BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi Profil PT. Chevron Pacific Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DESKRIPSI UMUM PROFIL PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dinilai cukup berhasil dari segi administrasi publik, namun dari sisi keuangan

Ditulis oleh David Dwiarto Senin, 05 November :53 - Terakhir Diperbaharui Senin, 05 November :13

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?

Gambar 3.1. Struktur Perusahaan

KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB II OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

BAB I PENDAHULUAN. berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah

BIAYA PRODUKSI MINYAK BUMI NKRI COST RECOVERY (2007)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Field Tambun PT. Pertamina Eksplorasi dan Produksi Region Jawa

BAB 1 PENDAHULUAN. Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 pasar pelumas di Indonesia telah terbuka dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya

RINGKASAN PORTOFOLIO IIF Sampai dengan Desember 2016

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PETA PERKEMBANGAN INDUSTRI PERMINYAKAN DUNIA

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. adalah perusahaan yang memakai sistem kontraktor bagi hasil (Production

BAB I PENDAHULUAN. alam salah satunya adalah minyak bumi, sektor minyak tidak pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGHITUNGAN PENERIMAAN NEGARA DARI SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI. Oleh: Bambang Rusamseno

Prediksi Lifting Minyak 811 ribu BPH

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. INTI BANGUN SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015

LAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI RIAU. MASA PERSIDANGAN II TAHUN November 2 Desember 2017

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia saat ini. Namun dengan kondisi sumur minyak dan gas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Penilaian risiko..., Adis Arzida Lanin, FKMUI, 2009

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang

... Hubungi Kami : Studi Prospek dan Peluang Pasar MINYAK DAN GAS BUMI di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PERTAMINA Persero

Bab I Pendahuluan. I.1 Maksud dan Tujuan

5^nu MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

ANALISIS TANTANGAN MIGAS INDONESIA ; PENGUATAN BUMN MIGAS

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus

III. GAMBARAN UMUM KEGIATAN MIGAS DI INDONESIA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan

ANALISA PENGARUH EKSPLORASI GAS BUMI TERHADAP PEREKONOMIAN JAWA TIMUR MELALUI PENDEKATAN INPUT OUTPUT

OPTIMASI NILAI GAS ALAM INDONESIA

1. PENDAHULUAN. perusahaan energi berkelas dunia yang berbentuk Perseroan, yang mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT.PERTAMINA pada tahun 1961

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

BAB I. rumah ) (Mas oed, Mohtar, 1997: 4-5). Dalam ekonomi politik internasional

IV. GAMBARAN UMUM. diperbaharui, atau perbahuruannya membutuhkan waktu yang sangat lama.

I. PENDAHULUAN. Gas alam sebagai salah sumber daya alam yang mempunyai manfaat. sangat banyak dalam menunjang berbagai sektor kehidupan manusia.

2014, No Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4327); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

9 BAB I 10 PENDAHULUAN. minyak, yang dimiliki oleh berbagai perusahaan minyak baik itu milik pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Perusahaan PT Pertamina (Persero) Gambar 1.1 Logo PT Pertamina (Persero)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. surat keputusan Gubernur Militer Sumatra Tengah pada tanggal 9 November 1948

BAB I PENDAHULUAN. produksi energi nasional, dimana menurut data Departemen Energi dan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4327); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi (L

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia, termasuk Amerika Serikat, China, Australia, India, Rusia, dan

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Jasa Perminyakan*

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi seluruh negara termasuk Indonesia. Beberapa negara mempunyai

Harga Sebuah Kebijakan Bahan Bakar Fosil: Subsidi Pemerintah Indonesia di Sektor Hulu Minyak & Gas Bumi

BAB I. PENDAHULUAN. kerja seluas-luasnya sekaligus pemerataan pembangunan. Data kontribusi sub

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%.

