BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam melakukan penelitian ini guru sekaligus bertindak sebagai peneiti yang dibantu oleh teman sejawat/ guru. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif artinya penelitian yang dilakukan dengan melibatkan seorang teman sejawat sebagai pemantau jalannya penelitian. Dalam melakukan penelitian ini guru sekaligus bertindak sebagai peneliti yang dibantu oleh teman sejawat / guru sebagai observer. 3.1.2. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang khususnya di Kelas 6. Penelitian dilakukan mulai bulan Juli sampai dengan September 2013 dengan kegiatan meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penyusunan laporan. 3.1.3. Subyek Penelitian Subjek penelitian yaitu Kelas 6 terdiri dari 14 siswa meliputi 8 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki. Usia siswa meliputi 11 siswa berusia 11 tahun, dan 3 siswa berusia 12 tahun. Hasil tes akhir pelajaran menunjukkan bahwa 57 % siswa belum tuntas belajar atau belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Rata-rata nilai kelas mencapai 59. Nilai tertinggi 70 dan nilai terendah adalah 50. Sebagian besar siswa adalah anak petani dan buruh. Karena kondisi orang tua yang memiliki pendidikan rendah maka mereka kurang mendapat perhatian yang cukup. Orang tua hanya ingin anaknya pandai tetapi tidak memberikan perhatian yang cukup agar anaknya pandai. Mereka menyerahkan sepenuhnya pendidikan kepada bapak atau ibu guru padahal sebagian besar waktu dihabiskan bersama keluarga. Kondisi yang tidak ideal ini mengakibatkan ketidakseimbangan antara peran sekolah dan peran orang tua dalam memikul tanggung jawab bersama dalam mencerdaskan siswa. 15

Kondisi yang lebih buruk terjadi pada pembelajaran matematika di mana siswa tidak memiliki minat yang baik, mereka bahkan cenderung takut terhadap pembelajaran matematika, malas belajar dan sudah tertanam pada diri siswa bahwa belajar matematika itu sulit. Karena sudah tidak memiliki minat maka siswa cenderung apatis, tidak bergairah dalam belajar matematika dan lebih parahnya lagi mereka takut belajar matematika. Keseluruhan kondisi tersebut akan berakibat pada pembelajaran yang tidak efektif dan selanjutnya hasil belajar dalam mata pelajaran matematika rendah. Kondisi tersebut tentu saja memerlukan penanganan yang serius sehingga pembelajaran menjadi efektif dan hasil belajar siswa meningkat. 3.1.4. Waktu Penelitian Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian BULAN NO KEGIATAN JULI AGUSTUS SEPTEMBER 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Penyusunan proposal X X 2 Persiapan X 3 Pelaksanaan Siklus I X 4 Pelaporan Siklus I X 5 Persiapan Siklus II X 6 Pelaksanaan Siklus II X 7 Pelaporan Siklus II X X 8 Laporan Akhir X 3.2. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional 3.2.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:3). Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu

variabel bebas atau independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut: a. Variabel bebas (X) Menurut Sugiyono (2010:61) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab dari perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat. Variabel bebas dalam penelitian adalah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning. Dalam pembelajaran ini model pembelajaran yang diterapkan adalah Pembelajaran Problem Based Learning. b. Variabel terikat (Y) Menurut Sugiyono (2010: 61) variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika siswa kelas 6 di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang. Karena hasil belajar merupakan faktor penentu keberhasilan suatu pembelajaran. Hasil belajar dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai hasil nilai belajar siswa setelah mendapatkan proses pembelajaran di kelas sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. 3.2.2. Devinisi Operasional a. Model Pembelajaran Problem Based Learning Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world) b. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar Matematika adalah hasil belajar seseorang dalam mata pelajaran matematika yang diperoleh atau dicapai dengan kemampuan yang optimal dalam tes sebagaimana yang dinyatakan dengan skor atau nilai.

