JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 2, Nomor 1, Maret 2017 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mohammad Ali (1992:140) menjelaskan bahwa :

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sesuai dengan jenis penelitian yang akan dilaksanakan. Metode tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Cikaret Ippor tepatnya terletak di jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diteliti untuk menarik kesimpulan. Model yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan. keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. menonjolnya, terutama pada masyarakat dari negara-negara yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen kuasi atau eksprimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENELITIAN EKSPERIMEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O1 X1 O2 K O3 X2 04

BAB III METODE PENELITIAN. Metode, merupakan cara yang digunakan utuk mencapai tujuan. metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Selanjutnya, Syaodih (2007: 52) menjelaskan bahwa metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

Wakijo Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) secara kuantitatif maupun kualitatif. (Arikunto, 2006: 10).

BAB III METODE PENELITIAN

Penggunaan CD Interaktif Dan Digital Storytelling Berbasis Kontekstual Sebagai Media Pembelajaran Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 2 Kota Ternate sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter

BAB III METODE PENELITIAN A.

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

PENELITIAN EKSPERIMEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sujono, Yezinta Dewimaharani. Kata-kata Kunci: open ended, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Nana (2009: 52) metode penelitian merupakan rangkaian cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PROSES PENYANDIAN BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN DAYA INGAT (PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VI SD NEGERI CIARO 01 KECAMATAN NAGREG TAHUN AJARAN 2016-2017). JURNAL. MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN. KONSENTRASI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN STKIP GARUT. 2016. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh proses penyandian berbantuan multimedia pembelajaran terhadap aktivitas belajar dan daya ingat peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas VI SDN Ciaro 01. Hipojurnal Ha1 penelitian ini proses penyandian dapat mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik. Hipojurnal Ha2 penelitian ini proses penyandian dapat meningkatkan daya ingat. Hipojurnal Ha3 Ada keterkaitan antara aktivitas belajar dengan menerapkan proses penyandian terhadap daya ingat peserta didik. Rancangan penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen dengan desain nonpropability sampling model time series design. Subjek penelitian berjumlah 30 peserta didik kelas VI SDN Ciaro 01 yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Peneliti menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu melibatkan seluruh anggota populasi sebagai sampel sehingga penelitian ini tidak memerlukan kelompok kntrol. Pengukuran aktivitas belajar peserta didik dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan dokumentasi yang dilakukan selama proses pembelajaran sedang berlangsung. Pengukuran daya ingat dilaksanakan melalui pelaksanaan pretes dan postes menggunakan instrumen soal objektif sebanyak 20 nomor. Pretes dan postes dilaksanakan masing-masing sebanyak empat kali agar diperoleh nilai yang stabil. Berdasarkan penghitungan berbantuan perangkat lunak SPSS 20 ternyata nilai aktivitas belajar peserta didik mendapatkan nilai rata-rata 61 yang artinya cukup baik. Nilai pretes yaitu 50,00 sedangkan rata-rata niai postes yaitu 82,5 sehingga terdapat peningkatan dengan selisih 32,5 atau 65 %. Dapat disimpulkan bahwa proses penyandian memiliki pengaruh positiv terhadap aktivitas belajar dan dapat meningkatkan daya ingat peserta didik kelas VI SDN Ciaro 01. Aktivitas belajar peserta didik yang aktif ternyata mempengaruhi hasil evaluasi menjadi lebih baik sehingga terbukti ada keterkaitan antara aktivitas belajar terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik. Kata kunci: Proses Penyandian, Multimedia Pembelajaran, Aktivitas Belajar, Daya Ingat. 22

