Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto

dokumen-dokumen yang mirip
Canggi Purba Wisesa, Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kv di PT. PLN APJ Banyuwangi dengan metode Reliability Network Equivalent Approach

STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON

STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN

Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember

Laju Kegagalan Metode FMEA Single Line Diagram Yang di Evaluasi Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)

Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

BAB I PENDAHULUAN I-1

Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor

Gunawan Hadi Prasetiyo, Optimasi Penempatan Recloser pada Penyulang Mayang Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Jember Menggunakan Simplex Method

BAB IV PEMBAHASAN. Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang

Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga penyaluran energi listrik ke konsumen berjalan lancar dengan kualitas

Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan

Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kv menggunakan Metode RIA

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER UNTUK MEMINIMALISIR NILAI SAIFI DAN SAIDI PADA PENYULANG PDP 04 MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

Dosen Pembimbing Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc., Ph.D I.G.N. Satriyadi Hernanda, ST., MT

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1

STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20KV Menggunakan Metode Section Technique dan Ria Section Technique pada Penyulang Adi Sucipto Pekanbaru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK SUBSISTEM KRIAN GRESIK 150 KV DENGAN METODE ANALISIS KONTINGENSI (N-1)


BAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Penyulang Kampus dengan Menggunakan Penggabungan Metode Section Technique dan RIA

Politeknik Negeri Sriwijaya

STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION

BAB IV ANALISA DATA. distribusi 20 KV di PT.ADM ini menggunakan software ETAP7, kemudian nilai

ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20kV PADA PENYULANG PEKALONGAN 8 DAN 11

Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri

Yulius S. Pirade ABSTRAK

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR

EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI KONFIGURASI JARINGAN SPINDEL PADA PLN CABANG MEDAN RAYON MEDAN KOTA

EVALUASI INDEKS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI SURABAYA MENGGUNAKAN LOOP RESTORATION SCHEME

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

Analisa Nilai Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kv pada Feeder PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci

TUGAS AKHIR COVER LUAR STUDI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PENYULANG MENGGUNAKAN LOAD BREAK SWITCH (LBS) THREE WAY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis melakukan perhitungan nilai nilai indeks keandalan

BAB IV PEMBAHASAN Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk

ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN RAYON BLORA DENGAN METODE FMEA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan batasan

BAB III METODOLOGI PENILITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Pelanggan pada setiap Penyulang di Gardu Induk Batang. No Penyulang Jumlah Pelanggan 1 BTG BTG

BAB I PENDAHULUAN. dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. flow chart. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa langkah yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA ASPEK EKONOMI PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER 20 KV PT.PLN(PERSERO) APJ MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat

ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PADA PENYULANG NUSANTARA II DI PT.PLN (PERSERO) RAYON KROYA MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. 4.1 Jumlah Pelanggan Per-Penyulang di Gardu Induk Gejayan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB II LANDASAN TEORI. parameter keandalan suatu peralatan distribusi tenaga listrik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan juga dapat berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan

TUGAS AKHIR PERENCANAAN REKONFIGURASI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH PADA KAMPUS UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I PUTU ANDITHYA CHRISNA BUDI

OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER PADA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN RADIAL PENYULANG SRL-06 MENGGUNAKAN SIMULATED ANNEALING METHOD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : (laptop) yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

Studi Keandalan Ketersediaan Daya Pembangkit Listrik pada Jaringan Daerah X

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

PERHITUNGAN INDEKS KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI SUMATERA BAGIAN SELATAN

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan

ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem radial, Loop scheme, SAIFI/SAIDI, Energy not save. vii

EVALUASI PENGGUNAAN SCADA PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) AREA PALU

PENENTUAN TARGET INDEKS KEANDALAN, DROP TEGANGAN, DAN RUGI DAYA PADA FEEDER SRL07 GI SRONDOL MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

BAB III METODELOGI PENELITIAN

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami

STUDI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV BERBASIS GIS ( GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE RIA ( RELIABILITY INDEX ASSESSMENT )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Monte Carlo, nilai yang didapat telah mencapai standar yang sudah diterapkan

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapaun perangkat tersebut yaitu : laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

Transkripsi:

