BAB I PENDAHULUAN. keuangan global mempengaruhi dunia usaha. Perusahaaan didirikan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. consumer goods. Perusahaan consumer goods merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

EKA YULIANA B

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan yang baik harus bisa dihubungkan dengan kekuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. terbaik dan yang paling unggul. Perusahaan publik selalu dituntut untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan kondisi lingkungan ekonomi mempengaruhi dunia usaha. Perusahaan go public

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang ada. Sementara tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

: AYU ASTREA NINGSIH B.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Secara normatif tujuan keberadaan setiap perusahaan adalah memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. usaha selain bank. Di samping itu perkembangan pasar modal juga

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kemakmuran kepemilikan oleh para pemegang saham. mampu membaca dan melihat situasi yang terjadi sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. beberapa perusahaan melalui pembelian efek-efek yang ditawarkan atau yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa

BAB I PENDAHULUAN. harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan sebaliknya semakin

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. obat, terutama dalam hal kesehatan. Menurut Sharabati et al. (2010) memandang

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Nugroho, 2014). bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dengan menggunakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini tantangan dalam dunia usaha semakin dirasakan oleh para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Terdapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi pasar modal inilah maka kebutuhan atas informasi yang relevan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Terjadi peningkatan dan penurunan return saham itu tidak lepas dari faktor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, pasar modal atau bursa merupakan pendanaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan industri manufaktur food and beverages

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja keuangan suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Bagi pihak emiten, pasar modal merupakan salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat besar bagi. dalam pasar modal untuk menyediakan fasilitas atau wahana yang

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis dan situasi ekonomi semakin bersaing, krisis keuangan global mempengaruhi dunia usaha. Perusahaaan didirikan dengan tujuan utama yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan tercermin dalam harga saham perusahaan (Fama, 1978). Manajemen keuangan perusahaan harus dapat dijalankan dengan optimal karena keberhasilan kinerja perusahaan tercermin dari nilai perusahaan yaitu harga saham. Semakin tinggi harga saham, semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan konsep penting bagi investor, kreditor dan stakeholders dalam menentukan investasi guna untuk mendapatkan capital gain dan mengantisipasi resiko yang akan terjadi. Kesejahteraan investor akan meningkat seiring dengan meningkatnya nilai perusahaan. Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai perusahaan adalah kinerja keuangan. Kinerja keuangan perusahaan tercermin dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Informasi laporan keuangan adalah sebagai sarana informasi bagi investor, kreditor dan stakeholders, alat pertanggungjawaban manajemen, indikator keberhasilan kinerja perusahaan dan sebagai referensi pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Kinerja keuangan perusahaan dapat dibaca melalui laporan keuangan merupakan faktor paling dominan yang menjadi pusat perhatian investor, kreditor dan stakeholders akan

nilai perusahaan (Wild dkk, 2005). Faktor kinerja keuangan merupakan kunci utama yang akan mempengaruhi nilai perusahaan karena merupakan faktor yang berbicara tentang bagaimana perusahaan mengelola keuangan perusahaan agar efisien dalam penggunaannya. Kinerja keuangan perusahaan dapat dianalisis dengan analisis fundamental yang mencakup analisis terhadap keuangan perusahaan dengan menggunakan data-data historis, menganalisis rasio keuangan pada laporan keuangan yaitu leverage, likuiditas, profitabilitas dan kinerja operasi untuk digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investor, kreditor, stakeholders dan manajemen perusahaan, semakin baik kinerja perusahaan yang diukur dengan dengan rasio keuangan maka semakin tinggi nilai perusahaan. Leverage sebagai penaksir resiko dari perusahaan, semakin tinggi leverage, semakin tinggi resiko investasi yang menyebabkan turunnya nilai perusahaan. Hasil penelitian Nyoman (2014), Abdul (2015) dan Natalia (2013) yang menyatakan bahwa leverage secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan hasil penelitian Ayu dan Ary (2013) menyatakan bahwa leverage secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Nani (2012) dan Mareta, dkk (2014) yang menyatakan bahwa leverage secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan hasil penelitian Komang dan Putu (2013), Retno, dkk (2011), dan Rosiyana dan Tia (2011) menyatakan bahwa leverage secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi menunjukkan perusahaan dalam kondisi keuangan yang sehat, semakin tinggi likuiditas akan meningkatkan nilai perusahaan karena pasar akan bereaksi positif. Hasil penelitian Retno, dkk (2011) yang menyatakan bahwa likuiditas secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi menunjukkan tingginya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan semakin baik kinerja perusahaannya, semakin tinggi profitabilitas akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian Ayu dan Ary (2013), Nani (2012), Nyoman (2014), Retno, dkk (2011) dan Abdul (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan hasil penelitian Vidyanita, dkk (2013) dan Mareta, dkk (2014) menyatakan bahwa profitabilitas secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Rosiyana dan Tia (2011) yang menyatakan bahwa profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan hasil penelitian Wahyu dan Wardoyono (2014) menyatakan bahwa profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan dengan total aktiva yang besar lebih kuat, operasional lebih stabil dan relatif lebih dapat menghasilkan laba sehingga prospek perusahaan ke depannya lebih baik. Manajemen perusahaan lebih dapat mengendalikan dan memanfaatkan aktiva yang ada di perusahaan besar untuk mencapai tujuan perusahaan dan meningkatkan kegiatan operasional perusahaan,

