan 5 (lima) determinan, yaitu : (1) jejaring bisnis, (2) profesionalisme pemasaran, (3) analisis segmen dan peluang pasar, (4) komunikasi bisnis, dan (5) pemanfaatan teknologi informasi, maka hasil penelitian ini menemukan satu determinan lagi yakni peranan pemerintah daerah. Dengan demikian terdapat 6 (enam) determinan ekspektasi pemasaran dalam bisnis.

212