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY NETWORK EQUIVALENT APPROACH (RNEA) DI PT. PLN RAYON MOJOKERTO Syahmi Nanzain S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail: syahminanzain@gmail.com Tri Wrahatnolo S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail: triwrahatnolo@unesa.ac.id Abstrak Suatu sistem jaringan distribusi dituntut memiliki keandalan dalam penyediaan dan penyaluran energi listrik. Kualitas keandalan pelayanan energi listrik dapat dilihat dari seberapa sering terjadi pemadaman dan lamanya pemadaman yang terjadi dalam selang waktu tertentu. Pada Tugas Akhir ini akan di bahas tentang keadalan sistem distribusi di PT. PLN Rayon Mojokerto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks keandalan sistem jaringan distribusi pada beberapa penyulang di PT. PLN Rayon Mojokerto dengan menggunakan metode RNEA dan software ETAP sebagai referensi. Dari hasil penelitian 4 penyulang didapatkan hasil perhitungan indeks keandalan dengan menggunakan metode RNEA, nilai SAIFI penyulang Bangsal adalah sebesar 5,3 (padam/pelanggan/tahun), dan nilai SAIDI sebesar 14 (jam/pelanggan/tahun). Pada penyulang Residen Pamuji nilai SAIFI sebesar 3,1 (padam/pelanggan/tahun), dan nilai SAIDI sebesar 8,4 (jam/pelanggan/tahun). Penyulang Empunala nilai SAIFI sebesar 7,8 (padam/pelangggan/tahun), dan nilai SAIDI sebesar 18 (jam/pelanggan/tahun). Penyulang Gading nilai SAIFI sebesar 1,47 (padam/pelangggan/tahun), dan nilai SAIDI sebesar 4,96 (jam/pelanggan/tahun). Sedangkan hasil simulasi dengan software ETAP pada penyulang Bangsal nilai SAIFI sebesar 6,2 (padam/pelanggan/tahun), dan nilai SAIDI sebesar 13,5 (jam/pelanggan/tahun). Pada penyulang Residen Pamuji nilai SAIFI sebesar 5,4 (padam/pelanggan/tahun), dan nilai SAIDI sebesar 10,1 (jam/pelanggan/tahun). Penyulang Empunala nilai SAIFI sebesar 9,7 (padam/pelangggan/tahun), dan nilai SAIDI sebesar 21,7 (jam/pelanggan/tahun). Penyulang Gading nilai SAIFI sebesar 1,47 (padam/pelangggan/tahun), dan nilai SAIDI sebesar 5,1 (jam/ pelanggan/tahun). Kata Kunci: ETAP, Indeks Keandalan, Jaringan Distribusi, RNEA. Abstract Distribution network system is required to have reliability in the supply and distribution of electrical energy. The reliability of electrical energy services can be seen from how often the blackout and duration of blackouts that occur within a certain time interval. This study will be discussed about the integrity of distribution system in PT. PLN Rayon Mojokerto. This study aims to determine the reliability index of distribution network system on some repeater in PT. PLN Rayon Mojokerto by using RNEA method and ETAP software as reference. From the result of the 4 feeders research, it is found that the reliability index calculation using RNEA method, the SAIFI value of Bangsal feeder is 5.3 (outages/customer/year), and SAIDI value is 14 (hour/customer/year). In Resident Pamuji feeder SAIFI value is 3.1 (outages/customer/year), and SAIDI value is 8.4 (hours/customer/year). In Empunala feeder SAIFI value is 7.8 (outages/customers/year), and SAIDI value is 18 (hours/customer/year). In Gading feeder SAIFI value is 1.47 (outages/customers/year), and SAIDI value is 4.96 (hours/customers/year). While the simulation results with ETAP software on Bangsal feeder SAIFI value is 6.2 (outages/customer/year), and SAIDI value is 13.5 (hours/customer/year). In Resident Pamuji feeder SAIFI value is 5.4 (outages/customer/year), and SAIDI value is 10.1 (hours/customer/year). In Empunala feeder SAIFI value is 9.7 (outages/customers/year), and SAIDI value is 21.7 (hours/customer/year). In Gading feeder SAIFI value is 1.47 (outages/customers/year), and SAIDI value is 5.1 (hours/customers/year). Keywords: ETAP, Reliability Index, Distribution Network, RNEA. PENDAHULUAN Kebutuhan energi listrik mengalami peningkatan setiap tahun sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Besar kebutuhan energi listrik pada tahun 2010 2019 diperkirakan mencapai hingga 55.000 MW (RUPTL, 2010). Sehingga, suatu sistem dituntut memiliki keandalan dalam 111

Jurnal Teknik Elektro. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, 111-119 penyediaan dan penyaluran energi pada sistem jaringan distribusi. Kualitas keandalan jaringan distribusi sangat penting dalam menentukan kinerja sistem distribusi tenaga listrik, sistem dikatakan andal apabila frekuensi pemadamannya rendah dan tegangan dalam batas operasi normal. Keandalan sistem distribusi tenaga listrik dipengaruhi oleh konfigurasi sistem, alat pengaman yang dipasang, dan sistem proteksinya. Konfigurasi yang tepat, peralatan yang handal serta pengoperasian sistem yang otomatis akan meningkatkan keandalan sistem distribusi. Sistem jaringan distribusi tenaga listrik di PLN rayon Mojokerto melayani kota Mojokerto dan kabupaten Mojokerto. Beberapa penyulang yang terdapat pada PLN rayon Mojokerto beroperasi menggunakan sistem radial, masih sering terjadinya pemadaman yang dikarenakan gangguan atau pemadaman secara terjadwal, sehingga kondisi ini dapat mempengaruhi keandalan suatu sistem. Evaluasi keandalan sistem jaringan distribusi tenaga listrik dapat dilakukan dengan berbagai metode, Salah satunya adalah Failure Mode and Effect Analysys (FMEA). Pada metode FMEA, kemungkinan terjadinya kegagalan atau tidak berfungsinya tiap komponen pada sistem distribusi diidentifikasi dan dianalisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap titik beban (load point). Kelemahan metode FMEA menggunakan perhitungan yang sangat banyak, sehingga membutuhkan waktu perhitungan yang lama. Billinton & Wang mengenalkan metode reliability network equivalent approach (RNEA). Metode RNEA digunakan untuk menganalisis sistem distribusi radial yang kompleks secara sederhana. Prinsip utama pada metode ini adalah elemen ekuivalen dapat digunakan untuk mengganti bagian jaringan distribusi dan menyusun kembali sistem distribusi yang besar ke dalam bentuk seri dan sederhana. Metode ini merupakan metode pendekatan untuk mengevaluasi sistem distribusi yang menggunakan proses berulang dan berurutan untuk mengevaluasi indeks keandalan per titik beban (load point). Metode RNEA ini merupakan penyederhanaan dari metode FMEA, dan merupakan solusi dari masalah yang dihadapi metode FMEA. (Billinton & Wang, 1998). Dengan demikian, perlu dilakukan evaluasi secara berkala tentang keandalan sistem tenaga listrik pada jaringan distribusi. Pada tugas akhir ini peneliti mengkaji tentang evaluasi keandalan sistem jaringan distribusi 20 kv di area PT. PLN Rayon Mojokerto dengan menggunakan metode RNEA. Kemudian hasil perhitungan dari Metode RNEA dibandingkan dengan hasil perhitungan software ETAP 12.6. KAJIAN PUSTAKA Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Keandalan memiliki definisi yang bermacam macam, salah satunya, keandalan menyatakan tingkat keberhasilan kinerja suatu sistem atau bagian dari sistem, untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik pada periode waktu dan dalam kondisi operasi tertentu. Tugas utama dari sistem distribusi tenaga listrik adalah menyuplai energi listrik secara kontinyu kepada pelanggan (konsumen). Jaringan dikatakan andal apabila jaringan tersebut frekuensi pemadamannya rendah dan mutu tegangan optimal (sesuai standar) (Mazidi & Sreenivas, 2013). Keandalan suatu sistem tenaga listrik ditentukan oleh penilaian kecukupan (adequacy assessment) berkaiatan dengan kemampuan sistem untuk memasok energi listrik ke pelanggan dengan memenuhi persyaratan dengan cara yang memuaskan dan penilaian keandalan (security assessment) berkaitan dengan kemampuan sistem tenaga listrik untuk tetap mampu bertahan akibat adanya gangguan atau hilangnya elemen sistem yang tidak dapat diantisipasi (Billinton & Allan, 1996:8). Tujuan dari keandalan sistem distribusi adalah mengurangi frekuensi dan durasi gangguan listrik ke pelanggan. Mengurangi frekuensi kegagalan, waktu yang dibutuhkan untuk mencari dan mengisolasi kegagalan, sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan daya ke pelanggan yang terkena dampak. Indeks Keandalan Indeks keandalan merupakan suatu indikator keandalan yang dinyatakan dalam suatu besaran probabilitas. Sejumlah indeks sudah dikembangkan untuk menyediakan suatu kerangka untuk mengevaluasi keandalan sistem tenaga (Billinton & Allan, 1996). Evaluasi keandalan sistem distribusi terdiri dari indeks load point dan indeks sistem. Indeks keandalan Load point antara lain: a. Frekuensi pemadaman (Outage) Keadaan dimana suatu komponen tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya, diakibatkan kerena beberapa peristiwa yang berhubungan dengan komponen tersebut. Untuk menghitung frekuensi pemadaman digunakan persamaan berikut: λ LP = i=k λi (1) Dengan keterangan, λ LP = frekuensi gangguan load point λ i = laju kegagalan untuk peralatan K K = semua peralatan terhadap load point