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

I. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai tempat. penyimpanan dana, membantu pembiayaan dalam bentuk kredit, serta

ANALISIS ASUMSI HARGA MINYAK DAN LIFTING MINYAK APBN 2012

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat,

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

Membangun Kekuatan CUPLIKAN DARI RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN 2009

BAB I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Disamping itu ada pula para ahli yang berpendapat bahwa kelapa sawit terbentuk pada saat

INDONESIA MENUJU NET OIL EXPORTER

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

Transkripsi:

BAB I 1.1 Tinjauan Objek Studi PENDAHULUAN 1.1.1 Profil PT. Chevron Pacific Indonesia PT. Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi yang berbasis sistem bagi hasil (production sharing contract). PT. CPI adalah salah satu unit usaha perusahaan minyak milik Amerika yaitu Chevron Corporation dan merupakan salah satu unit bisnis yang berada di bawah naungan Indoasia Business Unit (IBU). Sebelum ditetapkan surat keputusan No. C-25712 HT.01.04. TH.2005 pada tanggal 16 September 2005, PT. Chevron Pacific Indonesia bernama PT. Caltex mengenai penggunaann nama Chevron pada seluruh bisnis hulu perusahaan. Sejarah berdirinya PT. Chevron Pacific Indonesia berawal pada bulan Maret tahun 1924. Pada saat itu dilakukan survey untuk mencari sumber minyak bumi di daerah Sumatera, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan wilayah papua oleh tim geologi Standard Oil Company of California(SOCAL) yang sekarang bernama Chevron Corporation di bawah pimpinan Emerson M. Butterworth. 1

1.1.2 Wilayah dan Lokasi Operasi PT. Chevron Pacific Indonesia Wilayah eksplorasi PT. Chevron Pacific Indonesia mencakup 7 wilayah kontrak yang terbesar di 4 propinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Utara dan Aceh. Lokasi operasi PT. CPI dibagi menjadi beberapa distrik : A. Distrik Rumbai, merupakan pusat administrasi untuk wilayah sumatera. B. Distrik Minas, merupakan daerah operasi produksi minyak jenis Sumatera Light Crude (SLC). C. Distrik Duri, merupakan daerah produksi minyak jenis Heavy Crude / Duri Crude (DC). D. Distrik Dumai, merupakan daerah penampung, pelabuhan serta pengapalan Crude Oil. Gambar 1.1 Peta Operasi PT. Chevron Pacific Indonesia di RIAU Sumber : Perusahaan Chevron Pacific Indonesia Daerah kerja PT. CPI yang pertama, seluas 9.030 km² terletak di Kabupaten Bengkalis, dan dikenal dengan nama Kangaroo Block. Selain mengerjakan daerahnya sendiri, PT. Chevron juga bertindak sebagai operator bagi perusahaan-perusahaan lain yang dimiliki oleh Chevron dan Texaco. 2

Perluasan ladang minyak Duri dilakukan dalam tiga belas area yang dimulai dengan membangun konstruksi area pertama pada tahun 1981. Dalam sepuluh tahun belakangan ini sudah dikembangkan delapan area. Pembangunan juga mencakup fasilitas pendukung utama seperti stasiun pengumpul minyak dan stasiun pembangkit uap. Sampai pengembangan area V, sistem injeksi yang diterapkan adalah sistem pola tujuh titik dimana satu buah sistem injeksi uap dikelilingi oleh enam buah sumur produksi. 1.1.3 Kegiatan Produksi Tahun 1969 lapangan minyak milik PT. CPI yang ada di Minas telah berhasil memproduksi 1 milyar barrel minyak bumi. Dengan tercapainya produksi minyak sebanyak itu, lapangan minyak yang berada di Minas menjadi salah satu lapangan minyak yang terbesar di dunia. Tahun 1990, produksi akumulatif minyak milik PT. CPI telah mencapai 7 milyar barrel, yang berasal dari 3.237 sumur minyak yang terbesar di 96 lapangan. Lapangan minyak di Minas memberikan sumbangan paling besar. Dari sekian banyak lapangan minyak yang terdapat di sumatera yang dikelola oleh PT. CPI, lapangan minyak yang berada di Minas merupakan lapangan minyak yang hasil minyaknya paling digemari oleh Negara-negara industri. Minas Crude Oil sangat digemari oleh Negara-negara industri karena kandungan belerang yang terdapat di dalamnya sangat rendah. Sedangkan minyak mentah yang dihasilkan di Duri, Sumatera Heavy Oil, memiliki kekentalan yang tinggi. Hal ini disebabkan kandungan rantai karbon yang panjang dalam minyak sangat tinggi. Selain itu pada tahun 2006, lapangan minyak di Duri telah menghasilkan minyak bumi sebesar dua milyar barel. 3

