STRUKTUR ONGKOS USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT, KARET, DAN LADA TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

CENGKEH DAN KELAPA TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, DAN JERUK TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN SENGON TAHUN 2014

1. PENDAHULUAN 2. STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN JATI, MAHONI, DAN SENGON TAHUN 2014 PROVINSI SULAWESI SELATAN

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2014 PROVINSI SULAWESI SELATAN

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2014

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, BAWANG MERAH, JERUK, DAN PISANG JAWA TENGAH TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA PERIKANAN JAWA TENGAH TAHUN 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN JAWA TENGAH TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN TAHUN 2014 PROVINSI SULAWESI SELATAN

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI JAWA TENGAH TAHUN 2014

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN TAHUN 2014

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 DKI JAKARTA (ANGKA TETAP)

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Penangkapan Ikan 2014

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013


HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KACANG TANAH

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (ANGKA SEMENTARA)

Jumlah usaha pertanian di Indonesia tahun 2013 sebanyak 26,1 juta usaha. Jumlah sapi dan kerbau di Indonesia tahun 2013 sebanyak 14,2 juta ekor

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Blitar Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN UBI KAYU

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Peternakan 2014

Survei Struktur Ongkos Komoditas Pertanian Strategis (Rangkaian Kegiatan ST2013), 2014

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Propinsi NTB Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KACANG TANAH ( Angka Ramalan II Tahun 2015 )

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANGKA BARAT

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Probolinggo Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Indonesia - Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian 2013

Seuntai Kata. Kota Mungkid, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang. Sri Handayani, SE, MM

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Tebing Tinggi Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MOJOKERTO

Menyediakan Informasi untuk Masa Depan Petani yang Lebih Baik

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Kediri Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Poso Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KACANG TANAH

Seuntai Kata. Tarempa, 1 September 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Anamabs. Drs. Bustami

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

Seuntai Kata. Pangkalan Bun, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Kotawaringin Barat. Johansyah, S. SI

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH (ANGKA SEMENTARA)

Seuntai Kata. Jakarta, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Dr. Suryamin, M.Sc.

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Serang Tahun 2013 Sebanyak rumah tangga

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Pasuruan Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Provinsi. sebanyak rumah tangga. Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Provinsi

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN HALMAHERA UTARA

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Tanjungpinang Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kota

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Banjarmasin Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN HALMAHERA UTARA

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Banjarbaru Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Seuntai Kata. Kota Maba, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Halmahera Timur. Ir. Salahuddin

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Tangerang Selatan Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Cirebon Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Tasikmalaya Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2015

Seuntai Kata. Kuala Pembuang, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Seruyan. Herry, B.st

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Barru Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANGKA TENGAH

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA DENPASAR

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Singkawang Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PANGKALPINANG

Seuntai Kata. Bulukumba, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulukumba. Ir. H. Yunus

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUDUS

Drs. Morhan Tambunan, M.Si

Seuntai Kata. Jayapura, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kota Jayapura. Muchlis Malik Sotting, B.St

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Transkripsi:

No. 80/12/19/Th.II, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT, KARET, DAN LADA TAHUN 2014 RATA-RATA JUMLAH BIAYA USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PER HEKTAR MENCAPAI 77,57 PERSEN DARI TOTAL NILAI PRODUKSI A. Kelapa Sawit B. Karet Rata-rata biaya produksi usaha perkebunan kelapa sawit setahun per hektar mencapai Rp6,6 juta (77,57 dari total nilai produksi). Biaya produksi usaha perkebunan kelapa sawit yang paling besar yaitu pengeluaran untuk tenaga kerja sebesar 40,17 persen, dengan jenis kegiatan terbesar berada pada proses pemanenan yang mencapai 21,25 persen dari seluruh total biaya produksi. Rata-rata biaya produksi usaha perkebunan karet setahun per hektar mencapai Rp9,1 juta (80,10 C. Lada dari total nilai produksi). Biaya produksi usaha perkebunan karet yang paling besar yaitu pengeluaran untuk tenaga kerja sebesar 67,25 persen, dengan jenis kegiatan terbesar berada pada proses pemanenan yang mencapai 57,61 persen dari seluruh total biaya produksi. Rata-rata biaya produksi usaha perkebunan lada setahun per hektar mencapai Rp22,4 juta (57,30 dari total nilai produksi). Biaya produksi usaha perkebunan lada yang paling besar yaitu pengeluaran untuk tenaga kerja sebesar 54,43 persen, dengan jenis kegiatan terbesar berada pada proses pemanenan yang mencapai 18 persen dari seluruh total biaya produksi. 1. PENDAHULUAN Salah satu target dalam Nawa Cita ke 7 adalah mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dengan membangun kedaulatan pangan, mewujudkan kedaulatan energi, mewujudkan penguatan teknologi melalui kebijakan penciptaan dan sistem inovasi nasional. Salah satu komoditas tanaman perkebunan yang diharapkan mampu swasembada adalah tebu yang merupakan tanaman penghasil produk gula. Sesuai amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 1997 tentang statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) menyelenggarakan Sensus Berita Resmi Statistik No. 80/12/19/Th.II, 23 Desember 2014 1