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach b. Lama pemadaman (Outage Duration) Periode dari satu permulaan komponen mengalami keluar sampai saat komponen dapat dioperasikan kembali sesuai dengan fungsinya (SPLN 59, 1985). Untuk menghitung lama pemadaman digunakan persamaan berikut: U LP = i=k U i i=k λ i x r j (2) Dengan keterangan, U LP = rata rata gangguan tahunan r j = waktu perbaikan (repairing time) Berdasarkan indeks-indeks load point, diperoleh sejumlah indeks keandalan untuk mengetahui indeks keandalan sistem secara keseluruhan yang dapat dievaluasi dan bisa didapatkan dengan lengkap mengenai kinerja sistem. Indeks-indeks ini adalah SAIFI dan SAIDI. a. SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) SAIFI adalah indeks keandalan yang merupakan jumlah dari perkalian frekuensi padam dan pelanggan padam dibagi dengan jumlah pelanggan yang dilayani. (Billinton & Allan, 1996). Dengan indeks ini gambaran mengenai frekuensi kegagalan rata-rata yang terjadi pada bagian-bagian dari sistem bisa dievaluasi sehingga dapat dikelompokkan sesuai dengan tingkat keandalannya. Satuannya adalah pemadaman per pelanggan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : SAIFI = λ i N i N Dengan keterangan, λ i = frekuensi padam N i = jumlah pelanggan pada saluran N = jumlah pelanggan pada sistem (3) b. SAIDI (System Average Interruption Duration Index) SAIDI adalah perkalian lama padam dan pelanggan padam dibagi dengan jumlah pelanggan yang dilayani. Dengan indeks ini, gambaran mengenai lama pemadaman rata-rata yang diakibatkan oleh gangguan pada bagian-bagian dari sistem dapat dievaluasi (Billinton & Wang, 1998). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: SAIDI = U i N i N i (4) Dengan pengertian, U i = waktu padam dalam periode tertentu Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) Metode Reliability Network Equivalent Approach digunakan untuk menganalisis sistem distribusi radial yang kompleks secara sederhana. Prinsip utama metode ini adalah elemen ekuivalen dapat digunakan untuk mengganti bagian jaringan distribusi dan menyusun kembali sistem distribusi yang besar ke dalam bentuk seri dan sederhana. Metode ini merupakan metode pendekatan untuk mengevaluasi sistem distribusi yang menggunakan proses berulang dan berurutan untuk mengevaluasi indeks keandalan per load point. Metode Reliability Network Equivalent Approach merupakan penyederhanaan dari metode FMEA, dan merupakan solusi dari masalah yang dihadapi metode FMEA Metode FMEA menggunakan perhitungan yang sangat banyak, sehingga membutuhkan waktu perhitungan yang lama (Billinton & Wang, 1998). Metode Reliability Network Equivalent Approach digunakan untuk menganalisis sistem distribusi radial yang kompleks secara sederhana. Sistem distribusi radial terdiri dari Transformator, Saluran, Breaker, Fuse, dan Disconnecting Switch. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. b1 t1 l1 f1 s1 l5 Lp1 t2 t3 l2 Lp2 l6 s2 s3 l3 f2 l7 Lp3 l4 s4 lp4 t4 N/O alternative supply Gambar 1. Sistem Distribusi Tipe Radial Keterangan gambar, B = Breaker T = Transformator l = Line S = Disconnecting Switch F = Fuse Lp = Load Point s1, l1 disebut sebagai main section yang menyalurkan energi ke lokasi beban. Beban (load point) pada kondisi normal terhubung langsung dengan Transformator. Fuse f1 dan t1, l5 disebut sebagai seksi cabang (lateral section).berdasarkan data elemen dan konfigurasi pada Penyulang, didapatkan formula untuk menghitung tiga indeks keandalan titik beban, dengan persamaan : λ j = λ sj + n i=1 λ ij + k=1 P kj λ kj (5) U j = λ sj r sj + n i=1 λ ij r ij + k=1 P kj λ kj r kj (6) r j = U j λ j (7) Dengan keterangan, λ j = laju kegagalan pada load point j U j = rata rata ketidaktersediaan tahunan load point j r sj = rata rata lama padam pada load point j λ sj = laju kegagalan komponen seri terhadap load point j λ ij = laju kegagalan seksi utama i terhadap load point J 113