1.1.4 Penunjang Operasi Sarana penunjang operasi PT. CPI antara lain : a. Pembangkit listrik tenaga gas alam, yang terdapat di Duri dan Minas. Generator yang dipasang pada kedua pembangkit tersebut berjumlah 22 buah, dan mampu membangkitkan listrik sampai dengan 429 MW. Saluran transmisi yang digunakan untuk melakukan distribusi listrik membentang sepanjang 1.300 km dan mempergunakan teknologi Hotline Mainenance, hal ini memungkinkan untuk melakukan pemutusan aliran listrik. b. Kompleks penyimpanan minyak, yang mampu menampung 5,8 juta barel minyak. c. Dua buah pipa saluran, yang masing-masing berdiameter 90 cm dan 75 cm, yang menghubungkan Minas-Dumai dan Bangko-Dumai. d. Jalur jaringan yang mempergunakan Fiber Optic, yang digunakan sebagai jalur lalu-lintas data antar unit kerja yang terdapat di Rumbai, Minas, Duri, Dumai, dan Jakarta. e. Infrastruktur IT, yang berupa komputer serta aplikasi mutakhir yang digunakan untuk mendukung produksi dari PT. CPI f. Empat buah dermaga khusus di Dumai (dua diantaranya mampu melayani kapal-kapal tanki berbobot mati 150.000 ton). g. Saluran microwave UHF yang menghubungkan keempat distrik, serta suatu sistem telepon dan komunikasi radio HF/VHF/UHF untuk seluruh kegiatan lapangan. h. Pemanfaatan empat saluran Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa untuk hubungan dengan kantor di Jakarta. i. Layanan teleks dan elektronik mail antara Dumai-Rumbai-Jakarta dengan kedua perusahaan pemegang saham dan perusahaan- 4

perusahaan afiliasi di seluruh dunia melalui Satelit Palapa dan Intelsat. j. Pada akhir tahun 1968, PT. CPI memasang unit pengolah data elektronik yang pertama, berupa komputer IBM 1.1.5 Sumber Daya Manusia PT. CPI kurang lebih memiliki 7000 tenaga kerja yang 98% diantaranya adalah pekerja yang berkebangsaan Indonesia. Sejak tahun 1996 PT. CPI telah dipimpin oleh orang Indonesia. Saat ini PT. CPI telah melaksanakan proses alih teknologi dan alih keterampilan, yang pada dasarnya terdiri dari tiga aspek yaitu, keterampilan pertukaran gagasan, proses komunikasi antara tenaga kerja Indonesia dengan tenaga kerja asing, dan program pengembangan sumber daya manusia meliputi kursus keahlian dasar (pelatihan bahasa inggris), keahlian teknik (pelatihan kejuruan), serta program pengembangan manajemen (kursus manajemen dan pelatihan khusus bagi para karyawan senior. Untuk menyiapkan tenaga Indonesia yang dapat menduduki jabatan yang lebih tinggi, serta untuk melakukan alih teknologi, setiap tahunnya diadakan pengiriman karyawan untuk mengikuti pelatihan sambil bekerja di Amerika Serikat. Kesempatan dan pengembangan karir terus disediakan untuk setiap karyawan. Investasi dalam sumber daya manusia merupakan salah satu falsafah dari PT. CPI. Tugas serta tanggung jawab divisi SDM adalah : a. Menjalankan proses strategi pertumbuhan SDM perusahaan b. Pengorganisasian SDM guna menjamin kenutuhan operasional dengan kinerja yang tinggi, serta produktivitas yang berkesinambungan atau berkelanjutan sesuai dengan harapan perusahaan. 5

1.1.6 Visi Visi perusahaan adalah : menjadi perusahaan energi Indonesia yang paling dikagumi karena sumber daya manusia, kemitraan dan kinerjanya. Dalam visi ini disebutkan bahwa PT. Chevron Pacific Indonesia dalam hal operasionalnya selalu berusaha menjadi perusahaan energi yang dihormati berkat dukungan para pekerja, mitra usaha dan kinerjanya. Visi ini menunjukkan bahwa PT. CPI : a. Menyediakan energi dan layanan yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat yang berkualitas b. Diakui berkat pekerjanya yang handal serta berkomitmen tinggi, baik secara perorangan maupun sebagai badan usaha c. Berpikir dan bersikap secara global, dan menghargai dampak positif dari kedua hal tersebut terhadap perusahaan d. Menjadi mitra usaha pilihan dengan menjadi teladan dalam menjalin kerja sama yang baik serta memiliki kinerja bertaraf internasional. 1.1.7 Misi Misi perusahaan adalah : sebagai mitra usaha pertamina, PT. CPI akan berusaha untuk memberikan nilai tambah secara efektif dengan cara mencari dan mengembangkan sumber daya minyak dan gas bumi untuk kesejahteraan bangsa Indonesia serta kepentingan pemegang saham. Secara mandiri, PT. CPI akan mencari peluang bisnis energi yang lain dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki, agar dapat terus tumbuh serta memberikan nilai tambah. 6

