55 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Untuk tahap selanjutnya setelah melakukan perancangan dan pembuatan alat maka langkah berikut nya adalah pengujian dan menganalisa alat yang telah dibuat, agar tujuan dari perancangan sesuai dengan harapan. Pada pengujian rangkaian ada beberapa bagian yang akan diuji yaitu: a. Pengujiandan Analisa Sensor Jarak yang mengunakan sensor SRF05 Pengujian dilakukan terhadap beberapa benda dan melihat respon alat terhadap benda tersebut. b. Pengujian dan Analisa mini Servo yang merupakan penggerak dari media bahasa isyarat alat kepada pengguna. c. Pengujian dan Analisa Alat secara keseluruhan yang merupakan pengujian keselurahan sistem yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini. 4.1. Pengujian dan AnalisaSensor Jarak Pada pengujian sensor ini bertujuan untuk mendapatkan data jarak benda terhadap penggaris dengan hasil yang didapat oleh sensor jarak dengan menampilkan nilai jarak pada serial monitor. Dari data tersebut nantinya akan didapat sebuah hasil keakurasian sensor dan juga dilakukan pengujian terhadap bermacam-macam benda dengan Bidang/ permukaan yang berbeda-beda. Untuk pengujian sensor jarak penulis mengelompokan dalam beberapa bagian sebagai berikut: 1. Pengujian Hasil Sensor Jarak dengan Penggaris terhadap benda datar.
56 2. Pengujian Hasil Sensor jarak terhadap bidang / permukaan yang berbeda beda (datar/ tidak datar). Untuk penjabaran pada point di atas dapat dijelaskan dalam point berikut : 4.1.1. Pengujian dan Analisa Sensor Jarak dengan Penggaris terhadap benda Pada pengujian ini dilakukan pengukuran jarak dengan sensor suhu dan penggaris terhadap benda bidang datar, yang diletakan didepan sensor Jarak, berikut gambar ilustrasi letak benda terhadap sensor dan penggaris: Gambar 4.1. Skema pengujian Sensor Jarak Dari gambar skema pengujian di atas diperoleh data data dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 4.1. Pengukuran Jarak benda terhadap sensor NO Hasil Ukur Hasil Ukur Selisih Persentase Penggaris Sensor Error Keberhasilan (cm) (cm) 1 50 50.12 0.12 99.76 2 45 45.03 0.03 99.93
57 3 40 40.05 0.05 99.88 4 35 35.09 0.09 99.74 5 30 30.04 0.04 99.87 6 25 25.02 0.02 99.92 7 20 20.01 0.01 99.95 8 15 14.98 0.02 99.87 9 10 10.3 0.3 97.00 10 5 5.04 0.04 99.20 Rata rata 0.072 99.51 Untuk mendapat kan hasil nilai selisih error pada tabel digunakan rumus sebagai berikut : Dan untuk mendapatkan tingkat persentase keberhasilan digunakan rumus sebagai berikut: ( ) Dari tabel hasil pengukuran yang didapat,rata-rata selisih error antara hasil yang diukur sensor jarak dengan hasil ukur dengan penggaris yaitu sebesar 0.072 cm, dengan rata-rata tingkat keberhasilan sebesar 99.51% yang dapat disimpulkan bahwa hasil akurasi sensor jarak sebesar 99.51%. 4.1.2. Pengujian dan Analisa Sensor Jarak dengan Penggaris terhadap Benda tak Beraturan Pada pengujian ini dilakukan dengan benda yang berbeda beda dengan bidang yang tidak datar, pengujian ini bertujuan agar mengetahui pengaruh
58 sensor terhadap benda yang bukan benda berbidang datar. Berikut gambar skema pengujian nya : Gambar 4.2. Skema pengujian Sensor Jarak dengan Benda yang berbeda Pada pengujian ini benda akan diubah ubah berdasarkan bidang permukaan nya, yang mana pada pengujian menggunakan benda sebagai berikut : Benda A : Tabung dengan bidang silinder terbuat dari besi Benda B : Busa persegi dengan bidang datar yang berpori-pori Benda C : Acrilic Transparan dengan bidang Datar Pada pengujian tersebut didapat data dalam tabel berikut : Tabel 4.2. Tabel Pengujian Terhadap benda yang berbeda Hasil Ukur Sensor N Jarak Selisih Error % Keberhasilan (cm) dengan Benda O (cm) A B C A B C A% B% C% 1 10 11.28 78.64 9.90 1.28 68.64 0.1 87.20-586.4 99.00 2 15 16.12 78.53 15.21 1.12 63.53 0.21 92.53-323.533 98.60 3 20 21.57 78.10 20.03 1.57 58.1 0.03 92.15-190.5 99.85 4 25 26.03 78.21 25.02 1.03 53.21 0.02 95.88-112.84 99.92
