BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, semakin menghadapi banyak tantangan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dilihat dengan banyaknya berdirinya perusahaan-perusahaan baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade. Perdagangan Bebas ASEAN China (ASEAN China Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. konsistensi, bahkan lebih meningkatkan kualitas barang atau jasanya agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis bagi suatu perbankan. Dunia perbankan yang dulu bersaing hanya

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejak dibentuknya kawasan terintegrasi yang dikenal dengan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menempuh berbagai macam agar tetap survive. Saat ini sumber daya

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB 1` PENDAHULUAN. Apapun yang dikerjakan oleh manusia baik secara individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas dengan cara memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. sedang berlangsung dan yang akan datang, Indonesia diperkirakan akan. agar mampu memenangkan persaingan dan memperoleh profit atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan global di masa ini memberikan banyak pilihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) yang berlaku pada tahun 2003 dan

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI SURABAYA ARTIKEL ILMIAH

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi global yang kompetitif saat ini, Total Quality Management

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan bertambahnya luas areal untuk bangunan. Kejadian ini

Pengaruh Total Quality Management dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada Industri Pesawat Terbang PT Dirgantara Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan, membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan jasa berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus pula bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT DENGAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT

BAB V PENUTUP. perumusan serta tujuan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada khususnya di Indonesia dihadapkan pada situasi persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berkembang, salah satunya bidang yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, dimana mereka sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB I PENDAHULUAN. produk ataupun jasa secara terus menerus (continuous improvement) agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi dalam bisnis menjadikan setiap perusahaan dalam negeri

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi global yang sangat perkembang pesat, perusahaan dituntut untuk

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. penerapan TQM terhadap kinerja perusahaan. 1. Musran Munizu, Surachman, Ubud Salim dan Solimun (2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Garrison (2000: 23) kendala atau constraint adalah segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Economic Community (AEC) mulai berlaku. Daya saing domestik negara

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia bisnis di lingkungan global dan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah usaha yang ada di negara tersebut, mencerminkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari pabrik-pabrik garmen sampai dengan tingkat UKM garmen.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

BAB I PENDAHULUAN. disenangi oleh masyarakat. Pada awalnya perusahaan menganggap bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap situasi internalnya baik di bidang pemasaran, produksi,

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga di bidang jasa. Zaman sekarang perusahaan-perusahaan harus bersaing. dapat bertahan di tengah persaingan global ini.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan teknologi internet semakin penting dalam memberikan manfaat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kepuasaan pelanggan sangatlah sengit. Terbukti dengan banyaknya

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN-

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia dewasa ini mengalami

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

BAB V PENUTUP. Selanjutnya keterbatasan dan saran penelitian dijelaskan untuk perbaikan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh variabel-variabel dalam model TQM dengan kualitas kinerja.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BABl PENDAHULUAN. Sektor perbankan memiliki peranan yang sangat penting, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain yang memiliki produk, layanan dan segmentasi pasar sama, maka

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyerap tenaga kerja, menciptakan produk atau jasa baru, serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

BAB I PENDAHULUAN. usaha perusahaan (Soemarso 2004:34). Laporan keuangan digunakan oleh

KUESIONER. Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja Manajerial (Studi

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik (BPS), 2010, Statistik Industri Besar dan Sedang Kota Semarang 2009, BPS, Semarang.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan perusahaan selalu berubah. Dahulu perusahaan hanya bersaing pada tingkat regional dan nasional, sekarang mereka bersaing secara global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa dampak pada pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional. Masyarakat juga merasakan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yang sampai saat ini kita rasakan, telah menghilangkan batas negara dalam kegiatan ekonomi, mulai dari impor, ekspor, sampai investasi. Disamping itu, fenomena yang terjadi seperti yang dilansir pada BeritaSatu.com, mengatakan bahwa kinerja industri manufaktur Indonesia sepanjang 2015 jeblok. Hal ini ditunjukkan oleh Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager Index/PMI) yang selalu dibawah 50 yang menunjukkan sektor manufaktur. Mengalami kontraksi. Pada Desember 2015, PMI naik ke level 47,8 dari 46,9 pada bulan sebelumnya. Pada PMI kuartal IV mencapai 47,5 lebih rendah dibandingkan dengan kuartal III sebesar 47,7. Hal ini dipicu oleh turunnya produksi dan order. Sejalan dengan itu, perusahaan manufaktur terus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya. Sementara itu, tekanan untuk menaikkan harga jual semakin kuat seiring dengan depresiasi rupiah terhadap dollar AS yang berkepanjangan. 1