3.3. Rencana Tindakan Rencana tindakan pada penelitian ini meliputi tahapan-tahapan pelaksanana penelitian tindakan kelas meliputi 4 tahapan yaitu : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Rencana Tindakan secara garis besar digambarkan pada bagan di bawah ini Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pengamatan Aktivitas Guru Dan Siswa Pelaksanaan pembelajaran Problem Based Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pengamatan Aktivitas Guru Dan Siswa Pelaksanaan Pembelajaran Problem Based Rencana Tindakan Siklus I 1) Tahap Perencanaan Gambar 3.1 Bagan alur penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2010: 137) a. Peneliti berdiskusi dengan teman sejawat untuk menganalisa pembelajaran yang telah berlangsung untuk menemukan penyebab kegagalan pembelajaran. b. Peneliti dan teman sejawat menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran dan menuangkannya dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Peneliti menyusun alat-alat pengumpulan data berupa lembar observasi aktifitas guru, lembar observasi aktifitas siswa, dan lembar soal.

2) Tahap Pelaksanaan Guru kelas sekaligus sebagai peneliti melaksanakan pembelajaran matematika sesuai RPP yang telah disusun dengan dibantu teman sejawat sebagai pengamat/observer. Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan meliputi ; a. Kegiatan Awal 1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3) Guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. b. Kegiatan Inti 1) Guru secara klasikal menjelaskan tentang bilangan bulat 2) Guru memberikan contoh-contoh besaran bilangan bulat dalam kehidupan seharihari. 3) Guru menjelaskaan sifat-sifat pengerjaan operasi hitung 4) Guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok 5) Guru menjelaskan urutan pengerjaan operasi hitung campuran 6) Siswa secara berkelompok mengerjakan soal operasi hitung campuran 7) Guru membimbing dari kelompok satu ke kelompok lainnya 8) Setiap kelompok presentasi di depan kelas secara bergantian c. Kegiaatan Akhir 1) Guru memberikan ulasan hasil pengerjaan operasi hitung campuran 2) Guru memberikan penguatan 3) Guru memberikan evaluasi 4) Guru menutup pelajaran 3) Tahap Pengamatan Kegiatan observasi / pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan pengamatan dilakukan oleh teman sejawat dengan berpedoman pada lembar pengamatan yang telah disiapkan.

4) Tahap Refleksi Berdasarkan data-data hasil pengamatan terhadap aktifitas guru dan siswa, dan hasil tes akhir pelajaran guru/peneliti dibantu teman sejawat melakukan refleksi untuk menemukan keberhasilan dan kegagalan dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Rencana Tindakan Siklus II 1). Tahap Perencanaan a. Peneliti berdiskusi dengan teman sejawat untuk menganalisa pembelajaran yang telah berlangsung untuk menemukan penyebab kegagalan pembelajaran. b. Peneliti dan teman sejawat menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran dan menuangkannya dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Peneliti menyusun alat-alat pengumpulan data berupa lembar observasi aktifitas guru, lembar observasi aktifitas siswa, dan lembar soal. 2). Tahap Pelaksanaan Guru kelas sekaligus sebagai peneliti melaksanakan pembelajaran matematika sesuai RPP yang telah disusun dengan dibantu teman sejawat sebagai pengamat/observer. Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan meliputi ; a. Kegiatan Awal 1). Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 2). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3). Guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang bilangan bulat, sifat-sifat operasi hitung dan pengerjaan hitung campuran. b. Kegiatan Inti 1). Guru secara klasikal menjelaskan tentang operasi hitung campuran 2). Guru menjelaskan pengerjaan hitung campuran dalam kehidupan sehari-hari 3). Guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok 4). Guru menjelaskan cara pengerjaan operasi hitung campuran bentuk soal cerita. 5). Siswa secara berkelompok mengerjakan soal operasi hitung campuran soal cerita 6). Guru membimbing dari kelompok satu ke kelompok lainnya 7). Setiap kelompok presentasi di depan kelas secara bergantian