59 5 30 31.09 78.30 30.26 1.09 48.3 0.26 96.37-61 99.13 Rata rata 1.22 58.36 0.12 92.83-254.85 99.30 Dari tabel di atas dapat dianalisa sebagai berikut : 1. Benda A: berupa tabung dengan bidang silinder yang mana mempunyai permukaan yang cembung sehingga didapatkan hasil error sebesar 1.22 dengan tingkat keberhasilan 92.83%, yang mana keakurasiannya menurun jika dibandingkan dengan benda keras dengan permukaan datar. 2. Benda B: berupa Busa berbentuk persegi dengan bidang datar tapi memiliki pori pori pada bidang nya yang sangat banyak. Dari hasil pengujian pengukuran dengan sensor, jarak benda dari 10cm 30cm, hasil pengukuran sensor tidak berubah sesuai jarak benda, yang mana hanya bergerak pada nilai 78.10cm 78.64 cm, yang seolah sensor menembus busa tersebut dan mengukur jarak benda yang dibelakang busa, lalu dilakukan perhitungan selisih error didapatkan rata-rata selisih error 58.36 yang mana tingkat error nya sangat besar sekali, apalagi untuk persentase keberhasilan mendapatkan nilai minus dengan rata-rata -254.85%. Dari hasil pengujian pada benda B (Busa) ini dapat disimpulkan bahwa sensor jarak tidak dapat bekerja mengukur jarak benda busa, hal ini disebabkan oleh prinsip kerja sensor yang memancarkan sinyal ultrasonic ke benda yang ada didepannya dan menerima pantulan dari benda tersebut, karena busa memiliki bidang yang berpori pori dan lunak yang mana dapat ditembus oleh sinyal ultrasonic sehingga melewati benda tersebut, dan jika ada benda keras yang ada dibelakang busa tersebut maka sinyal akan terpantul kembali oleh benda
60 keras yang ada dibelakang busa tersebut sehingga sensor menerima sinyal pantulan tersebut dalam nilai jarak benda keras yang memantulkan sinyal ultrasonik yang dipancarkan oleh sensor, sehingga pada pengujian didapat nilai jarak kisaran 78.10 cm 78.64 cm, walaupun jarak busa diubah ubah. 3. Benda C: berupa acrilic yang memiliki permukaan bidang datar, dan memiliki dasar permukaan yang keras tetapi acrilic berbahan transparan yang mana dapat ditembus oleh cahaya, pengujian dengan benda ini bertujuan agar dapat mengetahui apakah sensor jarak alat berpengaruh pada benda yang transparan. Dari hasil pengujian didapat nilai error 0.12 dengan Tingkat keberhasilan 99.30%, jika dibandingkan dengan benda A, hasil pengukuran terhadap Benda C lebih akurat daripada benda A. Dan dapat disimpulkan juga sensor jarak tidak terpengaruh oleh benda yang transparan contoh lainya seperti kaca, hal ini disebabkan karena sensor jarak menggunakan sinyal ultrasonik yang mana tidak dapat menembus permukaan yang keras, sehingga sinyal ultrasonik akan dipantulkan kembali oleh benda tersebutdan kembali diterima oleh sensor. 4.2. Pengujian dan Analisa Mini servo Pengujian motor servo bertujuan untuk mengetahui nilai pulsa yang diberikan oleh arduino berdasarkan rotasi putar dari servo dalam satuan derajat. Untuk mendapatkan hasil uji yang akurat penulis menggunakan alat Ukur Busur yang dapat mengukur besar sudut dari rotasi putaran servo. Berikut gambar skema pengujian nya :
