PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH:

dokumen-dokumen yang mirip
MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 11 PADANG. Oleh : Deni Okto Nengsi. Fitria Kasih Gusneli

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

JURNAL. Oleh: Yunita Mairani

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

KESIAPAN PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

UPAYA MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMK NEGERI 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Ika Ramayani *

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM MENCIPTAKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMAN 2 SIJUNJUNG ARTIKEL

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh. Mita Fauzia. Afrizal Sano. Ahmad Zaini ABSTRACT

INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

PERBEDAAN REGULASI DIRI PADA MAAHASISWA BEKERJA DAN MAHASISWA TIDAK BEKERJA DI PROGRAM STUDI BK STKIP PGRI SUMBAR

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

PERSIAPAN MAHASISWA MENGIKUTI PERKULIAHAN STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

Oleh: Taufik. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat

MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS.TI BATANG KABUNG PADANG. Flaxseng Candra, Slamet Rianto, Marleni

FAKTOR PENYEBAB KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK dan UPAYA GURU BK dalam MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas VII SMP N 33 Padang) Oleh:

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

Keyword: Self Confidence

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

Persepsi Peserta Didik tentang Pelaksanaan Layanan Informasi Mengenai Pemahaman Gaya Belajar di Kelas X Sma Negeri 15 Padang.

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT

E-JURNAL. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar. Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) WINDA AGUSTIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KMS DAN NON KMS DI SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

MODEL PENGEMBANGAN RASA TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS XI DAN XII MAN 2 SOLOK SELATAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Puji Yani Pratama* Marwisni Hasan** Nofrita**

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

PROFIL KETERAMPILAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

TINJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 2 BAYANG KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PENGARUH PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN INTI TERHADAP PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 2 LEMBANG JAYA. Oleh:

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

ABSTRACT. Key word: Understanding Of Mathematical Concepts, Questions Students Have, Learning Starts With A Question PENDAHULUAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

ABSTRACT

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI SEKECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN E JURNAL

NELLA OKTARIMA NPM:

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

HUBUNGAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA N 6 PADANG ABSTRACT

2 Eksternal a. Faktor Keluarga 77,62% Tinggi b. Faktor Sekolah 78,45% Tinggi c. Faktor Masyarakat 78,01% Tinggi Rata-rata 78,03% Tinggi

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EMPATI SISWA KELAS XI SMK FARMASI IKASARI PEKANBARU TP. 2014/2015

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

JURNAL. Oleh : ARIS MADIANTO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PROFIL PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA TERISOLASI DALAM MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG. Oleh: Yulia Ningsih Lovita

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 GUNUNG TALANG JURNAL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP TINGKAH LAKU SOSIAL REMAJA DI NAGARI SUNGAI JANIAH KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK.

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Transkripsi:

1

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH: *Students **Lecturers Silvia Darma* Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd, Kons** Ahmad Zaini, S.Ag, M.Pd** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatra Barat ABSTRACT This research is motivated by the observation that the author did seem that the motivation of learners majoring in science more diligent and active in learning, while students majoring in social studies quickly get bored and look relaxed in learning. The research design used in this research is descriptive comparative data analysis descriptive statistic by using a percentage formula.. Samples were taken using a sample-tiered (Stratified Random Sampling). The instrument used in this study was a questionnaire, results of research that shows that there are differences perseverance, attention, and self-reliance in learning students of class XI and XII majoring in science with a major in social studies. Based on the results of this study recommended to the school in order to increase the motivation of learners majoring in social studies in perseverance, attention and independence in learning. Keywords: Motivation, Learning, Educate PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan dapat ditingkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan pelaksanaan pendidikan berkualitas yang merupakan titik berat pengembangan pendidikan nasional. Pelaksanaan proses pengajaran merupakan bimbingan dan latihan untuk mencapai tujuan pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor dari peserta didik sebagai subjek yang belajar. Prayitno (1989:10) menyatakan bahwa Motivasi dalam belajar dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku peserta didik yang menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi, dan ketekunan. Mereka memiliki perhatian yang besar dalam pelaksanaan tugastugas belajar. Dalyono (1997:57) menyebutkan bahwa Peserta didik yang belajar dengan motivasi belajar tinggi akan melaksanakan kegiatan belajar dengan sungguh-sungguh, sebaliknya peserta didik yang motivasi belajarnya rendah akan mengabaikan pelajarannya". Sementara Ahmadi (1991:79) mengemukakan bahwa Peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah tampak acuh tak acuh dalam belajar, mudah putus asa, perhatian tidak tertuju pada pelajaran dan sering meninggalkan pelajaran. Anak sebagai bagian dari anggota keluarga, dalam pertumbuhan dan perkembangannya tidak akan terlepas dari lingkungan yang merawat dan mengasuhnya. Menurut Brooks (Silalahi, 2010:162) Hasil observasi awal yang penulis lakukan di SMA Negeri 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya pada tanggal 11-14 April 2015, terlihat perbedaan belajar peserta didik jurusan IPA dengan IPS yaitu peserta didik jurusan IPA lebih aktif, serius dan bersemangat dalam belajar, ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar mengajar juga lebih baik, ketajaman perhatian dan konsentrasi dalam mengikuti proses belajar mengajar juga terlihat baik, ketekunannya juga baik, ini terlihat dari hasil pekerjaan rumah (PR) yang dikerjakan peserta didik serta kemandirian peserta didik yang terlihat dari buku-buku penunjang pelajaran yang dimiliki peserta didik. Sementara pada peserta didik jurusan IPS, mereka terlihat lebih santai dan kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran, alat kelengkapan yang mereka bawa cenderung sedikit, sering cabut dan bolos dalam belajar. (Tata Usaha SMA Negeri 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya 2015). Berdasarkan hasil permasalahanpermasalahan di atas, maka penulis tertarik 1

meneliti tentang Perbedaan Motivasi Belajar Peserta Didik Jurusan IPA dengan Jurusan IPS SMA Negeri 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Peralatan yang dibawa peserta didik dalam proses belajar mengajar tidak lengkap. 2. Ketajaman perhatian dan konsentrasi dalam mengikuti proses belajar mengajar peserta didik sangat rendah. 3. Ketekunan dalam belajar peserta didik sangat rendah. 4. Peserta didik jarang membawa buku-buku penunjang dalam belajar. 5. Peserta didik jurusan IPS sering cabut dan bolos dibandingkan jurusan IPA. 6. Peserta didik jurusan IPS terlihat kurang bersemangat dan santai dalam mengikuti pelajaran. 7. Peserta didik jurusan IPA terlihat kurang dalam melakukan interaksi sosial dengan teman, dikarenakan peserta didik memiliki sifat tertutup, lebih fokus ke nilai akademik dan tidak mudah bergaul dengan orang lain dan. Mengingat keterbasan banyaknya masalah yang ada dalam melihat motivasi belajar peserta didik, maka untuk lebih terarahnya penelitian ini maka dibatasi permasalahan sebagai berikut: 1. Perbedaan ketekunan dalam belajar peserta didik jurusan IPA kelas XI dan peserta didik jurusan IPS kelas XI SMA Negeri 1 Pulau 2. Perbedaan perhatian dalam belajar peserta didik jurusan IPA kelas XI dan peserta didik jurusan IPS kelas XI SMA Negeri 1 Pulau 3. PPerbedaan kemandirian dalam belajar peserta didik jurusan IPA kelas XI dan peserta didik jurusan IPS kelas XI SMA Negeri 1 Pulau 4. Perbedaan ketekunan dalam belajar peserta didik jurusan IPA kelas XII dan peserta didik jurusan IPS kelas XII SMA Negeri 1 Pulau 5. Perbedaan perhatian dalam belajar peserta didik jurusan IPA kelas XII dan peserta didik jurusan IPS kelas XII SMA Negeri 1 Pulau 6. Perbedaan kemandirian dalam belajar peserta didik jurusan IPA kelas XII dan peserta didik jurusan IPS kelas XII SMA Negeri 1 Pulau Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Perbedaan ketekunan dalam belajar peserta didik jurusan IPA kelas XI dengan IPS kelas XI SMA Negeri 1 Pulau 2. Perbedaan perhatian dalam belajar peserta didik jurusan IPA kelas XI dengan IPS kelas XI SMA Negeri 1 Pulau 3. Perbedaan kemandirian dalam belajar peserta didik jurusan IPA kelas XI dengan IPS kelas XI SMA Negeri 1 Pulau 4. Perbedaan ketekunan dalam belajar peserta didik jurusan IPA kelas XII dengan IPS kelas XII SMA Negeri 1 Pulau 5. Perbedaan perhatian dalam belajar peserta didik jurusan IPA kelas XII dengan IPS kelas XII SMA Negeri 1 Pulau 6. Perbedaan kemandirian dalam belajar peserta didik jurusan IPA kelas XII dengan IPS kelas XII SMA Negeri 1 Pulau METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Penelitian deskriptif komparatif bertujuan untuk membandingkan beberapa variabel yang ada pada dua atau lebih kelompok (Arikunto, 1998). Penelitian deskriptif komparatif dikenal sebagai analisis kerja yakni secara sederhana penelitian ini menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel. Variabel dalam penelitian ini meliputi: 1) motivasi peserta didik ditinjau dari ketekunan dalam belajar, 2) motivasi peserta didik dilihat dari perhatian dalam belajar dan 3) motivasi peserta didik dilihat dari kemandirian dalam belajar. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:115) populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah peserta didik kelas XI dan kelas XII SMA Negeri 1 Pulau Punjung Dharmasraya yang berjumlah 420 orang. Penetapan sampel secara random, setiap kelas memperoleh kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 120 orang. Alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket. Penyusunan angket dilakukan dengan berpedoman pada skala likert untuk menyatakan persetujuan responden terhadap pernyataan yang diberikan. 2

PEMBAHASAN Perbedaan motivasi belajar peserta didik jurusan IPA dengan jurusan IPS SMA Negeri 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya meliputi: 1. Perbedaan Motivasi Peserta Didik Ditinjau dari Ketekunan dalam Belajar Peserta Didik Kelas XI Jurusan IPA dengan Jurusan IPS SMA Negeri 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya dari ketekunan dalam belajar antara peserta didik kelas XI Jurusan IPA dengan Jurusan didik kelas XI jurusan IPA memiliki motivasi sangat tinggi sebesar 6,25% dan tinggi sebesar 93,75%, sementara peserta didik kelas XI jurusan IPS yang memiliki motivasi sangat tinggi sebesar 6,25%, tinggi sebesar 75,00% dan cukup tinggi sebesar 18,75%. Sementara dari nilai mean, nilai F dan nilai uji t. Nilai F didapatkan 7,796 dengan signifikansi 0,07 (< 0,05) dan nilai t diperoleh 4,702 (> t tabel), yang berarti terdapat perbedaan motivasi dilihat dari ketekunan dalam belajar. 2. Perbedaan Motivasi Peserta Didik Ditinjau dari Perhatian dalam Belajar Peserta Didik Kelas XI Jurusan IPA dengan Jurusan IPS SMA Negeri 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya dari perhatian dalam belajar antara peserta didik kelas XI Jurusan IPA dengan Jurusan didik kelas XI jurusan IPA memiliki motivasi sangat tinggi sebesar 15,63% dan tinggi sebesar 84,38%, sementara peserta didik kelas XI jurusan IPS yang memiliki motivasi sangat tinggi sebesar 3,13%, tinggi sebesar 87,50% dan cukup tinggi sebesar 9,38%. Sementara dilihat dari nilai mean, nilai F dan nilai uji t. Nilai F didapatkan 2,079 dengan signifikansi 0,154 (> 0,05) dan nilai t diperoleh 5,919 (> t tabel), yang berarti terdapat perbedaan motivasi dilihat dari perhatian dalam belajar. 3. Perbedaan Motivasi Peserta Didik Ditinjau dari Kemandirian dalam Belajar Peserta Didik Kelas XI Jurusan IPA dengan Jurusan IPS SMA Negeri 1 Pulau PunjungKabupaten Dharmasraya dari kemandirian dalam belajar antara peserta didik kelas XI Jurusan IPA dengan Jurusan didik kelas XI jurusan IPA memiliki motivasi sangat tinggi sebesar 6,25%, tinggi sebesar 90,63% dan cukup tinggi sebesar 3,13%, sementara peserta didik kelas XI jurusan IPS yang memiliki motivasi tinggi sebesar 87,50% dan cukup tinggi sebesar 12,50%. Dilihat dari nilai mean, nilai F dan nilai uji t. Nilai F didapatkan 1,472 dengan signifikansi 0,23. (> 0,05) dan nilai t diperoleh 3,331 (> t tabel), yang berarti terdapat perbedaan motivasi dilihat dari kemandirian dalam belajar. 4. Perbedaan Motivasi Peserta Didik Ditinjau dari Ketekunan dalam Belajar Peserta Didik Kelas XII Jurusan IPA dengan Jurusan IPS SMA Negeri 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya dari ketekunan dalam belajar antara peserta didik kelas XII Jurusan IPA dengan Jurusan didik kelas XII jurusan IPA memiliki motivasi sangat tinggi sebesar 7,14%, dan tinggi sebesar 92,86%, sementara peserta didik kelas XII jurusan IPS yang memiliki motivasi sangat tinggi sebesar 3,57%, tinggi sebesar 89,29% dan cukup tinggi sebesar 7,14%. Dilihat dari nilai mean, nilai F dan nilai uji t. Nilai F didapatkan 0,752 dengan signifikansi 0,390 (< 0,05) dan nilai t diperoleh 0,204 (< t tabel), yang berarti tidak terdapat perbedaan motivasi dilihat dari ketekunan dalam belajar. 5. Perbedaan Motivasi Peserta Didik Ditinjau dari Perhatian dalam Belajar Peserta Didik Kelas XII Jurusan IPA dengan Jurusan IPS SMA Negeri 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya dari perhatian dalam belajar antara peserta didik kelas XII Jurusan IPA dengan Jurusan didik kelas XII jurusan IPA memiliki motivasi sangat tinggi sebesar 10,71%, tinggi sebesar 85,71% dan cukup tinggi sebesar 3,57%, sementara peserta didik kelas XII jurusan IPS yang memiliki motivasi sangat tinggi sebesar 7,14%, tinggi 3

sebesar 67,86 dan cukup tinggi sebesar 25,0%. Dilihat dari nilai mean, nilai F dan nilai uji t. Nilai F didapatkan 0,004 dengan signifikansi 0,949 (< 0,05) dan nilai t diperoleh 2,620 (> t tabel), yang berarti terdapat perbedaan motivasi dilihat dari perhatian dalam belajar. 6. Perbedaan Motivasi Peserta Didik Ditinjau dari Kemandirian dalam Belajar Peserta Didik Kelas XII Jurusan IPA dengan Jurusan IPS SMA Negeri 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Berdasarkan hasil penelitian yang tergambar tentang perbedaan motivasi peserta didik ditinjau dari kemandirian dalam belajar antara peserta didik kelas XII Jurusan IPA dengan Jurusan IPS SMA Negeri 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya, dimana peserta didik kelas XII jurusan IPA memiliki motivasi sangat tinggi sebesar 7,14%, tinggi sebesar 85,71% dan cukup tinggi sebesar 7,14%, sementara peserta didik kelas XI jurusan IPS yang memiliki motivasi tinggi sebesar 92,86% dan cukup tinggi sebesar 7,14%. Dilihat dari nilai mean, nilai F dan nilai uji t. Nilai F didapatkan 0,737 dengan signifikansi 0,394 (> 0,05) dan nilai t diperoleh 1,101 (< t tabel), yang berarti tidak terdapat perbedaan motivasi dilihat dari kemandirian dalam belajar. Kesimpulan 1. Terdapat perbedaan motivasi peserta didik ditinjau dari ketekunan dalam belajar peserta didik kelas XI jurusan IPA dengan jurusan didapatkan 7,796 dengan signifikansi 0,07 (< 0,05) dan nilai t diperoleh 4,702 (> t tabel 1,670), yang berarti terdapat 2. Terdapat perbedaan motivasi peserta didik ditinjau dari perhatian dalam belajar peserta didik kelas XI jurusan IPA dengan jurusan didapatkan 2,079 dengan signifikansi 0,154 (> 0,05) dan nilai t diperoleh 5,919 (> t tabel 1,670), yang berarti terdapat 3. Terdapat perbedaan motivasi peserta didik ditinjau dari kemandirian dalam belajar peserta didik kelas XI jurusan IPA dengan jurusan didapatkan 1,472 dengan signifikansi 0,23. (> 0,05) dan nilai t diperoleh 3,331 (> t tabel 1,670), yang berarti terdapat 4. Tidak terdapat perbedaan motivasi peserta didik ditinjau dari ketekunan dalam belajar peserta didik kelas XII jurusan IPA dengan jurusan didapatkan 0,752 dengan signifikansi 0,390 (< 0,05) dan nilai t diperoleh 0,204 (< t tabel 1,673), yang berarti tidak terdapat 5. Terdapat perbedaan motivasi peserta didik ditinjau dari perhatian dalam belajar peserta didik kelas XII jurusan IPA dengan jurusan didapatkan 0,004 dengan signifikansi 0,949 (< 0,05) dan nilai t diperoleh 2,620 (> t tabel 1,673), yang berarti terdapat perbedaan 6. Tidak terdapat perbedaan motivasi peserta didik ditinjau dari kemandirian dalam belajar peserta didik kelas XII jurusan IPA dengan jurusan IPS SMA Negeri 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya dimana nilai F didapatkan 0,737 dengan signifikansi 0,394 (> 0,05) dan nilai t diperoleh 1,101 (< t tabel 1,673), yang berarti tidak terdapat perbedaan Saran 1. Guru BK, agar dapat melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling khususnya dalam mengembangkan dan miningkatkan motivasi belajar peserta didik jurusan IPS 2. Guru mata pelajaran dan orang tua peserta didik, agar dapat memberikan dukungan dalam meningkatkan motivasi dalam diri peserta didik yang mengalami masalah dalam belajar. 3. Kepala Sekolah dan bersama personil lainnya, diharapkan dapat lebih meningkatkan perhatian kepada peserta didik jurusan IPS yang malas, cepat bosan, berusaha menghindar dari kegiatan belajar menagajar, cabut dan bolos dalam belajar. Sekolah diharapkan bersikap tegas atas permasalahan yang terjadi, selain itu pihak sekolah juga diharapkan mampu menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua peserta didik, sehingga permasalahan yang dialami peserta didik dapat terselesaikan dengan baik. 4. Pimpinan Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, agar lebih meningkatkan mutu lulusan dan 4

mengembangkan mata kuliah yang terkait dengan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling khususnya dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. 5. Peneliti selanjutnya, agar dapat meneliti lebih lanjut tentang motivasi belajar yang belum diteliti. Kepustakaan Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Prayitno, Elida. 1989. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: P2LPTK. Suyanto, Agus. 2001. Psikologi Umum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Martinis Yamin. 2009. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press. 5