c. Kegiaatan Akhir 1). Guru memberikan ulasan hasil pengerjaan operasi hitung campuran 2). Guru memberikan penguatan 3). Guru memberikan evaluasi 4). Guru menutup pelajaran 3). Tahap Pengamatan Kegiatan observasi / pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan pengamatan dilakukan oleh teman sejawat dengan berpedoman pada lembar pengamatan yang telah disiapkan. 4). Tahap Refleksi Berdasarkan data-data hasil pengamatan terhadap aktifitas guru dan siswa, dan hasil tes akhir pelajaran guru/peneliti dibantu teman sejawat melakukan refleksi untuk menemukan keberhasilan dan kegagalan dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran. 3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik pengumpulan data a. Tes Tes adalah seperangkat pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang traif atau sifat pendidikan yang setiap pertanyaan tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar (Suryanto Adi, dkk. 2006). Tes dilakukan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Tes dilakukan pada akhir pelajaran dengan bentuk isian dan uraian. b. Observasi Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2006; 156) Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran baik yang dilakukan oleh guru ataupun aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran Model Pembelajaran Problem Based Learning dan lain-lain. Observasi dilakukan dengan berpedoman pada lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan meliputi lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.

3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator Nomor soal 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. SIKLUS I 1.1. Menggunakan sifatsifat operasi hitung termasuk operasi campuran, FPB, dan KPK SIKLUS II 1.1. Menggunakan sifatsifat operasi hitung termasuk operasi campuran, FPB, dan KPK Menyelesaikan pengerjaan hitung menggunakan sifat komutatif, sifat asosiatif maupun distributif Menyelesaikan dengan cepat dan benar pada pengerjaan hitung campuran Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan operasi hitung campuran dalam bentuk soal cerita. Rumus penilaian : Setiap soal yang benar diberi skor 10 Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 100

Tabel 3.3 Kisi-kisi observasi kinerja Guru No Aspek Indikator 1 Kegiatan pra pembelajaran 1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 2. Memeriksa kesiapan siswa Nomor Soal 1,2 2 Membuka pelajaran 3 Kegiatan inti pembelajaran 1. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar 2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 1. Menunjukkan penguasaan materi pelajaran 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar 4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa 7. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 8. Menguasai kelas 9. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 10. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 11. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah dialokasikan 12. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media 13. Menghasilkan pesan yang menarik 14. Menggunakan media secara efektif dan efesien 15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 17. Merespon positif terhadap partisipasi siswa 18. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar 19. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 20. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif 21. Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 22. Memantau kemajuan belajar 23. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 24. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 25. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 3,4 5,6,7,8, 9,10,11, 12,13,14, 15,16,17, 18,19,20, 21,22,23, 24,25,26, 27,28,29, 30

4 Menutup pembelajaran 26. Menyampaikan dengan gaya yang sesuai 1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 3. Melaksanakan tindak lanjut 31,32,33 Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi aktivitas guru di atas sesuai dengan standar proses dan sintaks model pembelajaran Problem Based Learning. Tabel 3.4 Kisi-kisi observasi Aktivitas Siswa No Aspek Indikator 1 Pra Pembelajaran 1. Siswa menempati tempat duduknya masingmasing. 2. Kesiapan menerima pelajaran 2 Kegiatan Awal Pelajaran 3 Kegiatan Inti Pelajaran 1. Mampu menjelaskan materi terdahulu 2. Memperhatikan secara seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai 1. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran 2. Aktif bertanya ketika proses penjelasan materi 3. Adanya interaksi positif di antara siswa 4. Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang materi pelajaran yang dijelaskan 5. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran 6. Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan 7. Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan 8. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran 9. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan santai dan tidak penuh tekanan 10. Siswa merasa senang ketika berbagai strategi pembelajaran dilakukan dalam pembelajaran 11. Adanya interaksi positif saat media pembelajaran disajikan Nomor soal 1,2 3,4 5,6,7,9, 10,11,12, 13,14,15, 16,17,18, 19,20,

12. Siswa semakin jelas dan konkret saat penjelasan materi yang disajikan dengan media pembelajaran 13. Siswa merasa terbimbing 14. Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dengan benar 15. Penjelasan dapatdengan mudah dimengerti oleh siswa 16. Siswa tidak menemui kesulitan dalam pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran 4 Penutup 1. Siswa secara aktif membuat rangkuman 2. Siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran secara runtut 21,22 Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi aktivitas siswa di atas sesuai dengan standar proses dan sintaks model pembelajaran Problem Based Learning.