61 Gambar 4.3. Skema pengujian Mini Servo Dari skema pengujian dapat dilihat dilakukannya penginputan besar sudut rotasi pada serial monitor arduino,setelah memasukkan nilai input sudut rotasi maka servo akan bergerak dari sudut 0 hingga sudut yang diinput, lalu dilakukan pengukuran sudut putar dengan busur dari titik awal servo hingga ketitik servo bergerak sesuai input dan mencatat data sudut yang diukur tersebut kedalam tabel berikut: Tabel 4.3. Tabel pengujian Mini servo NO Input Sudut Rotasi Response Servo Ukur sudut Dengan Busur Tingkat error Tingkat keberhasilan (%) 1 0 Tidak bergerak 0 0 100 2 20 Bergerak 20.1 0.1 99.5 3 30 Bergerak 30.2 0.2 99.33 4 50 Bergerak 50 0 100 5 70 Bergerak 70.1 0.1 99.86 6 90 Bergerak 90.2 0.2 99.78 7 120 Bergerak 120 0 100 8 140 Bergerak 140 0 100 9 160 Bergerak 159.8 0.2 99.88
62 10 180 Bergerak 179.1 0.9 99.5 Rata - rata 0.17 99.78 Dari hasil pengujian rotasi servo didapat nilai akurasi gerak rotasi servo dengan Tingkat error rata rata sebesar 0.17 dengan tingkat keberhasilan rata rata sebesar 99.78 % yang dapat dijadikan acuan untuk tingkat keakurasian gerak sensor, dengan hasil keberhasilan 99.78 % dapat dikatakan bahwa sistem gerak servo cukup akurat. 4.3.Pengujian dan Analisa Alat secara keseluruhan Pada tahap pengujian alat ini, yaitu melakukan pengujian alat untuk keseluruhan sistemnya, hal ini bertujuan agar dapat mendapatkan hasil data persentase kesesuaian perancangan dengan hasil yang diuji. Pada pengujian kali ini dilakukan pengujian seperti skema gambar berikut : Gambar 4.4. Skema pengujian alat untuk keseluran sistem
63 Dari skema pengujian di atas yang user dapat dikatakan adalah seorang tuna netra yang berjalan yang disebelah terdapat didinding, dan user akan menggerakkan alat kekanan dan kekiri, bagian sensor yang kanan/kiri yang mendeteksi jarak <=30 maka servo akan bergerak sebaliknya yang merupakan isyarat agar user berbelok sesuai arahan servo agar user tidak terbentur dengan dinding. Untuk skema nya dapat dilihat pada gambar berikut ilustrasi yang dilakukan penulis terhadap pengujian alat untuk keseluruhan sistem : Gambar 4.5. Ilustrasi cara menggunakan alat pada user Dari gambar diatas user melakukan pengujian untuk berjalan dilorong dengan mata tertutup.dan mengikuti apa yang ditutun oleh alat, untuk mendapatkan data
64 pengujian ilustrasi yang dilakukan akan sesuai dengan gambar 4.4, yang mana user akan berjalan disebuah lorong yang berada diantara dinding dinding, berikut gambar nya: Gambar 4.6. Ilustrasi cara menggunakan alat pada user saat mendekati dinding kanan Gambar 4.7. Ilustrasi cara menggunakan alat pada user saat mendekati hambatan yang ada didepan
65 Gambar 4.8. Ilustrasi cara menggunakan alat pada user saat mendekati dinding sebelah kiri Dari ilustrasi diatas yang merupakan ilustrasi dari cara menggunakan alatnya pada user, sehingga didapatkan hasil pengujian alat pada tabel pengujian berikut: Tabel 4.4. Pengujian Alat untuk keseluruhan sistem Jarak dinding No (cm) Servo Led Keberhasilan Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri (%) 1 12 60 Diam Bergerak Padam Nyala 100 2 50 80 Diam Diam Padam Padam 100 3 40 26 Bergerak Diam Nyala Padam 100 4 20 70 Diam Bergerak Padam Nyala 100 5 20 20 Bergerak Bergerak Nyala Nyala 100 6 30 30 Bergerak Bergerak Nyala Nyala 100 7 40 29 Bergerak Diam Nyala Padam 100
66 8 28 60 Diam Bergerak Padam Nyala 100 9 50 50 Diam Diam Padam Padam 100 10 10 50 Diam Bergerak Padam Nyala 100 Dari tabel di atas didapat keberhasilan dari kerja alat berjalan baik dan memiliki tingkat keberhasilan 100%, dan dapat disimpulkan hasil alat yang dibuat telah berjalan sesuai perancangan, dengan tingkat keberhasilan yang cukup baik.