1.1.8 Nilai dan Filosofi PT. Chevron Pacific Indonesia Dasar perusahaan PT. CPI berdiri atas nilai-nilai yang dibangun. Perusahaan ini bertindak mengikuti dasar petunjuk tersebut. Dengan cara yang etis dan rasa tanggung jawab sosial serta menjunjungi tinggi standar etika, menghargai hukum, mendukung hak asasi manusia, memelihara lingkungan dan memberi manfaat kepada masyarakat di sekitar. Adapun nilainilai dari perusahaan adalah : a. Interity (kejujuran) b. Trust (kepercayaan) c. Diversity (keragaman) d. Partnership (kemitraan) e. High performance (kinerja tinggi) f. Responsibility (tanggung jawab) g. Growth (pertumbuhan) 7

1.1.9 Struktur Organisasi IBU Information Technology Indo-asia business unit information technology atau yang dikenal sebagai IBU information Technology adalah departemen yang bertanggung jawab terhadap berbagai macam kebutuhan teknologi dan sistem informasi untuk unit-unit PT. Chevron pacific Indonesia. Di bawah ini adalah skema struktur organisasi dari departemen ini. Yang dimaksud dengan indo-asia adalah unit-unit chevron yang berada di Indonesia dan Filipina. Gambar 1.2 Struktur Organisasi IBU Information Technology Sumber : Perusahaan Chevron Pacific Indonesia Gambar 1.2 menjelaskan bahwa dalam menjalankan proses bisnis crude oil pada perusahaan Chevron Pacific Indonesia menggunakan struktur organisasi IBU (Indo-asia Business Unit) information technology. 8

1.2 Latar Belakang Masalah Industri minyak bumi dunia dalam lima tahun terakhir berkembang terutama didorong oleh kenaikan harga minyak mentah yang naik dan bertahan tinggi hingga puncaknya mencapai US$130 per barrel. Namun tingginya harga tersebut tidak sepenuhnya menguntungkan Indonesia karena tingkat produksi yang justru cenderung turun. Perkembangan industri minyak bumi khususnya sektor hulu dalam beberapa tahun terakhir terkait dengan beberapa isu antara lain tingkat produksi yang cenderung turun dan tidak mampu mencapai target lifting. Kondisi ini terjadi akibat sudah tuanya sumursumur minyak yang saat ini di eksploitasi. Beberapa perusahaan seperti Chevron pada tahun 2008 mengalami penurunan produksi yakni pada sumur minyak di Riau. Cadangan minyak bumi di Indonesia dalam satu dekade terakhir terus menunjukkan tren yang menurun. Setelah sempat naik pada tahun 2006 sebesar 2,8 persen menjadi 4370 juta barrel dalam dua tahun terakhir hingga tahun 2008 cadangan minyak bumi Indonesia kembali menurun. Pada tahun 2007 cadangan turun sebesar 8,5 persen menjadi 4000 juta barrel. Cadangan ini kembali turun pada tahun 2008 yakni sebesar 7,5 persen menjadi 3700 barrel. Sumber-sumber yang masih sebagai potensi cadangan menjadi harapan bagi prospek industri minyak bumi di Indonesia. Hingga tahun 2008 potensi cadangan minyak bumi Indonesia mencapai 4.471,72 juta stok barrel. Riau merupakan daerah cadangan minyak bumi terbesar yakni mencapai 4163,75. Cadangan terbesar kedua terletak di Provinsi Jawa Timur tepatnya didaerah Cepu. Lima tahun terakhir terjadi perubahan dalam peta produsen minyak mentah di Indonesia. Jika pada tahun 2006, perusahaan nasional BUMN Pertamina merupakan produsen kedua terbesar maka mulai tahun 2007 hingga kuartal I 2009 pertamina berada di urutan ke 8 dan 9 produsen terbesar. 9

