Bab 5. Ringkasan. suatu hal baru dan orang orang tertentu akan turut mengikuti hal tersebut, terutama

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1. Pendahuluan. suatu hal baru dan orang orang tertentu akan turut mengikuti hal tersebut, terutama

Abstraksi. Kata kunci: ganguro

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Theories of Fashion Costume and Fashion History dalam Fashion

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FASHION GYARU. Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari budaya. Berbagai sisi manusia

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin maju pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan kehadiran manusia lain di sekelilingnya untuk

BAB 3 ANALISIS DATA. Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

I. PENDAHULUAN. Pola hidup mengacu pada cara-cara bagaimana menjalani hidup dengan cara yang baik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PROGRAM SINETRON TELEVISI TERHADAP PERILAKU SISWA JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 GEGESIK KABUPATEN CIREBON SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. up, dan lainnya. Selain model dan warna yang menarik, harga produk fashion

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman saat ini telah banyak mempengaruhi seseorang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh industri pakaian di Jepang. Mode busana kaum remaja Jepang, terutama di kotakota

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Benda-benda seperti baju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orang dengan orang lain, yang berfungsi dalam interaksi dengan cara-cara yang

I. PENDAHULUAN. proses interaksi sosial. Soekanto (2009:55) menyatakan bahwa, Interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Dunia fashion negara Jepang semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang

BAB I PENDAHULUAN. di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. kelas dunia, kosmetik, aksesoris dan pernak-pernik lainnya.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/ jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan pribadi individu untuk menjadi dewasa. Menurut Santrock (2007),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Ketika zaman berubah dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia mode pakaian di Indonesia beberapa dekade ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. hingga tersier. Feist, Jess (2010) mengatakan bahwa salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, sebagai salah satu negara maju di Asia, telah mampu memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam alat teknologi seperti televisi, koran, majalah, dan telepon.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kotak yang bernama televisi, seseorang dapat melihat peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB III HASIL PENELITIAN

Bab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Gita Handayani Ermanza, F.PSI UI, 20081

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Pokok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dapat mengatur kehidupan dunia dengan memanfaatkan teknologi sebagai. sarana meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja pun kehidupan untuk berkumpul bersama teman-teman tidak lepas

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Pada zaman modernisasi ini banyak dijumpai remaja yang sering ikutikutan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau

PERATURAN PESERTA OSMARU COR 2015

I. PENDAHULUAN. manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. tata aturan dan norma sosial yang berlaku,hal seperti ini disebut perilaku

BAB I PENDAHULUAN. bahasa aslinya disebut adolescene, berasal dari bahasa Latin adolescene

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keadaan modern (modernitas) adalah berkaitan dengan suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

BAB I PENDAHULUAN. gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin

Bab 1. Pendahuluan. Wirawan dalam Panudju dan Ida (1999:83) mengungkapkan bahwa masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memiliki ukuran dan proporsi tubuh yang berbeda-beda satu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang modern memberi pengaruh terhadap perilaku membeli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. indah itu adalah masa remaja, karena pada saat remaja manusia banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makhluk sosial. Pada kehidupan sosial, individu tidak bisa lepas dari individu

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja disebut sebagai masa sosial hunger (kehausan sosial), yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perubahan dalam gaya hidup. Kehidupan yang semakin modern menjadikan

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN SINETRON KEPOMPONG DI TELEVISI DENGAN CITRA DIRI PADA REMAJA PUTERI

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pendidikan anak usia 4-6 tahun sampai memasuki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini perubahan terjadi terus menerus, tidak hanya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri hiburan (entertainment) nasional maupun global

BAB I PENDAHULUAN. kecil seperti inilah yang memunculkan ide dasar dunia kosmetika.

Ringkasan Novel Grotesque

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

GAYA BUSANA HARAJAKU DI JEPANG

BAB V KESIMPULAN DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

Pada saat ini banyak sekali bermunculan pusat-pusat kebugaran yang. menawarkan berbagai produk maupun aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fashion dibidang aksesoris jilbab dengan manik, kristal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. No. Skripsi : 091/S/PPB/2013 pertengahan dan akhir masa anak-anak.

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

Transkripsi:

Bab 5 Ringkasan Pada dasarnya, Jepang adalah negara yang mudah bagi seseorang untuk menciptakan suatu hal baru dan orang orang tertentu akan turut mengikuti hal tersebut, terutama remaja putri Jepang yang pada dasarnya sangat senang mengikuti atau menciptakan suatu trend mode dan bahkan suatu budaya baru sejak puluhan tahun yang lalu. Trend apapun yang muncul, seringkali berasal dari maraknya media massa seperti televisi dan majalah yang pada akhirnya dapat mempengaruhi apapun yang mereka makan dan pakai dalam kehidupan sehari hari, khususnya di Tokyo, yang merupakan kota tersibuk di Jepang sekaligus pusat dari kehidupan metropolitan, sarat akan timbul tenggelamnya begitu banyak trend mode yang unik dan juga ekstrim. Salah satu alasan mengapa remaja Jepang sarat akan penampilan yang aneh dan mencolok adalah karena kebanyakan dari mereka adalah remaja yang ingin mencari keunikan dan ingin terus mengubah penampilan. Trend ganguro merupakan salah satu trend mode khas remaja Jepang yang sangat tersohor. Ganguro adalah sejenis trend mode yang berkembang pesat di kalangan remaja Jepang mulai dari akhir tahun 1990 an hingga awal tahun 2000 an. Selama trend mode tersebut berkembang, jumlah gadis remaja yang mewarnai rambutnya pirang pun meningkat tajam. Pusat mode ganguro terletak di daerah Harajuku, Shibuya dan Ikebukuro di Tokyo. Secara etimologi istilah ganguro memiliki arti muka hitam, namun para pengikut trend ganguro sendiri menyatakan bahwa istilah ganguro merupakan kependekan dari kata ganganguro yang artinya amat sangat gelap. Gadis gadis ganguro seringkali mendapat kesan negatif dari berbagai media di Jepang dikarenakan 61

oleh fakta bahwa kebanyakan dari mereka cenderung malas belajar dan tidak pernah mencapai prestasi apapun di sekolah. Gaya hidup mereka bebas dan sering berperilaku sesukanya dan tidak memiliki ambisi untuk masa depan. Kehidupan sehari harinya dipakai untuk bersenang senang dan tentunya hal ini membuat risih pihak pihak tertentu yang memiliki sifat konservatif. Gaya hidup para gadis ganguro rata rata terpengaruh dari budaya Barat yang sarat akan seks bebas. Rumusan permasalahan skripsi ini adalah mengenai latar belakang remaja putri di Jepang mengikuti trend ganguro dan ruang lingkup permasalahannya adalah penulis akan meneliti latar belakang remaja putri di Jepang mengikuti trend ganguro dihubungkan dengan unsur psikologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan kepada para pembaca mengenai latar belakang kaum remaja putri di Jepang mengikuti trend ganguro yang dihubungkan dengan unsur psikologis. Manfaat penelitian ini adalah agar pembaca dapat mengetahui dengan lebih jelas mengenai trend ganguro serta sebab sebab mengapa kaum remaja putri mengikuti trend tersebut dilihat dari sudut psikologis. Metode yang digunakan adalah kajian kepustakaan dan deskriptif analitis melalui buku, internet, jurnal dan juga menganalisis kasus kasus. Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu pendahuluan, landasan teori, analisis data, simpulan dan saran, serta ringkasan skripsi. Landasan teori yang dipakai adalah teori tentang trend mode, konsep trend ganguro, konsep groupisme, dan juga konsep psikologis remaja Jepang. Trend mode adalah suatu bentuk kebebasan untuk mengungkapkan pikiran, isi hati dan juga merupakan bahasa isyarat dan simbol yang secara non verbal mengkomunikasikan tentang suatu individu maupun kelompok. Sedangkan, mode adalah salah satu hal yang membedakan satu individu dengan individu lainnya, karena 62

pakaian, aksesoris dan penghias tubuh lainnya sehingga sangatlah mudah untuk diketahui oleh orang lain dalam seketika. Sesuai dengan artinya, mode itu akan terus berubah. Mode merupakan hal yang paling cepat berubah dibandingkan unsur kegiatan lainnya yang dilakukan manusia seperti bahasa, budaya, dan sebagainya (Sprigman, 2006:18). Ciri khas penampilan gadis ganguro adalah kulit digelapkan dan kalau perlu sampai benar benar berwarna coklat, tingkat ketebalan make-up mereka dapat mencapai tingkat nega-make atau make-up bak warna negatif film dan juga disebut panda-make, saking gelapnya kulit mereka. Untuk memperoleh kulit gelap, mereka mengunjungi salon khusus tanning atau mengenakan tanning lotion yang dapat bertahan sampai tiga hari. Bagi mereka yang tidak sanggup membiayai fasilitas tanning, mereka bahkan sampai memaksakan diri untuk menghitamkan kulitnya dengan spidol coklat (Kinsella, 2005:143). Selain kulit hitam, ciri khas penampilan mereka adalah rambut yang diwarnai coklat, pirang bahkan oranye dan perak, serta dandanan yang sangat menor yakni dengan mengenakan pemulas mata warna putih di sekeliling mata ditambah dengan warna pemulas mata warna warni, lalu lipstick putih pun tak luput sebagai pelengkap dandanan para gadis ganguro supaya kontras dengan warna kulit mereka. Ciri khas ganguro adalah sepatu bersol sangat tebal hingga ada yang ketebalannya mencapai dua belas inci dan juga memakai aksesoris seperti gelang, anting dan kalung yang beraneka ragam dan menumpuk. Mereka juga sangat menyenangi hiasan bunga sepatu dan di kepala mereka dan juga motif bunga sepatu pada pakaian sehingga tampak seperti gadis gadis musim panas di California. Pakaian yang dikenakannya juga selalu ketat dan minim, seperti rok yang sangat mini dan hotpants. Para pengikut ganguro juga seringkali dianggap identik 63