Jurnal Teknik Elektro. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, 111-119 λ kj = laju kegagalan seksi cabang k terhadap load point j P kj = parameter kontrol seksi cabang k pada load point j r ij = waktu switching atau waktu perbaikan load point j pada main section. r sj = waktu perbaikan untuk elemen seri terhadap load point j r kj = waktu switching atau waktu perbaikan load point j pada lateral section METODE Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian sistematis dengan melakukan pengamatan terhadap bagian-bagian objek untuk mengumpulkan data yang disajikan dalam bentuk angka yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menfokuskan pada keandalan sistem jaringan distribusi dengan menggunakan perbandingan perhitungan metode RNEA dan software ETAP 12.6. Sistem jaringan yang digunakan sebagai objek penelitian yaitu sistem jaringan distribusi yang berada pada Rayon Mojokerto Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. PLN Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Mojokerto di Jl. R. A Basuni No. 69 Sooko Mojokerto, Jawa Timur. Waktu penelitian dimulai pada 1-28 Oktober 2016. Analisis Data Analisis data pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan mulai penelitian hingga selesai, seperti yang dijelaskan pada Gambar 2 berikut. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keandalan sistem distribusi serta mengetahui perbandingan perhitungan indeks keandalan menggunakan metode RNEA dengan electrical transient analysis program (ETAP) pada PT. PLN Rayon Mojokerto yaitu penyulang Bangsal, Residen Pamuji, Empunala dan Gading. Data penelitian yang diambil dari PT. PLN APJ Mojokerto akan disimulasikan menggunakan software ETAP 12.6 kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan metode RNEA. Perhitungan Metode RNEA Perhitungan dimulai dengan menganalisis single line radial dari 4 penyulang untuk menentukan jumlah penyulang cabang di kedua penyulang tersebut. Penentuan penyulang cabang dengan menggunakan parameter letak dari pemisah. Jadi pemisah digunakan untuk memisahkan antara penyulang cabang dengan penyulang utama. Diambil penyulang Residen Pamuji sebagai sampel degan single line yang dijelaskan pada Gambar 3 berikut. PENY ULANG RESPAM sc CABANG 4 CABANG 5 CABANG 6 Bus212 Bus206 Bus 179 Bus155 LBS PERUM. PUSKOPA D Bus161 HB305 HB608 Bus271 284x Bus283 Bus138 LP 42 500x0 MV A Bus57 Bus72 33x HB0 69 HB592 HB012 HB 222 HB444 HB4 99 HB411 HB580 HB 512 HB095 HB079 HB410 HB425 HB04 7 0 MV A 53x HB015 HB622 HB039 HB362 HB038 254 x HB050 HB556 LBS KE DUNGSARI BARAT HB1 45 HB497 8x HB379 2x HB5 03 HB488 HB472 HB 005 HB676 HB480 HB07 5 HB115 0 MV A 238x HB035 HB418 HB437 HB08 3 HB036 0 MV A Bus73 37 0x 438x HB262 LP 35 180x 283x 413x 500x HB0 48 67x HB110 HB146 HB396 HB112 HB589 HB6 02 HB407 HB092 HB4 87 HB456 HB484 HB118 HB542 140x0 MV A 130 x 170x 23x LP 17 500 x 33x LBS PERUM WI KARSA 58x DS BALONG BENDO L 6 7 L68 L 43 L44 HB180 HB443 HB256 HB0 02 HB570 HB141 H B140 349x Bus1 45x Bus4 127x L P1 326x L1 LP2 L2 58x L47 L48 L P3 L45 L46 HB624 L3 HB486 HB681 LP4 L4 HB672 HB428 L 6 LP5 HB2 54 HB 166 L5 LP6 LBS BALONGMOJO DS BYP ASS LP9 L6 L59 L61 L62 L63 276x L9 LP7 LP10 L7 L10 LP8 LP11 L8 L11 234x LP12 L12 L 14 LP13 L13 LP17 HB501 CABANG 1 CABANG 2 LP14 L14 L 17 L17 LP15 L15 L35 LP16 L16 LP18 LP35 L 35 L18 LP36 L57 L58 LP1 9 L36 L50 L51 L53 L5 6 L19 LP3 7 LP20 L37 L32 L33 L20 L 38 CABANG 3 CABANG 7 LP21 LP40 L21 LP3 8 L40 L38 LP22 L22 LP39 LP41 L39 L41 LP23 L23 L P24 L24 LP25 L43 L25 L42 LP26 LP42 L26 LP 43 LP2 7 L27 LP44 LP45 LP28 L45 L28 LP46 LP50 LP29 L46 L50 LP51 L29 LP47 L51 LP52 LP30 L47 L52 LP65 L30 LP48 L 65 LP53 LP31 L48 L53 LP66 L31 L67 L66 LP54 LP49 LP32 L54 LP55 L 49 L32 L55 LP56 LP67 LP33 L5 6 LP5 7 L 6 7 L33 L57 LP58 LP68 LP34 L58 LP59 L68 L 34 L59 LP60 LP69 L69 L60 LP61 L65 L61 LP6 2 L62 LP63 L63 LP64 L64 Gambar 2. Diagram Alir Penelitian Gambar 3. Single Line Diagram Penyulang Residen Pamuji