Secara umum perusahaan asing seperti Chevron Pacific Inconesia, ConocoPhilips, China national offshore oil company, dan petrochina. Satusatunya perusahaan nasional yang tingkat produksinya cukup besar adalah Medco EP Indonesia yang menempati urutan keenam pada tahun 2006 dan urutan kelima pada tahun 2007 kuartal I 2009. Pertamina sendiri tingkat produksinya terus menurun dari sekitar 42 juta barrel pada tahun 2006 menjadi masing-masing 9,05 juta barrel dan 7,7 juta barrel pada tahun 2007 dan 2008. Chevron adalah perusahaan multinasional yang memiliki wilayah operasi bisnis yang sangat luas. Oleh karena operasi bisnis Chevron yang sangat besar inilah maka diperlukan suatu sistem yang dapat mendukung proses bisnis yang Chevron lakukan. GIL (Global Information Link) adalah suatu sistem yang berhasil Chevron kembangkan untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. GIL 3 adalah hasil pengembangan terbaru dari divisi TI Chevron yang sekarang sudah memasuki tahap deployment di Chevron seluruh dunia. Pada tahun 2005 Chevron berhasil mengakuisisi Unocal Corporation yang membuat Chevron menjadi perusahaan energi tertintegrasi yang terbesar nomor 2 (dua) di Amerika Serikat serta menjadi produser minyak dan gas bumi nomor 4 di dunia. Chevron juga menjadi pemegang lisensi atas 20 pabrik kilang untuk pengolahan minyak dan gas bumi yang berafiliasi dengan Conoco Philips dan memiliki 27.500 outlet yang terdapat di seluruh dunia. Merk dagang atas produk perusahaan yang terkenal adalah Chevron, Texaco dan Caltex. Chevron menjadi produsen minyak mentah terbesar di Indonesia meskipun dalam beberapa tahun terakhir volume produksinya turun. dengan melihat pada penurunan produksi crude oil pada perusahaan Chevron, maka penulis melakukan analisis dari penelitian tentang proses bisnis crude oil perusahaan chevron pacific Indonesia dengan teoriteori proses bisnis. (sumber: Indonesian Commercial Newsletter) 10

Data produksi minyak bumi pada perusahaan Chevron Pacific Indonesia sebagai berikut (sumber: Laporan Tahunan Produksi Minyak Bumi Indonesia): 2008 146.192.200 2009 136.982.798 terjadi penurunan produksi 2010 132.002.534 1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana bentuk proses bisnis crude oil pada perusahaan Chevron pacific Indonesia? 2. Apakah ada perbedaan pada penerapan proses bisnis crude oil di perusahaan Chevron Pacific Indonesia dengan teori proses bisnis yang ada? 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan bisnis proses pada perusahaan Chevron Pacific Indonesia 2. Untuk mengetahui seberapa besar kesesuaian teori dengan penerapan bisnis proses pada perusahaan Chevron Pacific Indonesia 1.5 Batasan Penelitian Penelitian ini memerlukan batasan yang bertujuan untuk menjaga konsistensi tujuan dari penelitian, sehingga masalah yang dihadapi tidak meluas dan pembahasan lebih terarah. Batasan penelitian ini yaitu : 1. Penelitian dilakukan di PT. Chevron Pacific Indonesia distrik Dumai-Riau mulai dari bulan Februari 2011 dengan mewawancarai karyawan yang terlibat pada proses tersebut. 2. Penelitian ini bersifat deskriptif. Hasil analisa proses bisnis antara perusahaan dengan teori-teori yang ada. 11

1.6 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, diantaranya: a. Kegunaan akademis 1. Melalui penelitian ini penulis mendapatkan pengalaman dan pengetahuan berdasarkan teori yang sudah diperoleh selama perkuliahan dan selama penelitian. 2. Melalui penelitian ini penulis dapat memberikan gambaran singkat mengenai proses bisnis perminyakan dari PT. Chevron Pacific Indonesia. b. Kegunaan praktisi Melalui penelitian ini penulis mengharapkan agar mahasiswa dapat membandingkan teori proses bisnis yang telah dipelajari dengan kenyataan praktek di lapangan 1.7 Sistematika penulisan Memudahkan pembaca dalam memahami materi yang terdapat dalam skripsi, maka penulisan skripsi disusun sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini diuraikan secara singkat tinjauan objek peneltian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian serta kegunaan dari penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan diuraikan tentang mengenai teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan diuraikan tentang jenis penelitian yang digunakan, operasional variabel, data dan sumber data, serta analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi pembahasan terhadap hasil analisis data yang diperoleh selama penelitian yang dilakukan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memberikan kesimpulan dari hasil pembahasan dan saran yang sebaiknya diterapkan oleh Institut Manajemen Telkom. 13