Pertanian setiap 10 tahun sekali. Kegiatan Sensus Pertanian 2013(ST2013) merupakan kegiatan sensus yang keenam yang diselenggarakan oleh BPS. Pelaksanaan ST2013 dilakukan secara bertahap, dimulai dari Pemutakhiran Direktori Perusahaan Pertanian tahun 2012, Pencacahan Lengkap Usaha Pertanian pada Mei 2013, dan dilanjutkan Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian (SPP2013) pada November 2013, serta Survei Rumah Tangga Usaha Subsektor Pertanian tahun 2014 sebagai rangkaian terakhir dari kegiatan ST2013. Dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini, disajikan data tentang sumber pembiayaan, distribusi hasil produksi dan struktur ongkos kegiatan rumah tangga usaha perkebunan yang terdiri dari komoditas kelapa sawit, karet dan lada. 2. STRUKTUR ONGKOS RUMAH TANGGA USAHA PERKEBUNAN Hasil ST2013 subsektor juga memberikan informasi tentang struktur ongkos rumah tangga usaha perkebunan. Seperti tampak pada gambar 1 terlihat bahwa secara umum rata-rata jumlah biaya untuk kegiatan usaha tanaman karet paling besar dibandingkan dengan kelapa sawit dan karet. Rata-rata jumlah total biaya usaha tanaman karet selama setahun mencapai 80,10 dari total nilai produksi. Sementara untuk komoditas kelapa sawit rata-rata jumlah biaya yang dikeluarkan selama setahun jika dibandingkan dengan nilai produksi mencapai 77,57 dan lada sebesar 57,30. Dari hasil ini secara relatif kegiatan usaha tanaman lada lebih menguntungkan dibandingkan komoditas karet atau kelapa sawit. Gambar 1. Perbandingan Rata-Rata Biaya Usaha Perkebunan Terhadap Produksi Kelapa Sawit 77.57 Karet 80.10 Lada 57.30 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 Produksi Pengeluaran Pada komoditas kelapa sawit sebagian besar biaya digunakan untuk membayar upah tenaga kerja sebesar 40,17 dengan jenis kegiatan terbesar berada pada proses pemanenan yang mencapai 21,25 dari seluruh total biaya. Jenis biaya lain yang juga cukup besar di struktur biaya komoditas kelapa sawit adalah biaya pupuk yang mencapai 27,76. Sementara itu rata-rata jumlah biaya sewa lahan, pestisida dan benih/penyisipan masing-masing mencapai 15,47, 3,89 dan 2,38. Struktur biaya komoditas tanaman karet memiliki pola struktur rata-rata biaya yang sedikit berbeda dengan komoditas kelapa sawit. Pada komoditas karet, rata-rata biaya pupuk dan pestisida lebih 2 Berita Resmi Statistik No. 80/12/19/Th.II, 23 Desember 2014