A. PENDAHULUAN Memperhatikan nilai rata-rata hasil Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Kenaikan Kelas (UKK) di SDN Ciaro 01, terlihat bahwa nilai rata-rata peserta didiknya cukup baik walaupun belum termasuk kategori istimewa. Pada dua tahun terakhir, 98% peserta didik kelas I sampai dengan kelas V bisa naik kelas dan peserta didik kelas VI lulus 100%. Dari peserta didik yang lulus kelas VI ternyata ada 70% diantaranya mampu bersaing dengan sekolah lain untuk diterima pada Sekolah Menengah Pertama berstatus Negeri dimana model penerimaanya menggunakan sistem seleksi berdasarkan prestasi belajar peserta didik. Memperhatikan hasil ulangan IPS kelas IV sampai dengan kelas VI pada dua tahun terakhir, hampir 90% diantaranya memiliki nilai rata-rata kurang baik. Melalui jajak pendapat menggunakan angket dan wawancara sederhana, banyak peserta didik mengakui tidak terlalu suka dengan mata pelajaran IPS disebabkan materi pelajarannya luas dan harus banyak dihapalkan. Mata pelajaran IPS di SD banyak menjelaskan sejarah dan halhal lain yang menuntut kemampuan mengingat atau menghapal. Banyak peserta didik yang merasa sulit mengingat materi luas tersebut cenderung prustasi dan bersikap masabodoh terhadap mata pelajaran ini. Karena kesulitan belajarnya inilah akhirnya pada waktu mengerjakan soal-soal evaluasi, peserta didik cenderung menjawabnya secara asalasalan. Peneliti melihat peserta didik kurang antusias mengikuti pelajaran IPS yang disampaikan guru dengan metode ceramah. Peserta didik mengalami kebosanan belajar ketika mereka hanya ditekankan untuk menulis materi-materi pelajaran IPS untuk dibaca di rumah mereka masing-masing. Kegiatan mereka di dalam kelas tak lebih dari sekedar menulis dan memperhatikan guru yang menjelaskan materi di depan kelas dengan metode ceramah. Berdasarkan gambaran diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas penggunaan strategi kognitif tentang penyandian berbantuan multimedia pembelajaran. Hal ini difokuskan untuk melihat dampak yang ditimbulkan terhadap aktivitas belajar dan peningkatan daya ingat peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas VI SDN Ciaro 01 UPTD TK dan SD Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung. Proses penyandian digunakan untuk mempermudah penyampaian informasi karena materi pelajaran dikemas dengan sandi-sandi yang mudah untuk diingat. Sedangkan multimedia diharapkan dapat memancing perhatian siswa sehingga fokus mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Adapun judul dari laporan hasil penelitian ini yaitu: Proses Penyandian Berbantuan Multimedia Pembelajaran dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Daya Ingat. B. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Dengan kata lain, metode ini merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap 23

hal lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2015: 107). Penggunaan metode eksperimen semu atau quasi eksperimen ini mengingat kondisi objek penelitian yang tidak memungkinkan adanya penugasan secara random (acak). Hal tersebut diakibatkan telah terbentuknya satu kelompok utuh (naturally formed intact group), yaitu kelompok siswa dalam satu kelas. Pertimbangan lainnya mengingat bahwa jumlah kelompok ini juga sangat terbatas. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan pola time series design, yaitu desain yang tidak menentukan kelompok eksperimen secara random. Desain ini hanya membutuhkan satu kelompok eksperimen tanpa memerlukan kelompok kontrol. Untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan, maka dilakukan pretest paling sedikit empat kali atau sampai mencapai taraf kestabilan yang baik (Sugiyono, 2015: 114). Begitupun pada pelaksanaan posttest, untuk mendapatkan kestabilan hasil treatment maka dilaksanakan pula posttest sebanyak empat kali. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: O1 O2 O3 O4 X O5 O6 Keterangan: O1 = Pretest pertama O2 = Pretest kedua O3 = Pretest ketiga O4 = Pretest keempat X = Perlakuan (Treatment) O5 = Posttest pertama O6 = Posttest kedua O7 = Posttest ketiga O8 = Posttest keempat 24