dengan para para dan purikura. Para para adalah tarian yang merupakan serangkaian gerakan tangan dan kaki yang mengikuti irama musik, dan tarian tersebut membutuhkan konsentrasi dan ketekunan yang tinggi. Purikura (gambar 2.9) adalah istilah untuk foto stiker yang biasa dikoleksi oleh para gadis ganguro, kemudian menempelkannya pada handphone atau album foto mereka. Penampilan merupakan hal yang sangat penting di kalangan remaja putri dan semua pertanyaan tentang bagaimana caranya berpenampilan maksimal, telah muncul sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan terkadang mereka memiliki pandangan bahwa penampilan luar seseorang mendominasi kualitas keseluruhan orang tersebut. Suatu pakaian atau trend mode dapat menjadi sarana bagi seorang remaja untuk dapat lebih diterima oleh teman teman sebayanya dan seseorang yang pakaiannya tidak sesuai dengan trend atau tidak sejalan dengan pakaian yang sedang trend dikenakan oleh teman temannya, maka tidak akan dianggap mampu untuk bersosialisasi. Seorang remaja juga memiliki suatu kebutuhan untuk memiliki suatu kelompok teman dekat tersendiri dan mengenakan pakaian yang sesuai sebagai salah satu bentuk mengekspresikan dirinya. Banyak kaum remaja putri yang berpandangan bahwa benda benda atau pakaian terkini merupakan sarana untuk dapat mengakrabkan diri dengan teman temannya yang populer di sekolah dan agar mereka dapat diterima oleh teman teman sebayanya. Kaum remaja Jepang selalu menemukan kepuasan batin bila sedang bersama dengan teman temannya, oleh karena itu remaja Jepang rata rata memiliki kelompok sahabat dekat yang cukup besar sehingga kehidupan sehari harinya jadi lebih menyenangkan. Seorang remaja tentunya sangat takut bila dikucilkan oleh teman teman kelompoknya, oleh karena itu dia menjadi sangat intim dan terikat dengan teman teman 64

kelompoknya. Selama masa remaja terbentuk berbagai kelompok, yaitu sahabat karib, komplotan sahabat, kelompok banyak remaja, kelompok yang terorganisir, dan geng. Bagi remaja, sikap setia kawan terhadap sesama teman di kelompoknya merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak boleh dilanggar kecuali jika terpaksa. Seorang remaja selalu berusaha bersikap sesuai dengan norma norma kelompoknya. Sikap setia kawan itu selalu berusaha dipertahankan meskipun seorang remaja dapat menghadapi konflik dengan orang tua maupun dengan guru. Pengaruh teman teman sebaya terhadap sikap, perilaku, penampilan, gaya bicara dan kebiasaan seorang remaja lebih besar daripada pengaruh keluarganya. Karena remaja lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman teman kelompoknya dibandingkan keluarganya, oleh karena itu agar tidak dijauhi teman temannya maka mau tidak mau seorang remaja akan mengikuti gaya penampilan, tingkah laku maupun minat teman teman kelompoknya. Kaum remaja di Jepang juga tidak berbeda jauh dengan kaum remaja di negara lainnya dalam hal sifat kekanak kanakan, kurang berkomitmen atau termotivasi dalam melakukan hal hal tertentu, terutama dalam hal pelajaran. Seperti kaum remaja pada umumnya, tentunya remaja Jepang juga terkadang merasakan ketidak inginan untuk beranjak dewasa dan tetap ingin selamanya menikmati masa remaja mereka yang penuh kebebasan tanpa beban tanggung jawab selayaknya orang dewasa. Kaum remaja Jepang masa kini juga cenderung kurang memperhatikan tata krama dan norma moral di kalangan masyarakat. Selain itu, meskipun kaum remaja Jepang menyita sebagian besar hidupnya untuk bersekolah dan menuntut ilmu, namun banyak di antara mereka yang sesungguhnya tidak menyukai kehidupan di sekolah yang penuh dengan peraturan dan mengharuskan mereka untuk belajar serta membatasi ruang gerak mereka. 65

Untuk analisis data, penulis menganalisis kasus kasus yang menunjukkan latar belakang remaja putri di Jepang mengikuti trend ganguro. Banyak dari kasus tersebut diambil dari wawancara dan jurnal yang berisi penelitian tentang ganguro dan latar belakangnya. Penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar remaja putri mengikuti trend ganguro dikarenakan oleh tekanan kelompok, ingin diterima dan juga diakui sebagai anggota teman teman kelompoknya, rasa kurang percaya diri dengan penampilan terdahulunya, keinginan untuk menarik perhatian orang lain, dan juga karena terinspirasi oleh media massa, seperti majalah dan televisi serta artis idola. 66