maka investor akan merespon positif untuk berinvestasi sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Hasil penelitian Komang dan Putu (2013) yang menyatakan bahwa size secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan hasil penelitian Ayu dan Ary (2013) menyatakan bahwa size secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Kinerja operasi perusahaan sebagai alat pendeteksi awal dalam berbagai investasi untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa depan. Operating performance menunjukkan semakin efisiensi perusahaan mengelola biaya operasi dan semakin efektif meningkatkan tingkat penjualannya. Operating performance perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja operasi perusahaan semakin baik akan meningkatkan nilai perusahaan. Fenomena naik turunnya harga saham menjadi isu yang berkaitan dengan naik turunnya nilai perusahaan. Rata-rata nilai perusahaan consumer goods mengalami kenaikan dan penurunan selama periode 2011-2014, pada tahun 2011 sebesar 4.88, tahun 2012 sebesar 7.05, tahun 2013 sebesar 6.44 dan tahun 2014 sebesar 7.61. Rata-rata nilai perusahaan mengalami pasang surut dari tahun ke tahun, tahun 2011-2012 mengalami kenaikan, tahun 2012-2013 mengalami penurunan dan tahun 2013-2014 mengalami kenaikan. Perbandingan rata-rata nilai perusahaan tahun 2011 dengan tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 2.73. Berikut grafik rata-rata nilai perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.

8 Rata-Rata Nilai Perusahaan Consumer Goods 7 6 7,054465 6,448896 7,611285 5 4 4,882208 3 2 1 0 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Sumber: www.idx.co.id Gambar 1.1 Rata-Rata Nilai Perusahaan Consumer Goods Rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor nilai perusahaan yang menggambarkan tentang kinerja perusahaan dalam mendapatkan dana dan mengalokasikan dana tersebut agar efisien dan efektif penggunaanya. Kinerja perusahaan akan tercermin dari nilai perusahaan sehingga menciptakan persaingan usaha antar industri consumer goods yang mengakibatkan perusahaan consumer goods untuk semakin meningkatkan kinerja perusahaan supaya tujuan perusahaan dapat tercapai. Industri consumer goods mempunyai pangsa yang besar dan mempunyai prospek yang bagus karena daya beli masyarakat yang semakin tinggi berbanding lurus dengan semakin besar proporsi masyarakat golongan ekonomi menengah di Indonesia sehingga menjadi penyumbang nilai tambah yang dominan bagi kemajuan ekonomi suatu negara.

Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kesejahteraan investor melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap prospek perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur dari price book value (PBV) yang merupakan perbandingan antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham (Brigham dkk, 2006). Harga saham perusahaan dapat diketahui berada di atas atau di bawah nilai bukunya, keberadaan price book value (PBV) sangat penting bagi investor dalam menentukan strateginya. Penelitian tentang nilai perusahaan memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan, semakin baik kinerja keuangan perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan. Kinerja keuangan dapat menginformasikan kondisi perusahaan saat ini dan prospek di masa yang akan datang. Penelitian ini merupakan replikasi yang mengacu pada penelitian oleh Ayu dan Ary (2013) dengan judul Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen nilai perusahaan dan variabel independen struktur modal secara parsial berpengaruh negatif signifikan, variabel independen profitabilitas secara parsial berpengaruh positif signifikan, variabel independen ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel dependen nilai perusahaan.

