META PESAN DALAM PERSPEKTIF MEME. Kenfitria Diah Wijayanti Universitas Sebelas Maret

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. tutur. Kegiatan berinteraksi antara penutur dan mitra tutur dapat berupa dialog

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

STRATEGI KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 4 KOTA MALANG : DENGAN SUDUT PANDANG TEORI KESANTUNAN BROWN DAN LEVINSON

III. METODE PENELITIAN. dalam proses pembelajaran olahraga pada siswa kelas XI SMA Negeri 2

TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND. Sucy Kurnia Wati

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI NONFORMAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA SE-RAYON SURAKARTA

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010

BAB V PENUTUP. 1. Bentuk register medis anak dalam rubrik Konsultasi Ahli di Tabloid

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH DRAMA SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO KAJIAN PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESANTUNAN TUTURAN DALAM VIDEO IKLAN LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi khalayak agar bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan. Slogan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TUTURAN TOKOH-TOKOH PADA NOVEL IBUK KARYA IWAN SETYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

PERAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI ALAT PEMERSATU DI KALANGAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL MODERN (PTM) KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

OLEH: SURAHMAT NPM:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. berdasarkan konteks pemakaian dibedakan atas istilah umum, dan istilah

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB III METODE PENELITIAN

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL HATI SINDEN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangPenelitian. Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra karena di dalamnya terdapat media untuk berinteraksi antara

ANALISIS TINDAK TUTUR DAN GAYA BAHASA PADA DIALOG-DIALOG NASKAH DRAMA REPUBLIK BAGONG KARYA N. RINATIARNO

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

SKRIPSI. Oleh Izza Maulida NIM

IMPLIKATUR PASAMBAHAN DALAM BATAGAK GALA DI KANAGARIAN PAUH V SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

INFERENSI DAN PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN ANALISIS WACANA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempermudah kita untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Nur Eva, 2014 Wujud prinsip kerja sama wacana humor Pada buku watir (kajian pragmatik)

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, maksud, pikiran, lain-lain. Sarana komunikasi tersebut. masyarakat dan bahasa tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga pada pemilihan kata-kata dan kalimat-kalimat yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

PENGGUNAAN PENDEKATAN PRAGMATIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SATAP 6

Makna Implikatur Dalam Kolom Gagasan di Solopos. Eka Susylowati, SS, M. Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

DEIKSIS ARTIKEL HARIAN SUARA MERDEKA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI NONFIKSI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

KAJIAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK)

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses berpikir manusia. Tahap kelanjutan dari proses berpikir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

16, Vol. 06 No. 1 Januari Juni 2015 Pada dasarnya, secara semantik, proses dalam klausa mencakup hal-hal berikut: proses itu sendiri; partisipan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. burung lawet ini adalah elips (pelesapan S,P,O,K) hal ini dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan sarana yang sangat penting bagi kehidupan manusia untuk

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA BAK TRUK SEBAGAI ALTERNATIF MATERI AJAR PRAGMATIK

MAKSIM PELANGGARAN KUANTITAS DALAM BAHASA INDONESIA. Oleh: Tatang Suparman

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kekuasaan. Bahasa-bahasa para politisi tersebut yang. pesan yang disampaikan dapat sampai pada sasaran.

Seminar Nasional dan Launching ADOBSI 423

PENDAHULUAN Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Jawa untuk berkomunikasi antarsesama masyarakat Jawa.

