BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian merupakan sarana dalam era globalisasi ini, karena melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. masalah yang hasilnya dapat digneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif. Menurut

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB 3. Metodologi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan obyektif atau lebih dikenal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian yang berdasarkan angka-angka ( statistik).

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

BAB III METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilimiah serta aturan aturan yang berlaku (Natsir,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

III. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Riset kuantitafif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. Dalam riset kuantitatif, periset dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Artinya, periset tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dengan diuji dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan validitas. (Kriyantono, 2006:58) 3.2.Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatif atau analitik, yang termaksud untuk menjelaskan hubungan yang kausal antar variabel melalui ujian hipotesa. Sedang menurut Rakhmat (2006), metode korelasional bertujuan meneliti hubungan hubungan diantara variabel variabel dengan menguji hipotesis. Dengan menggunakan penelitian eksplanatif maka penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan antara tayangan Buletin Indonesia Siang Global TV (sebagai variable X) dengan minat memilih WIN-HT (sebagai variable Y). 27

28 3.3 Metode Penelitian Survei merupakan metode penelitian dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan datanya. Dengan memiliki tujuan untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Dalam survei, proses pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangat berstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai instrument utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik. (Kriyantono, 2006:59) Cara yang dilakukan untuk melakukan survey adalah dengan menyebarkan angket kuisioner kepada followers dari @GlobalTV_News. Peneliti akan menambahkan pertanyaan nanti filterisasi atau penyaringan di angket apakah followers tersebut menyaksikan Buletin Indonesia Siang atau tidak, karena akun @GlobalTV_News yang juga menaungi program berita lain yaitu Buletin Indonesia Malam. 3.4 Variabel Penelitian 3.4.1 Variabel Bebas X (Independen) Merupakan variabel yang diduga sebagai penyebab dari variabel dependen dan mempengaruhi dari varibael lainnya. Variabel indepeneden dalam penelitian ini adalah Program berita Buletin Indonesia Siang. 3.4.2 Variabel Terikat Y (Dependen) Tipe variabel yang dipengaruhi Sejumlah gejala, faktor dan unsur yang muncul karena adanya variabel bebas. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Minat Pemilih Pemula Untuk Memilih WIN-HT

29 3.5. Populasi dan Sampel 3.5.1. Populasi Menurut Sugiyono (2002:5) populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh riset dan dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Kriyantono, 2006:153) Dalam penelitian ini, populasinya adalah jumlah followers oleh akun Twitter dari Buletin Indonesia Siang yaitu @GlobalTV_News yang per tanggal 17 April 2014 pukul 19:08 mempunyai followers yang berjumlah 5.276. Akun ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat layak untuk mewakili data yang peneliti butuhkan yaitu para pemilih pemula yang menggunakan media sosial serta menonton Buletin Indonesia siang. 3.5.2 Sampel Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Pengertian sampel menurut Sugiyono ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004:73). Menurut Rachmat (2006) sampel yang representative bisa diartikan bahwa sampel tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi secara poroposional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih, sehingga dapat mewakili keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi (Kriyantono, 2006:154).

30 3.5.3 Jumlah Sampel Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil dari akun Twitter @GlobalTV_News yang berjumlah 5.276, peneliti menggunakan rumus Taro Yamane untuk menentukan jumlah sampel, berikut: (Kriyantono, 2006:156) n= N N.(d) 2 + 1 Keterangan : n = jumlah sampel N= jumlah populasi (d) 2 = derajat ketelitian (0,1) 2 n= N N.(d) 2 + 1 n = 5276 5276 x 0.01 +1 n = 98,12 orang Dari penghitungan diatas hasil yang didaptkan adalah 98. 12 orang dan digenapkan menjadi 100 orang agar memudahkan penghitungan sample. ini adalah jumlah followers dari akun twitter Buletin Indonesia Siang yaitu @GlobalTV_News yang akan menjadi sampel penelitian. Menurut Umar (2002) batas kesalahan yang ditolerir ini bagi setiap populasi tidak sama, sehingga dalam penelitian ini tingkat kesalahan yaitu 10% (Kriyantono, 2006:164).

