yang ada dalam perusahaan. Perubahan tersebut bersifat global dan hanya perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

Farah Esa B

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas bisnis pada era pasar persaingan sempurna saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. menggunakan Balanced Scorecard. Penilaian kinerja memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai bisnis, dewasa ini kita dapat merasakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasuki lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, manajemen. mampu bersaing dan berkembang dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya,

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan hasil yang optimal serta mampu menjaga kelangsungan hidupnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. sosial juga menerapkan prinsip-prinsip ekonomi. Hal itu karena rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena

Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan Pada PT. Taspen (Persero) Kcu Bandung

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja adalah cara perseorangan atau kelompok dari suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Bagi banyak perusahaan, penjualan merupakan kunci utama untuk berhasil

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. BHANDA GHARA REKSA KANTOR PUSAT JAKARTA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di saat ini, sehingga pelaku bisnis harus menyusun dan merancang

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Efektivitas dan efisiensi sistem perbankan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. pengelola jasa pelayanan kesehatan. Rumah sakit pemerintah sebagai sarana utama

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Semakin meningkatnya proses globalisasi, menjadikan manajemen suatu

BAB I PENDAHULUAN. sumber, yakni informasi finansial dan informasi nonfinansial. Informasi finansial

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena rumah sakit memberikan pelayanan medik dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. KERETA API INDONESIA DAOP VII MADIUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan nasional merupakan alat untuk meningkatkan kualitas bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat. personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha.

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kaplan dan Norton, Hariman Bone dan Mahfud Sholihin, pada tahun 2004, Davis dan Albright

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

Kata Kunci : Penilaian Kinerja dan Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis pun semakin meningkat. Dan untuk menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad informasi saat ini, kita dihadapkan pada semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan lingkungan bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber daya yang ada dalam perusahaan. Perubahan tersebut bersifat global dan hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang mampu bertahan sehingga manajemen berusaha menyiapkan suatu strategi agar dapat bertahan di lingkungan tersebut. Kunci persaingan dalam lingkungan bisnis ini terletak pada kualitas produk, biaya, pelayanan, dan kualitas lainnya dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan (Hansen dan Mowen,1999). Sukses tidaknya dalam persaingan global, dibutuhkan peranan manajemen yang didesain sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungan bisnis. Salah satu pengendalian yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yaitu dengan melakukan penilaian atau pengukuran kinerja yang efektif. Dalam pengukuran kinerja dibutuhkan beberapa indikator kerja. Indikator kerja ini digunakan dalam melihat sejauh mana pencapaian suatu sasaran atau tujuan dari perusahaan. Dengan adanya indikator kinerja ini, dapat diukur sejauh mana pencapaian pelaksanaan kegiatan perusahaan dalam pencapaian sasaran tersebut sehingga penilaian kinerja dapat dilakukan dengan adanya indikator kinerja. Menurut Robert N. Anthony dan James Reece dalam bukunya Accounting Text and Cases, suatu sistem pengukuran yang efektif harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1

a. Sistem pengukuran harus berjalan sesuai dengan tujuan organisasi secara keseluruhan (congruence with goals). b. Kesalahan pengukuran sedapat mungkin harus dihindari, karena selain mengakibatkan pimpinan salah mengambil keputusan juga mengakibatkan ketidakpuasan bawahan. c. Sistem pengukuran harus mempertimbangkan akibat-akibat yang mungkin timbul pada individu yang dievaluasi (behavioral efect). Salah satu metode pengukuran kinerja yang digunakan perusahaan adalah Balance Scorecard. Dengan menggunakan Balance Scorecard, perusahaan menggunakan 4 perspektif utama yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta inovasi dan pembelajaran. Perspektif tersebut digunakan dalam menyeimbangkan antara kinerja keuangan dan non keuangan dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam bisnis. Dengan penerapan Balance Scorecard dalam mengukur kinerja suatu perusahaan, manajer unit bisnis diharapkan mampu mengukur sejauh mana perusahaan melakukan suatu penciptaan nilai saat ini dengan mempertimbangkan kepentingan di masa depan. Balance Scorecard merupakan seperangkat ukuran financial kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong (drivers) kinerja masa depan. Tujuan dan ukuran Balance Scorecard diturunkan dari visi, misi dan strategi. Dengan menggunakan empat perspektif utama yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta inovasi dan pembelajaran diharapkan dapat mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan strategis jangka panjang. Dengan menggunakan perspektif ini, perusahaan diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dalam pengukuran kinerja dibanding dengan cara tradisional yang mengandalkan perspektif 2

dari keuangan saja yang memotivasi manajemen pada pencapaian sasaran jangka pendek. Dari uraian diatas diperoleh gambaran mengenai bagaimana perusahaan dapat menilai kinerja dengan baik. Balance Scorecard merupakan salah satu alat ukur kinerja yang digunakan oleh Perindustrian Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (PINDAD) yang bergerak dalam bidang militer. Balance Scorecard dikembangkan untuk melengkapi pengukuran kinerja baik secara financial maupun non financial. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai penerapan balance scorecard yang dilakukan oleh PT PINDAD sebagai salah satu alat dalam mengukur kinerja perusahaan. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis melakukan penelitian dengan judul : Analisis Penerapan Balance Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja Pada PT PINDAD (Persero). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah penelitian yaitu Bagaimana efektivitas penerapan pengukuran kinerja dengan pendekatan Balance Scorecard di PT PINDAD. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan dalam melakukan penelitian adalah Mengetahui efektivitas penerapan pengukuran kinerja dengan pendekatan Balance Scorecard di PT PINDAD. 3

1.4 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat bagi pihak yang berkepentingan, khususnya : 1. Bagi penulis Menambah pengetahuan dalam teori dan praktik dalam bidang Sistem Pengendalian Manajemen khususnya pengukuran kinerja. 2. Bagi perusahaan Memberikan masukan tentang penilaian kinerja yang komprehensif sehingga diperoleh gambaran yang utuh sebagai dasar pengukuran kinerja perusahaan. 3. Bagi praktisi Sebagai referensi dalam pemanfaatan informasi dalam mengukur kinerja manajemen. 4. Selanjutnya bagi pihak-pihak yang menaruh minat terhadap penelitian tentang pengukuran kinerja dengan menggunakan balance scorecard. 1.5 Kerangka Pemikiran Tiap perusahaan pada umumnya membutuhkan informasi dalam menunjang aktivitas perusahaan agar dapat berjalan dengan semestinya. Informasi ini sangat berpengaruh terhadap iklim dari suatu usaha. Perkembangan teknologi informasi yang cepat dan berubah sangat sulit untuk diprediksi. Perkembangan ini juga mempersulit dalam mendapatkan keunggulan yang kompetitif. Agar mencapai keunggulan kompetitif tersebut, manajer yang memiliki otoritas dalam menjalankan suatu perusahaan berupaya semaksimal mungkin dalam merumuskan dan menyusun suatu unit usaha yang berkenaan dengan penentuan 4

sasaran dan tujuan jangka panjang perusahaan serta pengambilan langkah maupun alokasi sumber daya yang dibutuhkan dalam pencapaian tujuan suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajemen terlebih dahulu merumuskan strategi kemudian diterapkan. Dalam penerapan strategi, manajemen melaksanakan sistem pengendalian yang menjamin terlaksananya tujuan yang ditetapkan. Pencapaian tujuan ditunjukkan oleh hasil kinerja. Hasil kinerja tersebut kemudian diukur dengan ukuran kinerja. Ukuran kinerja yang umumnya digunakan perusahaan salah satunya adalah balance scorecard. Balance scorecard dikembangkan untuk melengkapi pengukuran kinerja baik secara financial maupun non financial serta alat dalam merefleksikan pemikiran baru dalam era kompetitif dan efektivitas suatu perusahaan. Empat perspektif utama dalam penggunaan balance scorecard yaitu : 1. Financial, Mengukur kinerja keuangan. Perspektif ini digunakan dalam mewujudkan tanggung jawab ekonomi melalui penerapan pengetahuan manajemen dalam pengelolaan bisnis dan peningkatan produktivitas yang dikuasai oleh personel. 2. Pelanggan, Mengukur kinerja non keuangan. Perspektif ini digunakan dalam mewujudkan tanggung jawab sosial sehingga perusahaan dikenal secara luas sebagai perusahaan yang akrab dengan lingkungan. 3. Proses bisnis internal, Mengukur kinerja non keuangan. Perspektif ini digunakan dalam mewujudkan pelipatgandaan kinerja seluruh personel perusahaan melalui implementasi open book management. 5

4. Inovasi dan pembelajaran (learning & Growth ), Mengukur kinerja non keuangan. Perspektif ini digunakan dalam mewujudkan keunggulan jangka panjang perusahaan di lingkungan bisnis global melalui pengembangan potensi Sumber Daya Manusia. Keempat perspektif tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan indikator pengukuran kinerja yang saling melengkapi dan memiliki hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan analisa penerapan Balance Scorecard sebagai alat ukur pada perusahaan PT PINDAD (Persero). 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan serta menganalisis data atau informasi yang berhubungan dengan objek yang diteliti sehingga dapat memberi gambaran yang lebih jelas serta menarik simpulan terhadap objek penelitian tersebut. Adapun data yang digunakan oleh penulis yaitu : 1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan. Data tersebut berupa wawancara, kuesioner, observasi maupun dokumen perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung. Data tersebut dapat diperoleh dengan cara mencari serta mengumpulkan data-data dari literatur, buku, 6

internet maupun catatan-catatan perkuliahan sebagai acuan penelitian dan pengolahan data. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah PT PINDAD (Persero) yang berlokasi di Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 517, Bandung. Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai dengan bulan Juli tahun 2008. 7