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai

BAB 4 KESIMPULAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta temuan kasus yang telah

Transkripsi:

META PESAN DALAM PERSPEKTIF MEME Kenfitria Diah Wijayanti Universitas Sebelas Maret kenfi3a@ymail.com Abstrak Bahasa dalam sosial media memiliki keunikan. Salah satu keunikan tersebut dengan adanya fenomena meme. Komposisi kata dan gambar dalam sebuah meme menimbulkan interpretasi yang bervariasi, karena tergantung pada kemampuan mitra tutur dalam menerima pesan tersebut. Kesamaan latar belakang pengetahuan dan konteks dapat membuat kesamaan asosiasi penutur dan mitra tutur. Artikel ini memfokuskan permasalahan pada Meta Pesan dalam Perspektif Meme. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan penanda lingual praanggapan, implikatur, dan entailmen dalam meme. Pendekatan pragmatik digunakan untuk menjawab tujuan tersebut. Kata kunci: meme, praanggapan, implikatur, entailmen A. Pendahuluan Sosial media berkembang pesat menjadi sebuah kebutuhan primer bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Melalui sosial media tersebut masyarakat mampu melakukan aktivitas bersosialnya. Komunikasi bermedia sosial dirasakan lebih efektif karena tidak terbatas jarak. Dari sosial media inilah terlahir fenomena meme yakni gambar atau foto yang diberi tulisan untuk tujuan tertentu. Maraknya penggunaan meme di media sosial semakin memunculkan banyak variasi meme tersebut. Keunikan kalimat yang dipadukan dengan gambar yang sesuai membuat meme mampu menghibur pembacanya. Tuturan yang terdapat di dalam meme ternyata mengandung maksud berupa pesan. Pesan yang terdapat dalam meme terselubung dan tersirat, sehingga dapat dikatakan bahwa pesan tersebut terbungkus di dalam pesan atau meta pesan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menganalisis Meta Pesan dalam Perspektif Meme. B. Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk menganalisis data meme ini adalah metode padan. Penggunaan metode padan pada penelitian ini adalah metode padan pragmatik dengan penentunya adalah penutur dan mitra tutur. Dalam metode padan ini digunakan teknik dasar dan teknik lanjutan. Adapun teknik dasarnya adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) yang menggunakan alat berupa daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya (Sudaryanto, 1993: 21). Teknik lanjutannya berupa teknik hubung banding (HB) piranti bagi alatnya berupa daya banding yang bersifat mental. 203

C. Kajian pustaka 1. Pragmatik Pragmatik adalah kajian makna yang tidak terlihat, atau bagaimana kita mengetahui apa yang dimaksud bahkan ketika makna tersebut sebenarnya tidak dikatakan atau ditulis (Yule, 2015: 188). Makna pragmatik tuturan di dalam pertuturan yang sesungguhnya tidak selalu didapatkan dari tuturan yang sungguh-sungguh dituturkan oleh si penutur (Rahardi, 2005: 42). Kesamaan asumsi menjadi tokoh utama agar pesan yang disampaikan penutur bisa diterima oleh mitra tutur. Selain itu, konteks juga memegang peran penting supaya pesan tersebut utuh dimaknai oleh lawan tuturnya. a. Praanggapan Praanggapan merupakan pengetahuan bersama ( common ground) antara penutur dan mitra tutur yang tidak perlu diutarakan. Penulislah yang memahami apa yang dipraanggapkan oleh penulis. b. Implikatur Di dalam implikatur, hubungan antara tuturan yang sesungguhnya dengan maksud yang tidak dipertuturkan itu bersifat tidak mutlak. Inferensi maksud tuturan itu harus didasarkan pada konteks situasi tutur yang mewadahi munculnya tuturan tersebut. c. Entailmen Entailmen adalah makna yang timbul sebagai akibat makna yang ada dalam suatu bentuk (Kridalaksana, 2001). Di dalam entailmen hubungan antara tuturan dengan maksudnya adalah mutlak. 2. Konteks Konteks dalam pragmatik pada hakikatnya adalah semua latar belakang pengetahuan ( background knowledge) yang dipahami bersama oleh penutur dan lawan tutur. Selain itu, konteks dianggap sebagai aspek-aspek yang gayut dengan lingkungan fisik dan sosial sebuah tuturan. Konteks merupakan teks lain yang menyertai teks itu sendiri, meliputi hal-hal yang dilisankan; ditulis; maupun kejadian-kejadian yang nirkata atau non-verbal (Halliday dan Hasan, 1992: 6). 3. Meme dan Jenisnya Meme adalah neologi yang dikenal sebagai karakter dari budaya, yang termasuk di dalamnya yaitu gagasan, perasaan, ataupun perilaku ( http://www.wikipedia.org). Konsep meme atau sering dibaca mim ini mengusung unsur menyerupai atau menirukan. Gambar, foto, atau ilustrasi hal-hal yang populer digunakan yang kemudian dilengkapi dengan kata-kata atau kalimat. Meme dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis: a) foto orang atau barang populer dengan ditambahi katakata; b) foto peristiwa dengan ditambahi kata-kata; c) komik yang dibuat dari orang atau hal populer dengan ditambahi kata-kata. Fungsi meme bervariasi yakni sebagai kritikan, curahan perasaan, dan tanggapan terhadap suatu fenomena. D. Pembahasan Untuk melengkapi paparan teori di atas, berikut ulasan mengenai meta pesan dalam meme. 204