Penelitian dilakukan untuk mengkaji lebih lanjut berbagai penelitian terdahulu maupun teori yang ditelaah, penelitian ini direplikasi dengan perbedaan yaitu mengganti dan menambah variabel independen dengan leverage, likuiditas, profitabilitas dan size, variabel moderating operating performance, objek penelitian adalah perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi mengenai nilai perusahaan bagi investor, kreditor, stakeholders dan manajemen perusahaan serta memperoleh bukti empiris nilai perusahaan. Hasil penelitian empiris masih menunjukkan perbedaan hasil, hal tersebut mungkin dikarenakan adanya inkonsistenan, perbedaan sifat variabel, objek penelitian, kebijakan yang berlaku dan/atau perbedaan dalam metode statistik yang digunakan. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti menganalisis penelitiannya dalam bentuk tesis dengan judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Operating Performance Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada identifikasi latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka perumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah leverage, likuiditas, profitabilitas dan size berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan maupun parsial? 2. Apakah operating performance dapat memoderasi pengaruh leverage, likuiditas, profitabilitas dan size terhadap nilai perusahaan pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi latar belakang masalah yang telah dikemukakan dalam perumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh leverage, likuiditas, profitabilitas dan size terhadap nilai perusahaan pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan maupun parsial. 2. Untuk menguji dan menganalisis operating performance dapat memoderasi pengaruh leverage, likuiditas, profitabilitas dan size terhadap nilai perusahaan pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan bermanfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai bukti empiris nilai perusahaan. 2. Bagi investor sebagai referensi pertimbangan keputusan investasi dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan investasi dan sebagai bahan evaluasi kinerja mengenai nilai perusahaan. 3. Bagi perusahaan dan emiten sebagai bahan evaluasi kinerja perusahaan. 4. Bagi akademisi, peneliti selanjutnya dan praktisi sebagai dasar referensi acuan dan kontribusi ilmu pengetahuan mengenai nilai perusahaan. 1.5 Originalitas Penelitian ini merupakan replikasi yang mengacu pada penelitian oleh Ayu dan Ary (2013) dengan judul Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen nilai perusahaan dan variabel independen struktur modal secara parsial berpengaruh negatif signifikan, variabel independen profitabilitas secara parsial berpengaruh positif signifikan, variabel independen ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel dependen nilai perusahaan.

Penelitian dilakukan untuk mengkaji lebih lanjut berbagai penelitian terdahulu maupun teori yang ditelaah, penelitian ini direplikasi dengan perbedaan yaitu mengganti dan menambah variabel independen dengan leverage, likuiditas, profitabilitas dan size, variabel moderating operating performance, objek penelitian adalah perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Perbedaan penelitian yaitu menambah variabel independen yakni likuiditas dan menambah variabel moderating yakni operating performance dan objek penelitian adalah perusahaan consumer goods dengan periode penelitian selama 2011-2014. Likuiditas merupakan salah satu analisis fundamental untuk dijadikan sebagai dasar penilaian bagi investor, kreditor dan stakeholder untuk berinvestasi dan mengantisipasi resiko, menilai apakah perusahaan dalam keadaan likuid dengan aktiva lancar membayar kewajiban jangka pendek. Operating performance merupakan pure profit perusahaan yang diterima dari penjualan yang dilakukan dengan mengabaikan kewajiban bunga dan pajak untuk menilai hasil prestasi perusahaan selama periode waktu tertentu dan memprediksi kondisi suatu perusahaan di masa depan. Perusahaan consumer goods merupakan industri yang mempunyai pangsa yang besar, prospek yang bagus dan menjadi penyumbang nilai tambah yang dominan bagi kemajuan ekonomi suatu negara.

Tabel 1.1 Originalitas Perbedaan Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang Variabel Dependen (Y) Nilai Perusahaan Nilai Perusahaan Variabel Independen (X) Struktur Pendanaan Profitabilitas Ukuran Leverage Profitabilitas Size Likuiditas Variabel Moderating (Z) - Operating Performance Perusahaan Manufaktur Consumer Goods Periode 2009-2011 2011-2014 Sampel 71 26 Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi mengenai nilai perusahaan bagi investor, kreditor, stakeholders dan manajemen perusahaan serta memperoleh bukti empiris nilai perusahaan. Hasil penelitian empiris masih menunjukkan perbedaan hasil, hal tersebut mungkin dikarenakan adanya inkonsistenan, perbedaan sifat variabel, objek penelitian, kebijakan yang berlaku dan/atau perbedaan dalam metode statistik yang digunakan.