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach Pada penyulang Residen Pamuji terdapat 69 Load Point, begitu juga dengan jumlah trafo sebanyak 69 trafo dengan kapasitas yang berbeda pada setiap trafo. Jumlah pelanggan pada penyulang Residen Pamuji sebesar 6136 pelanggan, Trafo dengan jumlah pelanggan 1 merupakan pelanggan khusus atau industri sedangkan trafo dengan jumlah pelanggan yang lebih besar merupakan pelanggan umum atau perumahan. Berikut data trafo penyulang Residen pamuji dijelaskan pada Tabel 1. Tabel 1. Data Trafo Penyulang Residen Pamuji Load Kapasitas Jumlah Trafo Point Trafo Pelanggan LP 1 HB497 100 kva 1 LP 2 HB145 50 kva 8 LP 3 HB379 160 kva 1 LP 4 HB503 100 kva 2 LP 5 HB488 100 kva 23 LP 6 HB480 250 kva 1 LP 7 HB075 160 kva 238 LP 8 HB115 160 kva 1 LP 9 HB437 100 kva 180 LP 10 HB083 100 kva 283 LP 11 HB036 200 kva 413 LP 12 HB418 100 kva 438 LP 13 HB035 150 kva 370 LP 14 HB472 100 kva 1 LP 15 HB005 200 kva 1 LP 16 HB676 100 kva 1 LP 17 HB262 200 kva 533 LP 18 HB110 250 kva 1 LP 19 HB396 160 kva 1 LP 20 HB146 50 kva 1 LP 21 HB542 100 kva 1 LP 22 HB118 100 kva 140 LP 23 HB484 100 kva 1 LP 38 HB140 100 kva 127 LP 39 HB141 100 kva 45 LP 40 HB166 100 kva 276 LP 41 HB254 100 kva 234 LP 42 HB305 200 kva 784 LP 43 HB570 100 kva 1 LP 44 HB002 100 kva 349 LP 45 HB428 100 kva 1 LP 46 HB672 160 kva 1 LP 47 HB681 400 kva 1 LP 48 HB486 400 kva 1 LP 49 HB624 160 kva 1 LP 50 HB047 160 kva 53 LP 51 HB425 160 kva 1 Load Kapasitas Jumlah Trafo Point Trafo Pelanggan LP 52 HB410 250 kva 1 LP 53 HB079 200 kva 1 LP 54 HB095 160 kva 1 LP 55 HB512 630 kva 1 LP 56 HB580 100 kva 1 LP 57 HB411 160 kva 1 LP 58 HB499 100 kva 1 LP 59 HB444 200 kva 1 LP 60 HB222 5400 kva 1 LP 61 HB012 630 kva 2 LP 62 HB592 250 kva 1 LP 63 HB069 200 kva 1 LP 64 HB501 250 kva 1 LP 65 HB362 200 kva 1 LP 66 HB039 1250 kva 1 LP 67 HB256 50 kva 58 LP 68 HB443 50 kva 1 LP 69 HB180 100 kva 326 Total Pelanggan 6136 Pada sistem jaringan distribusi penyulang Residen Pamuji terdapat saluran yang menghubungkan komponen satu dengan yang lain, berikut data panjang tiap saluran pada penyulang Residen Pamuji ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Panjang Saluran Penyulang Residen Pamuji Saluran L L Saluran (km) (km) L1 1,698 L22 0,054 L2 0,158 L23 0,434 L3 0,071 L24 0,27 L4 0,379 L25 0,403 L5 0,1 L26 0,679 L6 0,078 L27 0,338 L7 0,053 L28 0,243 L8 0,051 L29 0,067 L9 0,372 L30 0,153 L10 0,552 L31 0,477 L11 0,426 L32 0,756 L12 1,634 L33 0,287 L13 0,257 L34 0,246 L14 0,9 L35 0,689 L15 0,061 L36 0,428 L16 0,049 L37 0,179 L17 0,461 L38 0,192 L18 0,621 L39 0,332 L19 0,106 L40 0,88 L20 0,137 L41 0,718 L21 0,083 L42 0,504 115