31 3.5.4 Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Probability Sampling dan nonprobability sampling. Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan teknik probability sampling dan memfokuskan kepada simple random sampling yaitu setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini menggunakan teknik acak dalam pengambilan sampel sehingga mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan. (Kriyantono, 2006: 158-160) pengukuran yang menjadi objek penelitian (Riduwan, 2004 : 55). Pengambilan sampel ini dari populasi twitter @GlobalTV_News dengan populasi sebesar 5.276 followers pada tanggal 17 april diseluruh Indonesia. Kuesiner ini disebarkan minimun ke 10 followers setiap hari, namun peneliti terlebih dahulu menanyakan kepada followers apakah followers tersebut dibawah umur 21 tahun dan di atas 17 tahun serta belum pernah melakukan pemilu presiden agar mendapatkan responden yang tepat untuk dipilih menjadi sampel. Bila di hitung mungkin lebih dari 100 followers yang diberikan kuesioner tetapi karena akun twitter @GlobalTV_News juga membawahi program Buletin Indonesia Malam maka responden yang menjawab Tidak pada filter pertanyaan tidak akan dimasukan kedalam sample. Penyebaran kuesioner ini sendiri memakan waktu cukup lama yaitu 3 minggu dikarenakan banyak responden yang cukup lama merespon kuisioner. 3.6 Jenis Data 3.6.1 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Misalnya, jika peneliti ingin mengetahui kebiasaan menonton televisi masyarakat

32 Kelurahan Kapasari, kemudian periset mendapatkan data mengenai komposisi penduduk dari kantor kelurahan (Kriyantono, 2006:42). Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan sistem pengambilan data sekunder, karena peneliti mendapatkankan data dari sumber kedua dilapangan yaitu situs www.twitter.com. 3.7 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik atau metode pengumpulan data yang biasanya dilakukan oleh periset. Metode pengumpulan data ini sangat ditentukan oleh metodologi riset, dalam penelitian metodogoli kuantitatif ini ada beberapa cara untuk untuk mengumpulkan data, yaitu: 1. Kuesioner (angket) 2. Wawancara (biasanya berstruktur) 3. Dokumentasi (Kiryantono, 2006:95) Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan Kuesioner sebagai teknik pengambilan sample yang akan disebar ke populasi yang sudah ditentukan. Ada beberapa jenis kuesioner (angket), yaitu : (Kriyantono, 2006:97-98) 1. Angket terbuka: Pertanyaan diformulasikan sedemikian rupa sehingga responden mempunyai kebebasan untuk menjawab tanpa adanya alternatif jawaban yang diberikan periset.

33 2. Angket tertutup: Suatu angket dimana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh periset. Responden tinggal memilih jawaban menurut sesuai dengan realitas yang dialaminya. Biasa dengan memberikan tanda X atau Y Jenis angket yang digunakan untuk penelitian ini adalah angket tertutup disajikan dengan pilihan ganda dan pertanyaan dengan format jawaban skala likert.skala ini dikembangkan oleh Rensus Likert (1932). Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi respnden terhadap suatu objek (Riduwan, 2002:12). Dengan skala Likert, komponen yang dapat terukur dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertanyaan kemudian dijawab oleh responden. Melalui skala likert, responden akan diberikan / disajikan jawaban dalam bentuk pernyataan yang diberi skor sebagai berikut : 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Netral (N) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS) 3.8 Teknik Analisis Data Pada tahap analisis data, peneliti membaca data melalui proses pengkodingan data sehingga mempunyai makna. Proses pengkodingan ini mencakup proses mengatur data, mengorganisasikan data ke dalam suatu pola kategori. Maleong (2000: 13) mendefinisikan analisis data sebagai proses mengorganisasikan dan