2 Hanya organisasi yang dapat menyesuaikan diri yang dapat beroperasi dalam jangka panjang. Untuk memenangkan kompetisi internasional ini, pelaku bisnis diharuskan memperhatikan seluruh aspek bisnisnya. Salah satu caranya adalah dengan berfokus pada kualitas. Kualitas yang dimaksud meliputi kualitas produk, jasa, proses produksi, sumber daya manusia, sumber daya alam, sampai sistem manajemen maupun akuntansinya. Kualitas ini menjadi sangat penting ketika banyaknya produk atau jasa yang ditawarkan pada masyarakat sehingga membuat masyarakat menjadi selektif memilih produk yang berkualitas. Kualitas yang diinginkan perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen dalam melaksanakan fungsinya, yaitu perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan, dan memecahkan masalah. Manajemen membentuk sebuah rencana strategik dalam menjalankan fungsi-fungsinya yang sesuai dengan tujuan, misi dan visi organisasi. Sebagai bentuk manajemen dalam menjalankan fungsinya, terdapat kinerja manajemen yang akan menjadi pusat perhatian organisasi. Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan (Simanjuntak, 2011:1). Kinerja manajerial merupakan kinerja anggota organisasi dalam kegiatan manajerial yang meliputi: perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan staf, pengaturan, negosiasi, dan perwakilan. Kinerja manajerial dapat membantu dalam mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Kinerja manajerial adalah sesuatu yang harus mendapat perhatian ekstra karena pihak eksternal perusahaan menjadi lebih kritis

3 dan teliti dalam menentukan perusahaan dimana mereka berinvestasi. Perusahaan harus memiliki produk penjualan terbaik untuk dapat bertahan dalam persaingan. Banyak pendekatan manajemen dalam memaksimalkan daya saing organisasi, salah satunya adalah Total Quality Management (TQM). TQM adalah sistem manajemen yang berfokus pada orang/karyawan dan bertujuan untuk meningkatkan nilai pelanggan dengan memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus pada produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya. (Nasution, 2015:17). TQM merupakan suatu falsafah manajemen komprehensif. Perusahaan yang mengimplementasikan TQM akan mendapat beberapa manfaat yang pada akhirnya akan meningkatkan laba dan daya saing perusahaan (Nasution 2015:21). Terdapat sepuluh karakteristik TQM yang memengaruhi kinerja manajemen yaitu: fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan sistem berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan, dan keterlibatan dan pemberdayaan karyawan (Nasution, 2015:18). TQM mengutamakan kualitas sebagai strategi usaha yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Kepuasan pelanggan akan tercapai jika keluhan pelanggan berkurang, sehingga menunjukkan kinerja perusahaan yang meningkat pula. Variabel bebas yang memengaruhi kinerja manajerial lagi selain TQM adalah ketidakpastian lingkungan. Ketidakpastian adalah keadaan dimana para manajer tidak memiliki cukup informasi tentang faktor-faktor lingkungan untuk memahami dan meramalkan kebutuhan dan perubahan lingkungan. Menurut

4 Chenhall dan Morris dalam Mayeni (2013), tiga bentuk ketidakpastian adalah ketidakpastian keadaan, ketidakpastian pengaruh, dan ketidakpastian respon. Konsep TQM memerlukan komitmen semua anggota organisasi terhadap perbaikan seluruh aspek manajemen organisasi (Hessel dalam Nasution 2005). TQM memiliki sepuluh unsur yang harus dilaksanakan secara seimbang agar konsep ini berhasil dan tercapailah tujuan perusahaan, sehingga dapat dilihat bahwa kinerja manajerial perusahaan baik (Tjiptono dan Diana, 2003:15). Terdapat kondisi eksternal, yaitu ketidakpastian lingkungan, yang dapat memengaruhi operasional perusahaan (Listeria, 2009). Jika kegiatan operasional terganggu, maka akan menurunkan kinerja manajemen perusahaan. Kinerja adalah proses yang dilakukan sekelompok orang dalam sebuah perusahaan untuk menciptakan produk atau jasa. Kinerja identik dengan proses pekerjaan dikalangan karyawan. Kinerja karyawan menjadi hal yang penting. Jika kinerja karyawan buruk, maka kinerja perusahaan juga akan menurun. Sebaliknya, jika karyawan rajin dan senang, maka perusahaan akan maju dan berkembang pesat. Kinerja karyawan perlu mendapat perhatian lebih, tidak hanya dari perusahaan, tetapi juga dari pihak pemerintah dan masyarakat, mengingat karyawan merupakan aspek pokok dari perusahaan. Namun, kondisi ini dirasa masih sulit dicapai di Indonesia karena budaya yang kurang akrab dengan kesetaraan antara atasan dan bawahan. Sebagian perusahaan juga belum memiliki penilaian kinerja yang terintegrasi. Salah satu contoh perusahaan besar di Indonesia adalah Unilever yang baru memiliki performance appraisal saja. Kinerja manajemen yang terintegrasi telah berlangsung di luar negeri dengan