1. Variabel Penelitian Variabel-variabel yang terkait didalam penelitian ini meliputi: 1. Variabel bebas atau independent variable yang diberi notasi X, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel yang lain. Dalam hal ini, variabel bebasnya adalah proses penyandian berbantuan multimedia pembelajaran. 2. Variabel terikat atau dependent variable yang diberi notasi Y, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel terikat yang dinotasikan dengan Y1 dan Y2. Y1 : meningkatkan ativitas belajar peserta didik di dalam pebelajaran Y2 : meningkatkan daya ingat peserta didik pada materi pelajaran IPS 2. Instrument Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan instrumen dengan kategori tes dan non tes. Instrumen tes digunakan sebagai alat evaluasi pretest dan evaluasi posttest yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan awal peserta didik sebelum diberikan perlakuan pembelajaran dan kemampuan menyelesaikan soal berkaitan dengan bahan ajar yang diberikan jika sudah diberikan perlakuan yang semestinya dalam stimulasi pembelajaran. Untuk memperoleh instrumen tes yang handal dan dapat dipertanggungjawabkan, maka instrument diuji coba terlebih dahulu sehingga dapat diketahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. 3. Prosedur Penelitian Penelitian kuantitatif sebagai kegiatan ilmiah berawal dari masalah, merujuk teori, mengemukakan hipojurnal, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Penelitian kuantitatif berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas penelitian pendahuluan (pra-riset). Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan faktafakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan. Penelitian dilakukan secara sistematis, empiris, dan kritis mengenai fenomenafenomena yang dipandu oleh teori serta hipojurnal. Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasikan permasalahan atau isu-isu yang penting, aktual dan menarik. Dan yang paling penting adalah manfaat yang dihasilkan bila masalah itu diteliti. Masalah dapat digali dari berbagai sumber empiris ataupun teoretis sebagai aktivitas penelitian pendahuluan (prapenelitian). C. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan proses penyandian memiliki pengaruh terhadap aktivitas belajar peserta didik. Sesuai hasil pengamatan yang melibatkan seorang observer dengan menggunakan lembaran observasi dan dokumentasi foto kegiatan, strategi pembelajaran dapat memberikan stimulus yang baik kepada peserta didik sehingga responnya sangat aktif. 2. Penerapan proses penyandian memiliki pengaruh terhadap daya ingat peserta didik. Terdapat hasil belajar berupa daya ingat peserta didik yang baik. Hal ini diukur melalui instrumen soal yang digunakan dalam pretest maupun posttes. 3. Terdapat keterkaitan signifikan antara aktivitas belajar dengan peningkatan daya ingat peserta didik. Dari hasil penelitian yang dilakukan, ternyata hasil evaluasi yang tinggi didapatkan dari sebuah proses 25

pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan bagi peserta didik. Terutama menyangkut kompetensi kognitif yang dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan menyimpannya dalam memori jangka panjangnya. D. Rekomendasi Setelah melakukan penelitian, ada beberapa hal yang perlu direkomendasikan: 1. Melalui pengamatan menggunakan lembar observasi dan bantuan dokumentasi foto, peserta didik dapat mengikuti pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pembelajaran tidak selalu berpusat pada guru, melainkan sebagian besar dari sampel yang terlibat menunjukkan ada keterlibatan aktif di dalam pembelajaran. Peserta didik banyak menunjukkan respon positif di dalam pembelajaran. Peserta didik terlibat demonstrasi media pembelajaran untuk memanipulasi gambar-gambar dan materi lain dengan menggunakan multimedia yang dalam hal ini peneliti menggunakan laptop, alat audio, dan globe pintar yang menyajikan informasi audio. Oleh sebab itu, pembelajaran ini direkomendasikan untuk digunakan pada penyampaian materi pelajaran yang sama. pembelajaran di Sekolah Dasar mampu mewaikili materi agar lebih konkrit. Peserta didik yang berada pada masa perkembangan operasional konkrit, lebih mudah menangkap materi-materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk sajian audio, visual, dan audiovisual karena proses pembelajaran dapat memberikan kesan-kesan positif bagi peserta didik. Oleh sebab itu, peneliti merekomendasikan penerapan strategi penyandian berbantuan multimedia pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang berkesan bagi peserta didik. CATATAN : TIDAK ADA DAFTAR PUSTAKA 2. Melihat keberhasilan pembelajaran yang dicapai, peneliti dapat merekomendasikan kepada para guru untuk menerapkan proses penyandian dalam menyampaikan beberapa materi yang menuntut keterampilan menghapal. 3. Peserta didik lebih mudah menangkap iformasi-informasi berupa materi pembelajaran yang disampaikan dalam bentuk audio, visual, atau audiovisual. Selain itu, keterlibatan multimedia 26