34 mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema baru dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. (Kiryantono, 2006: 167). 3.8.1 Analisis Univariat Adalah analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis ini dilakukan terhadap satu variabel. Jenis analisis ini dilakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penghitungan statistik deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi penghitungan analisis berikutnya, misalnya untuk menghitung hubungan antarvariabel. (Kriyantono, 2006: 168) Mengukur variabel analisis univariat dengan menggunakan rumus: R/500 x 100% R = Jumlah Skor 500 = Skor terbesar yang didapat dari penghitungan melalui skala likert 100% = Jumlah Responden TABEL 3.1 Tabel Interpretasi Persetujuan Responden : 0 20 % Sangat Tidak Kuat 20 % - 40 % Tidak Kuat 40 % - 60% Kurang Kuat 60% - 80 % Kuat 80% Sangat Kuat

35 3.8.2 Analisis Bivariat Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel, kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tak bebas). Hubungan antarvariabel ini mempunyai beberapa kemungkinan: Simetris: Ada hubungan namun bersifat simetris, yaitu tidak saling mempengaruhi. Perubahan pada variabel lainnya. Misalnya pilihan acara televisi tidak disebabkan oleh kepemilikan pesawat televisi. Dua variabel mempunyai hubungan dan saling mempengaruhi (timbalbalik) Asimetris: Sebuah variabel mempengaruhi variabel yang lain atau sebuah variabel berubah disebabkan variabel yang lain. 3.8.2.1 Koefisien Korelasi Nilai korfisien korelasi r, yaitu antara -1 sampai +1, dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika nilai r > 0, terjadi hubungan linear positif dan makin besar nilai variabel X, maka makin besar nilai variabel Y. Atau sebaliknya makin kecil nilai X, maka nilai Y makin kecil. b. Jika nilai r < 0, terjadi hubungan linear yang negative c. Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan Variabel Y d. Jika nilai r = 1 atau = -1, terkado hubungan sempurna dan berbentuk garis lurus, dan sedangkan untuk nilai r yang makin mengarah ke angka nol maka garis tidak lurus. (Ruslan, 2010: 187-188)

36 Jadi berikut saya berikan pedoman tabel untuk melihat kuat lemahnya hubungan menurut Sugiyono : TABEL 3.2 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 1,00 Sangat kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,599 Sedang 0,20 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat rendah Sumber : Sugiyono, 2008:183 Secara umum nilai koefisien korelasi terletak antara -1 dan +1 atau -1 < r < 1. Dengan kata lain koefisien korelasi mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling besar +1 dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika r = +1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan positif. 2. Jika mendekati +1, maka hubungan antara variabel X dan Y kuat dan positif. 3. Jika r = -1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan negatif. 4. Jika mendekati -1, maka hubungan antara variabel X dan Y kuat dan negatif. 5. Jika r = 0, maka tidak ada hubungan antara variabel X dan Y 6.Jika mendekati 0, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat lemah.

37 3.8.2.2 Analisis Regresi Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang erat. Konsep regresi dipastikan terdapat korelasinya. Tetapi belum tentu korelasi dilanjutkan dengan regresi. Analisis regresi dilakukan jika korelasi antara dua variabe mempunyai hubungan kausal (sebab akibat) atau hubungan fungsional (Kriyantono, 2006;183). Menurut Mustikoweni (2002) regresi ditujukan untuk mencari bentuk hubungan dua variabel atau lebih dalam bentuk fungsi atau persamaan sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk mencari derajat keeratan hubungan dua variabel atau lebih. data dari dua variabel riset yang sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel terikat Y sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan suatu nilai X tertentu.rumus regresi linear sederhana. Y = a + bx Keterangan : Y: Variabel minat pemilih pemula memilih WIN-HT a: Nilai konstanta b: Koefisien Regresi Variabel Program Berita X: Variabel Program Berita

38 Nilai a dihitung dengan rumus : Nilai b dihitung dengan rumus : 3.9 Keabsahan Penelitian 3.9.1 Uji Reliabilitas Alat ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, kalau digunakan berulang kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubahubah), dapat diandalkan (dependable), dan tetap/ajeg (consistent). Oleh sebab itu penyataan atau pertanyaan dalam kuesioner hendaknya dibuat sebaik mungkin, sehingga bila diisi oleh responden hasilnya relatif konsisten (Kriyantono, 2006:143-145).