Data 1 Tuturan: MERDEKA!!! Merdeka adalah saat soekarno dan hatta berbaris rapi di dalam dompet..jika yang berbaris pattimura berarti masih perjuangan BERJUANG! Masyarakat Indonesia mengenal sosok Ir. Soekarno, Muhammad Hatta, dan Patimura. Ir. Soekarno dan Muhammad Hatta adalah seorang pejuang kemerdekaan dan presiden serta wakil presiden RI yang pertama, selain itu figurnya digunakan untuk gambar pada mata uang pecahan seratus ribu rupiah. Patimura adalah seorang pejuang kemerdekaan RI yang berasal dari Maluku. Sosoknya adalah pejuang tangguh yang pantang menyerah melawan penjajah. Figur Patimura digunakan untuk gambar pada mata uang pecahan seribu rupiah. Oleh karena itu, apabila dalam dompet ditemukan uang dengan bergambar Patimura diibaratkan masih dalam perjuangan. Sementara itu, orang yang dianggap merdeka adalah isi dompetnya dipenuhi dengan uang bergambar Soekarno Hatta yang tentu saja nominalnya lebih besar dan mempraanggapkan bahwa hidupnya lebih bahagia. Secara implikatur penutur ingin menyampaikan bahwa kondisi terjajah sama menderitanya ketika kita sedang tidak memiliki uang, namun hal itu disampaikan dengan penanda lingual Soekarno, Hatta, dan Patimura sebagai ikon mata uang. Sementara itu, secara entailmen hubungan antara Soekarno Hatta adalah mutlak dengan kondisi kemerdekaan Indonesia dan Patimura adalah masa perjuangan bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, tuturan Merdeka!!! juga mengasosiasikan bahwa dahulu negara Indonesia pernah dalam kondisi terjajah. Data 2 Tuturan: potong bebek angsa.. masak dikuali.. jomblo udah lama.. nyesek tiap hari.. galau kesana.. galau kesini lalalala- Lagu di atas merupakan gubahan dari lagu Potong Bebek Angsa. Syairnya dirubah ditujukan bagi kaum jomblo tidak memiliki pasangan. Lagu tersebut menggambarkan bagaimana perasaan seorang jomblo yang setiap harinya galau karena tidak memiliki pasangan. Meme di atas dikategorikan dalam meme komik yang fungsinya mencurahkan perasaan. Apabila dianalisis dari dari komik yang ditampilkan, penutur dalam kondisi menderita karena kesendiriannya. Penanda lingual jomblo mengasosiasikan bahwa tidak ada pasangan dalam kehidupan si penutur dan menimbulkan praanggapan bahwa memiliki pasangan akan lebih bahagia. Secara implikatur penutur ingin menyampaikan bahwa penderitaan seorang jomblo itu membuat tersiksa karena tidak ada tempat untuk mencurahkan kasih sayang. Dengan demikian hubungan penanda lingual jomblo dengan nyesek dan galau dalam tuturan tersebut bersifat mutlak. 205