kecil yang hanya sebesar 3,85 dan 0,87. Rendahnya pengeluaran pupuk dan pestisida pada kegiatan usaha tanaman karet ini disebabkan perawatan tanaman karet yang siap dipanen sudah tidak memerlukan pupuk dan pestisida. Sementara pada jenis kegiatan usaha tanaman lada memiliki pola struktur rata-rata biaya yang sedikit berbeda dengan komoditas kelapa sawit dan karet. Pada komoditas lada, rata-rata biaya untuk benih/penyisipan cukup besar yaitu sebesar 8,17. Tabel 1. Produksi Dan Biaya Per Hektar Usaha Komoditas Kelapa Sawit Karet Lada Uraian (000 Rp) (000 Rp) (000 Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Produksi 8 525,19-11 365,21-39 042,98 - Biaya 6 613,75 100,00 9 106,64 100,00 22 376,13 100,00 1. Benih/Penyisipan 157,18 2,38 106,76 1,17 1 828,05 8,17 2. Tanaman pelindung 0,61 0,01 0,14 0,00 25,02 0,11 3. Pupuk 1 835,49 27,76 349,95 3,85 2 888,90 12,91 4. Stimulan 9,46 0,14 13,26 0,15 6,93 0,03 5. Pestisida 256,98 3,89 79,04 0,87 483,92 2,16 6. Tenaga kerja 2 657,63 40,17 6 123,79 67,25 12 181,26 54,43 a. Pengolahan lahan 123,72 1,87 110,80 1,22 1 538,04 6,87 b. Penanaman pohon pelindung 0,26 0,00 0,44 0,00 8,09 0,04 c. Penanaman tanaman perkebunan 50,85 0,77 36,24 0,40 1 099,32 4,91 d. Pemeliharaan 577,72 8,73 466,27 5,12 3 319,25 14,83 e. Pemupukan 275,07 4,16 126,07 1,38 752,53 3,36 f. Pengendalian OPT 224,23 3,39 104,55 1,15 612,78 2,74 g. Pemanenan 1 405,77 21,25 5 245,92 57,61 4 028,31 18,00 h. Pengeringan/penjemuran 0,01 0,00 33,50 0,37 822,94 3,68 7. Sewa lahan 1 023,39 15,47 1 298,31 14,26 1 783,98 7,98 8. Sewa alat dan sarana 93,12 1,41 107,01 1,17 248,59 1,11 9. Jasa Pertanian 39,58 0,60 9,68 0,11 155,70 0,70 10. Pengeluaran lainnya 540,31 8,17 1 018,70 11,17 2 773,78 12,40 3. METODOLOGI, KONSEP, DAN DEFINISI A. METODOLOGI Survei usaha rumah tangga tanaman perkebunan menggunakan 2 jenis kerangka sampel yaitu kerangka sampel pemilihan blok sensus dan pemilihan rumah tangga. Untuk pemilihan blok sensus, kerangka sampel yang digunakan yaitu daftar blok sensus biasa dan blok sensus persiapan bermuatan cakupan ST2013 yang distratifikasi menurut jenis tanaman perkebunan utama dan jumlah pohon/lajar menghasilkan pada saat pencacahan ST2013-L (kelapa sawit, karet dan lada) yang diurutkan menurut strata. Blok sensus yang memenuhi syarat (eligible) adalah blok sensus yang memiliki jumlah eligible rumah tangga sebanyak 10 atau lebih. Sedangkan, kerangka sampel untuk pemilihan sampel rumah tangga, yaitu daftar nama kepala rumah tangga usaha tanaman perkebunan hasil pemutakhiran rumah tangga di setiap blok sensus terpilih yang diurutkan menurut jenis tanaman perkebunan utama. Metode sampling yang digunakan adalah metode sampling dua tahap. Pada tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus, dipilih sejumlah blok sensus secara probability proportional to size dengan size jumlah rumah tangga usaha tanaman perkebunan hasil ST2013-L. Tahap kedua, dari kerangka sampel rumah tangga dipilih sejumlah rumah tangga secara sistematik. Rumah tangga usaha tanaman perkebunan dikategorikan sebagai sampel rumah tangga jika Berita Resmi Statistik No. 80/12/19/Th.II, 23 Desember 2014 3

memenuhi syarat Batas Minimal Usaha (BMU) kelapa sawit dan karet masing-masing sebesar 15 pohon, dan 250 pohon. B. KONSEP DAN DEFINISI Rumah Tangga Usaha Perkebunan adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya mengelola usaha perkebunan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi hasil, atau milik orang lain dengan menerima upah, dalam hal ini termasuk jasa pertanian. Ongkos/biaya yang dicatat adalah biaya yang benar-benar telah digunakan (bukan jumlah yang dibeli/disimpan) selama setahun yang lalu. Benih, tanaman pelindung, pupuk, stimulan, dan pestisida yang bukan pembelian diperkirakan nilainya sesuai harga setempat. Penghitungan ongkos dan biaya pada tanaman tahunan adalah seluruh ongkos dan biaya yang dikeluarkan selama setahun yang lalu untuk seluruh bidang tanaman. Sedangkan pada tanaman semusim, penghitungan struktur ongkos berdasarkan pada seluruh pengeluaran tanaman perkebunan semusim terpilih yang panen selama setahun yang lalu. 4 Berita Resmi Statistik No. 80/12/19/Th.II, 23 Desember 2014

BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Herum Fajarwati, MM Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Email:bps1900@bps.go.id Berita Resmi Statistik No. 80/12/19/Th.II, 23 Desember 2014 5