39 Metode alpha diukur berdasarkan skala alpha cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu dikelompokan kedalam lima kelas dengan rank yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat di interpretasikan sebagai berikut: 1. Nilai alpha cronbach 0,00 s/d 0,20 berarti kurang realibel 2. Nilai alpha cronbach 0,21 s/d 0,40 berarti agak realibel 3. Nilai alpha cronbach 0,41 s/d 0,60 berarti cukup realibel 4. Nilai alpha cronbach 0,61 s/d 0,80 berarti realibel 5. Nilai alpha cronbach 0,81 s/d 100 berarti sangat reliabel Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliable jika menghasilkan nilai Cronbach Alpha > 0.70, walaupun nilai 0.60 0.70 masih dapat diterima (Latan & Temalagi, 2012:46) 3.9.2 Uji Validitas Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Misalnya skala nominal yang bersifat non-parametrik digunakan untuk mengukur variabel nominal bukan untuk mengukur variabel interval yang bersifat parametrik. (Sarwono: 2007: 100) Untuk menghitung validitas dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan analisis faktor KMO. Analisis faktor merupakan suatu teknik statistik untuk mengidentifikasikan jumlah faktor yang relatif kecil yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara beberapa variabel yang berhubungan. Analisis faktor menghasilkan suatu tabel di mana baris menunjukkan faktor atau variabel tersembunyi yang menjelaskan sebanyak mungkin perbedaan di dalam variabel ini.

40 Nilai KMO yang mendekati 1 bearti bahwa analisis faktor akan dapat memberikan hasil analisis yang interpretable terhadap variable yang dianalisis, sedangkan jika nilai KMO lebih rendah dari 0,6 maka hasil analisis faktor tidak cukup informatif untuk menjelaskan karakterlistik variabel yang dimiliki. Ukuran Validitas TABEL 3.3 Nilai KMO Tingkat Varian 0,90 1,00 Marvellous (Sangat Bermanfaat) 0,80 0,89 Meritorious (Sangat Bermanfaat) 0,70 0,79 Middling (Cukup Bermanfaat) 0,60 0,69 Mediocre (Sedang) 0,50 0,59 Miserable (Tidak Bermanfaat) 0,00 0,49 Unnaceptable (Tidak Bisa Diterima) 3.10 Hipotesis Hipotesis sendiri sebenarnya adalah suatu pendapat awal yang sifatnya sementara dan berarti nantinya hipotesis dapat diubah atau diganti dengan hipotesis yang lebih tepat. Karena hipotesis pada dasarnya harus diuji dan pengujiannya membutuhkan waktu yang sangat lama, jadi ketika hipotesis sudah melalui proses pengujian dan lolos dalam proses itu, kebenaran akan semakin menguat.

41 3.10.1 Hipotesis Teori Penelitian ini menggunakan Teori Uses dan Effect. Teori ini mengatakan bahwa isi media akan menghasilkan efek pada khalayak & penggunaan media akan menghasilkan konsekuensi pada khalayak. Lalu, setelah menghasilkan efek, teori ini pun aka menghasilkan conseffect yang dalam penelitian ini berupa minat khalayak untuk memilih WIN-HT pada pilpres 2014. 3.10.2 Hipotesis Penelitian - Hipotesis Alternatif (Ha) Adanya pengaruh antara program Buletin Indonesia siang terhadap minat pemilih pemula untuk memilih WIN-HT pada pilpres 2014. - Hipotesis Nol (Ho) Tidak adanya pengaruh antara program Buletin Indonesia siang terhadap minat pemilih pemula untuk memilih WIN-HT pada pilpres 2014. 3.10.3 Hipotesis Statistik Ha : R 2 x y > 0 H 0 : R 2 x y 0