distro distro distro Sumber : (2015)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

Tabel 1.1 Jenis Industri Kreatif Fashion di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produk sejenis semakin banyak. Sehingga diperlukan strategi-strategi khusus

BAB 1 PENDAHULUAN. Asean (MEA), kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknonologi (IPTEK) dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... iv

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya akan mengakibatkan perubahan-perubahan yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. wisata alam, wisata fashion, namun juga wisata kuliner semakin menarik banyak

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada era globalisasi membuat

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perluasan pasar produk dari perusahaan Indonesia, sementara di sisi lain, keadaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah distro distribution outlet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat mengakibatkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang sangat pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN. segi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier merupakan suatu kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dewasa ini telah memasuki era globalisasi dan perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kegiatan pemasaran harus direncanakan terlebih dahulu sebelum

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Kebutuhan dan keinginan manusia sebagai. maupun.konsumen.akhir...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Bisnis ritel sekarang berkembang cukup pesat. Bisa dilihat dengan banyak munculnya bisnis ritel di

I. PENDAHULUAN. Bisnis ritel menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam industri yang sama, dengan meningkatnya tingkat persaingan maka

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan teknologi. globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang layanan, industri, dan perdagangan. Banyak perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia dihadapkan pada berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

BAB I PENDAHULUAN. disuguhkan para pengusaha bisnis kepada konsumen. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang relatif mudah untuk dimasuki sehingga tidak heran belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, Era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut

2015 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Disadari atau tidak bisnis ritel kini telah menjamur dimana-mana baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion.

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. naik, dengan omset penjualan naik maka pendapatan akan naik dan berakibat

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar

2015 PENGARUH STORE ATTRIBUTE TERHADAP LOYALITAS WISATAWAN DIKONTROL OLEH MOTIVASI BERBELANJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menerima produk/jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Oleh karenanya

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih diminati. Persaingan yang semakin ketat membuat para pengusaha berusaha

BAB V PENUTUP. 1. Fashion Involvement secara signifikan mempengaruhi Impulse Buying. keterlibatan konsumen terhadap produk fashion maka akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. besar yang terus berkembang, laju pertumbuhan perekonomian serta

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin meningkat dan beragam seiring dengan perkembangan tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam laju pertumbuhan perekonomian yang sangat ketat di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, terdapat satu hal yang belakangan ini sering didengungkan, baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pengusaha baru yang masuk ke bisnis ritel, baik dalam skala kecil

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. eceran di tengah-tengah masyarakat menjadi semakin penting. Peranan industri

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pendidikan. Pertumbuhan pendidikan dan pariwisata yang semakin meningkat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Retailing (eceran) adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ritel Global (GRDI) 2015 yang dirilis AT Kearney. Ini adalah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada. bab IV, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Congo Café and Resto

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa era globalisasi saat ini kemajuan teknologi serta ilmu pengetahuan dapat membawa dampak dan pengaruh yang sangat berarti untuk perkembangan perekonomian di negara kita dalam bidang usaha, baik secara umum maupun pada perusahaan bisnis khususnya. Sejalan dengan hal tersebut banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak pada bidang ritel, pasar swalayan dan lain-lain. Agar perusahaan dapat memenangkan persaingan tersebut, mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka untuk menguasai pasar. Perusahaan-perusahaan yang unggul adalah mereka yang dengan cerdik dan menyiasati berbagai perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnisnya, serta dapat melakukan perubahan yang berarti dalam upaya memuaskan konsumen dan membuat konsumen loyal. Distro (distribution Outlet) adalah salah satu jenis usaha ritel yang mulai banyak digeluti oleh para pengusaha pada saat ini khususnya di kota Bandung yang merupakan salah satu pusat fashion di Indonesia. Dari data yang dikutip dari situs (www.bandungcreativecity.com) (2015), diketahui bahwa jumlah distro di Bandung mencapai 300 distrocontohnya Cosmic, Ouval Research, Blackjack, Bloods, Vocuz, Green Light, Badger, hal ini menciptakan persaingan yang semakin ketat bagi pengusaha distro. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Distro di Kota Bandung Tahun 2013 sampai 2015 Tahun Jumlah Distro 2013 172 distro 2014 255 distro 2015 300 distro Sumber : http://bandung.panduanwisata.id/daftar-distro-di-bandung, (2015)

Dari data yang diperoleh penulis dengan semakin banyaknya distro di kota Bandung yang bermunculan tiga tahun terakhir ini semakin meningkatnya persaingan di industri ritel khususnya distro. Di tahun 2013 ada 172 distro yang sudah berdiri di Bandung, di tahun 2014 meningkat 48,2%terus meningkat di tahun 2015 sebesar 17,6% distro yang sudah berdiri di Bandung. House Of Smith merupakansalah satu distro yang berdiri pada 8 Januari 2010 hingga saat ini. House Of Smith tidak hanya menjual produk T-Shirt atau jeans tetapi From Top to Bottom kategori, seperti kemeja, sabuk, tas, dompet dan sepatu. Di Bandungdistro House Of Smith memiliki 2 toko,yang pertama didirikan yaitu yang betempat di Jalan Sultan Agung No.27 terletak di kawasan pusat distro kota Bandung. House Of Smith mendirikan cabang pada 1 Oktober 2014 yang bertempatan di Jalan Buah-Batu No.48. Kedua toko House Of Smith berada di pusat perkotaan. Toko House Of Smith Buah-Batu yang baru didirikan memiliki design interior dan store atmosphere yang berbeda dengan toko House Of Smith Sultan Agung. Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis denganstore Manager House Of Smith, toko House Of Smith Buah-Batu memiliki ruangan yang tiga kali lebih besar dari toko Sultan Agung. Design interior ruangan yang berbeda dengan cat ruangan warna hitam yang didekorasi dengan gambar dan tulisan, ruangan toko yang lebih banyak kaca agar toko terlihat lebih menarik oleh konsumennya. Namun dari data penjualan setahun terakhir volume penjualan House Of Smith Buah-Batu sangat fluktuatif dan lebih rendah dari penjualan House Of Smith Sultan Agung. Berikut disajikan volume penjualan produk distro House Of Smith Buah-Batu Bandung.