3.5. Teknik Analisis Data 3.5.1. Analisis Kesukaran Soal Menurut Arikunto (2010:207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah: = Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar Js = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran soal : P : 0,00 0,30 adalah soal sukar P : 0,30 0,70 adalah soal sedang P : 0,70 1,00 adalah soal mudah 3.5.2. Uji Validitas Reliabilitas Instrumen Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran menggunakan media powerpoint. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba. Menurut sudjana,(2008:12) validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (corrected item-total correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman Azwar (1999) dalam (Dwi Priyatno, 2010:90) mengatakan bawah semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,2 daya pembedaannya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi, kita bisa menurunkan sedikit

batas kriteria 0,30 menjadi 0,25. Tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan. Reliabilitas dapat diartikan sejauh mana instrumen dapat diandalkan (azwar, 2000). Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alpha yang dikembangkan oleh george dan mallery : 1955 (Arunita, 2009:30) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut : α 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α < 0,8 : dapat diterima 0,8 < α 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan. 3.5.3. Analisis data kuantitatif Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika siswa. Langkah pertama dalam proses pengolahan hasil belajar adalah penskoran dari data mentah berdasarkan hasil belajar siswa baik pada pre tes maupun post tes. Penskoran adalah proses pengubahan jawabab-jawaban soal tes menjadi angka-angka. Angka-angka hasil penilaian tersebut selanjutnya diubah menjadi nilai-nilai untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika. Dalam penelitian ini menghitung nilai dari setiap siswa dan menghitung rata-rata dari seluruh siswa atau kelas 6. 3.5.3.1. Rumus menghitung nilai adalah sebagai berikut. h = 100 Keterangan : N : nilai 3.5.3.2. Rumus menghitung rata-rata nilai siswa adalah sebagai berikut. = Ʃ Keterangan : = rata-rata hitung = jumlah nilai semua siswa N = jumlah siswa

Setelah diperoleh besarnya nilai rata-rat hitung atau mean dari skor-skor tes yang bersangkutan, selanjutnya dikonversi atau diubah menjadi nilai standar. Pengubahan skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala lima atau lima huruf, menggunakan patokan sebagai berikut: Tabel 3.5 Patokan rata-rata hasil belajar siswa terhadap materi Nilai rata-rata Nilai standar Keterangan 83 92 A Tinggi sekali 70 82 B Tinggi 47- - 69 C Normal 24 46 D Rendah 23 35 E Sangat rendah Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase. Adapun rumus persentase tersebut adalah sebagai berikut : = 100% Keterangan : n = jumlah frekuensi yang muncul N = jumlah total siswa P = presentase ketuntasan Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam 2 kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.6 Kriteria ketuntasan belajar Kriteria ketuntasan Kualifikasi 65 Tuntas <65 Tidak tuntas (Depdiknas, rancangan hasil belajar 2006)

3.5.4. Analisis Data Kualitatif Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data observasi dari hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.data kualitatif yang diperoleh dari observasi guru selama proses pembelajaran Matematika berlangsung dengan cara deskriptif, dan data ini hanya bersifat sebagai data pendukung. Data observasi menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai antara (4, 3, 2, 1) untuk penilaian keterlaksanaan guru dalam pembelajaran yang berarti angka 4 = baik sekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang (Sudjana, 2006:77-78) dengan cara memberi centang ( ) pada kolom skala nilai. Setelah itu semua nilai dihitung dengan rumus : h = 100 Kemudian skala nilai tersebut dikonversikan dengan rentang seratus untuk menilai keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru peneliti. Konversi keterlaksanaan pembelajaran guru dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.7 Konversi nilai keterlaksanaan pembelajaran oleh guru Nilai Keterangan 90 100 Baik sekali 70 89 Baik 50 69 Cukup baik 30 49 Kurang 10 29 Kurang sekali 3.6. Indikator keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas untuk aspek kognitif adalah tercapainya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika Kelas 6 SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang pada tahun pelajaran 2013-2014 yaitu minimal 75% siswa mencapai nilai minimal 65. Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas untuk aspek afektif adalah secara klasikal 80 % siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran