Bab 1. Latar Belakang. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1. Pendahuluan. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota

Bab 1. Pendahuluan. tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi, sehingga komunikasi yang

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

Bab 1. Pendahuluan. Arti dari bahasa dalam kamus bahasa Inggris Longman dictionary of contemporary

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA

Bab 1. Pendahuluan. dari bahasa. Dirgandini (2004:1), mengemukakan bahwa masyarakat berinteraksi sosial

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak

BAB 5 RINGKASAN. kegiatan, manusia memerlukan bantuan bahasa. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

Bab1. Pendahuluan. Dalam usaha pemenuhan kebutuhannya manusia saling bergantung dengan manusia

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

Bab 1. Pendahuluan. Manusia berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Menurut Sutedi (2004:2),

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

Bab 5. Ringkasan. Bahasa itu sendiri mempunyai dua pengertian, pertama menyatakan alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Kata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Wikipedia Ensiklopedia Bebas. (1995) memberikan beberapa definisi mengenai kata :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi dan interaksi diantara dua

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1. Pendahuluan. Dalam kesehariannya, manusia pasti tidak akan pernah lepas dari penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suciati Lestari, 2013

Pendahuluan. Bahasa adalah alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor, salah satunya ialah akibat masuknya pengaruh dari bahasa asing. memiliki kata-kata pinjaman dalam kosakata mereka.

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan penerjemahan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi. Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu. serta latar belakang suatu bangsa (Simatupang, 1999 : 8)

Bab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara,

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa bahasa, manusia sulit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Partikel dalam bahasa Jepang disebut joshi. Joshi adalah kelas kata yang

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif, Metode Deskriptif adalah metode yang membicarakan beberapa

PENDAHULUAN. dari pada makhluk lain dimuka bumi ini. Bahasa memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fadhillatunisa Salsabilla, 2013

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pertamanya untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat vital untuk manusia. Bahasa yang

UCAPAN TERIMA KASIH. penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan ini merupakan salah satu syarat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 話すということは人と人の間で意思を伝えるあう いわゆるコミュニケーションであり その形には 1 人たい 1 人 1 人対多数 多数対 1 人などがある (Ogawa, 1984, hlm. 636)

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang memiliki lebih dari satu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan berkomunikasi segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Menurut Kridalaksana dalam Kushartanti (2005:3), di dalam kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya, tidak ada masyarakat negara lain yang memakai bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri (KBBI, 2001: 85). Sehingga dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan karena

Transkripsi:

Bab 1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Upaya-upaya yang dilakukan dapat berupa analisis tujuan dan karakteristik studi dan siswa, analisis sumber belajar, menetapkan strategi pengorganisasian, isi pembelajaran, menetapkan strategi penyampaian pembelajaran, menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan menetapkan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Oleh karena itu, setiap pengajar harus memiliki keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap jenis kegiatan pembelajaran, diharapkan untuk memenuhi pencapaian tujuan belajar sehingga dapat terpenuhi. Peran pengajar lebih erat kaitannya dengan keberhasilan pembelajar, terutama berkenaan dengan kemampuan pengajar dalam menetapkan strategi pembelajaran. Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar untuk dapat berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pembelajar dalam berkomunikasi baik lisan maupun tuli. Bahasa sebagai sarana komunikasi satu-satunya yang paling efektif, untuk berkomunikasi dengan orang lain atau lawan bicara. Bahasa merupakan alat ujar yang bertujuan untuk berkomunikasi satu dengan lainnya. Antar manusia ketika berkomunikasi dengan pihak lain mempergunakan cara-cara tertentu, yang telah disepakati bersama. Komunikasi tersebut berupa lukisan, asap api, bunyi gendang atau 1

sandi dan sebagainya. Tetapi harus diakui bahwa dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung kelemahan bila dibandingkan dengan bahasa sebagai alat ujar, karena semua alat komunikasi tersebut hanya sebagai penyampai pesan bukan sebagai alat ujar. Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks, dibandingkan dengan mempergunakan media yang telah disebutkan sebelumnya. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi, karena bunyi itu sendiri merupakan simbol atau perlambang. Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Dari pengertian ini, dapat diketahui bahwa bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi oleh suatu kelompok masyarakat. Sutedi (2003:2) menyatakan bahwa bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain. Prawiroatmojo dan Hoed (1997:115) menyatakan bahwa peranan bahasa dalam kehidupan manusia sangat besar. Hampir dalam setiap kegiatan, manusia memerlukan bantuan bahasa. Baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam kegiatan-kegiatan khusus seperti kesenian dan ilmu pasti, bahasa merupakan sarana yang tidak dapat ditinggalkan. Tanpa adanya bahasa maka komunikasi tidak akan berjalan dengan baik. Baik secara lisan maupun tertulis. Keduanya memiliki peranan yang sangat penting dalam berkomunikasi. Karena pada dasarnya bahasa merupakan alat yang ampuh untuk menghubungkan dunia seseorang dengan dunia luar, dunia seseorang dengan lingkungannya, dunia seseorang dengan alamnya, bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Dari pendapat Pateda tersebut dapat diketahui bahwa bahasa 2

merupakan alat penghubung semua ide, pikiran, maupun gagasan yang ada di dalam diri seseorang dengan dunia luar. Komunikasi dapat berjalan dengan baik bila bahasa yang digunakan dapat dipahami oleh kedua belah pihak. Oleh karena itu, kedua pihak yang berkomunikasi harus mampu menginterprestasikan makna yang terkandung dalam bahasa yang digunakan, karena makna sebagai penghubung bahasa dengan dunia luar harus sesuai dengan kesepakatan para pemakainya, sehingga tercapai saling pengertian antar keduanya (Djajasudarma, 1993:5) Seiring dengan dinamika peradaban yang terus bergerak menuju arus globalisasi, bahasa memiliki peranan yang penting, karena berfungsi sebagai alat komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan bahasa yang baik dan benar, seseorang akan mampu berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis, dengan pihak lain sesuai konteks dan situasinya. Sehingga pesan komunikasi yang terjadi akan dapat di pahami satu sama lain. Setiap bahasa di dunia tentu saja memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Chaer (1994:51), bahwa hakekat bahasa, salah satunya adalah karena sifatnya bahasa itu bersifat unik, artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh yang lain. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, atau sistem-sistem yang lain. Salah satu karakter yang unik terdapat dalam bahasa Jepang. Sudjianto dan Dahidi (2004:11-12) mengatakan bahwa bahasa Jepang merupakan bahasa yang unik, yang berbeda dengan bahasa lainnya, seperti bahasa Inggris, Malaysia, Brunei dan bahasa Indonesia maupun bahasa-bahasa yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dan diamati dari huruf yang di pakainya, kosa kata, sistem pengucapan, gramatika, dan ragam bahasa. Apabila 3

kita cermati secara seksama, bahasa Jepang kaya akan kosa kata, selain itu dalam bahasa Jepang banyak juga kata yang memiliki bunyi ucapan yang sama tetapi ditulis dengan huruf kanji yang berbeda sehingga menunjukkan makna yang berbeda pula. Berikut adalah ciri-ciri umum bahasa Jepang menurut Iwao (2002:2) ditinjau dari aspek: 1. Jenis Kata Dalam jenis kata pada bahasa Jepang terdapat kata kerja, kata sifat, kata benda, kata keterangan, kata penghubung, dan partikel. 2. Urutan Kata Predikat selalu terletak di akhir kalimat. Selain itu, dalam bahasa Jepang, kata yang diterangkan terletak dibelakang kata yang menerangkan. 3. Predikat Kata benda, kata kerja, dan kata sifat dalam bahasa Jepang berfungsi sebagai predikat. Predikat dapat menunjukan (1) positif atau negatif dan (2) non-waktu lampau atau waktu lampau. 4. Partikel Di belakang kata atau kalimat digunakan partikel. Partikel dalam kalimat menunjukan hubungan antara kata dengan kata dalam kalimat dan maksud pembicara. Dalam bahasa Jepang sering sekali kita menemukan pola kalimat yang berarti sama tetapi mempunyai arti atau kandungan yang berbeda, seperti pada penggunaan Keishiki Meishi Koto dan Mono. Dalam membedakan kedua fungsi nomina tersebut, masih sering terjadi kesalahan. Baik yang dilakukan oleh penulis sendiri atau pembelajar bahasa 4

Jepang pada umumnya. Karena kedua pola tersebut jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia akan memiliki arti yang sama. Contoh : 1. 毎日漢字を勉強すれば 日本の新聞が読めるものです Mainichi kanji o benkyousureba, nihon no shinbun ga yomeru mono desu. Kalau setiap hari belajar kanji, akan bisa membaca koran jepang 2. 毎日漢字を勉強すれば 日本の新聞が読めることです Mainichi kanji o benkyousureba, nihon no shinbun ga yomeru koto desu. Kalau setiap hari belajar kanji, akan bisa membaca koran jepang Melihat dua contoh kalimat di atas, terlihat mempunyai arti yang sama dalam pengertian bahasa Indonesia. Padahal dalam bahasa Jepangnya menggunakan kata yang berbeda, yaitu Keishiki Meishi Mono dan Koto, tapi dalam pengertian Indonesianya mempunyai artinya sama. Sering sekali ditemukan soal seperti ini, cara penggunaan Mono dan Koto yang hampir mirip dalam pembelajaran bahasa Jepang selama ini. Pengalaman peneliti selama ini merasa ada keterbatasan pengetahuan dan informasi tentang cara pemakaian Keishiki Meishi Koto dan Mono, yang befungsi untuk membedakan kalimat. Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan yang peneliti miliki, bahwa selama belajar bahasa Jepang sangat banyak mengalami kesulitan untuk membedakan Koto dan Mono. Berdasarkan pengalaman tersebut peneliti ingin meneliti seberapa besar pengetahuan mahasiswa semeter delapan dalam membedakan fungsi Keishiki Meishi Koto dan Mono dalam kalimat. Karena materi Keishiki Meishi Koto dan Mono sudah didapat pada semester sebelumnya. Maka penulis ingin menguji kemampuan mahasiswa semester 5

delapan dalam menggunakan fungsi Keishiki Meishi Koto dan Mono. Sehubungan dengan itu untuk sampai sejauh mana mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menggunakna Keishiki Meishi Koto dan Mono, peneliti akan melakukan penelitian dengan menggunakan metode drill. Metode adalah salah satu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh pengajar untuk menyampaikan suatu materi ajar. Metode drill biasa dilakukan dengan mengajarkan tata bahasa. Oleh karena itu sesuai dengan tema peneliti, maka peneliti akan menguji sampai sejauh mana efektifitas metode drill dalam mengajarkan Keishiki Meishi Koto dan Mono. 1.2 Rumusan Permasalahan Dalam penelitian ini, akan meneliti efektifitas metode drill dalam mengajarkan Keishiki Meishi Koto dan Mono 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Responden dalam penelitian ini mempunyai IP berkisar<3. Untuk kelompok responden ini, peneliti hanya akan membatasi pola Substitusi kalimat pada kata benda saja. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah secara umum untuk memberikan sumbangsih pada perkembangan ilmu pengetahuan, yang berkaitan dengan Kakujoshi Keishiki Meishi Koto dan Mono. Sehingga dapat diperoleh manfaat bagi peneliti sendiri, khususnya maupun para pembaca umumnya. Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah agar peneliti dan pembaca dapat memahami penggunaan Keishiki Meishi Koto 6

dan Mono dengan baik, berdasarkan fungsinya masing-masing. Sehingga dapat mengurangi kesalahan yang dilakukan pemelajar bahasa Jepang pada umumnya. 1.5 Metode Penelitian 1. Eksperimen Eksperimen yang dilakukan peneliti dibagi menjadi dua yaitu, a. Kelas kontrol Peneliti memberikan treatment pada responden sebanyak empat kali dengan mengajarkan fungsi Keishiki Meishi Koto dan Mono. b. Kelas non kontrol Peneliti tidak memberikan treatment pada responden, responden hanya diberikan materi fungsi Keishiki Meishi Koto dan Mono, tanpa adanya perlakuan tertentu. 2. Instrumen Penelitian Metode ini digunakan untuk mengolah data, yang berupa uji instrumen penelitian dengan hasil angket. Instrumen ini disebarkan pada responden mahasiswa tingkat semester delapan jurusan sastra jepang Universitas Bina Nusantara. Dari jawaban soal instrumen akan diperoleh informasi, sampai sejauh mana efektifitas metode drill untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jepang responden. Metode yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, adapun langkah peneliti dalam penelitian kali ini adalah : 7

1. Membuat instrumen penelitian Membuat instrumen penelitian disini adalah membuat soal yang diberikan kepada baik yang kelas non kontrol maupun kelas kontrol, dan membuat media untuk menyampaikan materi kepada responden, berupa slide, ataupun teks ajar. 2. Penelitian eksperimen Peneliti melakukan treatment kepada responden sebanyak empat kali, pertemuan pertama, memberikan pretest, pertemuan ke dua dan tiga mengajarkan Teori Keishiki Meishi Koto dan Mono, lalu pertemuan terakhir adalah melakukan post test terhadap responden 3. Penyebaran angket Menyebarkan angket terhadap responden, dengan memberikan angket yang berisikan pendapat responden tentang metode drill yang penulis lakukan kemudian dari hasil angket tersebut diolah dengan menggunakan skala Likert. 4. Pengolahan data hasil penelitian Mengolah data dan menganalisis hasil yang didapat dari tiap treatment. Lalu mengolah data angket yang diberikan pada pertemuan terakhir. 5. Menarik kesimpulan Menarik kesimpulan dari hasil penelitian eksperimen. 1.6 Sistematika Penulisan Pada Bab 1 Pendahuluan, dalam bab ini berisi gambaran mengenai latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode yang akan digunakan dalam penelitian, serta sistematika penulisan. 8

Pada Bab 2 Landasan Teori, dalam bab ini peneliti akan menggunakan teori Keishiki Meishi Koto dan Mono. Pada Bab 3 Analisis Data, dalam bab ini berisi analisis tentang perbedaan Keishiki Meishi dan Koto, dalam penggunaannya, serta kemampuan para responden menjawab soal-soal yang terdapat dikuesioner. Pada Bab 4 Simpulan dan Saran, dalam bab ini berisikan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti. Selain itu dalam bab ini juga berisikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya. Pada Bab 5 Ringkasan, dalam bab ini dijelaskan kembali secara singkat mengenai isi keseluruhan dari penelitian ini mulai dari latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, dan hasil penelitian 9