Data 3 Tuturan: jujur saja sebenarnya kamu mencintainya terbukti ketika bertemu dengannya jantungmu berdebar-debar Pada saat seseorang merasa ada yang salah pada dirinya, maka akan timbul rasa takut. Pada saat berkendara di jalan raya, pengendara sudah seharusnya memiliki dan membawa kelengkapan berkendara. Apabila ada yang menyalahi aturan, pada saat bertemu dengan anggota kepolisian yang sedang bertugas maka pengendara tersebut akan merasa ketakutan dan menimbulkan praanggapan bahwa polisi itu menakutkan. Secara implikatur, penutur ingin menyampaikan bahwa berkendara itu sudah seharusnya membawa kelengkapan, karena pada saat di jalan bertemu dengan polisi yang bertugas dan kita menyalahi aturan maka akan muncul rasa takut yang debaran jantungnya hampir sama ketika sedang jatuh cinta. Apabila dianalisis secara entailmen, penanda lingual mencintainya dengan bertemu dengannya jantungmu berdebar-debar adalah bersifat mutlak. Data 4 Tuturan: J: Saya ada Jusuf Kalla P: Saya punya Hatta..!! J: Hasyim Muzadi.. P: Mahfud..!! J: Anies Baswedan P: Marzuki Alie!! J: Dahlan Iskan Bro.. P: Surya Dharma..!! J: Metro..Dong.. P: Nnngg..TV One.. J: Slank..! P: Rhoma, hiks.. J: Iriana (aksen gambar cinta dan ekspresi senyum mengejek) P:..!! (ekspresi marah) Gambar dalam data 4 di atas adalah dua orang tokoh politik yang sama-sama mencalonkan diri sebagai presiden di PILPRES tahun 2014, yakni Joko Widodo (J) dan Prabowo Subianto (P). Dalam meme tersebut tampak Jokowi dan Prabowo beradu pendapat tentang siapa saja pendukungnya. Seluruh pendukung besar Jokowi disebutkan satu persatu demikian halnya Prabowo juga tidak ketinggalan menyebutkan pendukung-pendukungnya, namun pada saat Jokowi menyebutkan Iriana (istrinya) Prabowo tidak bisa menjawab (dimunculkan ekspresi kemarahan). Tuturan yang terjadi antara J dan P mempraanggapkan bahwa keduanya berseberangan, karena sedang dalam persaingan. Secara implikatur penutur ingin menyampaikan bahwa sehebat apapun mitra tuturnya bersaing dalam politik, tetapi kehidupan pribadinya tidak selengkap dirinya karena ada satu hal yang tidak 206

dimiliki mitra tutur yakni pasangan hidup. Dengan demikian apabila ditinjau secara entailmen hubungan penanda lingual Jusuf Kalla dengan Hatta dalam tuturan tersebut bersifat mutlak. E. Simpulan Berdasar uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Dalam meme memiliki unsur peniruan menggunakan sosok figur yang sedang popular. Meme berfungsi sebagai alat komunikasi yang lebih spesifiknya sebagai pengungkap perasaan, sindiran, dan tanggapan mengenai sebuah fenomena yang tengah marak terjadi. Komposisi kata dan gambar yang terdapat dalam meme mampu memunculkan praanggapan, implikatur, dan entailmen bagi pembacanya. DAFTAR PUSTAKA Halliday, M.A.K., dan Hasan, R. 1992. Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek bahasa dalam pandangan semiotic sosial (edisi terjemahan oleh Asrudin Barori Tou). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik (edisi terjemahan). Jakarta: UI Press. Rahadi, Kunjana. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana Univesity Press. Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa. Yule, George. 2006. Pragmatik.(edisi terjemahan oleh Indah Fajar Wahyuni) Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yule, George. 2015. Kajian Bahasa.( edisi terjemahan oleh Astry Fajria). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. http: //www.wikipedia.org-pengertian meme-diakses 24 Oktober 2015 pukul 17.20. 207