5 menciptakan interaksi antara atasan dengan bawahan dalam menentukan target perusahaan. Di Unilever, aspek tawar-menawar baru berlaku pada level direktur, dan belum berlaku bagi kepala bagian ke bawah. Menilai performance appraisal (prestasi kerja) tidak sama dengan menilai kinerja manajerial. Performance appraisal hanya sebatas menilai dan mengevaluasi kerja karyawan, memberikan keputusan dan feedback pada karyawan tentang pekerjaan mereka. Sedangkan, kinerja manajerial menilai karyawan pada tahap perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pengaturan staf, negosiasi dan perwakilan. Dari penjelasan di atas, bisa dikatakan kinerja manajerial lingkup penilaiannya lebih luas. Sedangkan, performance appraisal merupakan bagian dari kinerja manajerial pada level evaluasi. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini penting dilakukan untuk menguji seberapa baik kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur dengan menghubungkannya dengan konsep TQM dan ketidakpastian lingkungan. Disamping itu, TQM merupakan model manajemen yang telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar di dunia seperti Toyota, sebagai perusahaan pencetus awal terciptanya konsep TQM. Toyota sangat sukses dalam manajemennya sampai tercipta model manajemen yaitu Toyota Way. Toyota Way merupakan kerangka konseptual model TQM. TQM menjadi jawaban dalam mengatasi ketidakpastian lingkungan yang dapat mengganggu operasional perusahaan yang pada akhirnya mengganggu kinerja perusahaan.

6 Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan diantaranya penelitian oleh Sari (2009) yang menguji pengaruh TQM terhadap kinerja manajerial pada PT Andalas Steel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TQM tidak memengaruhi kenaikan kinerja manajerial. Penelitian oleh Zulaika (2008) menunjukkan hasil bahwa TQM mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Penelitian yang dilakukan Mintje (2013) bahwa TQM tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Penelitian yang dilakukan oleh Frestilia (2013) menunjukkan hasil bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh negatif terhadap kinerja manajerial pada perusahaan jasa perbankan di kota Padang. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmiyati (2014) menunjukkan hasil bahwa TQM tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial di perusahaan perbankan. Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menganalisis permasalah ini lebih dalam dengan menguji kembali menggunakan teori yang sama, menambahkan satu variabel bebas, lokasi yang berbeda, sampel yang berbeda, dan waktu yang berbeda, yang akan memberikan hasil yang sama dengan judul penelitian yaitu Pengaruh Total Quality Management dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur di Surabaya. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan, terdapat rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

7 1. Apakah fokus pada pelanggan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Surabaya? 2. Apakah keterlibatan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Surabaya? 3. Apakah komitmen pada kualitas berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Surabaya? 4. Apakah perbaikan berkesinambungan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Surabaya? 5. Apakah manajemen berdasarkan fakta berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Surabaya? 6. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Surabaya? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Mengetahui fokus pada pelanggan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Surabaya. 2. Mengetahui keterlibatan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Surabaya. 3. Mengetahui komitmen pada kualitas berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Surabaya.

8 4. Mengetahui perbaikan berkesinambungan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Surabaya. 5. Mengetahui manajemen berdasarkan fakta berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Surabaya. 6. Mengetahui ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Surabaya. 1.4. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan secara teori dan praktik yang sesuai dengan ilmu yang didapat selama proses perkuliahan, khususnya tentang Total Quality Management (TQM). 2. Bagi STIE Perbanas Surabaya Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris mengenai penerapan Total Quality Management (TQM). Bagi mahasiswa STIE Perbanas Surabaya yang ingin melakukan penelitian dengan topik yang sama, penelitian ini dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya. 3. Bagi Pihak Manajemen Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan dalam evaluasi kinerja manajemen, memberi informasi tentang seberapa besar

9 pengaruh Total Quality Management (TQM) pada perusahaan manufaktur dan manfaatnya terhadap kinerja manajerial perusahaan. 1.5. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah dalam memahami masalah yang diteliti, maka penulis memberikan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian berupa alasan yang mendukung topik permasalahan, perumusan masalah, tujuan dalam penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil penelitian terdahulu dengan landasan teori yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian. Teori yang bersifat umum sampai yang bersifat khusus dijelaskan secara sistematis yang dapat membantu peneliti dalam menyusun kerangka pikiran yang dapat diformulasikan menjadi hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur penelitian dengan langkah sistematis disertai alat uji yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian diambil dari perumusan masalah. Hipotesis penelitian terdiri dari mengidentifikasi variabel, definisi operasional dan analisis data. Bab IV Gambaran Subjek Penelitian dan Analisis Data Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran subjek penelitian, analisis data, uji kualitas, analisis uji regresi berganda dan pembahasan.

10 Bab V Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dan keterbatasan atas penelitian yang dilakukan serta saran untuk peneliti selanjutnya.