Jurnal Teknik Elektro. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, 111-119 Saluran L L Saluran (km) (km) L43 0,829 L57 0,049 L44 0,52 L58 0,097 L45 0,279 L59 0,066 L46 0,04 L60 0,235 L47 0,441 L61 0,059 L48 0,962 L62 0,061 L49 0,12 L63 0,586 L50 0,12 L64 0,172 L51 0,062 L65 0,599 L52 0,006 L66 1,105 L53 0,084 L67 1,276 L54 0,03 L68 0,91 L55 0,047 L69 1,862 L56 0,072 Panjang saluran L1+ L2+... L69 27,265 Menentukan Laju Kegagalan Laju kegagalan didefinisikan sebagai nilai atau jumlah dari gangguan dalam suatu interval waktu tertentu. Perhitungan biasanya dilakukan dalam selang waktu selama satu tahun. Sehingga hasil yang diperoleh menunjukan keterandalan sistem dalam selang waktu satu tahun tersebut. Sedangkan durasi pemadaman rata-rata dalam selang waktu satu tahun disimbolkan dengan U, ini merupakan fungsi waktu dari sistem selama sistem beroperasi. Untuk mencari nilai indeks kegagalan pada penyulang Residen Pamuji, pertama kita menghitung laju kegagalan (λ) tiap komponen yang ada didalamnya dengan memasukkan panjang penghantar yang dikalikan dengan indeks kegagalan/tahun, baik itu saluran udara ataupun kabel tanah. Sehingga diperoleh banyaknya pemadaman dalam satu tahun pada penyulang Bulog. Setelah itu menghitung nilai U yang ada pada penyulang Bulog dengan mengalikan laju kegagalan (λ) tiap komponen tersebut dengan waktu perbaikan yang disimbolkan dengan r. Perhitungan pada cabang 1 penyulang Residen Pamuji sebagai berikut. Tabel 3. Perhitungan λ seksi cabang 1 penyulang Residen Pamuji Komponen L Angka Keluar ʎ (Km) (fault/year/km) (fault/year) L6 0,078 0,2 0,0156 L7 0,053 0,2 0,0106 L8 0,051 0,2 0,0102 HB480-0,005 0,005 HB075-0,005 0,005 HB115-0,005 0,005 Jumlah 0,0514 Tabel 4. Perhitungan U seksi cabang 1 penyulang Residen Pamuji Komponen ʎ r (jam) U L6 0,0156 3 0,0468 L7 0,0106 3 0,0318 L8 0,0102 3 0,0306 HB480 0,005 10 0,05 HB075 0,005 10 0,05 HB115 0,005 10 0,05 Jumlah 0,2592 Untuk menghitung indeks keandalan load point maka harus memperhatikan letak dari load point tersebut. Apabila load point tersebut terletak pada seksi cabang maka laju kegagalan penyulang utama harus ditambahkan dengan laju kegagalan ekivalen penyulang cabang letak dari load point tersebut. Besarnya laju kegagalan penyulang Residen Pamuji diuraikan pada Tabel 5 berikut. Tabel 5. Laju kegagalan penyulang Residen Pamuji Komponen ʎ r (jam) U LP 1 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 2 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 3 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 4 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 5 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 6 2,9752 2,47391772 7,3604 LP 7 2,9752 2,47391772 7,3604 LP 8 2,9752 2,47391772 7,3604 LP 9 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 10 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 11 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 12 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 13 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 14 3,1408 2,501655629 7,8572 LP 15 3,1408 2,501655629 7,8572 LP 16 3,1408 2,501655629 7,8572 LP 17 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 18 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 19 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 20 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 21 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 22 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 23 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 24 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 25 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 26 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 27 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 28 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 29 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 30 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 31 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 32 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 33 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 34 4,1096 2,825968464 11,6136 LP 35 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 36 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 37 2,9238 2,428757097 7,1012

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach Komponen ʎ r (jam) U LP 38 3,0386 2,473375897 7,5156 LP 39 3,0386 2,473375897 7,5156 LP 40 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 41 2,9238 2,428757097 7,1012 LP 42 3,453 2,681378511 9,2588 LP 43 3,2036 3,173991759 10,1682 LP 44 3,2036 3,173991759 10,1682 LP 45 3,453 2,681378511 9,2588 LP 46 3,453 2,681378511 9,2588 LP 47 3,453 2,681378511 9,2588 LP 48 3,453 2,681378511 9,2588 LP 49 3,453 2,681378511 9,2588 LP 50 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 51 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 52 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 53 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 54 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 55 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 56 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 57 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 58 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 59 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 60 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 61 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 62 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 63 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 64 2,9238 3,9354265 11,5064 LP 65 3,3046 3,957755855 13,0788 LP 66 3,3046 3,957755855 13,0788 LP 67 3,371 3,832097301 12,918 LP 68 3,1408 4,11296485 12,918 LP 69 3,9954 3,637983681 14,5352 Rata-rata 3,32127 Menentukan Saifi dan Saidi Untuk menghitung indeks Saifi dan Saidi digunakan persamaan 1.3 dan 1.4, berikut hasil indeks Saifi dan Saidi pada penyulang Residen Pamuji diuraikan pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Perhitungan Indeks Keandalan Sistem N PLG LP ʎ r U PLG * ʎ SAIFI N PLG * U SAIDI LP 1 2,92 2,4 7,1 1 2,92 7,10 LP 2 2,92 2,4 7,1 8 23,39 56,81 LP 3 2,92 2,4 7,1 1 2,92 7,10 LP 4 2,92 2,4 7,1 2 5,85 14,20 LP 5 2,92 2,4 7,1 23 67,25 163,33 LP 6 2,97 2,4 7,36 1 2,98 7,36 LP 7 2,97 2,47 7,36 238 708,10 1751,78 LP 8 2,97 2,47 7,36 1 2,98 7,36 LP 9 2,92 2,42 7,1 180 526,28 1278,22 LP 10 2,92 2,42 7,1 283 827,44 2009,64 LP 11 2,92 2,42 7,1 413 1207,5 2932,80 LP 12 2,92 2,42 7,1 438 1280,6 3110,33 LP 13 2,92 2,42 7,1 370 1081,8 2627,44 LP 14 3,14 2,50 7,85 1 3,14 7,86 LP 15 3,14 2,50 7,85 1 3,14 7,86 LP 16 3,14 2,50 7,85 1 3,14 7,86 LP ʎ r U PLG N PLG * ʎ SAIFI N PLG * U SAIDI LP 17 2,92 2,42 7,1 533 1558,3 3784,94 LP 18 4,1 2,82 11,61 1 4,11 11,61 LP 19 4,1 2,82 11,61 1 4,11 11,61 LP 20 4,1 2,82 11,61 1 4,11 11,61 LP 21 4,1 2,82 11,61 1 4,11 11,61 LP 22 4,1 2,82 11,61 140 575,34 1625,90 LP 23 4,1 2,82 11,61 1 4,11 11,61 LP 24 4,1 2,82 11,61 58 238,36 673,59 LP 25 4,1 2,82 11,61 1 4,11 11,61 LP 26 4,1 2,82 11,61 1 4,11 11,61 LP 27 4,1 2,82 11,61 170 698,63 1974,31 LP 28 4,1 2,82 11,61 1 4,11 11,61 LP 29 4,1 2,82 11,61 1 4,11 11,61 LP 30 4,1 2,82 11,61 1 4,11 11,61 LP 31 4,1 2,82 11,61 1 4,11 11,61 LP 32 4,1 2,82 11,61 130 534,25 1509,77 LP 33 4,1 2,82 11,61 1 4,11 11,61 LP 34 4,1 2,82 11,61 1 4,11 11,61 LP 35 2,92 2,42 7,1 567 1657, 4026,38 LP 36 2,92 2,42 7,1 254 742,65 1803,70 LP 37 2,92 2,42 7,1 33 96,49 234,34 LP 38 3,03 2,47 7,51 127 385,90 954,48 LP 39 3,03 2,47 7,51 45 136,74 338,20 LP 40 2,92 2,42 7,1 276 806,97 1959,93 LP 41 2,92 2,42 7,1 234 684,17 1661,68 LP 42 3,45 2,68 9,25 784 2707,1 7258,9 LP 43 3,2 3,17 10,16 1 3,2 10,17 LP 44 3,2 3,17 10,16 349 1118 3548,7 LP 45 3,45 2,68 9,25 1 3,45 9,26 LP 46 3,45 2,68 9,25 1 3,45 9,26 LP 47 3,45 2,68 9,25 1 3,45 9,26 LP 48 3,45 2,68 9,25 1 3,45 9,26 LP 49 3,45 2,68 9,25 1 3,45 9,26 LP 50 2,92 3,93 11,5 53 154,96 609,84 LP 51 2,92 3,93 11,5 1 2,92 11,51 LP 52 2,92 3,93 11,5 1 2,92 11,51 LP 53 2,92 3,93 11,5 1 2,92 11,51 LP 54 2,92 3,93 11,5 1 2,92 11,51 LP 55 2,92 3,93 11,5 1 2,92 11,51 LP 56 2,92 3,93 11,5 1 2,92 11,51 LP 57 2,92 3,93 11,5 1 2,92 11,51 LP 58 2,92 3,93 11,5 1 2,92 11,51 LP 59 2,92 3,93 11,5 1 2,92 11,51 LP 60 2,92 3,93 11,5 1 2,92 11,51 LP 61 2,92 3,93 11,5 2 5,85 23,01 LP 62 2,92 3,93 11,5 1 2,92 11,51 LP 63 2,92 3,93 11,5 1 2,92 11,51 LP 64 2,92 3,93 11,5 1 2,92 11,51 LP 65 3,3 3,95 13,07 1 3,3 13,08 LP 66 3,3 3,95 13,07 1 3,3 13,08 LP 67 3,37 3,83 12,91 58 195,52 749,24 LP 68 3,14 4,11 12,91 1 3,14 12,92 LP 69 3,99 3,63 14,53 326 1302,5 4738,48 Jumlah 6136 19470,8 51868,53 3,17 8,45 117

5,394 3,173 7,886 1,4702 6,211 5,429 9,718 1,475 4,96 11,69 8,45315 18,07485 13,5381 10,1143 21,7456 5,1077 Jurnal Teknik Elektro. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, 111-119 Perbandingan Hasil Perhitungan Indeks keandalan Metode RNEA dengan Software ETAP Perhitungan indeks keandalan sistem dengan menggunakan metode RNEA dan software ETAP didapatkan hasil diuraikan pada Tabel 7 berikut. Tabel 7. Hasil perhitungan Indeks Keandalan Metode RNEA dan Software ETAP Penyulang RNEA ETAP SAIFI SAIDI SAIFI SAIDI Bangsal 5,394 11,69 6,211 13,538 Residen pamuji 3,173 8,453 5,429 10,114 Empunala 7,886 18,074 9,718 21,745 Gading 1,4702 4,96 1,48 5,108 Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa terdapat selisih hasil perhitungan antara metode RNEA dan ETAP. Perbedaan perhitungan ini dikarenakan perbedaan metode yang digunakan sehingga menimbulkan selisih. Pada evaluasi keandalan menggunakan software ETAP diketahui bahwa ada perbedaan aturan pengambilan nilai switching time sehingga mempengaruhi hasil terutama pada nilai SAIDI. Sedangkan pada metode RNEA diketahui hasilnya cukup jauh dari program ETAP karena dilakukan penyederhanaan jaringan dan dalam perhitungan banyak hal-hal yang diabaikan. Grafik perbandingan antara metode RNEA dan ETAP dapat dilihat pada Gambar 4 berikut. Bangsal Residen pamuji Empunala Gading S A I F I S A I F I S A I D I S A I D I R N E A E T A P R N E A E T A P Gambar 4. Grafik Perbandingan Hasil Perhitungan Evaluasi Keandalan Penyulang Berdasarkan Standarisasi PLN Hasil perhitungan indeks keandalan sistem diatas kemudian dibandingkan dengan standart PLN untuk mengetahui apakah memenuhi standar atau belum. Standar yang digunakan berdasarkan SPLN 68-2 tahun 1986 yaitu SAIFI = 3.2 kali/pelanggan/ tahun dan SAIDI = 21 jam / tahun. Pada penyulang Bangsal tidak memenuhi standar PLN baik pada perhitungan menggunakan RNEA maupun ETAP. Pada penyulang Residen Pamuji perhitungan menggunakan metode RNEA telah memenuhi standar PLN yaitu sebesar 3.173 sedangkan perhitungan dengan ETAP tidak memenuhi standar PLN, pada penyulang Empunala indeks keandalan belum memenuhi standar PLN baik perhitungan metode RNEA maupun ETAP sedangkan pada penyulang Gading perhitungan menggunakan metode RNEA dan ETAP sudah memenuhi standar PLN. Perlu dilakukan upaya peningkatan keandalan untuk memenuhi standar PLN pada semua penyulang. Sedangkan perbandingan indeks keandalan SAIDI pada penyulang Bangsal sudah memenuhi standar PLN baik perhitungan menggunakan metode RNEA maupun ETAP. Pada penyulang Residen Pamuji indeks keandalan SAIDI sudah memenuhi standar PLN baik perhitungan menggunakan metode RNEA maupun ETAP. Pada penyulang Empunala indeks keandalan pada metode RNEA sudah memenuhi standar PLN yaitu sebesar 18,074 dan pada perhitungan menggunakan simulasi ETAP belum memenuhi standar PLN yaitu sebesar 21,746 maka perlu dilakukan upaya peningkatan keandalan pada penyulang Empunala agar sistem memenuhi standar PLN. Sedangkan pada Penyulang Gading indeks keandalan pada metode RNEA dan ETAP sudah memenuhi standar PLN. PENUTUP Simpulan Hasil evaluasi keandalan sistem distribusi di PT. PLN Rayon Mojokerto menggunakan metode RNEA didapatkan hasil pada Penyulang Bangsal SAIFI = 5,3 padam/ pelanggan/ tahun, SAIDI = 11,7 jam/pelanggan/tahun. Pada Penyulang Residen Pamuji SAIFI = 3,1 padam/ pelanggan/ tahun, SAIDI = 8,4 jam/ pelanggan/ tahun. Pada Penyulang Empunala hasil SAIFI = 7,8 padam/ pelanggan/ tahun, SAIDI = 18 jam/ pelanggan/ tahun. Pada Penyulang Gading SAIFI = 1,470 padam / pelanggan/ tahun, SAIDI= 4,96 jam/ pelanggan/ tahun,. Sedangkan Hasil evaluasi menggunakan simulasi software ETAP 12.6, Penyulang Bangsal SAIFI = 6,2 padam/ pelanggan/ tahun, SAIDI = 13,5 jam/ pelanggan/ tahun. Penyulang Residen Pamuji SAIFI = 5,4 padam/ pelanggan/ tahun, SAIDI = 10,1 jam/ pelanggan/ tahun. Penyulang Empunala SAIFI = 9,7 padam/ pelanggan/ tahun, SAIDI = 21,7 jam/ pelanggan/ tahun. Penyulang Gading SAIFI = 1,475 padam/ pelanggan/ tahun, SAIDI = 5,10 jam/ pelanggan/ tahun. Selisih perhitungan metode RNEA dan ETAP pada penyulang Bangsal sebesar 15,1% untuk nilai SAIFI dan SAIDI sebesar 15,8%, pada penyulang Respam persentase nilai SAIFI sebesar 71,1% dan SAIDI 19,64%, pada

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach penyulang Empunala Presentase perbandingan Nilai SAIFI sebesar 23,23% dan SAIDI sebesar 20,31%, sedangkan pada penyulang Gading perbandingan nilai SAIFI sebesar 0,32% dan SAIDI sebesar 2,9%. Pada penyulang Bangsal dan Empunala indeks keandalan SAIFI masih dibawah standar yang ditentukan PLN, dan indeks SAIDI sudah memenuhi standar PLN, sedangkan pada Penyulang Residen Pamuji dan Gading indeks keandalan sistem sudah memenuhi standar dari PLN. Saran Pada penyulang Bangsal dan Empunala indeks keandalan SAIFI masih dibawah Standar PLN, maka perlu dilakukan upaya perbaikan guna mencapai keandalan sistem distribusi yang baik. Pada Penyulang Residen Pamuji dan Gading indeks keandalan sistem sudah memenuhi standar dari PLN, maka perlu di pertahankan dan di tingkatkan guna mencapai keandalan sistem distribusi yang baik. Perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terhadap SPLN No 52-3 1985 tentang Pola Pengaman Sistem Distribusi 6 KV dan 20 KV, SPLN No 59 1985 Tentang Keandalan Pada Sistem Distribusi 6 KV dan 20 KV, SPLN No 68-2 1986 Tentang Tingkat Jaminan Sistem Tenaga Listrik, mengingat pertumbuhan beban yang semakin tinggi setiap tahunnya dan terus bertambahnya kerapatan beban (semakin banyak pelanggan) agar lebih efektif jika digunakan untuk penelitian selanjutnya.. DAFTAR PUSTAKA Billinton. R & Allan. R.N, 1996. Reliability Evaluation of Power System. Plenum press, New York. Billinton. R & Wang. P, 1998. Reliability Network Equivalent Approach to Distribution System reliability evaluation. IEEE Proc-Gener. Distrib, vol. 145, no 2. Mazidi, P. & Sreenivas, G. N, 2013. Reliability Analysis of A Radial Distributed Generation Distribution System, IJEEE, ISSN (PRINT): 2231-5284, Vol. 3 Issue 2. PT. PLN (persero), 2010. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL 2010-2019). Jakarta SPLN 52-3 : 1983, Pola Pengamanan Sistem, Bagian Tiga: Sistem Distribusi 6 kv dan. Indonesia. 1983. SPLN 59 : 1985. Keandalan Pada Sistem Distribusi 20 kv dan 6kV. Jakarta : Departemen Pertambangan dan Energi, Perusahaan Umum Listrik Negara. 119