Tabel 1.2 Data Penjualan Distro House Of Smith Buah-Batu Tahun 2015 Bulan Data Penjualan Perbulan Januari Rp. 30.645.300 Februari Rp. 27.829.200 Maret Rp. 37.832.900 April Rp. 31.436.800 Mei Rp. 31.037.300 Juni Rp. 63.371.300 Juli Rp. 120.741.150 Agustus Rp. 15.676.500 September Rp. 20.747.150 Oktober Rp. 90.892.300 November Rp. 37.465.800 Desember Rp. 54.520.700 Total Penjualan Rp. 449.755.100 Sumber : Distro House Of Smith, 2015 Berdasarkan tabel 1.2, dapat dilihat penjualan produk distro House Of Smith Buah-Batu mengalami kenaikan yang sangat besar di bulan Juli 2015 dengan penjualan Rp. 120.741.150 dan kemudian volume penjualan di House Of Smith mengalami penurunan yang sangat derastis pada bulan Agustus 2015 yaitu Rp. 15.676.500.Menurut Store Manager yang mengelola toko House Of Smith pada saat penulis melakukan wawancara, kenaikan penjualan tersebut terjadi dikarenakan musim libur sekolah dan adanya hari raya tertentu. Pada bulan Oktober 2015 distro House Of Smith mengalami kenaikan yang cukup besar kembali dengan pendapatan Rp. 90.892.300 dan pada bulan November 2015 penjualan distro House Of Smith mengalami penurunan yang signifikan kembali yaitu Rp. 37.465.800, di bulan Desember 2015 penjualannya mengalami kenaikan Rp. 54.520.700 walaupun kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan, total penjualan produk House Of Smith cabang Buah-Batu selama tahun 2015 yaitu sebesar Rp 449.755.100. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis

kepada Store Manager House Of Smith total penjualan produk House Of Smith Sultan Agung selama tahun 2015 mencapai Rp. 654.670.300, nilainya lebih besar dibandingkan House Of Smith cabang Buah-Batu. Berdasarkan tabel 1.1 pada tahun 2015, volume penjualan tidak selalu meningkat dari bulan Januari 2015 sampai Desember 2015 sangat berfluktuasi. Ini menunjukan bahwa adanya perbedaan volume penjualan pada sesama distro House Of Smith. Apabila pihak Distro House Of Smith tidak mengambil langkah yang tepat dalam mengantisipasi, diperkirakan dapat mengakibatkan penurunan penjualan pada toko House Of Smith Buah-Batu. Hal yang harus diperhatikan dalam menarik konsumen penjual harus sanggup menjual kesan yang baik serta lokasi yang nyaman sebelum menjual barangnya, hal ini sesuai pendapat Sutisna (2012:64) bahwa suasana toko (store atmosphere) juga akan menentukan loyalitas konsumen toko itu sendiri. Jika toko dilengkapi dengan pengaturan ruangan yang nyaman, penyejuk udara, dan artistik penggunaan cat dinding yang sejuk, semuanya menunjukkan adanya suasana toko yang berkelas. Dengan demikian suasana toko (store atmosphere) dan lokasi yang tepat dapat menjadi sarana komunikasi yang positif, menguntungkan dan memperbesar peluang untuk mempengaruhi loyalitas konsumennya Dalam wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis pada pihak distro House Of Smith bahwa adanya penurunan jumlah konsumen yang berkunjung baik hanya untuk melihat-lihat produk ataupun membeli produk distro House Of Smith yang terlihat dari sepinya toko dan juga daya beli yang menurun. Sehingga membuat penulis tertarik melakikan penelitian yang berkaitan dengan suasana toko (store atmosphere), dan lokasi toko penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN Distro House Of Smith Buah-Batu Bandung

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana tanggapan responden mengenaistore atmosphere, Lokasi dan Loyalitas Konsumen distro House Of Smith Buah-Batu Bandung? 2. Bagaimana pengaruh store atmospher dan lokasi terhadap loyalitas konsumen distro House Of smith Buah-Batu Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai suasana toko (store atmosphere) dan lokasi terhadap loyalitas konsumen distro House Of Smith Buah-Batu Bandung 2. Untuk mengetahui pengaruh suasana toko (store atmosphere) dan lokasi terhadap loyalitas konsumen House Of Smith Buah-Batu Bandung. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi perusahaan Penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pemilik distro House Of Smith dalam mengembangkan strategi dalam menghadapi persaingan. 2. Bagi penulis Menambah ilmu pengetahuan dan informasi yang diperoleh penulis selama meneliti dan menambah pengalaman dalam meneliti perusahaan. 3. Bagi penelitian lebih lanjut Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebahai bahan referensi dan studi perbandingan untuk penelitian sejenis

1.5 Lokasi Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada Februari 2016. Penelitian dilakukan di Distro House Of Smith Jalan Buah Batu No. 48, Jawa Barat. Telepon (022) 7302311